IX

Senyuman Sya mengembang. Beberapa hari ini, dia merasa dirinya adalah seorang putri yang diidamkan banyak pria. Bagaimana tidak, apartemen mewah dengan segala fasilitas kini di dapatkannya.

Sebuah ucapan manis dan rayuan. Hal itulah yang diberikan Jovi pada Sya. Hanya rasa bahagia dan penuh harap yang kini menyelimuti hati Sya.

Tok tok tok.

Sya menoleh kearah pintu. Baru saja Jovi pergi dari apartemen itu. Bagaimana bisa, ada orang yang mengetuk pintu itu. Bahkan, tidak ada yang tahu selain Sya dan Jovi tentang apartemen itu.

Tok tok tok.

Kembali suara ketukan pintu itu terdengar. Perlahan, Sya mendekat dan membuka pintu itu. Pria itu menatap dengan senyuman, sedangkan Sya hanya bisa menatap dengan tatapan tidak percaya.

"Apa kau mau menyembunyikan ini dariku?"

Sya membulatkan matanya. Jovi yang mengatakan jika tidak ada yang tahu akan hal itu. Bagaimana bisa sekarang Arda berada di depan Sya.

Arda melangkahkan kakinya masuk. Luas dan terlihat barang-barang mewah di dalam sana. Senyuman sinis kembali mengembang diwajah Arda.

"Apa kau masih mau berbohong padaku?"

"Aku...aku tidak..."

Arda mendekat dan menarik Sya mendekat padanya, "Jika kau ingin uang. Katakan saja, tapi jangan hancurkan pernikahan kakakku."

"Aku tidak bermaksud. Jovi yang mengatakan jika dia akan menceraikan Mila."

"Diam!" teriakan itu membuat Sya mengkerut. "Aku tidak akan pernah melepaskanmu. Walaupun kau memohon," kata Arda.

"Aku dan Jovi saling cinta," ucap Sya tanpa menatap pada Arda.

Arda hanya bisa tertawa kecil, "Apa aku perlu mengatakan semua ini pada tante Zein. Dia pasti akan senang mendengar kabar ini."

Kali ini Sya tidak bisa berkutik. Jika ibunya tahu hal ini. Semuanya akan menjadi kacau. Bahkan, penyakit jantung ibunya bisa datang kapan saja.

Arda melepaskan Sya dan akan bergegas pergi. Dengan keberanian yang Sya miliki. Dia menahan tangan Arda. Arda menoleh dengan tatapan tajam.

"Aku mohon. Jangan katakan apapun pada Ibuku. Aku mohon."

"Lalu apa yang akan kau pilih. Menikah denganku atau ibumu akan tahu segalanya."

Sya terlihat berfikir. Jika dia menerima hal itu, Jovi akan merasa dihianati. Jovi juga akan membencinya.

"Bagaimana?"

"Ba...baiklah, tapi jangan katakan apapun pada ibuku."

Arda tersenyum puas. Dengan keras Arda menarik Sya untuk mengikutinya. Pasrah, Sya hanya bisa melakukan hal itu. Jika tidak, semuanya akan berubah. Dia rela kehilangan cintanya, tapi tidak dengan ibunya.

***

Tanpa disadari Sya, mereka sudah sampai di tempat tujuan. Arda turun dengan langkah tegasnya, sementara Sya hanya menunduk di belakang Arda.

Kantor urusan pernikahan. Arda akan menikahi Sya saat itu juga. Misi Arda adalah tidak ingin melihat Mila terpuruk karena perceraian. Walau Arda tahu sudah tidak ada cinta lagi diantara Mila dan Jovi.

"Ingat, aku menikahimu agar kau tidak dekat lagi dengan Jovi."

Sya diam seribu bahasa. Dia sudah memilih hal itu, apapun rasanya. Sya akan merasakan dan menahannya. Entah itu sebuah kebahagiaan atau rasa sakit di hatinya.

Pernikahan itu sudah selesai. Tanpa hadirnya orang tua atau kerabat. Kini, saatnya Sya menjadi seorang istri. Dia harus masuk ke dalam sebuah rumah tangga. Dengan bahagia atau kesedihan.

"Hilangkan wajah murungmu. Apa kau ingin semua orang tahu kelakuanmu ini. Kau hanya pelakor yang menginginkan uang," ucap Arda.

Tes. Sebuah tetesan air mata jatuh begitu saja. Ya, Sya menangis. Alasan pertama, dia kehilangan cintanya. Alasan ke dua, dia harus masuk ke dalam rumah tangga tanpa cinta.

Setiap wanita pasti ingin pernikahannya dihiasi cinta. Walau tanpa kemewahan, cinta adalah yang utama. Kali ini, kesalahan yang dilakukan Sya membuatnya dalam kesulitan.

"Jangan katakan apapun sebelum aku bertanya padamu. Paham?"

"Ya," jawab Sya.

Mereka turun dari dalam mobil. Seperti biasa, saat masuk ke dalam rumah. Beberapa pelayan menyambut dengan senyuman ramah.

Hanya saja, yang mereka sambut kali ini bukanlah Jovi, Mila atau Nyonya Ken. Arda, dia selalu acuh pada para pelayan. Bahkan terkesan tidak peduli.

"Antarkan Sya ke kamarku. Aku akan menemui Mama," ucap Arda.

Seorang pelayan mendekat pada Sya. "Mari saya antar."

Sya mengekor pada pelayan itu. Sampai di sebuah lorong. Sya ingat, lorong itu adalah jalan ke kamar Mila dan Jovi.

Ternyata, Sya sampai disebuah kamar. Tepat disisi kamar Mila dan Jovi. Walau kamar itu kedap suara, tetap saja Sya merasa sangat sangat gelisah.

Sya diam. Sejak dia dinikahi oleh Arda, secara tidak langsung dia sudah memutuskan semua hubungan dengan Jovi. Jovi pasti akan terluka karena penghianatan itu.

***

Kini Arda sudah mengumpulkan semua orang di rumahnya. Alasan dia mengumpulkan semua orang untuk mengumumkan pernikahan itu. Mungkin nanti akan ada banyak pertanyaan yang muncul.

"Kenapa kau mengumpulkan kami?" tanya Mila yang baru saja mengurus Sima.

"Kalian akan segera tahu," jawab Arda.

Brak. Pintu dibuka, Jovi masuk dengan wajah yang terlihat sangat kesal. Entah apa yang membuatnya seperti itu.

Dengan langkah kaki cepat, Mila mendekat dan langsung mengambil tas di tangan Jovi.

"Ada apa?" tanya Mila dengan tenang.

Jovi menoleh. Tanpa kata, dia langsung berjalan menjauh dari Mila. Melihat kejadian itu, Arda semakin merasa tidak senang.

"Kak Jovi," panggil Arda.

Jovi menoleh, "Apa ada masalah denganmu?" tanya Jovi dengan nada ketus.

Arda tersenyum. "Bisakah kau ikut berkumpul disini. Akan ada sebuah pengumuman."

"Apa ini menyangkut diriku?"

"Tentu saja. Hal ini menyangkut semua keluarga kita," jawab Arda dengan sangat santai.

Mila mendekat dan menggenggam tangan Jovi langsung. Jovi hanya bisa pasrah dan ikut berkumpul di ruang keluarga.

"Arda. Katakan ada apa, Mama banyak urusan."

"Baiklah, Ma."

Setelah itu, Arda memasuki sebuah ruangan. Di dalam sudah ada Sya yang duduk termenung dengan wajah tidak tenang. Tanpa aba-aba, Arda langsung menarik Sya.

Sampai di ruang keluarga. Hampir semua orang disana kaget dengan adanya Sya. Sya terlihat cantik dengan dress yang dipakaianya.

"Apa ini?" tanya Nyonya Ken.

Arda mendekat pada Ibunya itu, "Ma, aku dan Sya sudah resmi menikah. Itulah pengumumannya."

"Apa?!" semua orang di ruangan itu tidak percaya dengan pernyataan yang dibuat Arda.

Hanya satu pria yang tersenyum kecut melihat keadaan itu.

"Ya. Kami sudah menikah tadi siang. Maafkan aku, kami menikah tanpa berkata pada kalian."

Nyonya Ken merasa tidak senang, "Apa yang sudah kalian lakukan. Apa jangan-jangan," Nyonya Ken mendekat pada Sya, "kau hamil?" tanya Nyonya Ken.

Sya mendongakkan wajahnya.

"Arda. Apa benar dia hamil?" tanya Nyonya Ken pada anaknya itu.

Arda tersenyum, "Hampir, Ma."

"Apa maksudmu hampir?" tanya Nyonya Ken dengan nada keras dan tidak senang.

"Ma, aku sangat mencintai Sya," kata Arda sembari melirik pada Sya, "aku tidak ingin kehilangan dia. Apa lagi sampai direbut orang."

Sementara Sya hanya bisa saling pandang dengan Jovi. Jelas sekali jika Jovi merasa dihianati oleh Sya.

"Benarkan, Sya?"

"Be...benar," jawab Sya.

Kali ini Nyonya Ken tersenyum. Lalu, dia mendekat pada Sya. Dengan hangat, Nyonya Ken memeluk menantunya itu.

"Sekarang kau bisa memanggilku Mama. Aku akan membuat resepsi pernikahan yang megah untukmu. Aku akan mengatakan semuanya pada Ibumu."

"Terima kasih, tante."

"Kau memanggilku apa?" tanya Nyonya Ken.

"Terima kasih, Ma."

Setelah itu, Mila mendekat pada Sya dan langsung memeluknya. Bahkan, tanpa sadar Mila menangis karena bahagia. Dia kira Arda tidak akan menikah.

"Aku sangat bahagia kau menjadi kekasih hati Arda. Aku sangat bersyukur," ucap Mila.

Sya hanya bisa tersenyum dengan rasa sakit di hatinya. Sementara Jovi entah sejak kapan pergi dari ruangan itu. Padahal, semua yang ada di ruangan sedang merasa bahagia karena pernikahan itu.

Sya tersenyum karena senyuman tulus yang diberikan oleh Mila. Hal itu, membuat Sya sadar. Jika Jovi menceraikannya, semua senyuman di wajah Mila akan hilang.

***

Episodes
1 I
2 II
3 III
4 IV
5 V
6 VI
7 VII
8 VIII
9 IX
10 X
11 XI
12 XII
13 XIII
14 XIV
15 XV
16 XVI
17 XVII
18 XVIII
19 XIX
20 XX
21 XXI
22 XXII
23 XXIII
24 XXIV
25 XXV
26 XXVI
27 XXVII
28 XXVIII
29 XXIX
30 XXX
31 XXXI
32 XXXII
33 XXXIII
34 XXXIV
35 XXXV
36 XXXVI
37 XXXVII
38 XXXVIII
39 XXXIX
40 XL
41 XLI
42 XLII
43 XLIII
44 XLIV
45 XLV
46 XLVI
47 XLVII
48 XLVIII
49 XLIX
50 L
51 LI
52 LII
53 LIII
54 LIV
55 LV
56 LVI
57 LVII
58 LVIII
59 LIX
60 LX
61 LXI
62 LXII
63 LXIII
64 LXIV
65 LXV
66 LXVI
67 LXVII
68 LXVIII
69 LXIX
70 LXX
71 LXXI
72 LXXII
73 LXXIII
74 LXXIV
75 LXXV
76 LXXVI
77 LXXVII
78 LXXVIII
79 LXXIX
80 LXXX
81 LXXXI
82 LXXXII
83 LXXXIII
84 LXXXIV
85 LXXXV
86 LXXXVI
87 LXXXVII
88 LXXXVIII
89 LXXXIX
90 XC
91 XCI
92 XCII
93 XCIII
94 XCIV
95 XCV
96 XCVI
97 XCVII
98 XCVIII
99 XCIX
100 C
101 CI
102 CII
103 CIII
104 CIV
105 CV
106 CVI
107 CVII
108 CVIII
109 CIX
110 Pengumuman
111 CX
112 CXI
113 CXII
114 CXIII
115 CXIV
116 CXV
117 CXVI
118 CXVII
119 CXVIII
120 CXIX
121 CXX
122 CXXI
123 CXXII
124 CXXIII
125 CXXIV
126 CXXV
127 CXXVI
128 CXXVII
129 CXVIII
130 CXXIX
131 CXXX
132 CXXXI
133 CXXXII
134 CXXXIII
135 CXXXIV
136 CXXXV
137 CXXXVI
138 CXXXVII
139 CXXXVIII
140 CXXXIX
141 CXL
142 CXLI
143 CXLII
144 CXLIII
145 CXLIV
146 CXLV
147 CXLVI
148 CXLVII
149 CXLVIII
150 CXLIX
151 CL
152 CLI
153 CLII
154 CLIII
155 CLIV
156 CLV
157 CLVI
158 CLVII
159 CLVIII
160 CLIX
161 CLX
162 CLXI
Episodes

Updated 162 Episodes

1
I
2
II
3
III
4
IV
5
V
6
VI
7
VII
8
VIII
9
IX
10
X
11
XI
12
XII
13
XIII
14
XIV
15
XV
16
XVI
17
XVII
18
XVIII
19
XIX
20
XX
21
XXI
22
XXII
23
XXIII
24
XXIV
25
XXV
26
XXVI
27
XXVII
28
XXVIII
29
XXIX
30
XXX
31
XXXI
32
XXXII
33
XXXIII
34
XXXIV
35
XXXV
36
XXXVI
37
XXXVII
38
XXXVIII
39
XXXIX
40
XL
41
XLI
42
XLII
43
XLIII
44
XLIV
45
XLV
46
XLVI
47
XLVII
48
XLVIII
49
XLIX
50
L
51
LI
52
LII
53
LIII
54
LIV
55
LV
56
LVI
57
LVII
58
LVIII
59
LIX
60
LX
61
LXI
62
LXII
63
LXIII
64
LXIV
65
LXV
66
LXVI
67
LXVII
68
LXVIII
69
LXIX
70
LXX
71
LXXI
72
LXXII
73
LXXIII
74
LXXIV
75
LXXV
76
LXXVI
77
LXXVII
78
LXXVIII
79
LXXIX
80
LXXX
81
LXXXI
82
LXXXII
83
LXXXIII
84
LXXXIV
85
LXXXV
86
LXXXVI
87
LXXXVII
88
LXXXVIII
89
LXXXIX
90
XC
91
XCI
92
XCII
93
XCIII
94
XCIV
95
XCV
96
XCVI
97
XCVII
98
XCVIII
99
XCIX
100
C
101
CI
102
CII
103
CIII
104
CIV
105
CV
106
CVI
107
CVII
108
CVIII
109
CIX
110
Pengumuman
111
CX
112
CXI
113
CXII
114
CXIII
115
CXIV
116
CXV
117
CXVI
118
CXVII
119
CXVIII
120
CXIX
121
CXX
122
CXXI
123
CXXII
124
CXXIII
125
CXXIV
126
CXXV
127
CXXVI
128
CXXVII
129
CXVIII
130
CXXIX
131
CXXX
132
CXXXI
133
CXXXII
134
CXXXIII
135
CXXXIV
136
CXXXV
137
CXXXVI
138
CXXXVII
139
CXXXVIII
140
CXXXIX
141
CXL
142
CXLI
143
CXLII
144
CXLIII
145
CXLIV
146
CXLV
147
CXLVI
148
CXLVII
149
CXLVIII
150
CXLIX
151
CL
152
CLI
153
CLII
154
CLIII
155
CLIV
156
CLV
157
CLVI
158
CLVII
159
CLVIII
160
CLIX
161
CLX
162
CLXI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!