Episode 11 - kecemburuan ali

Ali tak suka melihat papanya, baru kali ini sang papa dekat dengan wanita. Rela meninggalkan pekerjaan.

"Awas aja kamu tante cengeng, aku bakalan kerjain kamu biar kamu cepet pergi dari rumah. Biar papa cuma perhatian sama aku."

Ali berdecak pinggang lalu pergi. Dia mengganti seragam olahraganya

dengan pakaian bermain, lalu mengambil bolanya. Bermain bola disamping

rumah sambil memikirkan bagaiama cara mengusir ara dari rumahnya.

"gimana ya caranya?" tangan telunjuk ali bermain didagunya, memikirkan sesuatu.

"langsung bilang ke papa, apa ya?" pikir ali.

 

"Ara, mau minum dulu? atau mau telpon mama kamu?"

Alex masih didalam, masih dalam pelukan Ara. Ara terlalu nyaman dalam pelukan alex, rasanya tenang saja.

"enggak usah om, nanti mama marah sama eki. Maaf saya lancang peluk."

Ara baru sadar, dengan apa yang dia lalukan. Ara langsung melepas pelukannya pada Alex dan sedikit menjauh darinya.

"minum aja." Ara ingin meraih minumannya. Tapi alex langsung membantu.

 

"kak ara kenapa ya? Ngapain juga nginep gak pulang?"

Riri masih di sekolah, tiba-tiba saja hati ada tak tenang. Terlebih

penjelasan eki dan niko tak jelas. Mereka hanya bilang, gak sengaja

ketemu di cafe, waktu jalan di mall.

"riri rindu kak ara."

riri tak henti menatap layar ponselnya, layar ponsel dengan walpapernya dan sang kakak.

"Kak, ke rumah kak alex yuk. Kita liat kak ara, pengen ke sana nanti. Minta alamat papa sama papa aja. Pasti papa tau kan?"

Eki yang mendengarnya makin khwatir, takut kalau ketahuan, habis sama

Ari. Kalau dipukul sih gak masalah, kalau dilarang deket sama ara, mati

lah eki.

"Ra, lagi pendekatan kali, masak mau ganggu." Timpal eki begitu saja.

"iya sih dek, ganggu nanti." ari ikut setuju dengan ucapan eki.

Eki mengelus dada lega. setelah makan di kantin. Bel jam terakhir

kembali berbunyia. Riri masih memandam kerinduannya tak melihat sang

kakak semalaman.

Riri nanti mau nekat ahh, liat kak ara.' batin riri senang.

 

Tugg...

"aduh, ali main bola kok sampek dalem sih."

Ara keluar, perutnya sudah tak terasa sakit, tapi lapar lagi. Dia

mencari bibik, tak ada di dapur. Ara keliling, tak jauh dari tempat ali

bermain bola, samping rumah alex langsung tersambung ke taman samping,

dengan pintu yang super lebar.

"rasakan tendangan ali."

Ali menggunakan kesempatan itu untuk mengerjai ara, mendendang dengan kencang dan memfokuskannya ke ara.

Yezz..

Ali bersorak senang, tepat kena sasaran, kena kaki ara. Ara refleks kesal dan memarahi ali.

"poni batokkkk... Ngapain nendang bola kedalem, kalau kena

barang-barang dimarahin lo sama papa lo." ara mengusap tulang kakinya

yang sakit kena tendangan kuat ali. Kuat juga ali nendangnya. Beneran

ara kesakitan.

"gak akan lah, papa gak pernah marah sama ali. Wlee... tante cengen.

Jangan nangis, kena tendangan anak kecil juga." Ali balik mengejek,

menjulurkan lidah.

"Ali." Alex datang dan langsung membentak ali. Ali kaget bukan main, ini kali pertama alex membentaknya.

"main bola yang bener. Kalau tantenya kena, terluka, sakit gimana?" Alex lagi, dengan nada yang masih nyaring.

wehh... tante?

ara langsung menoleh, tak terimalah disebut tante. Tapi mau protes, tatapan alex bahkan untuk ara saja menakutakan, apalagi ali.

"papa jahat. Gara-gara tante cengeng, papa bental ali. Papa udah gak sayang sama ali. Papa lebih sayang sama tante cengeng."

Ali berlari masuk, mengambil bolanya dan naik ke kamar atasnya. Lebih

sayang sama tante cengeng kata ali? ara menggeleng menyadarakan diri,

itu hanga ucapan anak kecil yang tak tau apa-apa.

"Mas,"

Ara tak sengaja memanggil alex seperti itu, ketika alex dengan

tatapan marah ingin mengejar ali ke atas. Ara menahan tangan alex, takut

alex lepas kendali dan emosi. Padahal ara gak apa-apa juga kok.

"jangan dimarahin lagi, apalagi pukul, jangan main tangan. Kasian. Aku gak apa-apa kok."

"enggak kok, aku cuma amu ambil bolanya. Kan bolanya kotor, masak dimasukin ke kamar."

Ahh... ara langsung memalingkan muka. Malunya ara. Ara nyengir dan melepaskan tangan alex. Alex tersenyum pada ara.

bahkan senyum alex bagi ara terlihat manis sekarang, kenapa yah? baru kali ini ara merasakan seperti itu.

Tok tokk

Ara mendengar suara ketukan pintu. Beberapa kali, ara ingat bibik tak

ada di rumah, mungkin juga masih belum pulang. Ara pun berjalan ke

pintu utama rumah alex dan membukanya.

"Kakak, pipi kakak kenapa?"

Ara kaget, ternyata itu ara sama ari. Ara langsung menutupi pipinya. Ara mencoba memalingkan muka dari ari dan riri.

"kalian ngapain kesini? nanti ganggu mas alex."

Ari melotot sempurna. Baru kali ini dia mendengar ara yang kurang ajar memanggil seorang pria dengan hormat seperti itu, mas?

"tapi, pipi lo kenapa kak?"

Ari langsung berdiri didepan ara, menangkup wajah sang kakak yang menunduk, dengan tinggi sebahu ari, ari kesusahan melihatnya.

"ihh, sakit tauk."

Ara langsung mengeplak tangan ari yang memegangi pipinya. Sedikit memencet pipi tembemnya bahkan.

"iya, itu kenapa kak sampai bengkak? lebam gitu?" riri khawatir melihat kakaknya seperti itu.

"kak, alex ya main kasar." tuduk ari, mengingat alex punya anak tidak sah.

"kak, itu orangnya." bisik riri menepuk pundak ari yang tak melihat alex berjalan ke arahnya.

"Bukan, jatoh waktu main basket sama anak-anak kemarin." ara berbohong.

Ari diam, menruntutkan peristiwa yang dia tau, kakaknya gak main basket kata eki kemarin, kapan jatuhnya? main sama siapa?

"sama eki dan niko kak mainnya kemarin?" tanya ari mengintrogasi.

"iya."

"mereka bilang, Mereka kan cuma hangout, jalan ke mall sama kakak. Terus kapan mainnya."

Duhh... ara lupa, Ara meruntuti dirinya yang dengan bodohnya

mengatakan hal itu. Ali yang ikut turun, disuruh alex minta maaf ke ara,

langsung menjawab rasa penasaran ari dan riri.

"kemaren kena pukul temennya on, tante cengeng."

Kata-kata ali langsung menarik perhatian riri dan ari. Dipukul? tante cengen.

"Eki atau niko kak?" tanya ari to the point.

Siapa lagi yang sama kakaknya kemarin. Ara menggeleng, tak menyetujui ucapan ali.

"gak bukan mereka."

"bohong itu gak boleh tante cengen."

Riri dan ari makin yakin. Tangan ari sudah mengepal sempurna, urat lehernya bahkan kelihatan menonjol, ari menahan marah.

"gilak tuh, mau eki atau niko, mereka harus dikasih pelajaran. Beraninya pukul cewek."

Ari langsung berkari ke arah mobilnya, baru saja sampai, jadi supir

dan mobilnya masih disana. Ari langsung meminta supir untuk ke rumah

niko atau eki.

"Ari, ari..."

Ara tak biss menahannnya, ara mencoba mengetuk pintu mobil ari,

meminta pada supir untuk berhenti. Tapi ari mengancam akan memecat

supirnya kalau supir sampai berhenti.

"jakan Pak!"

bentak ari pada supirnya.

 

waduh, pengawal nomer saty ara ngamuk. gaswat, babak belur loh k

Terpopuler

Comments

Naftali Hanania

Naftali Hanania

wah....ternyata ketauwan jg 😁

2021-05-14

0

Ima Kalibaru

Ima Kalibaru

Eki dan Niko siap siap kenak amukan Ari

2021-03-03

0

Ila Syaqilla

Ila Syaqilla

Terbongkar deh....🥴

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Prolog
2 Episode 2 - Pengorbanan Ara
3 Episode 3 - Best Friend
4 Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5 Episode 5 - pukulan eki
6 Episode 6 - menginap di rumah alex
7 Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8 Episode 8 - Rumah ara heboh
9 Episode 9 - Ara sakit
10 Episode 10 - Alex perfect husband
11 Episode 11 - kecemburuan ali
12 Episode 12 - Ari ngamuk
13 Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14 Episode 14 - bolos berjamaah
15 Episode 15 - dimas marah
16 Episode 16 - full ngerjain ara
17 Episode 17 - Surprise buat ara
18 Episode 18 - birthday party
19 Episode 19 - Feeling ara gak enak
20 Episode 20 - mama ali
21 Episode 21 - alex bingung
22 Episode 22 - angel alex
23 Episode 23 - mama ali
24 Episode 24 - ali sakit
25 Episode 25 - ara gak bisa tidur
26 Episode 26 - persiapan pernikahan
27 Episode 27 - happy wedding
28 Episode 28 - bukan pernikahan impian
29 Episode 29 - first night
30 Episode 30 - pagi pertama
31 Episode 32 - ali
32 Episode 33 - angel yang gila
33 Episode 33 - honemoon ke singapur
34 Episode 34 - hasil honeymoon
35 Episode 35 - ara gak mau hamil
36 Episode 36 dokter kandungan
37 Episode 37 - aborsi
38 Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39 Episode 39 - maaf
40 Episode 40 - bayinya?
41 Episode 41 - ara menyesal
42 Episode 42 - Masakan mama
43 Episode 43 - ara ngambek pagi
44 Episode 44 - ara ngambek
45 Episode 45 - berita ara tersebar
46 Episode 46 - hukuman untuk ari
47 Episode 47 - masalah sisi
48 Episode 48 - kantor polisi
49 Episode 49 - ikut ngantor
50 Episode 50 - ngerjain angel
51 Episode 51 - stay di singapur
52 Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53 Episode 53 - alex dapat solusi
54 Episode 54 - kisah ali
55 Episode 55 - bye-bye angel
56 Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57 Episode 57 - usg kedua
58 Episode 58 - photoshoot
59 Episode 59 - festival kuliner
60 Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61 Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62 Episode 62 - sequel ali lia in desember
63 PENGUMUMAN
64 SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65 RUMAH SAKIT
66 DONOR DARAH
67 PERASAAN ARA
68 KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69 KECELAKAAN PESAWAT
70 RAHASIA
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 - Prolog
2
Episode 2 - Pengorbanan Ara
3
Episode 3 - Best Friend
4
Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5
Episode 5 - pukulan eki
6
Episode 6 - menginap di rumah alex
7
Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8
Episode 8 - Rumah ara heboh
9
Episode 9 - Ara sakit
10
Episode 10 - Alex perfect husband
11
Episode 11 - kecemburuan ali
12
Episode 12 - Ari ngamuk
13
Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14
Episode 14 - bolos berjamaah
15
Episode 15 - dimas marah
16
Episode 16 - full ngerjain ara
17
Episode 17 - Surprise buat ara
18
Episode 18 - birthday party
19
Episode 19 - Feeling ara gak enak
20
Episode 20 - mama ali
21
Episode 21 - alex bingung
22
Episode 22 - angel alex
23
Episode 23 - mama ali
24
Episode 24 - ali sakit
25
Episode 25 - ara gak bisa tidur
26
Episode 26 - persiapan pernikahan
27
Episode 27 - happy wedding
28
Episode 28 - bukan pernikahan impian
29
Episode 29 - first night
30
Episode 30 - pagi pertama
31
Episode 32 - ali
32
Episode 33 - angel yang gila
33
Episode 33 - honemoon ke singapur
34
Episode 34 - hasil honeymoon
35
Episode 35 - ara gak mau hamil
36
Episode 36 dokter kandungan
37
Episode 37 - aborsi
38
Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39
Episode 39 - maaf
40
Episode 40 - bayinya?
41
Episode 41 - ara menyesal
42
Episode 42 - Masakan mama
43
Episode 43 - ara ngambek pagi
44
Episode 44 - ara ngambek
45
Episode 45 - berita ara tersebar
46
Episode 46 - hukuman untuk ari
47
Episode 47 - masalah sisi
48
Episode 48 - kantor polisi
49
Episode 49 - ikut ngantor
50
Episode 50 - ngerjain angel
51
Episode 51 - stay di singapur
52
Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53
Episode 53 - alex dapat solusi
54
Episode 54 - kisah ali
55
Episode 55 - bye-bye angel
56
Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57
Episode 57 - usg kedua
58
Episode 58 - photoshoot
59
Episode 59 - festival kuliner
60
Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61
Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62
Episode 62 - sequel ali lia in desember
63
PENGUMUMAN
64
SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65
RUMAH SAKIT
66
DONOR DARAH
67
PERASAAN ARA
68
KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69
KECELAKAAN PESAWAT
70
RAHASIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!