Saling Amnesia

Aku berlari mencari toilet. Kuabaikan suamiku yang masih terus memanggil seraya mengekor di belakangku.

"Permisi, Nona, bisa kau tunjukkan di mana letak toilet?"

Kepada seorang wanita muda bergaun merah muda itu aku bertanya tergesa-gesa.

"Di sebelah kanan, itu lurus saja." Seraya menunjuk ke sebuah arah.

"Terima kasih."

Mas Bastian yang mengikutiku, tiba-tiba berbalik arah, setelah menanyakan sesuatu kepada wanita bergaun merah muda tadi.

Kulangkahkan kakiku ke dalam toilet. Kuembuskan napas panjang. Ah, disini agak lega. Meski sesak di dada masih membelenggu. Setidaknya diriku aman berada di sini. Membiarkan mata ini menuntaskan perihnya.

Kuhadapkan bayangan diri ke cermin. Kutatap pantulan bayangan itu dengan cermat. Wanita malang yang menanti selama bertahun-tahun pujaan hatinya. Wanita yang pernah paling beruntung memiliki sosok seperti dia. Dia yang meninggalkan sang Puteri sendirian, menunggu janji yang terucap begitu indah. Hingga tiada kabar darinya, menghilang, enyah.

Setelah sekian lama menanti, merindu. Kini bak terkoyak ombak tsunami. Hatinya luluh lantak, hancur ditelan ombak. Menyaksikan pria yang masih merajai hatinya, mengikat hubungan dengan wanita lain. Mengubur hidup-hidup janji manis yang pernah diikrarkannya.

Kuseka perlahan bulir bening di wajah. Dasar bodoh! Apa gunanya menangisinya. Lihatlah bagaimana dia sekarang? Impian itu telah ia genggam. Dia berhasil meraihnya. Sukses menjadi seorang dokter muda nan gagah. Dan kini ... aku merasa dikhianati.

[Hai, Puteri Angsa? Pangeran Elangmu mendarat dengan baik di negeri Paman Sam.]

[Syukurlah ... kuharap sayapmu tidak terluka. Kau terbang terlalu jauh.]

[Aku baik-baik saja Tuan Puteri.]

Aku yang tidak bisa baik-baik saja.

[Aku rindu, Pangeran.]

[Baru beberapa hari, Tuan Puteri.]

Ya, baru beberapa hari. Aku tak tahu berapa ratus hari lagi menahan rindu padamu, Di.

[Nia?]

[Hm .... ]

[Aku mencintaimu.]

[Ya, aku tahu.]

[Seberapa banyak kau tahu tentang diriku?]

[Tak terhingga.]

[Benar. Kalau begitu, relakan aku di sini. Meraih mimpiku. Biarkan aku belajar, dan berjuang. Jika kau sungguh-sungguh memahamiku. Seharusnya kau men-support Pangeranmu ini. Demi masa depan kita nanti. Percayalah! Aku pasti kembali dalam pelukanmu. Aku janji! ]

[Apa aku terkesan menghalangi jalanmu?]

[Aku tidak bilang begitu.]

[Baiklah, berjuanglah Pangeran Elangku. Aku 'kan menunggumu. Dan s'lalu mencintaimu. Baik-baik Sayang, jaga kesehatan, jangan lupa merindukanku, Love.]

Beberapa hari selepas kepergiannya di Amerika Serikat, kami masih berkirim pesan. Empat bulan kami menjalani LDR dengan baik. Hingga pada kejadian itu.

[Ya, Nia.]

[Kenapa pesanku tidak dibalas?]

Saat itu selama satu Minggu tiada satu pun pesan masuk darinya. Aku kesal!

[Nia, aku di sini untuk belajar. Bukan untuk main-main. Please ... kamu jangan kekanakan.]

[Ya, aku memang kekanakan!]

Menunggu balasan darinya. Satu menit ... dua ... tiga ... nihil. Pesanku terkirim, tetapi belum ia buka. Sesibuk itu kah? Malam-malam begini? Ya, waktu siang di sini, malam di California. Jam menunjukkan pukul 13:20 WIB (Jumat). Yang berarti di California masih pukul 22:20 (Kamis petang). Waktu di Indonesia 15 jam lebih awal dari California.

[Di, kalau satu jam kamu gak balas, kita putus!]

Sebenarnya aku tidak serius mengatakan itu. Aku hanya sekedar menggertak. Dan benar, tepat satu jam kemudian dia mengirim sebuah puisi dalam lampiran Ms. Word.

Bintangku

By. Dimas A. W

Gelapnya malam

Asal hidupku jangan

Hitamnya langit

Asal hatiku jangan

Gulitanya dunia

Asal ada cintamu

Segalanya terasa indah

Cahyamu laksana bintang

Indahkan malamku

Meski jauh menahan rindu

Bayangmu senantiasa

Hadir hiasi malamku

California, 13 Desember 2011

[Kita masih jadian?]

[Menurutmu?] Balasku.

[Jangan katakan itu lagi, kumohon!]

[Maafkan aku, Di. Aku terlalu mengkhawatirkanmu.]

[Apa lagi yang kau ragukan? Nia, aku s'lalu merindukanmu. Namun, pahami diriku. Aku Mahasiswa Baru. Di tahun pertama aku harus tinggal di asrama. Mematuhi segala peraturan yang ada. Bukankah kau juga kuliah? Berjuanglah dan raih cita-citamu! Kita sama-sama berjuang! Sampai bertemu nanti di Indonesia, Sayang. I Miss You.]

[I Miss You Too. Tidurlah! Istirahatlah! Sudah hampir jam satu pagi.]

[Kau sampai menghafal zona waktuku. Terimakasih ... maafkan Pangeran yang terlalu sibuk ini, ya.]

Pesan beserta puisi terakhir darinya. Semenjak itu, pesanku tidak pernah terkirim lagi. Sebegitu besar ambisinya untuk belajar, sampai-sampai lupa memberiku kabar. Mengesampingkan diriku demi mencapai tujuan. Seharusnya aku mengerti. Tetapi rindu ini terlalu berat. Apa salah bila sedikit saja aku meminta perhatianmu?

Tak tahu alasannya mengapa sampai ia benar-benar melupakanku. Atau lebih tepatnya, mengabaikanku. Apa aku terlalu berlebihan? Atau mungkin terlalu berharap dia menjadi milikku seutuhnya? Jangan-jangan dia mulai bosan dengan sikapku yang posesif dan manja. Atau jika benar, dia telah tergoda gadis-gadis cantik di negeri Paman Sam.

Rasa gengsi membuatku enggan menghubunginya terlebih dahulu. Cukup bagiku sikapnya kini membuktikan ia benar-benar sedang sibuk. Seorang ambisius yang pekat dengan obsesinya. Aku hanya rindu, Dimas. Salahkah aku?

Berbeda dengan Dimas yang semula kukenal. Penuh perhatian, konyol, yang tidak bisa satu hari saja untuk tidak meneleponku. Meski hanya sebatas mengingatkanku untuk makan, atau sekedar mengucapkan selamat tidur.

Aku juga kuliah, Di. Tetapi tidak over sibuk sepertimu. Memberi kabar pada pacar saja, sudah tak sempat. Sejak sikapmu yang dingin itu aku memutuskan, untuk membiarkanmu terbang bebas menggapai impian.

Membiasakan diri mengapung di dalam rindu yang mengekang rasa. Andai sayap ini mampu kuajak terbang jauh. Inginku menggapai dirimu nun jauh di sana. Sayangnya, aku hanya seekor Angsa. Apalah daya, 'kan kutunggu kepulanganmu padaku. Seperti janjimu dulu, di Taman Pelangi.

***

Tok! Tok! Tok!

Kudengar suara pintu toilet ada yang mengetuk. Segera kucuci muka agar tiada yang tahu bekas merah membengkak pada mataku. Kulap dengan tissue, lalu dengan wajah polos tanpa sisa make up, kuberanikan diri untuk cuek.

Tak kuhiraukan lagi penampilanku yang polos natural. Kutatap lekat-lekat bayangan kembaranku di cermin.

"Mulai sekarang aku sudah bertekad, untuk tidak lagi peduli dengan diri seorang Dokter Elang itu. Sudah cukup! Cukup dengan drama cintanya yang kosong! Dimas Adi Wibowo! Dengar baik-baik. Mulai saat ini, kita saling AMNESIA!"

Tok! Tok! Tok!

"Ya, sebentar ...."

Kupastikan emosiku telah membaik. Kubenarkan jilbabku, kemudian kubuka daun pintu toilet.

Krekk!

"Nia."

Betapa mengejutkan. Seorang pria berdiri tegak tepat di depan toilet wanita.

"Siapa kamu?" Kulangkahkan kaki keluar toilet, dan tanpa mempedulikan lagi siapa orang yang sedang berdiri di hadapanku.

"Nia!" panggilnya seraya menahan lenganku.

"Anda siapa?" Kulepaskan lengan dari genggaman pria itu. "Maaf, aku tidak mengenalmu!"

-- BERSAMBUNG --

Terpopuler

Comments

Wien Narti

Wien Narti

hadeh..si Nia setres.kl emng LDR y mestinya phm lh aplg tuk bljr toh km jg udh punya arka.kcuali km blm nkh.jm msh setia nunggu trs perjuangn ap j yg udh km lewati.br km cmburu

2022-02-13

1

Tri Wahyuni

Tri Wahyuni

lucu yaa jelas2 Ima yg nikah duluan udah punya buntut malah ......emang pantas cemburu!!! kalau benar2 wanita Sholehah ngak begitu!!! apalagi berhijab ih maluin 2

2020-09-15

3

Kustri

Kustri

lanjut yuk..

2020-07-10

2

lihat semua
Episodes
1 Ketika Gosip Itu Datang
2 Perjanjian Rahasia
3 Kepercayaan Itu Kuraih Kembali
4 Jumpa Kembali Masa Lalu
5 Janji Imitasi
6 Saling Amnesia
7 Gosip Tak Kunjung Usai
8 Dekapan Terhangat
9 Musik Piano Masa Lalu
10 Dia Teman Baik Suamiku
11 Kembalinya Sahabatku
12 Di Rumah Dokter Elang
13 Mampir Di Bakso Si Mbah
14 Double Date!
15 Di Giant Restaurant
16 Pesta Ulang Tahun Teman Suamiku
17 Terjebak Berdua Di Dalam Kamar
18 Tamu Tak Diundang
19 Membeli Sebuah Mobil
20 Hari Paling Sial
21 Kembali Ke Taman Bunga Pelangi
22 Hujan Di Bumi Basah Di Hati
23 Jejak Asmara
24 Handphone Suamiku Tertinggal
25 Hantu Di Rumahku
26 Di Pesta Ulang Tahun Nessa
27 Perjanjian Rahasia Itu Terungkap
28 Mengenang Romansa Masa Lalu
29 Happy Anniversary Ke-3
30 Berangkat Ke Puncak
31 Tentang Mantan
32 Mantan Terburuk
33 Di Villa Romantis
34 Antara Aku, Kau, Dan Dia
35 Gagal Lagi Gagal Lagi
36 Dipaksa Bercinta
37 Cinta Yang Salah
38 Hari Terakhir Di Villa
39 Janji
40 Ketika Diriku Mulai Curiga
41 Seribu Alasan
42 Gerimis Melanda Hati
43 Kesempatan Terakhir
44 Tanda Persahabatan
45 Suamiku Dan Wanita Seksi
46 Wanita Penggoda
47 Masa Lalu Suamiku
48 Anakku Sakit
49 Di Rumah Sakit
50 Penolakan Keras
51 Dihajar Orang
52 Semakin Hari Semakin Aneh
53 Dokter Elang Dalam Bentuk Wanita
54 Melabrak Dokter Elang
55 Peringatan Terakhir
56 Saat Hatiku Remuk
57 Skenario Tuhan
58 Tulus Atau Modus
59 CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)
60 Aku Pulang
61 Kejujuran Dari Hati Terdalam
62 Gadis Alien
63 Suamiku Sahabatku
64 Tak Semua Wanita Mampu Sepertiku
65 Luka Yang Kusembunyikan
66 Maafkan Aku, Ayah ....
67 Calon Imam
68 Apa Dia Cemburu?
69 Sosok Yang Kucari
70 Berubah Pikiran
71 Ayahku Bijaksana Dan Luar Biasa
72 Perjalanan Cinta Baru Dimulai
73 Kontak Baru
74 Dilema Perceraian
75 Tiada Kesempatan Lagi
76 Selamat Tinggal Kenangan
77 Lagu Favorit Gadis Alien
78 Cinta Lama Berusaha Kelar
79 Pertemuan Di Cafe
80 Di Balik Sisi Ceria Fania
81 Sidang Perceraian
82 Have Lunch Together
83 Terbakar Cemburu
84 Bertemu Nessa
85 Egois
86 Kartu Nama
87 Mengandung Unsur Iklan
88 Seluk-Beluk Fania
89 Pernikahan Mantan
90 Kekasih Fania Yang Bengis
91 Dua Mobil Hitam
92 Sahabatku Kembali
93 Lampu Hijau
94 Crazy Shopping
95 Perkelahian Sengit
96 Ada Apa Dengan Fania?
97 Terpaksa Disuapi
98 Dimas Is My First Love
99 Hari Pertama Masuk Kerja
100 Who Is 'Ve'?
101 Hanya Mantan, No More!
102 Jangan Cintai Pacarku
103 Di Balik Pintu
104 Kacamata Hati
105 Rumah Siapa?
106 New House
107 Ingin Masuk Kantor
108 Di Balik Bingkai Foto
109 Gagal Resign
110 Mengunjungi Rumah Baru
111 Mengulang Yang Sempat Tertunda
112 Panggilan 'Sayang'
113 Fania Dan Rudi
114 Pertikaian
115 Memberi Pengertian Kepada Anakku
116 Berangkat Menuju Taman Hiburan
117 Pernyataan Yang Tertunda
118 Penyamaran Terbongkar
119 Status WhatsApp
120 Dilema Itu Menyiksa
121 Dalam Gelap
122 Sekertaris Ve dan Fania
123 Serigala Betina
124 Membela Harga Diri
125 Tragedi Tragis
126 Sebuah Foto
127 Tulisan Hati Fania
128 My Name Is 'Mbah Mar'!
129 Terungkapnya Misteri
130 Kepergok
131 Aku Bukan Pelakor!
132 Pelampiasan Cemburu
133 Mr. R
134 Keluar Dari Lapas
135 Gosip Instagram
136 Pilih Aku Atau Dia!
137 Serangan Bullying
138 Besok Pindah
139 Racauan Ganas
140 Pindah Rumah
141 Makan Bersama
142 Pagi Pertama Di Rumah Baru
143 Siapa Papa Baru?
144 Aku Rapuh Serapuh-rapuhnya
145 Foto Yang Sangat Mirip
146 Alasan Terberat Dimas
147 Pelecehan
148 Kebersamaan Yang Canggung
149 Wajah Yang Mirip
150 Penyesalan Terdalam
151 Terlambat Jatuh Cinta
152 Masa-Masa Memilukan (Cukup Sekali Dikhianati, Tidak Untuk Kedua Kali)
153 Cerita Cinta Nessa
154 Ungkapan Cinta Rudi
155 Don't Watch Me Cry
156 Dia Penasaran Terhadap Fania
157 Terjebak Keputusan
158 Merindukanmu
159 Ibu Rudi Sakit
160 Mengunjungi Ibu Rudi Di Rumah Sakit
161 Makna Tersembunyi
162 Lirik Lagu
163 Hari Ulang Tahunku
164 Hadiah Misterius
165 Singa Betina
166 Arti Persahabatan
167 Jatuh Terkilir Ke Hati
168 Foto Yang Sama (Antara Fania, Pak Wibowo, dan Sekertaris Ve)
169 Tentang Adi & Arumi
170 Di Pantai Kuta
171 Pesawat Terbang Untuk Arka
172 Di Depan Pusara
173 Mengenang Putraku Tercinta
174 Diary Fania
175 Berdua Di Atap Gedung
176 Hanya Janji
177 Selamat Jalan Nessa
178 I'm Sorry Rudi.
179 Fania Telah Kembali
180 Mengunjungi Pusara Arka
181 Gaun Pengantin Dari Vanessa
182 Dinner Di Rumah Calon Mertua
183 After Dinner
184 Berlatih Mengemudikan Mobil
185 Janda–Perawan
186 Malam Pertunangan
187 Menjenguk Putri Kecil Bella Dan Bastian
188 Membaca Novel
189 Terbakar Gairah Pre-wedding
190 On The Beach
191 Arwah Arumi
192 Malam Terakhir Tidur Bersama Sahabatku
193 Perpisahan Semanis Ayam Kecap
194 Hari Pernikahan (Raja & Ratu Sehari)
195 Berangkat Honeymoon
196 Gugup
197 Gairah Pengantin Baru
198 Suara Minta Tolong
199 Godaan Pelakor
200 Cemburu
201 Nge-Gym
202 Dikunjungi Orang Tua & Mertua
203 Sahabatku Berkunjung
204 Fania Belajar Memasak
205 Aku Hamil?
206 Ratna Adik Rudi?
207 Keluarga Yang Harmonis
208 ENDING NOVEL BUKAN PELAKOR
209 Pengumuman
210 Pengumuman!
Episodes

Updated 210 Episodes

1
Ketika Gosip Itu Datang
2
Perjanjian Rahasia
3
Kepercayaan Itu Kuraih Kembali
4
Jumpa Kembali Masa Lalu
5
Janji Imitasi
6
Saling Amnesia
7
Gosip Tak Kunjung Usai
8
Dekapan Terhangat
9
Musik Piano Masa Lalu
10
Dia Teman Baik Suamiku
11
Kembalinya Sahabatku
12
Di Rumah Dokter Elang
13
Mampir Di Bakso Si Mbah
14
Double Date!
15
Di Giant Restaurant
16
Pesta Ulang Tahun Teman Suamiku
17
Terjebak Berdua Di Dalam Kamar
18
Tamu Tak Diundang
19
Membeli Sebuah Mobil
20
Hari Paling Sial
21
Kembali Ke Taman Bunga Pelangi
22
Hujan Di Bumi Basah Di Hati
23
Jejak Asmara
24
Handphone Suamiku Tertinggal
25
Hantu Di Rumahku
26
Di Pesta Ulang Tahun Nessa
27
Perjanjian Rahasia Itu Terungkap
28
Mengenang Romansa Masa Lalu
29
Happy Anniversary Ke-3
30
Berangkat Ke Puncak
31
Tentang Mantan
32
Mantan Terburuk
33
Di Villa Romantis
34
Antara Aku, Kau, Dan Dia
35
Gagal Lagi Gagal Lagi
36
Dipaksa Bercinta
37
Cinta Yang Salah
38
Hari Terakhir Di Villa
39
Janji
40
Ketika Diriku Mulai Curiga
41
Seribu Alasan
42
Gerimis Melanda Hati
43
Kesempatan Terakhir
44
Tanda Persahabatan
45
Suamiku Dan Wanita Seksi
46
Wanita Penggoda
47
Masa Lalu Suamiku
48
Anakku Sakit
49
Di Rumah Sakit
50
Penolakan Keras
51
Dihajar Orang
52
Semakin Hari Semakin Aneh
53
Dokter Elang Dalam Bentuk Wanita
54
Melabrak Dokter Elang
55
Peringatan Terakhir
56
Saat Hatiku Remuk
57
Skenario Tuhan
58
Tulus Atau Modus
59
CLBK (Cinta Lama Bersemi Kembali)
60
Aku Pulang
61
Kejujuran Dari Hati Terdalam
62
Gadis Alien
63
Suamiku Sahabatku
64
Tak Semua Wanita Mampu Sepertiku
65
Luka Yang Kusembunyikan
66
Maafkan Aku, Ayah ....
67
Calon Imam
68
Apa Dia Cemburu?
69
Sosok Yang Kucari
70
Berubah Pikiran
71
Ayahku Bijaksana Dan Luar Biasa
72
Perjalanan Cinta Baru Dimulai
73
Kontak Baru
74
Dilema Perceraian
75
Tiada Kesempatan Lagi
76
Selamat Tinggal Kenangan
77
Lagu Favorit Gadis Alien
78
Cinta Lama Berusaha Kelar
79
Pertemuan Di Cafe
80
Di Balik Sisi Ceria Fania
81
Sidang Perceraian
82
Have Lunch Together
83
Terbakar Cemburu
84
Bertemu Nessa
85
Egois
86
Kartu Nama
87
Mengandung Unsur Iklan
88
Seluk-Beluk Fania
89
Pernikahan Mantan
90
Kekasih Fania Yang Bengis
91
Dua Mobil Hitam
92
Sahabatku Kembali
93
Lampu Hijau
94
Crazy Shopping
95
Perkelahian Sengit
96
Ada Apa Dengan Fania?
97
Terpaksa Disuapi
98
Dimas Is My First Love
99
Hari Pertama Masuk Kerja
100
Who Is 'Ve'?
101
Hanya Mantan, No More!
102
Jangan Cintai Pacarku
103
Di Balik Pintu
104
Kacamata Hati
105
Rumah Siapa?
106
New House
107
Ingin Masuk Kantor
108
Di Balik Bingkai Foto
109
Gagal Resign
110
Mengunjungi Rumah Baru
111
Mengulang Yang Sempat Tertunda
112
Panggilan 'Sayang'
113
Fania Dan Rudi
114
Pertikaian
115
Memberi Pengertian Kepada Anakku
116
Berangkat Menuju Taman Hiburan
117
Pernyataan Yang Tertunda
118
Penyamaran Terbongkar
119
Status WhatsApp
120
Dilema Itu Menyiksa
121
Dalam Gelap
122
Sekertaris Ve dan Fania
123
Serigala Betina
124
Membela Harga Diri
125
Tragedi Tragis
126
Sebuah Foto
127
Tulisan Hati Fania
128
My Name Is 'Mbah Mar'!
129
Terungkapnya Misteri
130
Kepergok
131
Aku Bukan Pelakor!
132
Pelampiasan Cemburu
133
Mr. R
134
Keluar Dari Lapas
135
Gosip Instagram
136
Pilih Aku Atau Dia!
137
Serangan Bullying
138
Besok Pindah
139
Racauan Ganas
140
Pindah Rumah
141
Makan Bersama
142
Pagi Pertama Di Rumah Baru
143
Siapa Papa Baru?
144
Aku Rapuh Serapuh-rapuhnya
145
Foto Yang Sangat Mirip
146
Alasan Terberat Dimas
147
Pelecehan
148
Kebersamaan Yang Canggung
149
Wajah Yang Mirip
150
Penyesalan Terdalam
151
Terlambat Jatuh Cinta
152
Masa-Masa Memilukan (Cukup Sekali Dikhianati, Tidak Untuk Kedua Kali)
153
Cerita Cinta Nessa
154
Ungkapan Cinta Rudi
155
Don't Watch Me Cry
156
Dia Penasaran Terhadap Fania
157
Terjebak Keputusan
158
Merindukanmu
159
Ibu Rudi Sakit
160
Mengunjungi Ibu Rudi Di Rumah Sakit
161
Makna Tersembunyi
162
Lirik Lagu
163
Hari Ulang Tahunku
164
Hadiah Misterius
165
Singa Betina
166
Arti Persahabatan
167
Jatuh Terkilir Ke Hati
168
Foto Yang Sama (Antara Fania, Pak Wibowo, dan Sekertaris Ve)
169
Tentang Adi & Arumi
170
Di Pantai Kuta
171
Pesawat Terbang Untuk Arka
172
Di Depan Pusara
173
Mengenang Putraku Tercinta
174
Diary Fania
175
Berdua Di Atap Gedung
176
Hanya Janji
177
Selamat Jalan Nessa
178
I'm Sorry Rudi.
179
Fania Telah Kembali
180
Mengunjungi Pusara Arka
181
Gaun Pengantin Dari Vanessa
182
Dinner Di Rumah Calon Mertua
183
After Dinner
184
Berlatih Mengemudikan Mobil
185
Janda–Perawan
186
Malam Pertunangan
187
Menjenguk Putri Kecil Bella Dan Bastian
188
Membaca Novel
189
Terbakar Gairah Pre-wedding
190
On The Beach
191
Arwah Arumi
192
Malam Terakhir Tidur Bersama Sahabatku
193
Perpisahan Semanis Ayam Kecap
194
Hari Pernikahan (Raja & Ratu Sehari)
195
Berangkat Honeymoon
196
Gugup
197
Gairah Pengantin Baru
198
Suara Minta Tolong
199
Godaan Pelakor
200
Cemburu
201
Nge-Gym
202
Dikunjungi Orang Tua & Mertua
203
Sahabatku Berkunjung
204
Fania Belajar Memasak
205
Aku Hamil?
206
Ratna Adik Rudi?
207
Keluarga Yang Harmonis
208
ENDING NOVEL BUKAN PELAKOR
209
Pengumuman
210
Pengumuman!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!