Episode 12 - Ari ngamuk

"Ari... arii..."

Ara mengejar ari yang lari ke mobil, pergi ke rumah eki atau Niko

mungkin. Untuk memukul keduanya mungkin, karena mereka memukul Ara. Tapi

Ari hanya mendengat sebagian kebenarannya.

"Mas alex, tolong susulin ari. Ara gak mau dia pukulin eki atau niko." Ara kembali, meminta tolong alex.

"iya." Alex setuju.

"Ri, disini ya. Jagain ali." Ara juga akan ikut, tapi dia meminta riri tinggal dengan ali.

Ali menatap tak percaya, si tante cengeng, baik juga, perhatian sama

dia. Ali pun hanya melihat mereka yang kejar-kejaran. Ara segara masuk

ke mobil alex untuk mengejar Ali.

"Kakak, adiknya tante cengeng ya?" tanya ali pada riri.

"tante cengeng? kakak aku, kak ara maksudnya?" riri tersenyum manis pada ali.

"Iya."

Riri mengajak ali masuk. Riri meminta Ali menceritakan bagaimana dia

menyebut kakaknya, tante cengeng. Padahal kak ara paling jarang menangis

di rumah.

*

"Mas alex, bisa berhentiin mobil ari gak didepan?" pinta Ara pada alex.

"saya coba."

Alez mencoba menghentikan mobil ari, menyalip dan mendahului, hingga

berhasil berhenti didepan mobio ari. Ari masih kesal sekali, dia keluar

untuk menyuruh mobil alex minggir dari depan mobilnya. Melihat ari

turun, ara juga ikutan turun.

"Ari, ini cuma salah paham. Eki gak sengaja mukul kakak."

"Eki."

Ari sekarang tau, tangannya kembali mengepal erat menahan amarah.

"Eki ka, eki yang mukul kakak. Dia gila mukul kakak, kenapa?"

Ari kembali ingin pergi kali ini dia menghentikan sebuah ojek. Ara

tak tau lagi harus menghentikan ari dengan apa, ara menangis tak bisa

menghentikan adiknya.

"ARI, KAMU JALAN LAGI, KAMU BUKAN ADIK KAKAK!" ara tak tau harus

berkata apa, ara terpaksa berteriak untuk menghentikan ari. "Dengerin

dulu ceritanya."

Ari mendengarnya, sekali pun suka mengejek ara, tapi itu karena ari

menyayangi kakaknya. Ari meminta tukang ojeknya berhenti. Ari kembali

pada sang kakak. Berdiri didepannya.

"Kok lo gitu sih kak?" katanya menahan tangis. "lo belain eki?"

"gara-gara kamu tau sama riri, kenapa kamu bilang ke mereka tentang perjodohan kakak sama alex."

"eki marah, ri."

Alex tak tega melihat mereka bertengkar, panas-panasan dijalan,

terlebih ara yang baru sembuh. Alex meminta keduanya masuk ke mobil.

"Ri, masuk mobil kakak aja. Ngobrol didalem, ara baru sembuh. Tadi malam dia demam."

Ari tak tega mendengar penjelasan alex, ari mengggandeng sang kakak masuk ke mobil alex. Alex meminta supir ari untuk pulang,

"pak, nanti biar saya telpon rumah, kalau mereka sama saya." kata alex pada supir ari.

"iya tuan." supir ari pun pergi dari sana.

Alex kembali masuk kedalam mobilnya, ara duduk didepan, ari duduk dibelakang. Ara masih menangis didepan.

'bener kata ali, tante cengeng.' alex tak sengaja memandang ara yang masih menangis, manis tapi.

"ke rumah ya, kalian ngomong di rumah." alex memecah keheningan didalam mobil.

"iya kak." ari setuju.

Alex kembali menjalankan mobilnya ke arah rumah alex. Ali dan riri

yang sejak tadi bermain mendengar suara mobil alex, ali langsung keluar

untuk menyambut sang papa.

"tante cengen nangis lagi." ali melihat ara yang keluar dengan mata

sembab, diikuti ari dibelakangnya, lalu alex yang baru keluar dari

mobil.

"Li, kakak ke kakak ara dulu ya." riri pamit pada ali.

"iya kak, nanti main sama ali lagi ya." ali. Ali lebih akur dengan

riri dari pada ara. Alex tersenyum melihat ali dapat kakak baru.

"cie, dapet kakak baru ya, kak riri?" alex mendekati ali, ali mencium

tangan sang papa, lalu menggandeng papanya ke ruang tv. Untuk

menggantikan riri yang sejak tadi menemaninya nonton tv, main dan juga

sesekali belajar disana.

*

Menjelang sore, lala khawatir, anak-anaknya belum pulang. Bahkan tak ada kabar, juga aranya.

Lala mencoba menelpon ponsel ketiga anaknya, tapi tak ada yang

mengangkatnya. Sampai supir yang biasa antar jemput mereka pulang.

"Pak, anak-anak mana?" lala langsung keluar dan menanyakan ketiga anaknya.

"Tadi sama cowok nyonya, katanya nanti mau telpon, sama mbak ara juga yang gak masuk sekolah."

Lala langsung tau siapa yang dimaksud pak supir. Lala khawatir, dia juga ingin melihat kondisi ara.

"pak, antar saya ke rumahnya ya." pinta lala, masuk mengambil tas dan berangkat ke rumah alex.

*

karena terlalu asik main dengan Ali, alex jadi lupa menelpon mamanya

ara. Sementara ara, riri dan ari masih di kamar ara, alex lihat mereka

sedang ngobrol serius. Alex gak mau ikut campur lebih lagi, toh dia kan

belum jadi siapa-siapa ara. Alex hanya melihat karena khawatir.

"kalian kan yang ngomong sama eki, sama niko, mereka marah waktu gak

sengaja kita jalan di mall dan ketemu alex." ara. Riri duduk memeluk

kakaknya itu.

"terus kenapa samapai mukul?" ari berdiri didepan ara.

"eki mau mukul alex, ada ali, tadinya kakak mau nahan, tapi gak

sengaja kepukul. Makannya kakak nginep di rumah alex, takut papa marah

besar sama eki, kan papa sama papanya eki sahabatan baik, kakak gak mau

aja hubungan mereka jadi renggang karena ini. Jangan sampai papa sama

mama tau."

Baru saja disebut, lala sudah sampai didepan, lala mengetuk pintu rumah alex. Bibik yang membukakan pintu.

"silakan duduk dulu nyonya, saya panggilan tuan alexnya." kata sang bibik.

"iya, makasih bik." lala duduk di ruang tamu.

Bibik memanggilkan alex yang sedang bermain dengan ali. "tuan alex, ada tamu diluar."

"Siapa bik?"

"gak tau, wanita paruh baya, tapi masih cantik," kata sang bibik.

Alex malah tersenyum mendengarnya, dia siapa? alex penasaran juga harus

menemuinya bukan.

"ali tunggu disini ya. Papa temuin tamu dulu."

"iya pa."

Alex meninggalkan ali sendiri. Dia datang ke ruang tamu, Alex

terkejut ketika yang datang itu adalah lala, alex terakhir kali lihat

lala ketika hari launching itu. Masih sangat muda dan sekaran pun masih

kelihatan muda dan cantik.

"Tante." alex menyapa lala, mencium tangan lala.

"alex, ara disini kan? riri sama ari disini juga gak? biasanya mereka

pulang sekolah jam tiga, langsung pulang, kalau telat juga ngabarin

saya. Ini gak ada kabar. Kata supir sama kamu."

Alex menyesal, dia lupa. Alex meminta tante lala untuk duduk. Bibik

membawakan minuman untuk lala, alex bingung mau jawab apa. Ara disini

kan untuk menghindari mamanya, ini mamanya datang.

"Iya tan, didalem mereka semua." alex tak bisa berbohong lagi.

"saya bisa ke kamarnya gak, lex?" tanya lala.

 

Iya banyak typo. karna jujur dipaksa ngetik, eh gak merhatiin. Trus

emang masih betek karena penurunan lv. Gimana dong ya? kita liat ya

sampai mana mood saya next kita liat nanti tgl 6 mungkin. Males next

kalau ingat lv. Tapi emang saya suka nulis, dan cerita ini. Jadi ga

Terpopuler

Comments

Naftali Hanania

Naftali Hanania

👍

2021-05-14

0

Ila Syaqilla

Ila Syaqilla

Pabaliuet euy....Semangat & fokus ok

2020-11-20

0

Nindy Adrina

Nindy Adrina

tadi tukang ojek. tiba tiba jd supir😁. kurang fokus author nya. smngt trus ya

2020-11-20

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Prolog
2 Episode 2 - Pengorbanan Ara
3 Episode 3 - Best Friend
4 Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5 Episode 5 - pukulan eki
6 Episode 6 - menginap di rumah alex
7 Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8 Episode 8 - Rumah ara heboh
9 Episode 9 - Ara sakit
10 Episode 10 - Alex perfect husband
11 Episode 11 - kecemburuan ali
12 Episode 12 - Ari ngamuk
13 Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14 Episode 14 - bolos berjamaah
15 Episode 15 - dimas marah
16 Episode 16 - full ngerjain ara
17 Episode 17 - Surprise buat ara
18 Episode 18 - birthday party
19 Episode 19 - Feeling ara gak enak
20 Episode 20 - mama ali
21 Episode 21 - alex bingung
22 Episode 22 - angel alex
23 Episode 23 - mama ali
24 Episode 24 - ali sakit
25 Episode 25 - ara gak bisa tidur
26 Episode 26 - persiapan pernikahan
27 Episode 27 - happy wedding
28 Episode 28 - bukan pernikahan impian
29 Episode 29 - first night
30 Episode 30 - pagi pertama
31 Episode 32 - ali
32 Episode 33 - angel yang gila
33 Episode 33 - honemoon ke singapur
34 Episode 34 - hasil honeymoon
35 Episode 35 - ara gak mau hamil
36 Episode 36 dokter kandungan
37 Episode 37 - aborsi
38 Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39 Episode 39 - maaf
40 Episode 40 - bayinya?
41 Episode 41 - ara menyesal
42 Episode 42 - Masakan mama
43 Episode 43 - ara ngambek pagi
44 Episode 44 - ara ngambek
45 Episode 45 - berita ara tersebar
46 Episode 46 - hukuman untuk ari
47 Episode 47 - masalah sisi
48 Episode 48 - kantor polisi
49 Episode 49 - ikut ngantor
50 Episode 50 - ngerjain angel
51 Episode 51 - stay di singapur
52 Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53 Episode 53 - alex dapat solusi
54 Episode 54 - kisah ali
55 Episode 55 - bye-bye angel
56 Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57 Episode 57 - usg kedua
58 Episode 58 - photoshoot
59 Episode 59 - festival kuliner
60 Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61 Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62 Episode 62 - sequel ali lia in desember
63 PENGUMUMAN
64 SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65 RUMAH SAKIT
66 DONOR DARAH
67 PERASAAN ARA
68 KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69 KECELAKAAN PESAWAT
70 RAHASIA
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 - Prolog
2
Episode 2 - Pengorbanan Ara
3
Episode 3 - Best Friend
4
Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5
Episode 5 - pukulan eki
6
Episode 6 - menginap di rumah alex
7
Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8
Episode 8 - Rumah ara heboh
9
Episode 9 - Ara sakit
10
Episode 10 - Alex perfect husband
11
Episode 11 - kecemburuan ali
12
Episode 12 - Ari ngamuk
13
Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14
Episode 14 - bolos berjamaah
15
Episode 15 - dimas marah
16
Episode 16 - full ngerjain ara
17
Episode 17 - Surprise buat ara
18
Episode 18 - birthday party
19
Episode 19 - Feeling ara gak enak
20
Episode 20 - mama ali
21
Episode 21 - alex bingung
22
Episode 22 - angel alex
23
Episode 23 - mama ali
24
Episode 24 - ali sakit
25
Episode 25 - ara gak bisa tidur
26
Episode 26 - persiapan pernikahan
27
Episode 27 - happy wedding
28
Episode 28 - bukan pernikahan impian
29
Episode 29 - first night
30
Episode 30 - pagi pertama
31
Episode 32 - ali
32
Episode 33 - angel yang gila
33
Episode 33 - honemoon ke singapur
34
Episode 34 - hasil honeymoon
35
Episode 35 - ara gak mau hamil
36
Episode 36 dokter kandungan
37
Episode 37 - aborsi
38
Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39
Episode 39 - maaf
40
Episode 40 - bayinya?
41
Episode 41 - ara menyesal
42
Episode 42 - Masakan mama
43
Episode 43 - ara ngambek pagi
44
Episode 44 - ara ngambek
45
Episode 45 - berita ara tersebar
46
Episode 46 - hukuman untuk ari
47
Episode 47 - masalah sisi
48
Episode 48 - kantor polisi
49
Episode 49 - ikut ngantor
50
Episode 50 - ngerjain angel
51
Episode 51 - stay di singapur
52
Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53
Episode 53 - alex dapat solusi
54
Episode 54 - kisah ali
55
Episode 55 - bye-bye angel
56
Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57
Episode 57 - usg kedua
58
Episode 58 - photoshoot
59
Episode 59 - festival kuliner
60
Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61
Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62
Episode 62 - sequel ali lia in desember
63
PENGUMUMAN
64
SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65
RUMAH SAKIT
66
DONOR DARAH
67
PERASAAN ARA
68
KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69
KECELAKAAN PESAWAT
70
RAHASIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!