Episode 19 - Feeling ara gak enak

Ara

tak henti melihat mama dan papanya yang sangat menikmati makan malam

itu, lalu riri dan ari yang ada disampingnya dan tak luput memandang

calon suaminya, yang baru sekejap dia temui, bahkan sudah bisa merebut

hatinya, hati mama dan papanya, juga adik-adiknya.

'Aku rasa aku sudah mencintaimu.' batin ara menatap alex.

Sejak tadi alex tertunduk, sesekali menikmati makanannya malam ini

dan melihat ponslenya dibawah meja. Membaca setiap sms yang masuk ke

ponselnya, ponsel dengan mode getar.

Kringg...

Hingga getarnya berganti dering. Alex lupa mematikan nada dering

ponselnya, karena biasanya yang telpon itu orang-orang penting,

menyangkut pekerjaan tapi ini.

'Ngapain kamu balik lagi. Salah kamu dulu pergi dan tega ninggalin

anak kita gitu aja. Andai sedikit saja kamu tinggal lebih lama lagi

dengan ku, mungkin tak akan seperti sekarang dan dengan seenaknya kamu

cari kita.' batin alex melihat panggilan dari mamanya ali, yang entah

menelpon dari mana. Alex lihat dengan nomer telpon luar negeri.

Alex langsung mematikan ponselnya. Dia kembali akan menikmati makan

malamnya, sampai pandangannya bertemu dengan ara yang sejak tadi

memperhatiman alex. Wajah alex menyiratkan, kekhawatiran. Ara jadi ikut

khawatir menatap alex dari tempat duduknya. Alex hanya menyunggingkan

senyum pada ara dan kembali menikmati makan malamnya.

*

"Mamaa!"

Ali terbangun, seakan memiliki ikatan. Tentu, anak dan ibu memang

memiliki ikatan. Mamanya sedang mencari ali dan ali yang sedang tertidur

pulas, di rumah, di kamar alex, yang harusnya alex ada disamping ali,

ini tak ada. Ali menoleh ke sambung tempat tidurnya.

"papa.." Ali menangis sendiri, setelah mimpi buruk dan tak menemukan alex ketika dia butuh.

"papaa.." alex keluar, menangis mencari papanya. Tapi ali tak juga menemukannya.

"Den ali, kenapa?" malah bibik yang datang, menghampiri ali dan mencoba menenangkannya.

"Papa mana, bik?" tanya ali lagi, yang tak bisa berhenti menangis.

Hanya alex yang dibutuhkan ali sekarang. Tapi alex malah sibuk dengan

ara.

"papa den ali, lagi keluar sebentar. Den ali sama bibik ya."

"Papa kemana bik? ali mau papa?"

Ali terus merengek, bibik akhirnya menelpon alex untuk ali.

*

Terlambat. Karena alex merasa terganggu. Alex mematikan ponselnya.

Beberapa kali bibik mencoba menelpon juga percuma. Hingga mereka selesai

makan malam.

"Lex, kita pulang langsung ke rumah ya." Dimas pamit pada alex setelah mereka sampai diluar cafenya.

"Iya om." Alex.

"kalian ikut pulang ya?" kata lala, meminta anak-anaknya untuk pulang.

"tergantung kak ara, kalau kak ara pulang. Riri juga pulang." kata riri, merangkul lengan sang kakak dengan manja.

"ari juga, seru di rumah kak alex. Ada ali yang bisa diajak main." Ari juga.

"Pulang aja, kalian ini ngerepotin alex tau gak." dimas malah yang keberatan.

"gak apa-apa om, tante. Ali seneng kok main sama ari." alex malah

mendukung. "aku juga gak keberatan riri dan ari di rumah. Rumah lebih

rame."

"yes, kalian gak usah pulang aja sekalian. Biar mama sama papa bisa

bulan madu tiap malem." gilaknya dimas kumat. Tanpa malu, dia mengatakan

itu didepan alex. Lala yang kesal bercampur malu memukul lengan dimas.

"apaan sih, ngomong gitu didepan anak-anak."

"Gak apa-apa ma, kita udah gede juga kali. Kita tau." ara.

"riri gak tau kak?" riri menggeleng pada sang kakak.

"anak kecil, gak perlu tau." Ari dengan telapak tangannya yang besar

langsung menutup muka riri dengan telapak tangannya. Supaya gak lihat

dan menghiraukan ucapan mama dan papanya.

Alex hanya tertawa. Dimas dan lala masuk ke mobilnya, lala

melambaikan tangan pada ketiga anaknya. Dimas juga, mobil mereka pergi

duluan. Diikiti mobil alex, alex dibantu ari menutup cafenya. Juga ada

dua satpam yang membantu, yang bekerja disana. Setelah itu alex yang

menyetir, dan kembali ke rumahnya.

*

Ali sudah kembali tertidur dipangkuan bibik. Ali sudah sering seperti

ini, kalau papanga meeting, tak bisa diganggu, bibik yang akan bersama

ali, entah main atau bahkan menemani sampai ali tidur seperti malam ini.

Setelah mobil mereka sampai, Ari segera turun, begitu juga riri dan

ara. Ara meminta Riri untuk masuk duluan, dia akan menunggu Alex selesai

memasukan mobilnya ke garasi.

"Bik, ali kok tidur disini?" Ari yang akan masuk melihat ali tidur di sofa didepan tv, dengan paha bibik sebagai bantalannya.

"kenapa kak?" riri juga ikutan berhenti. Riri kasihan melihat ari, gak punya mama dan lebih dekat dengan pembantu.

"tadi nangis, gak tau kenapa? mungkin mimpi buruk, gak mau balik ke

kamar sebelum papanya pulang." bibik menjelaskan pada ari dan riri.

*

"Ra, gak masuk."

Ara menunggu diteras rumah alex. Alex yang sudah memasukan mobil ke

garasi langsung akan masuk ke rumah, tapi alex malah melihat ara yang

masih diluar.

"gak apa-apa, nungguin mas alex. Mau bilang makasih. Makasih banyak buat semuanya." Ara.

Alex tersenyum. Alex membuka tangannya, telapak tangannya, meminta

izin untuk menggandeng ara masuk kedalam rumah. Ara tersenyum, dia

meraih tangan alex, menyelipakan jari-jarinya kesela-sela jari alex yang

kekar dan lebih besar dan panjang dari telapan tangan mungil ara.

Mereka masuk dengan bergandengan tangan.

Ketika mereka masuk, mereka melihat ari dan riri yang masih berdiri didekat tv. Alex dan ara menghampiri keduanya.

"kenapa dek?" tanya ara, takut ada apa-apa. Mereka langsung menyingkir dan menunjuk kearah ali yang tidur pulas disana.

"Ya ampun, alii." Ara langsung melepaskan tangan alex dan mendekati ali. Begitu juga dengan Alex yang mendekati ali.

Ara mengusap kepala ali dengan penuh kasih sayang. Ara tau rasanya,

dia sedikit banyak sama dengan nasib ara kecil, ditinggal mamanya. Ara

sangat menyayanginya, tapi tak pernah menunjukannya kalau ali sedang

sadar, bangun. Mereka lebih sering mengejek.

"Kok bisa tidur disini, bik?" tanya ara pada bibik. Alex senang ara benar-benar pilihan yang tepat untuk dia jadikan mama ali.

"Tadi teriak panggil mamanya, terus nyari tuan alex, non. Gak mau balik ke kamar sampai tuan alex pulang katanya."

Alex tau, alex lupa ali sering mengigau dulu, dia beberapa kali tanya

pada alex, tentang mamanya, sampai sering terbawa mimpi. Bahkan setelah

alex memberitahu tentang mamanya, ali masih suka bermimpi, ingin

bertemu mamanya, tapi tinggal di indonesia, satu tahun lebih di

indonesia, membuat ali tak lagi bermimpi, dan kali ini, ketika mamanya

telpon, ali pun ikut bermimpi.

'inikah ikatan batin antara anak dan ibunya' batin alex, menatap

alinya yang tertidur pulas. Sedikit menyesal karena dia meninggalkannya.

"Mas," ara membuyarkan lamunan alex.

Terpopuler

Comments

Naftali Hanania

Naftali Hanania

👍

2021-05-14

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Prolog
2 Episode 2 - Pengorbanan Ara
3 Episode 3 - Best Friend
4 Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5 Episode 5 - pukulan eki
6 Episode 6 - menginap di rumah alex
7 Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8 Episode 8 - Rumah ara heboh
9 Episode 9 - Ara sakit
10 Episode 10 - Alex perfect husband
11 Episode 11 - kecemburuan ali
12 Episode 12 - Ari ngamuk
13 Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14 Episode 14 - bolos berjamaah
15 Episode 15 - dimas marah
16 Episode 16 - full ngerjain ara
17 Episode 17 - Surprise buat ara
18 Episode 18 - birthday party
19 Episode 19 - Feeling ara gak enak
20 Episode 20 - mama ali
21 Episode 21 - alex bingung
22 Episode 22 - angel alex
23 Episode 23 - mama ali
24 Episode 24 - ali sakit
25 Episode 25 - ara gak bisa tidur
26 Episode 26 - persiapan pernikahan
27 Episode 27 - happy wedding
28 Episode 28 - bukan pernikahan impian
29 Episode 29 - first night
30 Episode 30 - pagi pertama
31 Episode 32 - ali
32 Episode 33 - angel yang gila
33 Episode 33 - honemoon ke singapur
34 Episode 34 - hasil honeymoon
35 Episode 35 - ara gak mau hamil
36 Episode 36 dokter kandungan
37 Episode 37 - aborsi
38 Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39 Episode 39 - maaf
40 Episode 40 - bayinya?
41 Episode 41 - ara menyesal
42 Episode 42 - Masakan mama
43 Episode 43 - ara ngambek pagi
44 Episode 44 - ara ngambek
45 Episode 45 - berita ara tersebar
46 Episode 46 - hukuman untuk ari
47 Episode 47 - masalah sisi
48 Episode 48 - kantor polisi
49 Episode 49 - ikut ngantor
50 Episode 50 - ngerjain angel
51 Episode 51 - stay di singapur
52 Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53 Episode 53 - alex dapat solusi
54 Episode 54 - kisah ali
55 Episode 55 - bye-bye angel
56 Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57 Episode 57 - usg kedua
58 Episode 58 - photoshoot
59 Episode 59 - festival kuliner
60 Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61 Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62 Episode 62 - sequel ali lia in desember
63 PENGUMUMAN
64 SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65 RUMAH SAKIT
66 DONOR DARAH
67 PERASAAN ARA
68 KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69 KECELAKAAN PESAWAT
70 RAHASIA
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 - Prolog
2
Episode 2 - Pengorbanan Ara
3
Episode 3 - Best Friend
4
Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5
Episode 5 - pukulan eki
6
Episode 6 - menginap di rumah alex
7
Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8
Episode 8 - Rumah ara heboh
9
Episode 9 - Ara sakit
10
Episode 10 - Alex perfect husband
11
Episode 11 - kecemburuan ali
12
Episode 12 - Ari ngamuk
13
Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14
Episode 14 - bolos berjamaah
15
Episode 15 - dimas marah
16
Episode 16 - full ngerjain ara
17
Episode 17 - Surprise buat ara
18
Episode 18 - birthday party
19
Episode 19 - Feeling ara gak enak
20
Episode 20 - mama ali
21
Episode 21 - alex bingung
22
Episode 22 - angel alex
23
Episode 23 - mama ali
24
Episode 24 - ali sakit
25
Episode 25 - ara gak bisa tidur
26
Episode 26 - persiapan pernikahan
27
Episode 27 - happy wedding
28
Episode 28 - bukan pernikahan impian
29
Episode 29 - first night
30
Episode 30 - pagi pertama
31
Episode 32 - ali
32
Episode 33 - angel yang gila
33
Episode 33 - honemoon ke singapur
34
Episode 34 - hasil honeymoon
35
Episode 35 - ara gak mau hamil
36
Episode 36 dokter kandungan
37
Episode 37 - aborsi
38
Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39
Episode 39 - maaf
40
Episode 40 - bayinya?
41
Episode 41 - ara menyesal
42
Episode 42 - Masakan mama
43
Episode 43 - ara ngambek pagi
44
Episode 44 - ara ngambek
45
Episode 45 - berita ara tersebar
46
Episode 46 - hukuman untuk ari
47
Episode 47 - masalah sisi
48
Episode 48 - kantor polisi
49
Episode 49 - ikut ngantor
50
Episode 50 - ngerjain angel
51
Episode 51 - stay di singapur
52
Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53
Episode 53 - alex dapat solusi
54
Episode 54 - kisah ali
55
Episode 55 - bye-bye angel
56
Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57
Episode 57 - usg kedua
58
Episode 58 - photoshoot
59
Episode 59 - festival kuliner
60
Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61
Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62
Episode 62 - sequel ali lia in desember
63
PENGUMUMAN
64
SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65
RUMAH SAKIT
66
DONOR DARAH
67
PERASAAN ARA
68
KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69
KECELAKAAN PESAWAT
70
RAHASIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!