V

Sya masih berkutat dengan pekerjaannya. Walau kini dia sudah memiliki hubungan dengan Arda. Dia masih saja memilih untuk berjalan sendiri. Karena dia tahu, jika dia terus mendekat pada Arda. Dia akan terus mengira jika Sya adalah wanita matrerialistis.

Sejak perjodohan itu, Sya masih belum ingin menemui Arda lagi. Dia takut saat bertemu dengan Arda akan bertemu juga dengan Jovi. Bagaimanapun, dia masih menyimpan rasa itu.

"Sya, tolong antarkan pesanan ini ke meja 20."

"Baiklah."

Dengan cekatan Sya mengambil nampan itu dan menuju ke meja 20. Tidak disangka dan tidak di duga, ternyata yang memesan adalah Nyonya Ken, ibu dari Arda.

"Sya, kenapa kau disini?" tanya Nyonya Ken.

Sya mengulas senyum, "Saya bekerja di sini. Tante dengan siapa kesini?" tanya Sya.

Nyonya Ken menarik tangan Sya hingga dia duduk di sampingnya. Nyonya Ken tidak tahu jika Sya memilih hidup sendiri menjadi seorang pelayan rendahan di restoran.

Sampai seseorang datang dan duduk di hadapan Nyonya Ken. Sya menoleh, pandangan mereka bertemu.

"Jovi, apa yang kamu lihat," kata Nyonya Ken.

Jovi menggeleng, "Dia siapa, Ma?" tanya Jovi.

Nyonya Ken terlihat tidak senang, "Dia adalah tunangan Arda. Kau tahu bukan, aku sudah lama menjodohkannya. Inilah, Syaheila Zein."

Sya menganggukan kepalanya. Di dalam hatinya ada sebuah pertanyaan, kenapa Jovi memanggil Mama dan dia juga pura-pura tidak kenal Sya.

"Sya. Ini adalah Jovi, suami dari kakaknya Arda. Mila Ken."

"Salam kenal," ucap Sya.

Jovi hanya tersenyum. Merasa dirinya sudah terlalu lama. Sya berpamitan untuk kembali bekerja. Jika tidak, dia akan kena marah lagi oleh manager. Alhasil, Sya bisa dipecat begitu saja.

Sya hanya tahu jika Jovi dan Arda adalah teman. Baru saat ini, Sya tahu jika ada hubungan keluarga diantara mereka.

Ada rasa sesak di dada Sya. Tanpa sadar dia sudah masuk ke dalam keluarga Ken. Dia akan sering bertemu Jovi nantinya.

***

"Kau sudah selesai?" tanya Sya pada Eri.

Eri mengangguk. Mereka berjalan keluar untuk kembali ke rumah. Banyak hal yang mereka bahas, hanya saja Sya memilih untuk menghindari pertanyaan tentang Arda.

"Sya."

Sya menoleh keasal suara. Ada Jovi disana, dia terlihat tampan dengan setelan jas yang dia pakai. Entah sejak kapan dia menunggu Sya disana.

"Jangan temui dia, Sya. Ini salah," lirih Eri.

Jovi mendekat, "Apa kita bisa bicara?"

"Sya," kali ini Arda datang dengan memanggilnya.

Untuk sesaat Sya hanya bisa diam melihat Arda datang dengan kaus biasa dan celana biasa. Bukan setelan jas, dia tampak lebih tampan dan dewasa.

"Jovi, kau ada disini?" tanya Arda.

Jovi mengangguk, seharusnya Arda tidak perlu bertanya. Dia sudah tahu alasan Jovi disana.

"Sya, aku pulang dulu ya. Banyak hal yang akan aku kerjakan," kata Eri yang langsung bergegas pergi.

Kini Sya tidak tahu harus apa. Baru kali ini dia berada di posisi yang sangat membingungkan. Mata Jovi masih menatapnya dengan sangat lekat. Tidak peduli dengan adanya Arda disana.

Sampai Arda mendekat dan memeluk Sya dengan erat. Mata Sya membelalak. Dia tidak tahu maksud dan tujuan Arda saat ini. Hanya saja, hal ini mampu mengusir Jovi tanpa kata-kata.

Setelah Jovi menjauh, Sya langsung mendorong Arda dari pelukan itu.

"Kenapa kau memelukku?"

"Dirimu sendiri yang memintanya."

"Aku?" tunjuk Sya pada dirinya sendiri.

Arda menganggukan kepalanya. Lalu, dia menggenggam tangan Sya untuk mengikutinya. Kembali Sya melepaskan tangan itu dengan kasar.

"Apa lagi?" tanya Arda.

Sya merasa kesal, "Kenapa kau melakukan apapun semaumu. Bukankah hubungan ini pa..."

Tangan Arda langsung membungkam mulut Sya dengan tangannya. Sya tidak tahu apa penyebab Arda melakukan hal itu.

"Ibuku ada disini, bekerja samalah," bisik Arda.

Sya mengangguk. Lalu, Arda melepaskan tangan itu dari Sya. Dengan senyuman, kini Sya memegang tangan Arda. Mereka berjalan dengan bahagia menuju ke mobil Arda.

Benar saja, Nyonya Ken berada di dalam mobil itu. Dia terlihat sangat anggun dan elegan.

"Masuklah," kata Nyonya Ken.

"Kita mau kemana?" tanya Sya.

Arda mendorong Sya masuk ke dalam mobil, "Kau terlalu banyak tanya."

Sya hanya bisa memajukan bibirnya. Bagaimana bisa dia dijodohkan dengan pria seperti ini. Padahal, dia berkhayal mendapatkan seorang pria di dalam novel.

Sebuah pesan masuk ke dalam ponsel Sya. Pesan dari Jovi, dia meminta Sya menemuinya di restoran. Sya tidak membalas pesan itu dan memasukannya ke dalam tas.

"Apa kau kenal dengan Jovi?" tanya Nyonya Ken secara tiba-tiba.

Sya kaget dengan pertanyaan itu. Dia tidak tahu harus jujur atau berbohong di depan orang tua.

"Ya. Aku yang mengenalkannya, Ma."

"Benarkah? tapi kalian terlihat akrab."

Kali ini Sya benar-benar tidak tahu harus apa.

"Sebenarnya. Saya sering melihat Kak Jovi di restoran. Mungkin itulah yang membuat kami terlihat akrab."

"Apa kau menyukainya?" tanya Nyonya Ken.

"Mana mungkin, Tante. Aku sudah punya pasangan seperti Arda. Kak Jovi tidak ada bandingannya dengan Arda."

"Baguslah."

Suasana kembali hening. Untung saja banyak buku yang dibaca Sya. Dia jadi bisa berbohong seperti dalam novel.

Sebuah rumah yang cukup mewah kini berada tepat di hadapan Sya. Dia tidak tahu rumah siapa ini dan untuk apa dia diajak kesana.

"Ayo masuk," kata Nyonya Ken.

Sya masuk diikuti oleh Arda di belakangnya. Beberapa pelayan menunduk begitu melihat Nyonya Ken dan yang lainnya masuk. Semua terasa sangat hening. Padahal banyak orang.

Sya menoleh pada Arda. Sementara Arda lebih memilih langsung duduk dan bermain game di ponselnya.

"Kau bisa ikut denganku," kata Nyonya Ken.

"Baiklah."

Mereka masuk ke sebuah ruangan dengan banyak buku. Jika dilihat dari rak buku dan beberapa barang yang ada disana. Mungkin itu adalah sebuah ruang kerja.

"Apa kau tahu kenapa aku membawamu kesini?"

Sya menggeleng.

"Aku ingin kau berhenti dari pekerjaanmu. Kau tahu, Arda bukanlah pria sembarangan. Mana mungkin dia akan menikahi pelayan."

"Aku kira kau sudah tahu sejak awal."

Nyonya Ken tertawa kecil, "Aku menerimamu karena ibumu. Cepat berhenti dari pekerjaanmu. Aku yang akan mengurus semua kebutuhan kamu."

"Tapi..."

"Tidak ada tapi Sya. Kau adalah calon menantuku. Kau harus terlihat elegan dan mewah."

Sya hanya mengangguk. Setelah itu, dia bisa keluar dari ruangan itu. Dia kira, Nyonya Ken berbeda dari orang kaya lainnya. Ternyata sama saja, hanya saja kenapa dia mau menerima Sya. Lebih baik, Sya menanyakan semuanya pada Ibunya.

Langkah Sya terhenti. Dia berdiri disebuah lorong panjang.

"Kenapa bisa aku disini?" lirih Sya.

Brak, craaang. Sya membalikkan badannya dan berlari kearah suara. Sampai disebuah ruangan Sya berhenti.

"Sudah aku bilang jangan menyentuhku," kata Jovi dengan nada tidak suka.

Seorang wanita menangis tersedu di depannya. Sya tahu jika itu adalah Mila. Istri dari Jovi. Kakak dari Arda.

"Jovi," panggil Mila.

"Urus saja surat cerai kita. Biarkan aku menemukan apa yang aku mau," kata Jovi tanpa menatap pada Mila.

Sya hanya diam di samping pintu. Sampai tepukan di pundak Sya membuatnya sadar. Dia menoleh dan melihat Arda disana.

"Kenapa kau disini?" tanya Arda.

Sya tersenyum dengan bingung, "Kau tahu aku tersesat."

Arda tertawa karena apa yang dilakukan oleh Sya. Dengan tangan yang saling berpegangan, Arda membawa Sya keluar dari rumah itu. Nyonya Ken tidak ada dimanapun, sepertinya dia orang yang sangat sibuk.

"Apa kau bisa pulang sendiri?" tanya Arda.

Sya hanya diam. Dia kira, Arda akan mengantarnya pulang. Ternyata dia hanya ingin mengusir Sya pergi dari sana.

"Biarkan dia bersamaku. Aku akan pergi ke suatu tempat," kata Jovi.

Sya menoleh. Getaran itu masih ada disana, apa lagi setelah melihat pertengkaran Jovi dan istrinya. Hanya saja, Sya masih takut menjadi seorang perebut.

"Kata siapa dia akan bersamamu. Aku sendiri yang akan mengantarnya. Ayo masuk," tarik Arda pada tangan Sya.

Sya hanya bisa memandang kearah Jovi. Begitupun Jovi, dia masih bisa tersenyum saat bersama dengan Sya. Tidak dengan istri sahnya. Padahal mereka sudah memiliki anak.

***

Episodes
1 I
2 II
3 III
4 IV
5 V
6 VI
7 VII
8 VIII
9 IX
10 X
11 XI
12 XII
13 XIII
14 XIV
15 XV
16 XVI
17 XVII
18 XVIII
19 XIX
20 XX
21 XXI
22 XXII
23 XXIII
24 XXIV
25 XXV
26 XXVI
27 XXVII
28 XXVIII
29 XXIX
30 XXX
31 XXXI
32 XXXII
33 XXXIII
34 XXXIV
35 XXXV
36 XXXVI
37 XXXVII
38 XXXVIII
39 XXXIX
40 XL
41 XLI
42 XLII
43 XLIII
44 XLIV
45 XLV
46 XLVI
47 XLVII
48 XLVIII
49 XLIX
50 L
51 LI
52 LII
53 LIII
54 LIV
55 LV
56 LVI
57 LVII
58 LVIII
59 LIX
60 LX
61 LXI
62 LXII
63 LXIII
64 LXIV
65 LXV
66 LXVI
67 LXVII
68 LXVIII
69 LXIX
70 LXX
71 LXXI
72 LXXII
73 LXXIII
74 LXXIV
75 LXXV
76 LXXVI
77 LXXVII
78 LXXVIII
79 LXXIX
80 LXXX
81 LXXXI
82 LXXXII
83 LXXXIII
84 LXXXIV
85 LXXXV
86 LXXXVI
87 LXXXVII
88 LXXXVIII
89 LXXXIX
90 XC
91 XCI
92 XCII
93 XCIII
94 XCIV
95 XCV
96 XCVI
97 XCVII
98 XCVIII
99 XCIX
100 C
101 CI
102 CII
103 CIII
104 CIV
105 CV
106 CVI
107 CVII
108 CVIII
109 CIX
110 Pengumuman
111 CX
112 CXI
113 CXII
114 CXIII
115 CXIV
116 CXV
117 CXVI
118 CXVII
119 CXVIII
120 CXIX
121 CXX
122 CXXI
123 CXXII
124 CXXIII
125 CXXIV
126 CXXV
127 CXXVI
128 CXXVII
129 CXVIII
130 CXXIX
131 CXXX
132 CXXXI
133 CXXXII
134 CXXXIII
135 CXXXIV
136 CXXXV
137 CXXXVI
138 CXXXVII
139 CXXXVIII
140 CXXXIX
141 CXL
142 CXLI
143 CXLII
144 CXLIII
145 CXLIV
146 CXLV
147 CXLVI
148 CXLVII
149 CXLVIII
150 CXLIX
151 CL
152 CLI
153 CLII
154 CLIII
155 CLIV
156 CLV
157 CLVI
158 CLVII
159 CLVIII
160 CLIX
161 CLX
162 CLXI
Episodes

Updated 162 Episodes

1
I
2
II
3
III
4
IV
5
V
6
VI
7
VII
8
VIII
9
IX
10
X
11
XI
12
XII
13
XIII
14
XIV
15
XV
16
XVI
17
XVII
18
XVIII
19
XIX
20
XX
21
XXI
22
XXII
23
XXIII
24
XXIV
25
XXV
26
XXVI
27
XXVII
28
XXVIII
29
XXIX
30
XXX
31
XXXI
32
XXXII
33
XXXIII
34
XXXIV
35
XXXV
36
XXXVI
37
XXXVII
38
XXXVIII
39
XXXIX
40
XL
41
XLI
42
XLII
43
XLIII
44
XLIV
45
XLV
46
XLVI
47
XLVII
48
XLVIII
49
XLIX
50
L
51
LI
52
LII
53
LIII
54
LIV
55
LV
56
LVI
57
LVII
58
LVIII
59
LIX
60
LX
61
LXI
62
LXII
63
LXIII
64
LXIV
65
LXV
66
LXVI
67
LXVII
68
LXVIII
69
LXIX
70
LXX
71
LXXI
72
LXXII
73
LXXIII
74
LXXIV
75
LXXV
76
LXXVI
77
LXXVII
78
LXXVIII
79
LXXIX
80
LXXX
81
LXXXI
82
LXXXII
83
LXXXIII
84
LXXXIV
85
LXXXV
86
LXXXVI
87
LXXXVII
88
LXXXVIII
89
LXXXIX
90
XC
91
XCI
92
XCII
93
XCIII
94
XCIV
95
XCV
96
XCVI
97
XCVII
98
XCVIII
99
XCIX
100
C
101
CI
102
CII
103
CIII
104
CIV
105
CV
106
CVI
107
CVII
108
CVIII
109
CIX
110
Pengumuman
111
CX
112
CXI
113
CXII
114
CXIII
115
CXIV
116
CXV
117
CXVI
118
CXVII
119
CXVIII
120
CXIX
121
CXX
122
CXXI
123
CXXII
124
CXXIII
125
CXXIV
126
CXXV
127
CXXVI
128
CXXVII
129
CXVIII
130
CXXIX
131
CXXX
132
CXXXI
133
CXXXII
134
CXXXIII
135
CXXXIV
136
CXXXV
137
CXXXVI
138
CXXXVII
139
CXXXVIII
140
CXXXIX
141
CXL
142
CXLI
143
CXLII
144
CXLIII
145
CXLIV
146
CXLV
147
CXLVI
148
CXLVII
149
CXLVIII
150
CXLIX
151
CL
152
CLI
153
CLII
154
CLIII
155
CLIV
156
CLV
157
CLVI
158
CLVII
159
CLVIII
160
CLIX
161
CLX
162
CLXI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!