Episode 2 - Pengorbanan Ara

 

 

foto hanya pemanis ya guyss...

Ara menatap foto yang mama dan papanya berikan. Ara mengurung diri di

kamar setelah berdebat dengan kedua adiknya dan juga orang tuanya itu.

Ara sebenarnya gak mau dijodohkan, Ara masih sangat ingin sekolah bukan

menikah.

Semua orang sudah kumpul untuk makan malam, kecuali Ara. Riri dan Ari

melirik kursi ara, yang biasanya selalu bertiga, ini kurang satu,

rasanya aneh.

"Ma, riri panggil kak ara ya buat turun makan malam." Riri menawarkan diri untuk memanggil sang kakak.

"Iya, makasih ya, Ri." kata Lala, lega, mereka benar-benar saling

menyayangi dan memperhatikan satu sama lain. Lala kembali melayani

dimas, mengambilkan makan malam untuk dimas.

"Ma, pa, ara beneran harus nikah sama si alex itu. Dia aja udah punya

anak, udah gede lagi anaknya." Ari juga ikut kepikiran, Sebenarnya juga

tak ingin masa depan sang kakak hancur.

Mereka diam di meja makan, dimas mencoba menjelaskan juga mencari

jalan tengahnya. Lala pun akhirnyan ikut duduk, mungkin memang ini harus

dibahas sama-sama, toh anak-anaknya sudah besar, mereka bisa ikut andil

mengambil keputusan yang mereka pikir mungkin bisa jadi terbaik dan

menjadi solusi untuk semuanya. Terlebih Ara.

"Kalau misah ara gak mau, ya gak apa-apa, papa gak maksa. Asal kamu

siap gak sekolah? kamu sama Riri sama ara mungkin juga bakalan putus

sekolah. Kalian juga harus kerja, papa cuma ada perusahaan gak ada usaha

lain, kalau pun mulai dari awal susah, ri." kata dimas pada ari. Ari

hanya diam, bingung juga mau jawab apa.

Ari menjedanya, dengan memakan makan malamnya. "kalau emang harus

begitu, ya... ya udah pa, kasian ara. Tuh orang ngapain sih punya anak

segede itu, kalau aja enggak, kan lebih baik." ari asal jawab saja.

***

"Kak, makan malam yuk. Mama, papa sama kak ari udah nunggu dibawah."

Riri baru sampai dikamar kakaknya ara, tadinya riri akan langsung

masuk saja, tapi ternyata pintunya di kunci, biasanya sih gak di kunci.

Ini di kunci, Riri mengetuk pintu kamar ara.

"Kakak gak ikut makan malam dulu ri, lagi gak nafsu." teriak ara dari kamar.

Ara itu cukup keras kepala, kalau sudah memutuskan tak bisa diganggu gugat. Riri hanya bisa mengikuti maunya sang kakak.

"ya udah kak, kalau kakak gak makan malam, riri juga gak makan deh."

Riri punya penyakit mag, kalau telat makan dikit aja, bisa langsung

sakit perutnya. Ara tak tega, dia langsung beranjak dari tempat tidurnya

dan langsung membukakan pintu.

"Kakak makan, yuk." Ara langsung menangkup wajah kecil adiknya yang berdiri didepan pintu. Riri langsung tersenyum.

"yuk kak."

Ara merangkul riri dan berjalan bersama, turun ke ruang makan. Lala,

dimas, ari yang melihat riri berhasil membujuk ara turun, untuk makan

malam tersenyum menyambut mereka.

"ara pendek, duduk sini." Ari melambaikan tangan pada ara, yang tepat

duduknya disamping kiri sang papa, tepat disebelah papanya.

"resek lo, mentang-mentang udah lebih tinggi dari gue sekarang." ara

langsung mengeplak kepala ari dari belakang. Eh, ara lakukan lagi, dari

depan kebelakang. "biar tetep pinter adek gue yang jangkung."

Lala dan dimas senang, mereka memang sering bercanda keterlaluan.

Tapi setidaknya itu yang membuat ara tersenyum dalam keadaan seperti

ini.

"Ra, ari sudah memutuskan, papa, mama, mungkin juga riri bakalan setuju sama keputusan ini."

Ara yang baru duduk langsung diam, mencoba mensinkronkan pembicaraan mereka pada ara.

"Kita gak apa-apa hidup susah, kita akan berusaha sebaik mungkin. Kamu bisa tetap sekolah dan adik-adik kamu juga."

"yakin pa bisa? biaya kampus kan mahal banget." ara dengan cuek balik

bertanya pada sang papa, dia dengan santainya mengambil makanannya,

tapi malah ara berikan untuk riri.

"makan ri, nanti mag kamu kambuh." kata ara pada riri. Riri hanya tersenyum menatap kakak yang paling dia sayang.

"kak, dengerin papa." riri menatap dengan tatapan memohon.

"aku gak mau kalian susah, dan itu karena aku. Udah lah, kita makan dulu, nanti nafsu makan aku ilang."

"iya, kita makan dulu." lala sejak tadi menahan air matanya, menatap

anak tertuanya, dari tatapan mata dan pembicaraan ara, lala tau ara

sudah mengambil keoutusan, dan itu yang terbaik untuk semua orang.

Tapi seperti permintaan ara, lala tak ingin yang lain membahasnya

dulu. Lala menghentikan pembahasan itu dan meminta semua menikmati

masakannya.

'Mama bangga sama kamu ra.'Lala menatap aranya yang mencoba tegar dan menikmati makan malam itu.

'Semoga, Alex yang terbaik buat kamu ra, bagaimana pun masa lalunya

dulu.' Lala tak henti menatap aranya dan mendoakannya dalam hati.

'Mama baru ngerasain, ada di posisi bu lek dulu ra, yang harus

memaksa mama untuk menikah dengan papa kamu, bedanya papa kamu orang

baik-baik, alex? semoga baik. Mama doain yang terbaik untuk kamu

sayang.'

lala terus menyesali keputusannya, harusnya lala menentang keras

perjodohan itu, tapi masa depan ara sendiri, riri dan ari taruhannya.

Lala juga tak bisa berbuat apapun.

***

***Lala\, akhirnya ngerasain dong ya pusingnya jadi orang tua.

Khawatir sama anaknya. cie yang udah jadi orang tua... kayak bu lek

dulu, kamu bakalan tau la, gimana perasaan bu lek dulu, semuanya. Satu

persatu....

hihi...\, semangat lala***!!!

Terpopuler

Comments

Anita Carolina

Anita Carolina

bukannya lala punya perusahaan peninggalan ortunya y

2021-04-24

2

Ila Syaqilla

Ila Syaqilla

Ikut Menyimak dulu yaa...
Sapa tau bagus cerita'y ☺️

2020-11-19

3

Hela Srimula

Hela Srimula

kok yg vote dikit yah thor

2020-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1 - Prolog
2 Episode 2 - Pengorbanan Ara
3 Episode 3 - Best Friend
4 Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5 Episode 5 - pukulan eki
6 Episode 6 - menginap di rumah alex
7 Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8 Episode 8 - Rumah ara heboh
9 Episode 9 - Ara sakit
10 Episode 10 - Alex perfect husband
11 Episode 11 - kecemburuan ali
12 Episode 12 - Ari ngamuk
13 Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14 Episode 14 - bolos berjamaah
15 Episode 15 - dimas marah
16 Episode 16 - full ngerjain ara
17 Episode 17 - Surprise buat ara
18 Episode 18 - birthday party
19 Episode 19 - Feeling ara gak enak
20 Episode 20 - mama ali
21 Episode 21 - alex bingung
22 Episode 22 - angel alex
23 Episode 23 - mama ali
24 Episode 24 - ali sakit
25 Episode 25 - ara gak bisa tidur
26 Episode 26 - persiapan pernikahan
27 Episode 27 - happy wedding
28 Episode 28 - bukan pernikahan impian
29 Episode 29 - first night
30 Episode 30 - pagi pertama
31 Episode 32 - ali
32 Episode 33 - angel yang gila
33 Episode 33 - honemoon ke singapur
34 Episode 34 - hasil honeymoon
35 Episode 35 - ara gak mau hamil
36 Episode 36 dokter kandungan
37 Episode 37 - aborsi
38 Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39 Episode 39 - maaf
40 Episode 40 - bayinya?
41 Episode 41 - ara menyesal
42 Episode 42 - Masakan mama
43 Episode 43 - ara ngambek pagi
44 Episode 44 - ara ngambek
45 Episode 45 - berita ara tersebar
46 Episode 46 - hukuman untuk ari
47 Episode 47 - masalah sisi
48 Episode 48 - kantor polisi
49 Episode 49 - ikut ngantor
50 Episode 50 - ngerjain angel
51 Episode 51 - stay di singapur
52 Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53 Episode 53 - alex dapat solusi
54 Episode 54 - kisah ali
55 Episode 55 - bye-bye angel
56 Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57 Episode 57 - usg kedua
58 Episode 58 - photoshoot
59 Episode 59 - festival kuliner
60 Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61 Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62 Episode 62 - sequel ali lia in desember
63 PENGUMUMAN
64 SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65 RUMAH SAKIT
66 DONOR DARAH
67 PERASAAN ARA
68 KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69 KECELAKAAN PESAWAT
70 RAHASIA
Episodes

Updated 70 Episodes

1
Episode 1 - Prolog
2
Episode 2 - Pengorbanan Ara
3
Episode 3 - Best Friend
4
Episode 4 - Petemuan Ara dan Alex
5
Episode 5 - pukulan eki
6
Episode 6 - menginap di rumah alex
7
Episode 7 - Perjanjian ara dan alex
8
Episode 8 - Rumah ara heboh
9
Episode 9 - Ara sakit
10
Episode 10 - Alex perfect husband
11
Episode 11 - kecemburuan ali
12
Episode 12 - Ari ngamuk
13
Episode 13 - kerja sama bohongin dimas
14
Episode 14 - bolos berjamaah
15
Episode 15 - dimas marah
16
Episode 16 - full ngerjain ara
17
Episode 17 - Surprise buat ara
18
Episode 18 - birthday party
19
Episode 19 - Feeling ara gak enak
20
Episode 20 - mama ali
21
Episode 21 - alex bingung
22
Episode 22 - angel alex
23
Episode 23 - mama ali
24
Episode 24 - ali sakit
25
Episode 25 - ara gak bisa tidur
26
Episode 26 - persiapan pernikahan
27
Episode 27 - happy wedding
28
Episode 28 - bukan pernikahan impian
29
Episode 29 - first night
30
Episode 30 - pagi pertama
31
Episode 32 - ali
32
Episode 33 - angel yang gila
33
Episode 33 - honemoon ke singapur
34
Episode 34 - hasil honeymoon
35
Episode 35 - ara gak mau hamil
36
Episode 36 dokter kandungan
37
Episode 37 - aborsi
38
Episode 38 - abosri 2 /terjebak
39
Episode 39 - maaf
40
Episode 40 - bayinya?
41
Episode 41 - ara menyesal
42
Episode 42 - Masakan mama
43
Episode 43 - ara ngambek pagi
44
Episode 44 - ara ngambek
45
Episode 45 - berita ara tersebar
46
Episode 46 - hukuman untuk ari
47
Episode 47 - masalah sisi
48
Episode 48 - kantor polisi
49
Episode 49 - ikut ngantor
50
Episode 50 - ngerjain angel
51
Episode 51 - stay di singapur
52
Episode 52 - ara gak mau ke singapur
53
Episode 53 - alex dapat solusi
54
Episode 54 - kisah ali
55
Episode 55 - bye-bye angel
56
Episode 56 - perjanjian ali dan alex
57
Episode 57 - usg kedua
58
Episode 58 - photoshoot
59
Episode 59 - festival kuliner
60
Episode 60 - angel kembali ke indonesia
61
Episode 61 - selamat tinggal semuanya
62
Episode 62 - sequel ali lia in desember
63
PENGUMUMAN
64
SEPENGGAL KISAH SI KEMBAR
65
RUMAH SAKIT
66
DONOR DARAH
67
PERASAAN ARA
68
KEBOHONGAN TAK BERTAHAN LAMA
69
KECELAKAAN PESAWAT
70
RAHASIA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!