The Way Love
"Selamat siang. Mau pesan apa?" tanya seorang pelayan dengan ramah.
"Kopi americano," ucap pelanggan itu.
"Kopi americano satu," ulang Sya.
Pelanggan itu mengangguk. Sya kembali ke tempatnya untuk memberikan catatan pesanan.
Syaheila. Dia adalah seorang pelayan di sebuah restoran yang cukup terkenal. Restoran Inn. Dia bekerja dengan sepenuh hatinya disana.
Syaheila bukan lagi seorang gadis kecil. Banyak teman yang sudah menikah. Hanya saja, sampai saat ini Sya belum menemukan tambatan hatinya itu.
Buk. Tanpa disengaja Sya menabrak seseorang saat dia akan mengantarkan pesanan. Kopi itu tumpah kearah si pelanggan yang baru saja ditabraknya.
"Maaf," ucap Sya sembari akan mengelap baju si pelanggan.
Pelanggan itu mencegahnya, "Tidak perlu. Nanti bajuku akan semakin kotor karenamu."
Sya hanya bisa diam. Baru kali ini dia mendapatkan sebuah penghinaan karena pekerjaanya. Tidak lama manager restoran itu mendekat kearah Sya. Jika ada kesalah, manager selalu tanggap.
"Ada apa ini?"
Pelanggan itu menjawab, "Lihatlah ini. Ini ulah pelayanmu yang buruk ini."
"Maafkan kami Tuan Arda. Biarkan pelayan kami bertanggung jawab," ucap manager.
"Tidak perlu."
Setelah itu, si pelanggan pergi dengan kekesalannya. Baju yang dia pakai kini basah karena secangkir kopi. Noda itu pasti akan membekas.
***
Sya berdiri di hadapan sang manager dengan wajah yang menunduk. Dia merasa sangat bersalah atas apa yang terjadi kali ini. Sudah lama dia bekerja dan baru kali ini Sya melakukan hal yang fatal.
"Apa kamu tahu siapa yang baru saja kau buat kesal?" tanya Manager.
Sya menggeleng. Dia memang tidak tahu siapa yang baru saja dia tabrak itu.
"Dia adalah direktur Arda. Apa kau tahu perusahaan Arda corp?"
"Ya."
"Dia adalah pemiliknya."
Sya hanya diam. Dia tidak tahu harus berkata apa. Apa dia harus senang atau sedih karena sudah menabrak bos besar. Lupakanlah semua itu, sekarang Sya hanya bisa bertaruh untuk pekerjaanya itu.
"Kali ini hanya ada peringatan untuk kamu. Lain kali, aku tidak bisa memaafkan kamu lagi."
Sya mengangguk.
"Kembalilah bekerja. Hati-hati," ucap si manager dengan nada cukup keras.
Sya keluar dari ruangan itu dengan hati yang lega. Bahkan helaan nafas panjang menjadi tandanya. Dia kembali bekerja, kali ini dia harus sangat berhati-hati atau akan kehilangan pekerjaan itu.
Sya bukanlah wanita dari keluarga besar. Dia berasal dari keluarga sederhana yang berkecukupan. Apa lagi, saat ini Sya hanya memiliki seorang Ibu. Ibu Zein.
Seharian itu, Sya benar-benar malakukan semuanya dengan baik. Bahkan tanpa sadar jika sudah waktunya kembali ke rumah.
"Apa kau tidak mau pulang?" tanya Eri.
Eri adalah teman serumah Sya. Dia lebih tua dari Sya. Jadi, Sya sudah menganggapnya sebagai seorang kakak.
"Aku akan bersiap. Kau bisa pergi dulu," kata Sya.
"Aku mungkin akan pulang terlambat. Kau tahu, ini malam minggu."
Sya hanya bisa mengangguk dengan lemah. Malam minggu, tidak seharusnya dia berdiam diri di rumah. Banyak pasangan yang akan melakukan perjalanan romantis. Tidak seperti Sya, yang hanya bisa menonton kartun sembari mengurung diri di rumah.
Dering ponsel Sya membuat lamunannya buyar. Tertulis nama Ibu di layar ponsel Sya. Dia tahu, ibunya pasti akan bertanya tentang seorang pria padanya.
"Halo, Ibu. Apa ibu sudah makan?" tanya Sya begitu mengangkat telfon itu.
Ibunya hanya bisa berdecak kesal, "Kau hanya perlu menjawab. Kau sudah tahu apa yang aku tanyakan."
"Bu, aku belum ingin menikah. Untuk apa aku mencari pasangan."
Jelas sekali jika ibunya merasa tidak senang dengan jawaban Sya. Dia sudah tua dan berharap Sya memiliki tambatan hati yang tepat.
"Ibu kasih kamu waktu satu bulan. Jika kau masih saja tidak menemukannya. Aku yang akan mencarikannya untukmu."
Tut. Telfon itu dimatikan oleh ibu Sya. Sya hanya bisa diam. Dengan langkah gontai, Sya kembali melanjutkan aktivitasnya.
***
Mohon kritik dan sarannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 162 Episodes
Comments
anggita
kopi amerocano 🍮 mantep
2021-02-13
1