Episode 6 - menginap di rumah alex

Ara

memutuskan menginap di rumah alex. pertama, mau diapakan juga ara tak

bisa menjauh dari alex, dia juga akan menikah pada akhirnya dengan alex,

jadi Ara pasrah saja. Kedua, Ara tak ingin Eki kena marah sama papanya.

Alasannya, urusan Alex.

"Silakan masuk. Kamu bisa tidur di kamar tamu." kata alex mempersilakan Ara masuk. Ara hanya mengikuti alex.

"Bik, tolong anter nona ini ke kamar tamu ya."

Tuh kan, ara bilang juga apa, alex itu sopan dan baik, gak tau kenapa sampai punya anak tidak sah.

"Ayo non."

"iya bik. Makasih." Ara dengan tangan yang masih memegangi pipinya,

menutupi pipinya mengikuti langkah pembantu alex yang menunjukan kamar

tamunya.

"silakan istirahat non." pembantu alex membukakan pintu pada ara.

"Iya," ara mengangguk, untuk berterimakasih dan masuk ke kamar tamu alex.

***

Alex memgambilkan beberapa piring untuk wadah makanan yang dia beli

untuk Ali. Mereka ada ditempat kesukaan Ali, disofa depan tv. Dengan

menonton film kesukaannya juga, transformer.

"Al, bagi buat kakak yang didalem boleh gak?" Alex minta izin untuk mengambil dua roti yang ali beli.

"Boleh pa, kasian tadi kena pukul ya pa? pasti sakit. Om itu, tadinya

mau pukul papa ya?" tanya ali sambil sesekali meminum icenya.

Alex hanya tersenyum, ali sudah punga sedikit simpati untuk Ara,

semoga bisa cepat dekat kalau mereka sudah resmi menikah. Alex membawa

makanan dan minuman ke kamar tamu.

"bik, tolong bawain air dingin sama handuk ya, buat ngompres." Alex meminta tolong pada bibik yang baru saja dari kamar tamu.

"iya tuan." Bibik pamit ke dapur.

tok tok...

Alex mengetuk pintunya sebelum masuk. Ara membuka pintunya dan mihat alex yang membawakan makanan.

"Mau saya taruh didalam, atau mau?" alex memberikan piring dan minumannya pada ara.

Ara masih tak habis pikir, sikap alex sopan kan? tapi kenapa bisa ada ali?

"Terimakasih." Ara mengambilnya dan membawanya masuk dan menaruhnya ke kamar, sendiri.

"sama-sama." Alex pun pamit, meninggalkan ara di kamar tamunya.

"Maaf," ara kembali memanggil alex, masih bingung mau panggil alex

apa. "anda, tidak lupa telpon papa saya kan?" kata ara dengan sangat

formal dan hati-hati.

"Mau saya telponkan sekarang?" tanya alex, ara mengangguk. Takut papanya khawatir dia gak ada kabar.

Alex pun menelpon papanya ara, menelpon dimas. Ara tak tega

membiarkan alex berdiri didepan pintu. Ara pun memberi isyarat pada alex

untuk masuk, dengan membuka pintunya lebih lebar, dengan kaki, karena

tangannya penuh makanan dan minuman.

"masuk saja, dari pada berdiri diluar. Duduk saja didalam." kata ara

mempersilakan si tuan rumah. Kurang sopan apa lagi alex dengan sikapnya

seperti itu.

"iya." alex pun masuk dan duduk dipinggir tempat tidur.

Ara mengambil rotinya, memakannta sedikit demi sedikit, walau pipinya

masih terasa sakit. Ara lebih memilih sedikit menjauh dari alex yang

duduk di ranjang, ara berdiri didekat jendela. Melihat ke luar rumah

alex, melihat pemandangan dari atas, dari lantai lima.

"Halo, om. Ini alex."

Ara mendengar sambungan telpon alex sudah diangkat oleh dimas,

papanya dan alex bahkan sudah bicara dengan sang papa. Ara hanya

memperhatikan dari jauh.

"Ini ngomong sama anaknya sendiri ya om."

Ara membelalakan matanya melihat Alex yang berdiri dan berjalan mendekatinya. Akex memberikan ponselnya pada ara.

"papa sama mama kamu mau ngomong langsung katanya." alex.

"halo pa, ara udah ketemu sama..." ara berhenti, gak mungkin panggil

om alex kan. Aduh, ara bingung panggilnya, alex doang juga gak mungkin.

"Mas alex." ara tak yakin itu panggilan yang tepat atau tidak, setidaknya mamanya seperti itu pada papanya, yang juga duda kan.

"Ara nginep di rumahnya. Ara mau lebih kenal mas alex dulu pa,

sebelum pernikahan." kata ara, to the point. Lalu meamatikan telponnya.

Alex tak percaya mendengarnya, dia juga penasaran, apa itu artinya ara menerima perjodohan itu, atau bagaimana?

"ini ponsel anda." ara mengembalikan ponselnya.

"non, ini air dingin dan kompresnya." bibik datang membawakan apa yang alex minta tadi.

"biar alex bik. Makasih ya bik, tolong awasin ali." alex menyimpan

ponselnya, menghampiri bibik dan mengambil wadah air dan handuknya.

"obatin dulu, pipi kamu." Alex memberikan handuk kecilnya pada ara.

"iya." ara mengambil handuknya, mencelupkannya ke air dingin dan menempelkan perlahan ke pipinya.

"ahk.." ara memekik kesakitan ketika dia sendiri menempelkan handuknya ke pipi bekas kena hantam eki.

"mau saya bantu,"

Ara menyerahkannya, kalau dia sendiri, gak akan sampai kena pipi,

baru saja kena dikit, langsung ara jauhkan handuknya. Alex menaruh wadah

air dinginnya, dia mulai mengompres pipi ara dengan sangat pelan.

"Jangan terlalu ditekan, sakit."

"iya."

Tapi tetap saja, rasanya sangat sakit bagi cewek yang kena hantam

cowok. Ara yang kesakitan refleks memegang baju dan meremas baju alex

yang ada didepannya.

"pelan-pelan." pintanya pada alex dengan memejamkan mata.

intinya posisinya seperti ini.

"Ara, apa tadi artinya kamu mau menikah dengan saya?" alex bertanya disela-sela mengompres pipi ara.

***

Manis banget sih ta sikap alex,

Terpopuler

Comments

Naftali Hanania

Naftali Hanania

mas....hehe 😆

2021-05-13

0

Ima Kalibaru

Ima Kalibaru

lanjut 💪 author dan sehat selalu 😘

2021-03-03

0

Ila Syaqilla

Ila Syaqilla

Alur Cerita sdh mulai....,👏👏👏

2020-11-19

2

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Prolog
2 Episode 2 - Pengorbanan Ara
3 Episode 3 - Best Friend
4 Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5 Episode 5 - pukulan eki
6 Episode 6 - menginap di rumah alex
7 Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8 Episode 8 - Rumah ara heboh
9 Episode 9 - Ara sakit
10 Episode 10 - Alex perfect husband
11 Episode 11 - kecemburuan ali
12 Episode 12 - Ari ngamuk
13 Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14 Episode 14 - bolos berjamaah
15 Episode 15 - dimas marah
16 Episode 16 - full ngerjain ara
17 Episode 17 - Surprise buat ara
18 Episode 18 - birthday party
19 Episode 19 - Feeling ara gak enak
20 Episode 20 - mama ali
21 Episode 21 - alex bingung
22 Episode 22 - angel alex
23 Episode 23 - mama ali
24 Episode 24 - ali sakit
25 Episode 25 - ara gak bisa tidur
26 Episode 26 - persiapan pernikahan
27 Episode 27 - happy wedding
28 Episode 28 - bukan pernikahan impian
29 Episode 29 - first night
30 Episode 30 - pagi pertama
31 Episode 32 - ali
32 Episode 33 - angel yang gila
33 Episode 33 - honemoon ke singapur
34 Episode 34 - hasil honeymoon
35 Episode 35 - ara gak mau hamil
36 Episode 36 dokter kandungan
37 Episode 37 - aborsi
38 Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39 Episode 39 - maaf
40 Episode 40 - bayinya?
41 Episode 41 - ara menyesal
42 Episode 42 - Masakan mama
43 Episode 43 - ara ngambek pagi
44 Episode 44 - ara ngambek
45 Episode 45 - berita ara tersebar
46 Episode 46 - hukuman untuk ari
47 Episode 47 - masalah sisi
48 Episode 48 - kantor polisi
49 Episode 49 - ikut ngantor
50 Episode 50 - ngerjain angel
51 Episode 51 - stay di singapur
52 Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53 Episode 53 - alex dapat solusi
54 Episode 54 - kisah ali
55 Episode 55 - bye-bye angel
56 Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57 Episode 57 - usg kedua
58 Episode 58 - photoshoot
59 Episode 59 - festival kuliner
60 Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61 Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62 Episode 62 - sequel ali lia in desember
63 PENGUMUMAN
64 SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65 RUMAH SAKIT
66 DONOR DARAH
67 PERASAAN ARA
68 KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69 KECELAKAAN PESAWAT
70 RAHASIA
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 - Prolog
2
Episode 2 - Pengorbanan Ara
3
Episode 3 - Best Friend
4
Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5
Episode 5 - pukulan eki
6
Episode 6 - menginap di rumah alex
7
Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8
Episode 8 - Rumah ara heboh
9
Episode 9 - Ara sakit
10
Episode 10 - Alex perfect husband
11
Episode 11 - kecemburuan ali
12
Episode 12 - Ari ngamuk
13
Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14
Episode 14 - bolos berjamaah
15
Episode 15 - dimas marah
16
Episode 16 - full ngerjain ara
17
Episode 17 - Surprise buat ara
18
Episode 18 - birthday party
19
Episode 19 - Feeling ara gak enak
20
Episode 20 - mama ali
21
Episode 21 - alex bingung
22
Episode 22 - angel alex
23
Episode 23 - mama ali
24
Episode 24 - ali sakit
25
Episode 25 - ara gak bisa tidur
26
Episode 26 - persiapan pernikahan
27
Episode 27 - happy wedding
28
Episode 28 - bukan pernikahan impian
29
Episode 29 - first night
30
Episode 30 - pagi pertama
31
Episode 32 - ali
32
Episode 33 - angel yang gila
33
Episode 33 - honemoon ke singapur
34
Episode 34 - hasil honeymoon
35
Episode 35 - ara gak mau hamil
36
Episode 36 dokter kandungan
37
Episode 37 - aborsi
38
Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39
Episode 39 - maaf
40
Episode 40 - bayinya?
41
Episode 41 - ara menyesal
42
Episode 42 - Masakan mama
43
Episode 43 - ara ngambek pagi
44
Episode 44 - ara ngambek
45
Episode 45 - berita ara tersebar
46
Episode 46 - hukuman untuk ari
47
Episode 47 - masalah sisi
48
Episode 48 - kantor polisi
49
Episode 49 - ikut ngantor
50
Episode 50 - ngerjain angel
51
Episode 51 - stay di singapur
52
Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53
Episode 53 - alex dapat solusi
54
Episode 54 - kisah ali
55
Episode 55 - bye-bye angel
56
Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57
Episode 57 - usg kedua
58
Episode 58 - photoshoot
59
Episode 59 - festival kuliner
60
Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61
Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62
Episode 62 - sequel ali lia in desember
63
PENGUMUMAN
64
SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65
RUMAH SAKIT
66
DONOR DARAH
67
PERASAAN ARA
68
KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69
KECELAKAAN PESAWAT
70
RAHASIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!