Tamu Tak Diundang

Kuberdiri dengan putus asa. Dimas menarik lenganku. Membuka jendela kamar tersebut. Ia menatapku. Memintaku untuk mengikutinya. Cepat-cepat ia menjejalkan tubuhnya ke luar dari jendela. Dengan panik, aku pasrah mengikuti idenya. Kujejalkan tubuhku dengan kesulitan. Dimas membantu dari luar jendela. Meraih tubuhku agar tidak terjatuh.

Sret!

Krek!

Bersamaan keluar dari jendela. Pintu itu terdengar telah terbuka. Ya, Tuhan ... kami selamat!

Tapi rok-ku sepertinya sedikit sobek terkena jendela.

"Dimas, turunkan aku!"

Dimas menatapku sesaat. Ia tersenyum manis sekali, membuatku salah tingkah. Perlahan ia turunkan tubuhku dari gendongannya. Aku pun mengembus napas lega. Kutatap sekeliling. Kami berada di halaman belakang rumah.

Dimas tiba-tiba saja membungkuk di depanku. Meraih rok yang tadi sobek.

"Apa yang kamu lakukan!"

"Rok-mu sobek."

"Biarkan saja."

Dia menengadah. Cahaya remang-remang membuat wajah tampannya tampak begitu memukau. Sorot matanya begitu indah. Oh, kurasa aku sudah gila.

***

Malam yang dingin. Aku berbaring di ranjang. Arka sudah tertidur pulas bersama neneknya. Jadi, aku dan mas Bastian hanya tidur berdua. Berusaha kupejamkan mata. Pikiranku masih berkelana. Kejadian tadi di pesta benar-benar mengusik ketenangan. Diri ini telah berbuat dosa. Hanya itu yang paling kusesali.

Namun, kuakui, ada getaran aneh di hati ini. Getaran yang sama persis seperti bertahun-tahun yang lalu. Sesekali mata ini terpejam, merasakan apa yang barusan terjadi. Dadaku memanas. Desiran itu terasa hangat.

Tiba-tiba mas Bastian meraih tubuhku yang terbaring membelakanginya. Menghadapkan tubuh ini padanya. Ia mulai menempelkan bibirnya, menyentuh bibirku lembut.

"Mas," sergahku menahan tubuhnya.

"Mas, jangan sekarang. Aku ... aku lelah sekali."

Dia menghentikannya. Berganti menatapku. "Kenapa? Aku kangen sekali."

"A-aku sedikit tidak enak badan. Mungkin masuk angin tadi pas naik motor. Kepalaku sedikit pusing."

Dia pun mengecup keningku. "Tidurlah."

Mas Bastian menarik selimut untuk menutupi tubuhku. Dia pun kembali melanjutkan tidurnya.

Maafkan aku. Aku sudah berbohong. Dokter itu sudah meracuniku. Seharusnya aku tidak terpengaruh. Oh ... semoga malam seperti ini tak terulang lagi.

***

Waktu cepat berlalu. Tetapi, kejadian seminggu yang lalu, di pesta itu, masih melekat di pikiranku. Rasa takut perlahan mengusik. Dimas begitu nekad. Bagaimana bila nanti dia mendekatiku lagi. Tapi ... apa itu mungkin?

"Melamun, Mbak Ima?"

Suara seseorang mengagetkanku.

"Eh, Bu RT, mau ke mana Bu?"

"Ini, mau anter pesanannya Bu Ani."

Bu Rahma tampak membawa satu keresek berisi penuh buah mangga.

"Wah, panen, ya, Bu?"

"Alhamdulillah ... Mbak Ima mau? Nanti biar kubawakan."

"Eh, enggak usah, Bu."

Bu Rahma tersenyum. "Ya, nanti kalau Mbak Ima mau, tinggal main ke rumahku saja, ya? Ajak juga Arka."

"Terima kasih, Bu RT."

Bu Rahma berlalu. Ia memang selalu ramah. Hanya dia yang mempercayaiku, di saat tetangga yang lain mencibir. Kejadian konflik antara aku dan Dewi tempo dulu. Cukup menjadi pelajaran berharga, agar aku lebih berhati-hati dalam bertindak.

Aku yang sedang duduk di teras, kembali di kagetkan oleh sebuah mobil hitam yang memasuki halaman rumah. Aku berdiri, hendak bergegas masuk. Awalnya kupikir tidak ada suamiku di sana.

Mobil pun berhenti. Mas Bastian turun dari mobil, disusul pria itu.

"Di mana motormu, Mas?" Kadang-kadang aku memanggilnya dengan sebutan 'papa', jika sedang ada Arka. Kalau sedang tidak ada Arka, aku biasa memanggilnya 'mas'. Itulah kebiasaanku.

"Di bengkel. Tadi, di tengah jalan banku bocor. Untung ada dokter Dimas. Dia mengantarku pulang."

Aku meraih tas dari tangan mas Bastian. "Biar aku saja." Itu hanya sebagai alasan, agar aku bisa cepat-cepat menghindari tatapan mata elang itu.

"Sayang, buatkan kopi untukku dan dokter Dimas, ya?"

"Baik."

Suamiku menuju ke kamarnya untuk mengganti baju. Sedang aku buru-buru ke dapur. Heran! Mengapa dia terus saja mengganggu. Kemunculannya selalu menakutkan. Tatapan itu membuatku semakin waspada. Tak akan membiarkannya melakukan hal yang akan membuatku berdosa dan hancur.

Selagi aku menyeduh kopi. Tiba-tiba seseorang memeluk tubuhku dari belakang.

"Mas, malu dilihat orang, ah!"

Aku tertegun. Bau parfumnya sama sekali berbeda dengan mas Bastian. Aku menoleh.

Prak!

Gelas berisi kopi panas itu jatuh menyiram kakiku. Aku meringis kepanasan.

"Ada apa, Ma?" Suara mas Bastian dari dalam kamar.

Dimas membungkuk mencoba meraih kakiku, tapi aku menghindar.

"Ini semua gara-gara kamu!" desisku.

Dia tersenyum. Gelas yang satunya lagi ia tumpahkan di kakinya.

Aku terbelalak melihat kelakuannya. "Apa yang kamu lakukan!"

"Merasakan sensasi yang sama denganmu."

Dia meringis kepanasan. Masa bodoh! Kutinggalkan dia, untuk mengganti pakaian, dan mengoleskan salep luka bakar ke kakiku yang tersiram air kopi panas tadi. Setelahnya, kuseduh dua cangkir kopi yang baru lagi untuk mereka berdua.

Kuhidangkan pula dua toples cemilan dan sepiring kue keju untuknya. Sekadar menghormati tamu yang tak diundang ini. Menyebalkan!

"Tidak usah repot-repot!" katanya.

Aku diam saja seraya mengulum senyum tak ikhlas.

"Silakan," tawarku berusaha ramah menyuguhkan.

"Sayang, apa yang terjadi tadi. Kudengar suara benda pecah," tanya mas Bastian.

"Oh ... itu--"

"Itu aku, Bas. Baru saja aku tersiram kopi panas. Istrimu terlalu buru-buru dan ramah."

"Itu, kakimu, tersiram?" Mas Bastian tampak sedikit tidak enak padanya.

"Mas, itu--"

"Tidak apa. Santai saja," katanya berpura-pura polos.

Sungguh, pandai berdrama!

"Pantas tadi, bau kopi. Celanamu basah, Di?"

"Tidak apa. Lagian aku juga nanti langsung pulang. Sebenarnya, sih, tidak hanya celanaku yang basah, Bas."

Aku melirik sinis ke arahnya. Pria kurang ajar! Otak mesum!

Dia terkekeh mendapati ekspresiku. "Sepatuku juga basah," lanjutnya.

Aku berlalu dengan kesal dari mereka. Tapi tiba-tiba mas Bastian memanggilku.

"Ima!"

Aku menoleh.

"Lain kali hati-hati!"

"Iya, Mas."

Apa yang dipikirkannya? Aku yang menyiram sahabatnya itu secara sengaja? Atau tanpa sengaja aku menumpahkan minuman di celananya? Mas Bastian benar-benar sudah tertipu!

Selagi mereka berbincang. Aku menyibukkan diri untuk menyetrika pakaian. Kebetulan, Arka sedang di rumah neneknya. Jadi, aku bisa mengerjakan pakaian yang masih menumpuk untuk disetrika.

***

"Ma?"

"Iya, Mas?"

Aku beranjak dari kamar. Usai meletakkan baju-baju yang telah kusetrika ke dalam lemari.

"Duduklah sebentar!"

Aku pun menurut, duduk di sebelah mas Bastian, berhadapan dengan dokter itu.

"Ini ... Dimas menawariku untuk membeli mobil. Kebetulan yang punya showroom itu sepupunya Dimas. Kita bisa pergi lusa ke dealer."

"Aku akan meminta pertimbangan harga. Tenang saja. Jika perlu. Kamu pakai uangku saja dulu. Kamu bisa menggantinya lain waktu," kata si dokter elang.

"Wah, kamu benar-benar sahabat terbaikku, Di! Thanks banget, Di!"

Aku kembali terheran-heran, entah apa lagi maksud si dokter elang ini, sok membantu suamiku. Padahal jelas-jelas, ada niatan tersembunyi di balik itikad baiknya itu. Itu sudah tertangkap di dalam otakku. Percuma saja, aku sudah tidak percaya dengan belangnya.

"Kurasa tidak usah. Kami masih bisa membelinya sendiri. Ya, walaupun tak akan semewah mobil milikmu," ucapku ketus.

"Sayang ... ayolah! Kita akan mendapat keuntungan jika mengikuti tawarannya. Percayalah! Dimas sudah sangat baik. Percayalah padanya juga!"

Sayangnya aku sudah tidak mempercayainya lagi.

"Lusa, kau boleh ikut untuk melihat-lihat mobil di showroom. Ajak pula Arka," kata si dokter tersenyum.

Aku hanya diam. Suamiku kalau sudah seperti ini, pasti sulit dibantah.

"Ya, sudah. Aku pulang dulu. Jangan lupa lusa, ya, Bas. Ajak anak dan ... istrimu."

"Terima kasih banyak, Di."

Mas Bastian melambaikan tangannya dari teras. Aku yang berdiri di depan pintu melihat ke arah mobil itu melaju. Entah apa yang akan terjadi lusa.

-- BERSAMBUNG --

Terpopuler

Comments

Rahmawaty❣️

Rahmawaty❣️

Akupun bgitu..mnggil papa saat didepan anak..tp klo lg brdua manggilnya sma² yank😁 krna wktu pcran manggilnya yank

2022-11-13

0

Lia Eka Pratama

Lia Eka Pratama

waduuh jd clbk

2020-10-18

1

Arini Susanti

Arini Susanti

thor kenapa ceritanya mirip pengalaman hidupku,

2020-09-20

3

lihat semua
Episodes
1 Ketika Gosip Itu Datang
2 Perjanjian Rahasia
3 Kepercayaan Itu Kuraih Kembali
4 Jumpa Kembali Masa Lalu
5 Janji Imitasi
6 Saling Amnesia
7 Gosip Tak Kunjung Usai
8 Dekapan Terhangat
9 Musik Piano Masa Lalu
10 Dia Teman Baik Suamiku
11 Kembalinya Sahabatku
12 Di Rumah Dokter Elang
13 Mampir Di Bakso Si Mbah
14 Double Date!
15 Di Giant Restaurant
16 Pesta Ulang Tahun Teman Suamiku
17 Terjebak Berdua Di Dalam Kamar
18 Tamu Tak Diundang
19 Membeli Sebuah Mobil
20 Hari Paling Sial
21 Kembali Ke Taman Bunga Pelangi
22 Hujan Di Bumi Basah Di Hati
23 Jejak Asmara
24 Handphone Suamiku Tertinggal
25 Hantu Di Rumahku
26 Di Pesta Ulang Tahun Nessa
27 Perjanjian Rahasia Itu Terungkap
28 Mengenang Romansa Masa Lalu
29 Happy Anniversary Ke-3
30 Berangkat Ke Puncak
31 Tentang Mantan
32 Mantan Terburuk
33 Di Villa Romantis
34 Antara Aku, Kau, Dan Dia
35 Gagal Lagi Gagal Lagi
36 Dipaksa Bercinta
37 Cinta Yang Salah
38 Hari Terakhir Di Villa
39 Janji
40 Ketika Diriku Mulai Curiga
41 Seribu Alasan
42 Gerimis Melanda Hati
43 Kesempatan Terakhir
44 Tanda Persahabatan
45 Suamiku Dan Wanita Seksi
46 Wanita Penggoda
47 Masa Lalu Suamiku
48 Anakku Sakit
49 Di Rumah Sakit
50 Penolakan Keras
51 Dihajar Orang
52 Semakin Hari Semakin Aneh
53 Dokter Elang Dalam Bentuk Wanita
54 Melabrak Dokter Elang
55 Peringatan Terakhir
56 Saat Hatiku Remuk
57 Skenario Tuhan
58 Tulus Atau Modus
59 CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)
60 Aku Pulang
61 Kejujuran Dari Hati Terdalam
62 Gadis Alien
63 Suamiku Sahabatku
64 Tak Semua Wanita Mampu Sepertiku
65 Luka Yang Kusembunyikan
66 Maafkan Aku, Ayah ....
67 Calon Imam
68 Apa Dia Cemburu?
69 Sosok Yang Kucari
70 Berubah Pikiran
71 Ayahku Bijaksana Dan Luar Biasa
72 Perjalanan Cinta Baru Dimulai
73 Kontak Baru
74 Dilema Perceraian
75 Tiada Kesempatan Lagi
76 Selamat Tinggal Kenangan
77 Lagu Favorit Gadis Alien
78 Cinta Lama Berusaha Kelar
79 Pertemuan Di Cafe
80 Di Balik Sisi Ceria Fania
81 Sidang Perceraian
82 Have Lunch Together
83 Terbakar Cemburu
84 Bertemu Nessa
85 Egois
86 Kartu Nama
87 Mengandung Unsur Iklan
88 Seluk-Beluk Fania
89 Pernikahan Mantan
90 Kekasih Fania Yang Bengis
91 Dua Mobil Hitam
92 Sahabatku Kembali
93 Lampu Hijau
94 Crazy Shopping
95 Perkelahian Sengit
96 Ada Apa Dengan Fania?
97 Terpaksa Disuapi
98 Dimas Is My First Love
99 Hari Pertama Masuk Kerja
100 Who Is 'Ve'?
101 Hanya Mantan, No More!
102 Jangan Cintai Pacarku
103 Di Balik Pintu
104 Kacamata Hati
105 Rumah Siapa?
106 New House
107 Ingin Masuk Kantor
108 Di Balik Bingkai Foto
109 Gagal Resign
110 Mengunjungi Rumah Baru
111 Mengulang Yang Sempat Tertunda
112 Panggilan 'Sayang'
113 Fania Dan Rudi
114 Pertikaian
115 Memberi Pengertian Kepada Anakku
116 Berangkat Menuju Taman Hiburan
117 Pernyataan Yang Tertunda
118 Penyamaran Terbongkar
119 Status WhatsApp
120 Dilema Itu Menyiksa
121 Dalam Gelap
122 Sekertaris Ve dan Fania
123 Serigala Betina
124 Membela Harga Diri
125 Tragedi Tragis
126 Sebuah Foto
127 Tulisan Hati Fania
128 My Name Is 'Mbah Mar'!
129 Terungkapnya Misteri
130 Kepergok
131 Aku Bukan Pelakor!
132 Pelampiasan Cemburu
133 Mr. R
134 Keluar Dari Lapas
135 Gosip Instagram
136 Pilih Aku Atau Dia!
137 Serangan Bullying
138 Besok Pindah
139 Racauan Ganas
140 Pindah Rumah
141 Makan Bersama
142 Pagi Pertama Di Rumah Baru
143 Siapa Papa Baru?
144 Aku Rapuh Serapuh-rapuhnya
145 Foto Yang Sangat Mirip
146 Alasan Terberat Dimas
147 Pelecehan
148 Kebersamaan Yang Canggung
149 Wajah Yang Mirip
150 Penyesalan Terdalam
151 Terlambat Jatuh Cinta
152 Masa-Masa Memilukan (Cukup Sekali Dikhianati, Tidak Untuk Kedua Kali)
153 Cerita Cinta Nessa
154 Ungkapan Cinta Rudi
155 Don't Watch Me Cry
156 Dia Penasaran Terhadap Fania
157 Terjebak Keputusan
158 Merindukanmu
159 Ibu Rudi Sakit
160 Mengunjungi Ibu Rudi Di Rumah Sakit
161 Makna Tersembunyi
162 Lirik Lagu
163 Hari Ulang Tahunku
164 Hadiah Misterius
165 Singa Betina
166 Arti Persahabatan
167 Jatuh Terkilir Ke Hati
168 Foto Yang Sama (Antara Fania, Pak Wibowo, dan Sekertaris Ve)
169 Tentang Adi & Arumi
170 Di Pantai Kuta
171 Pesawat Terbang Untuk Arka
172 Di Depan Pusara
173 Mengenang Putraku Tercinta
174 Diary Fania
175 Berdua Di Atap Gedung
176 Hanya Janji
177 Selamat Jalan Nessa
178 I'm Sorry Rudi.
179 Fania Telah Kembali
180 Mengunjungi Pusara Arka
181 Gaun Pengantin Dari Vanessa
182 Dinner Di Rumah Calon Mertua
183 After Dinner
184 Berlatih Mengemudikan Mobil
185 Janda–Perawan
186 Malam Pertunangan
187 Menjenguk Putri Kecil Bella Dan Bastian
188 Membaca Novel
189 Terbakar Gairah Pre-wedding
190 On The Beach
191 Arwah Arumi
192 Malam Terakhir Tidur Bersama Sahabatku
193 Perpisahan Semanis Ayam Kecap
194 Hari Pernikahan (Raja & Ratu Sehari)
195 Berangkat Honeymoon
196 Gugup
197 Gairah Pengantin Baru
198 Suara Minta Tolong
199 Godaan Pelakor
200 Cemburu
201 Nge-Gym
202 Dikunjungi Orang Tua & Mertua
203 Sahabatku Berkunjung
204 Fania Belajar Memasak
205 Aku Hamil?
206 Ratna Adik Rudi?
207 Keluarga Yang Harmonis
208 ENDING NOVEL BUKAN PELAKOR
209 Pengumuman
210 Pengumuman!
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Ketika Gosip Itu Datang
2
Perjanjian Rahasia
3
Kepercayaan Itu Kuraih Kembali
4
Jumpa Kembali Masa Lalu
5
Janji Imitasi
6
Saling Amnesia
7
Gosip Tak Kunjung Usai
8
Dekapan Terhangat
9
Musik Piano Masa Lalu
10
Dia Teman Baik Suamiku
11
Kembalinya Sahabatku
12
Di Rumah Dokter Elang
13
Mampir Di Bakso Si Mbah
14
Double Date!
15
Di Giant Restaurant
16
Pesta Ulang Tahun Teman Suamiku
17
Terjebak Berdua Di Dalam Kamar
18
Tamu Tak Diundang
19
Membeli Sebuah Mobil
20
Hari Paling Sial
21
Kembali Ke Taman Bunga Pelangi
22
Hujan Di Bumi Basah Di Hati
23
Jejak Asmara
24
Handphone Suamiku Tertinggal
25
Hantu Di Rumahku
26
Di Pesta Ulang Tahun Nessa
27
Perjanjian Rahasia Itu Terungkap
28
Mengenang Romansa Masa Lalu
29
Happy Anniversary Ke-3
30
Berangkat Ke Puncak
31
Tentang Mantan
32
Mantan Terburuk
33
Di Villa Romantis
34
Antara Aku, Kau, Dan Dia
35
Gagal Lagi Gagal Lagi
36
Dipaksa Bercinta
37
Cinta Yang Salah
38
Hari Terakhir Di Villa
39
Janji
40
Ketika Diriku Mulai Curiga
41
Seribu Alasan
42
Gerimis Melanda Hati
43
Kesempatan Terakhir
44
Tanda Persahabatan
45
Suamiku Dan Wanita Seksi
46
Wanita Penggoda
47
Masa Lalu Suamiku
48
Anakku Sakit
49
Di Rumah Sakit
50
Penolakan Keras
51
Dihajar Orang
52
Semakin Hari Semakin Aneh
53
Dokter Elang Dalam Bentuk Wanita
54
Melabrak Dokter Elang
55
Peringatan Terakhir
56
Saat Hatiku Remuk
57
Skenario Tuhan
58
Tulus Atau Modus
59
CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)
60
Aku Pulang
61
Kejujuran Dari Hati Terdalam
62
Gadis Alien
63
Suamiku Sahabatku
64
Tak Semua Wanita Mampu Sepertiku
65
Luka Yang Kusembunyikan
66
Maafkan Aku, Ayah ....
67
Calon Imam
68
Apa Dia Cemburu?
69
Sosok Yang Kucari
70
Berubah Pikiran
71
Ayahku Bijaksana Dan Luar Biasa
72
Perjalanan Cinta Baru Dimulai
73
Kontak Baru
74
Dilema Perceraian
75
Tiada Kesempatan Lagi
76
Selamat Tinggal Kenangan
77
Lagu Favorit Gadis Alien
78
Cinta Lama Berusaha Kelar
79
Pertemuan Di Cafe
80
Di Balik Sisi Ceria Fania
81
Sidang Perceraian
82
Have Lunch Together
83
Terbakar Cemburu
84
Bertemu Nessa
85
Egois
86
Kartu Nama
87
Mengandung Unsur Iklan
88
Seluk-Beluk Fania
89
Pernikahan Mantan
90
Kekasih Fania Yang Bengis
91
Dua Mobil Hitam
92
Sahabatku Kembali
93
Lampu Hijau
94
Crazy Shopping
95
Perkelahian Sengit
96
Ada Apa Dengan Fania?
97
Terpaksa Disuapi
98
Dimas Is My First Love
99
Hari Pertama Masuk Kerja
100
Who Is 'Ve'?
101
Hanya Mantan, No More!
102
Jangan Cintai Pacarku
103
Di Balik Pintu
104
Kacamata Hati
105
Rumah Siapa?
106
New House
107
Ingin Masuk Kantor
108
Di Balik Bingkai Foto
109
Gagal Resign
110
Mengunjungi Rumah Baru
111
Mengulang Yang Sempat Tertunda
112
Panggilan 'Sayang'
113
Fania Dan Rudi
114
Pertikaian
115
Memberi Pengertian Kepada Anakku
116
Berangkat Menuju Taman Hiburan
117
Pernyataan Yang Tertunda
118
Penyamaran Terbongkar
119
Status WhatsApp
120
Dilema Itu Menyiksa
121
Dalam Gelap
122
Sekertaris Ve dan Fania
123
Serigala Betina
124
Membela Harga Diri
125
Tragedi Tragis
126
Sebuah Foto
127
Tulisan Hati Fania
128
My Name Is 'Mbah Mar'!
129
Terungkapnya Misteri
130
Kepergok
131
Aku Bukan Pelakor!
132
Pelampiasan Cemburu
133
Mr. R
134
Keluar Dari Lapas
135
Gosip Instagram
136
Pilih Aku Atau Dia!
137
Serangan Bullying
138
Besok Pindah
139
Racauan Ganas
140
Pindah Rumah
141
Makan Bersama
142
Pagi Pertama Di Rumah Baru
143
Siapa Papa Baru?
144
Aku Rapuh Serapuh-rapuhnya
145
Foto Yang Sangat Mirip
146
Alasan Terberat Dimas
147
Pelecehan
148
Kebersamaan Yang Canggung
149
Wajah Yang Mirip
150
Penyesalan Terdalam
151
Terlambat Jatuh Cinta
152
Masa-Masa Memilukan (Cukup Sekali Dikhianati, Tidak Untuk Kedua Kali)
153
Cerita Cinta Nessa
154
Ungkapan Cinta Rudi
155
Don't Watch Me Cry
156
Dia Penasaran Terhadap Fania
157
Terjebak Keputusan
158
Merindukanmu
159
Ibu Rudi Sakit
160
Mengunjungi Ibu Rudi Di Rumah Sakit
161
Makna Tersembunyi
162
Lirik Lagu
163
Hari Ulang Tahunku
164
Hadiah Misterius
165
Singa Betina
166
Arti Persahabatan
167
Jatuh Terkilir Ke Hati
168
Foto Yang Sama (Antara Fania, Pak Wibowo, dan Sekertaris Ve)
169
Tentang Adi & Arumi
170
Di Pantai Kuta
171
Pesawat Terbang Untuk Arka
172
Di Depan Pusara
173
Mengenang Putraku Tercinta
174
Diary Fania
175
Berdua Di Atap Gedung
176
Hanya Janji
177
Selamat Jalan Nessa
178
I'm Sorry Rudi.
179
Fania Telah Kembali
180
Mengunjungi Pusara Arka
181
Gaun Pengantin Dari Vanessa
182
Dinner Di Rumah Calon Mertua
183
After Dinner
184
Berlatih Mengemudikan Mobil
185
Janda–Perawan
186
Malam Pertunangan
187
Menjenguk Putri Kecil Bella Dan Bastian
188
Membaca Novel
189
Terbakar Gairah Pre-wedding
190
On The Beach
191
Arwah Arumi
192
Malam Terakhir Tidur Bersama Sahabatku
193
Perpisahan Semanis Ayam Kecap
194
Hari Pernikahan (Raja & Ratu Sehari)
195
Berangkat Honeymoon
196
Gugup
197
Gairah Pengantin Baru
198
Suara Minta Tolong
199
Godaan Pelakor
200
Cemburu
201
Nge-Gym
202
Dikunjungi Orang Tua & Mertua
203
Sahabatku Berkunjung
204
Fania Belajar Memasak
205
Aku Hamil?
206
Ratna Adik Rudi?
207
Keluarga Yang Harmonis
208
ENDING NOVEL BUKAN PELAKOR
209
Pengumuman
210
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!