Episode 18 - birthday party

"Ra, papa bercanda. Kan disuruh bertiga nih. Katanya harus ngerjain kamu."

Dimas tak mau dibenci sendiri. dimas mengajak lala, ara dan riri. Mereka geleng-geleng.

"kak, kakak udah tau kan yang sebenarnya. Ari minta, tapi gak sampai segitunya." ari membela diri.

"Iya kak, riri juga setuju. Tapi gak sampai segitunya," riri juga.

"mama juga. Mamakan udah coba hentiin papa kamu, ya kan ra, papa kamu emang keterlaluan."

Hari perayaan ulang tahun ara malah jadi membuat mereka heboh

bertengkar diatas tempat tidur ara, di rumah alex. Alex benar-benar tak

habis pikir dengan keluarga ara, keluarga yang lengkap dan perfect.

Penuh kasih sayang.

"Iya, papa aja yang keterlaluan. Mereka enggak." Ara makin bersembunyi dibalik tubuh alex yang ara tarik paksa untuk duduk.

"Ra, jangan gitu dong." dimas memohon.

"papa juga gitu. Ara gak mau pokoknya tinggal sama papa lagi. Ara mau tinggal di rumah mas alex aja." Ara.

"iya lah, kan mau nikah bentar lagi."

"tapi gak mau dinikahin sama papa jahat kayak papa. Mama, masih

simpen nomer om bastian gak, biar om bastian aja yang jadi wali nikahnya

ara."

Hah?

dimas melotot tak percaya. Segitunya ara kesal dengan Dimas. Lala

seakan menanggapi, dia mencari nomer telpon bastian yang masih diam.

Soal bastian, alex tak tau banyak. Ari dan riri juga tak tau, hanya ara

yang tau kisah papanya, sang mama lalu om bastian.

"ada nih ra. Masih mama simpen." lala memberikan ponselnya pada ara.

"Terserah, sana balik sama si bastian, ara juga sana kalo mau jadi anaknya si bastian." dimas marah, dia pergi gitu aja.

Ara tertawa tanpa suara. Ara langsung beranjak berdiri dari tempat

tidurnya, berlari menyusul dimas yang berjalan keluar kamar ara dengan

kesal. Ara memeluk papanya dari belakang.

"bercanda papa, satu sama." ara menoleh dari bawah tangan sang papa.

"gak lucu!" dimas sudah kesal, dia langsung menjitak kening ara lalu menarik ara dalam pelukannya.

"Papa yang gak lucu, kenapa harus sebut mama tania juga." ara mendongak menatap sang papa.

"maaf, tapi berhasilkan." dimas mengusap pipi ara yang masing memeluk papanya.

"keterlaluan." lala menghampiri keduanya, dan ikut bergabung.

"iya, keterlaluan." Ara beralih memeluk mamanya, mama lala.

"Saya sudah siapkan makan malam spesial, mau kita lanjutkan disana." alex menyela.

"disana maksudnya?" ara bingung.

Ara melihat jam masih tengah malam, pesta tengah malam, disana? dimana?

"emm, di cafe saya. Kalau memang tak mau, tak apa?" kata alex, lebih formal. Mungkin karena ada lala dan dimas.

"Kesana yuk. Kan udah disiapkan kak alex." riri menyela.

"iyalah, pasti." lala juga setuju.

Riri dan ara langsung keluar, naik mobil dengan dimas dan lala, yang bergandengan masuk mobil. Ari merangkul riri.

"pendek, enak dirangkul." ejek ari.

"jangkung, manis. Nanti riri cari ah pacar yang jangkuk, manis aja

kalau tingginga beda jauh." Riri. Ari melotot mendengar riri mau cari

pacar. Riri masih kecil, baru kelas 3 smp, mau pacaran.

"Pa, riri mau pacaran nih. Mau cari yang tinggi kayak ari, katanya

manis." ari mengadu. Membuat riri yang kesal menendang kaki ari.

"dasar ari tukang ngadu. Aku aduin juga loh ke papa, kak ari suka berduaan kan sama cewek. kadang malah bolos pelajaran."

Riri berlari masuk ke mobil sang papa, berusaha menyusul dimas dan

lala yang sudah masuk mobil. Ari langsung menyusulnya dan membekap mulut

riri.

Ara senang melihat keluarga bahagia, berkat alex, ara akan satu mobil

dengan alex. Ara berjalan disamping alex, dari belakang memperhatikan

semua anggota keluarganya yang berbahagia malam ini. Di hari ulang

tahunnya.

"Mas," ara teringat satu orang, yang harusnya juga ikut. Gak mungkin

ditinggal. Ara tak sengaja menggenggam tangan alex dan menahan langkah

alex.

"kenapa?" alex menoleh pada ara, langkahnya terhenti.

"ali, ali dimana?" ara.

"Oh, masih tidur. Biar aja, ada bibik, aku udah nitip ke bibik, lagian dia gak bakalan kebangun." jawab alex dengan santai.

Ara sedikit lega, dia kembali berjalan, kali ini tanpa sadar alex

yang menggenggam tangan ara dan menggandenganya masuk. Sampai membukakan

pintu mobil untuk ara.

"makasih." kata ara lembut pada alex yang membukakan pintu.

"Sama-sama."

Alex memutari mobilnya, masuk ke mobil dan duduk dikursi kemudi.

Mobil alex ada didepan untuk menunjukan jalan ke cafe. Cafe yang sudah

diser spesial untuk ara. Ara sendiri belum terlalu tau tentang alex,

bahkan tak tau kalau dia juga memiliki cafe?

*

Cafe?

Alex bilang cafe. Tapi yang alex sebut cafe itu, sangat besar dan

luas. Mobil mereka berhenti didepan cafe alex. Cafe yang sedang ngetrend

di kalangan remaja.

"Uwowww.. jadi ini cafe kakak. Calon kakak ipar gue. Kerenn, bisa ajak cewek nih kesini. Gratis ya kak."

Ari keluar dari mobil, dengan sangat antusias dan menatap takjub cafe alex.

"ari," Ara kesal, dia langsung menoyor kepala ari yang sedikit lebih tinggi darinya.

"kak alex, serius mau nikah sama kak aku. Mending jangan, sebelum

terlanjur nanti." ari masuk lebih dulu, tak mau ditoyor kakaknya lagi.

Dia membuka pintu cafe yang tak dikunci itu.

Tak ada pelayan, ya mengingat ini malam. Alex juga tak ingin

merepotkan mereka. Kalau pun repot, pasti alex kasih uang lembur. Tapi

alex sendiri ingin spesial melayani Ara. Alex hanya meminta mereka

membuatkan beberapa makanan spesial.

"ayo masuk semuanya." Alex mempersilakan semuanya.

Riri menggandeng kakaknya masuk. Alex mau ganteng, yah keduluan. Alex

hanya tertawa, beberapa hari terakhir, ara seperti sudah menjadi

miliknya. Cinta masa kecilnya, walau hanya bertemu beberapa kali,

akhirnya tercapai.

*

Alex menyiapkan semua makanannya. Dibantu Riri dan Lala, juga ari. Ara ingin membantu tapi dilarang,

"Gak usah kak, duduk yang manis. Kan ini malamnya kakak. Malam ulang

tahun kakak." Riri meminta ara yang akan berdiri--ntuk membantu--duduk

kembali.

"Pa, bantuin mereka." ara malah jadi suruh sang papa yang diam.

"Cowok ra, harusnya dilayani." tolak dimas, hanya memandang mereka.

"papa, bantuin. Mas alex sama ari aja repot. Atau ara telpon om bastian, suruh kesini nih jemput mama lala."

Brakk...

dimas menggebrak meja dan langsung bangkit. Dimas dengan cepat membantu lala.

"Apaan, ancemannya pakai bawa si kunyuk kecil bastian." Dimas ngedumle sendiri. Ara malah ketawa lihatnya.

Semua hidangan sudah disiapkan, kue ulang tahun, dengan lilin dan juga makanan yang lain.

"ayo kak, make a wish lagi." riri.

Ara mulai memejamkan mata dan berdoa dalam hati.

'Semoga mereka bahagia. Mas alex yang terbaik buat ara.'

Ara langsung meniup lilin didepannya.

Klingg...

Ponsel alex berbunyi. Alex membuka satu pesan yang membuatnya, heran dan cemas.

Lex, dimana? udah gak di singapur. Aku kangen kamu sama anak aku. Aku

pengen ketemu. Mama sama papa dan alexa gak mau kasih tau kamu sama

anak kita dimana?

Alex langsung menutup telponnya.

uwaa sapa tuh, lex. Baru juga ara doa, supaya kamu jadi yang terbaik.

Terpopuler

Comments

Naftali Hanania

Naftali Hanania

mmmm...ibu nya ali tuch..bakalan mulai nich ✌️😂

2021-05-14

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Prolog
2 Episode 2 - Pengorbanan Ara
3 Episode 3 - Best Friend
4 Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5 Episode 5 - pukulan eki
6 Episode 6 - menginap di rumah alex
7 Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8 Episode 8 - Rumah ara heboh
9 Episode 9 - Ara sakit
10 Episode 10 - Alex perfect husband
11 Episode 11 - kecemburuan ali
12 Episode 12 - Ari ngamuk
13 Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14 Episode 14 - bolos berjamaah
15 Episode 15 - dimas marah
16 Episode 16 - full ngerjain ara
17 Episode 17 - Surprise buat ara
18 Episode 18 - birthday party
19 Episode 19 - Feeling ara gak enak
20 Episode 20 - mama ali
21 Episode 21 - alex bingung
22 Episode 22 - angel alex
23 Episode 23 - mama ali
24 Episode 24 - ali sakit
25 Episode 25 - ara gak bisa tidur
26 Episode 26 - persiapan pernikahan
27 Episode 27 - happy wedding
28 Episode 28 - bukan pernikahan impian
29 Episode 29 - first night
30 Episode 30 - pagi pertama
31 Episode 32 - ali
32 Episode 33 - angel yang gila
33 Episode 33 - honemoon ke singapur
34 Episode 34 - hasil honeymoon
35 Episode 35 - ara gak mau hamil
36 Episode 36 dokter kandungan
37 Episode 37 - aborsi
38 Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39 Episode 39 - maaf
40 Episode 40 - bayinya?
41 Episode 41 - ara menyesal
42 Episode 42 - Masakan mama
43 Episode 43 - ara ngambek pagi
44 Episode 44 - ara ngambek
45 Episode 45 - berita ara tersebar
46 Episode 46 - hukuman untuk ari
47 Episode 47 - masalah sisi
48 Episode 48 - kantor polisi
49 Episode 49 - ikut ngantor
50 Episode 50 - ngerjain angel
51 Episode 51 - stay di singapur
52 Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53 Episode 53 - alex dapat solusi
54 Episode 54 - kisah ali
55 Episode 55 - bye-bye angel
56 Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57 Episode 57 - usg kedua
58 Episode 58 - photoshoot
59 Episode 59 - festival kuliner
60 Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61 Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62 Episode 62 - sequel ali lia in desember
63 PENGUMUMAN
64 SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65 RUMAH SAKIT
66 DONOR DARAH
67 PERASAAN ARA
68 KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69 KECELAKAAN PESAWAT
70 RAHASIA
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 - Prolog
2
Episode 2 - Pengorbanan Ara
3
Episode 3 - Best Friend
4
Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5
Episode 5 - pukulan eki
6
Episode 6 - menginap di rumah alex
7
Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8
Episode 8 - Rumah ara heboh
9
Episode 9 - Ara sakit
10
Episode 10 - Alex perfect husband
11
Episode 11 - kecemburuan ali
12
Episode 12 - Ari ngamuk
13
Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14
Episode 14 - bolos berjamaah
15
Episode 15 - dimas marah
16
Episode 16 - full ngerjain ara
17
Episode 17 - Surprise buat ara
18
Episode 18 - birthday party
19
Episode 19 - Feeling ara gak enak
20
Episode 20 - mama ali
21
Episode 21 - alex bingung
22
Episode 22 - angel alex
23
Episode 23 - mama ali
24
Episode 24 - ali sakit
25
Episode 25 - ara gak bisa tidur
26
Episode 26 - persiapan pernikahan
27
Episode 27 - happy wedding
28
Episode 28 - bukan pernikahan impian
29
Episode 29 - first night
30
Episode 30 - pagi pertama
31
Episode 32 - ali
32
Episode 33 - angel yang gila
33
Episode 33 - honemoon ke singapur
34
Episode 34 - hasil honeymoon
35
Episode 35 - ara gak mau hamil
36
Episode 36 dokter kandungan
37
Episode 37 - aborsi
38
Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39
Episode 39 - maaf
40
Episode 40 - bayinya?
41
Episode 41 - ara menyesal
42
Episode 42 - Masakan mama
43
Episode 43 - ara ngambek pagi
44
Episode 44 - ara ngambek
45
Episode 45 - berita ara tersebar
46
Episode 46 - hukuman untuk ari
47
Episode 47 - masalah sisi
48
Episode 48 - kantor polisi
49
Episode 49 - ikut ngantor
50
Episode 50 - ngerjain angel
51
Episode 51 - stay di singapur
52
Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53
Episode 53 - alex dapat solusi
54
Episode 54 - kisah ali
55
Episode 55 - bye-bye angel
56
Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57
Episode 57 - usg kedua
58
Episode 58 - photoshoot
59
Episode 59 - festival kuliner
60
Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61
Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62
Episode 62 - sequel ali lia in desember
63
PENGUMUMAN
64
SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65
RUMAH SAKIT
66
DONOR DARAH
67
PERASAAN ARA
68
KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69
KECELAKAAN PESAWAT
70
RAHASIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!