Episode 9 - Ara sakit

Alex

menelpon dokter untuk memeriksa Ara. Karena tak mungkin mengatakan

kalau Ara sakit, takutnya keluarga ara khawatir, Alex menelpon sekolah

dengan alasan Ara sedang ada acara keluarga.

"Kak, kak ara gak masuk?"

Riri datang mencari kakak perempuan, Ara, ke kelasnya, biasanya

mereka akan ke kantin bersama, tapi ini ara tak ada di kelasnya. Riri

bertanya pada Eki dan Niko.

"Lah, Ngapain dia sama si om." Ari juga datang, untuk melihat

kakaknya, lebih ke penasaran, bagaimana tiba-tiba kakaknya bisa menginap

di rumah alex. Kemaren ngoto gak mau. Nolak perjodohannya, sekarang

main nyosor nginep di rumahnya.

'****** kalau gue jawab kemaren ara kena tonjok gue, habis gue gak

dibolehin temenan sama tuh anak ajaib." batin Eki bingung mau bilang

apa. Anak ajaib, maksud eki adalah ara.

"Emm, araa..." baru saja Niko ingin menjawab. Ponsel riri berdering.

Kling..

Satu pesan masuk dari ponsel Riri. Riri langsung membukanya dan membaca pesan itu. Riri tersenyum membacanya.

"Dari kak ara, katanya dia liburan dadakan sama calon suaminya. Untuk

pendekatan." Kata riri membacakan isi pesannya untuk tiga pria

didepannya.

"ouhh. Bagus deh. Perusahaan aman, kita masih tetep bisa sekolah,

bontottt.." Ari lagi-lagi mengacak rambut Riri dan pergi begitu saja,

dia ingin pergi ke kantin.

Riri, Eki dan Niko juga mengikuti langkah Ari ke kantin. Karena

mereka juga kelaparan, butuh makan untuk stok tenaga karena sekolah

masih beberapa jam kedepan. Sementara otak eki, memikirkan ara. Ngapain

ara sama si om alex itu?

***

"Dokter, itu pipinya gak apa-apa kan?"

Alex mengantat dokter keluar, setelah dokter selesai memeriksa Ara.

Dokter menjelaskan kalau lebamnya bisa hilang benar-benar hilang dalam

waktu satu minggu. Itu artinya ara harus bersembunyi dari orang-orang

selama satu minggu dan bersama alex, satu minggu.

"lalu demamnya?"

"ini obat untuk mengurangi demamnya, anada juga bisa mengompres lebamnya." kata dokter.

Alex pun mengambip resep dari dokter. Dokter itu pamit pergi. Alex

kembali masuk ke kamar Ara, dia kembali mengecek suhu tubuh ara,

panasnya tak telalu tinggi setelah doktes menyuntikan sesuatu ke lengan

ara tadi.

Alex melirik jam, dia bingung. Harus meeting, tapi tak tega

meninggalkan ara. Alex juga harus menebus obatnya, kalau obat alex bisa

menyuruh supir. Kalau meninggalkan ara di rumah sendirian?

"bik, saya ada meeting penting tentang lounching desain motor baru, gak bisa saya tinggalin."

Akhirnya Alex memutuskan, dia menemui bibik di dapur, meminta tolong bibik, untuk mejaga ara.

"iya tuan, saya cuma disuruh jaga nona yang didalem kan, yang soal

meeting atau apa lah itu. Saya gak tau." bibik pusing sejak tadi

mendengarkan celotehan Alex tentang meeting, tangan bibik menggaruk

kepalanya yang tak gatal.

"iya bik, maaf." alex tertawa, iya juga buat apa dia cerita soal meetingnya.

Ketika alex baru saja akan berangkat, ara terbangun. Dia keluar dari kamarnya, berjalan tertatih dan memegangi perut.

"bibik, bibik punya pembalut gak?" tanya ara yang menghiraukan Alex,

yang harusnya ara malu ada alex. Tapi sekarang itu juga sudah umum untuk

laki-laki. Wanita datang bulan kan?!

"gak punya non, orang saya sudah lama berhenti datang bulan." Bibik

menghampiri ara, dan memeganginya. Khawatir, liat muka ara pucat

ditambah sakit perut.

"aku beliin mau?" tandas alex menawarkan diri.

Ara tak bisa lagi mencari celah, dari sosok alex, yang mana yang bisa

disebut kalau alex itu cowok urakan, nakal, sampai punya anak tidak

sah. Itu murni kecelakaan dan dia bertanggung jawab, alex benar-benar

baik.

"iya, tolong om." Timpal ara. Hampir saja bibik tertawa, semuda itu

dipanggil om. Emang alex kelihatan om-om. Dari penampilan dan muka,

babyface kok, masih imut.

"ya udah, bentar ya. Didepan ada warung kok. Aku beliin." Alex bergegas pergi. Bibik membantu ara duduk, tapi ara tak mau.

"bibik, ara mau ke toilet aja. Nanti tolong bilangin mas alex ya, buat anter pembalutnya ke kamar."

Bibik senyum-senyum sendiri kali ini dengan ara memanggil alex dengan

mas, itu karena gensi, ketika ada alex, tak mau memanggil alex mas,

atau terlalu malu.

"iya non."

Ara bergegas ke kamar mandi didalam kamarnya. Bibik membuatkan teh hangat untuk ara.

***

"kira-kira, kak ara kemana ya sama calon suaminya?"

Riri, Eki, Niko dan Ari sudah ada di kantin, mereka sudah memesan

makanan yang mereka inginkan masing-masing. Tinggal menunggu ibu kantin

mengantarkan makanannya.

"silakan..."

Tak lama makanan dan minumannya datang. Ari, eki dan Niko langsung

melahapnya, begitu juga dengan riri, tapi riri jadi ingat kakaknya, yang

selalu makan disampingnya, entah di rumah atau di sekolah.

"riri kangen kak ara, kak ari?" riri mengadu pada ari yang sedang asik menyeruput mie panjangnya.

Eki dan Niko yang mendengar itu jadi makin bersalah dengan ara, bahkan mereka sendiri tak tau keadaan ara bagaimana dengan alex.

"Kak, kan kemaren kalian berangkat sama-sama, katanya mau

jalan-jalan. Kok kak ara bisa ketemu sama alex, terus nginep, sekarang

liburan bareng. Gimana sih ceritanya?" Ari jadi inget kejadian kemarin.

Aduh. Niko dan Eki makin bingung mau jawab apa. Niko dan Eki saling

melirik. Eki meminta Niko, yang jago bicara untuk menjawabnya.

"Emm, jadi gini." Niko menarik nafas panjang sambil memikirkan

jawabannya, "kemaren, kita hangout, ke mall. Terus mampir ke cafe, gak

sengaja pas mau pulang ketemu Alex itu. Terus alex sama ara ngobrol

berdua, eh ara katanya mau pulang sama alex."

Niko lega begitu juga eki yang lega mendengar jawaban Niko yang

dirasa detail, lancar, tak akan membuat orang curiga dan tentunya aman

untuk semua orang.

"semoga, kak alex baik ya sama kak ara." riri berharap itu, mendoakan yang terbaik untuk kakak perempuan terbaiknya.

***

Tok tok

Alex terpaksa masuk ke kamar, bahkan mengetuk pintu kamar mandi,

karena bibik sedang sibuk membuatkan bubur, dan ara tak ada di kamarnya.

"iyaa..." dengan suara lemas, ara menjawab dari dalam, ara membuka sedikit pintu kamar mandinya. Dia mengulurkan tangan.

Alex langsung menaruh pembalut itu diatas tangan ara. Ara bergegas

menarik tangannya kembali masuk ke kamar mandi, menutup pintunya.

Memakai pembalutnya.

"mama, perut ara sakit. Kenapa sih tiap dateng bulan pasti waktu

badan gak enak, jadi tambah makin sakit. Ihh, nyebelin si bulan pakai

datang." ara tanpa sadat berceloteh sendiri di kamar mandi.

Alex yang tak tega meninggalkan ara masih ada didepan. Antara kasihan dengan keadaan ara, tapi juga lucu karena ucapan ara.

"mau ditinggal, kok kasihan?" Alex masih mempertimbangkan

keputusannya. Dia melihat jam tangan yang dia kenakan. Percuma saja,

meeting juga sudah terlambat. Padahal Alex paling benci karyawannya

telat. Bisa malu alex.

krekk...

Ara membuka pintunya setelah selesai mengenakan pembalutnya, betapa

kagetnya ara melihat alex masih bediri didepan pintu kamar mandi. Akex

juga terkejut melihat ara yang tiba-tiba membuka pintu kamar mandi. Mata

keduanya saling bertemu, saling memandang.

Degg...

Dari deket, secara sadar, melihar alex yang tepat ada didepannya,

jantung ara berdegup keras, sampai ara takut alex mendengarnya.

"maaf, tadi saya khawatir sama kamu." katanya lagi, makin membuat ara melayang. Pipinya sudah terasa panas, memerahkan?

ahh, ara tak mau alex mengetahuinya, kalau ada sedang terpesona,

tersanjung dengan ucapan dan sikap alex. Ara langsung menutup kedua

pipinya. Membuat alex makin khawatir.

"apa sekarang kedua pipi kamu juga sakit?" tanya alex dengan polos.

ahh, sudah lah. Makin menatap alex, pipi ara bisa makin merona,

jantung ara bisa makin heboh, seperti gemuru gunug yang akan meletus.

Sebentar lagi.

"gak kok, om. Ara laper." ara beralasan, dia langsung pergi dari

hadapan alex menuju keluar kamar. Karena alasannya lapar, otak dan kaki

ara seakan selaras, membawa tubuh ara berjalan kearah dapur.

"bibik, saya laper. Ada yang bisa saya makan?" tanya ara pura-pura sibuk sendir.

Alex lega, kalau seperti ini dia bisa meninggalkan ara, untuk meeting

sebentar dan menebus obat ara sekalian keluar. Tanpa pamit, alex kali

ini benar-benar pergi.

***

aaa... ciee araaa...

Terpopuler

Comments

Alfia Amira

Alfia Amira

harusnya Alex dulu yg jatuh cinta

2023-01-26

0

Naftali Hanania

Naftali Hanania

ara lucuuu 😆

2021-05-14

2

Ila Syaqilla

Ila Syaqilla

Lanjut membaca🤗🤗🤗

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Prolog
2 Episode 2 - Pengorbanan Ara
3 Episode 3 - Best Friend
4 Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5 Episode 5 - pukulan eki
6 Episode 6 - menginap di rumah alex
7 Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8 Episode 8 - Rumah ara heboh
9 Episode 9 - Ara sakit
10 Episode 10 - Alex perfect husband
11 Episode 11 - kecemburuan ali
12 Episode 12 - Ari ngamuk
13 Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14 Episode 14 - bolos berjamaah
15 Episode 15 - dimas marah
16 Episode 16 - full ngerjain ara
17 Episode 17 - Surprise buat ara
18 Episode 18 - birthday party
19 Episode 19 - Feeling ara gak enak
20 Episode 20 - mama ali
21 Episode 21 - alex bingung
22 Episode 22 - angel alex
23 Episode 23 - mama ali
24 Episode 24 - ali sakit
25 Episode 25 - ara gak bisa tidur
26 Episode 26 - persiapan pernikahan
27 Episode 27 - happy wedding
28 Episode 28 - bukan pernikahan impian
29 Episode 29 - first night
30 Episode 30 - pagi pertama
31 Episode 32 - ali
32 Episode 33 - angel yang gila
33 Episode 33 - honemoon ke singapur
34 Episode 34 - hasil honeymoon
35 Episode 35 - ara gak mau hamil
36 Episode 36 dokter kandungan
37 Episode 37 - aborsi
38 Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39 Episode 39 - maaf
40 Episode 40 - bayinya?
41 Episode 41 - ara menyesal
42 Episode 42 - Masakan mama
43 Episode 43 - ara ngambek pagi
44 Episode 44 - ara ngambek
45 Episode 45 - berita ara tersebar
46 Episode 46 - hukuman untuk ari
47 Episode 47 - masalah sisi
48 Episode 48 - kantor polisi
49 Episode 49 - ikut ngantor
50 Episode 50 - ngerjain angel
51 Episode 51 - stay di singapur
52 Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53 Episode 53 - alex dapat solusi
54 Episode 54 - kisah ali
55 Episode 55 - bye-bye angel
56 Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57 Episode 57 - usg kedua
58 Episode 58 - photoshoot
59 Episode 59 - festival kuliner
60 Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61 Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62 Episode 62 - sequel ali lia in desember
63 PENGUMUMAN
64 SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65 RUMAH SAKIT
66 DONOR DARAH
67 PERASAAN ARA
68 KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69 KECELAKAAN PESAWAT
70 RAHASIA
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 - Prolog
2
Episode 2 - Pengorbanan Ara
3
Episode 3 - Best Friend
4
Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5
Episode 5 - pukulan eki
6
Episode 6 - menginap di rumah alex
7
Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8
Episode 8 - Rumah ara heboh
9
Episode 9 - Ara sakit
10
Episode 10 - Alex perfect husband
11
Episode 11 - kecemburuan ali
12
Episode 12 - Ari ngamuk
13
Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14
Episode 14 - bolos berjamaah
15
Episode 15 - dimas marah
16
Episode 16 - full ngerjain ara
17
Episode 17 - Surprise buat ara
18
Episode 18 - birthday party
19
Episode 19 - Feeling ara gak enak
20
Episode 20 - mama ali
21
Episode 21 - alex bingung
22
Episode 22 - angel alex
23
Episode 23 - mama ali
24
Episode 24 - ali sakit
25
Episode 25 - ara gak bisa tidur
26
Episode 26 - persiapan pernikahan
27
Episode 27 - happy wedding
28
Episode 28 - bukan pernikahan impian
29
Episode 29 - first night
30
Episode 30 - pagi pertama
31
Episode 32 - ali
32
Episode 33 - angel yang gila
33
Episode 33 - honemoon ke singapur
34
Episode 34 - hasil honeymoon
35
Episode 35 - ara gak mau hamil
36
Episode 36 dokter kandungan
37
Episode 37 - aborsi
38
Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39
Episode 39 - maaf
40
Episode 40 - bayinya?
41
Episode 41 - ara menyesal
42
Episode 42 - Masakan mama
43
Episode 43 - ara ngambek pagi
44
Episode 44 - ara ngambek
45
Episode 45 - berita ara tersebar
46
Episode 46 - hukuman untuk ari
47
Episode 47 - masalah sisi
48
Episode 48 - kantor polisi
49
Episode 49 - ikut ngantor
50
Episode 50 - ngerjain angel
51
Episode 51 - stay di singapur
52
Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53
Episode 53 - alex dapat solusi
54
Episode 54 - kisah ali
55
Episode 55 - bye-bye angel
56
Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57
Episode 57 - usg kedua
58
Episode 58 - photoshoot
59
Episode 59 - festival kuliner
60
Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61
Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62
Episode 62 - sequel ali lia in desember
63
PENGUMUMAN
64
SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65
RUMAH SAKIT
66
DONOR DARAH
67
PERASAAN ARA
68
KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69
KECELAKAAN PESAWAT
70
RAHASIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!