IV

Beberapa hari ini Sya lebih sering mengurung dirinya sendiri di dalam kamar. Dia tidak ingin menemui siapapun. Termasuk Eri. Eri sadar apa yang sudah dia lakukan membuat Sya terluka. Hanya saja, Eri memiliki alasan sendiri.

Tok tok tok.

"Sya. Ibumu datang," kata Eri dati balik pintu kamar Sya.

Sya menyibak selimutnya dan langsung membuka pintu. Eri masih berada di depan kamarnya. Sya menarik Eri masuk ke dalam kamarnya.

"Ada apa?" tanya Eri, "kau tidak ingin menemui ibumu?"

"Bukan begitu. Apa Ibuku sendiri?"

Eri mengangguk.

Sya menghela nafas panjang. "Tolong katakan pada Ibu. Aku akan keluar sebentar lagi."

"Sya," panggil Eri.

Sya menoleh dengan senyuman di wajahnya, "Aku sudah memaafkan kamu. Lagi pula, apa yang kamu lakukan untuk kebenaranku."

"Semoga kamu bahagia, Sya."

Sya mengangguk. Eri keluar dari kamar Sya dan menemani Ibu Sya lebih dulu. Sementara Sya masih sibuk dengan bajunya di dalam kamar. Bagaimana bisa dia setuju untuk dijodohkan.

Jika pria itu tampan dan kaya, mungkin Sya akan tersenyum bangga. Hanya saja jika pria itu sebaliknya. Sya tidak tahu harus mengatakan apa pada ibunya.

"Sya. Ibumu memintamu agar cepat datang."

"Ya. Aku akan keluar."

Dengan rambut tergerai serta make up tipis. Sya keluar menemui Ibunya. Sudah lama mereka tidak bertemu. Sya langsung memeluk erat sang Ibu.

"Kenapa Ibu tidak mengatakan lebih dulu jika akan kesini."

"Ibu dan calon mertuamu memang sengaja melakukannya."

Sya kaget, "Calon mertua?"

"Ya. Sudah lama Ibu ingin mengatakannya padamu. Hanya saja kau selalu menolak. Sekarang, kau sudah menerimanya. Ibu merasa sangat lega."

Diam. Sejak tadi Sya ingin mengatakan jika dia tidak ingin dijodohkan. Kini hal itu sirna sudah, wajah bahagia ibunya membuat Sya hanya bisa pasrah.

Sejak dia ada di dunia. Belum pernah sekalipun membuat permintaan pada Sya. Kini, Sya ingin ibunya bahagia dengan cara ini. Entah siapa itu yang akan menjadi pasangannya, Sya akan menerima.

"Sya. Kamu sudah siap kan, ayo kita ke tempat yang sudah dijanjikan."

"Maksud ibu apa?"

Ibu Sya tersenyum, "Kau akan bertemu dengan calon pasanganmu. Ayolah."

Di depan rumah sudah ada sebuah mobil. Ya, Sya memang bukanlah dari keluarga yang rendah. Walau hanya dari kalangan kelas menengah. Sya tetap bersyukur akan hal itu, masih ada banyak orang yang lebih membutuhkan darinya.

Eri tersenyum dari jendela kamarnya. Setidaknya, Sya tidak akan menjalin hubungan dengan Jovi. Eri juga tidak perlu membongkar siapa dirinya di depan Sya. Itu akan membuat Sya tidak percaya.

***

Restoran kelas atas. Biasanya, Sya menjadi pelayan. Kini, Sya yang akan menjadi pelanggan. Banyak pelayan yang sudah terlatih berjalan kesana kesini. Mereka mencoba memuaskan pelanggan dan memajukan tempat kerjanya.

"Zein," panggil seorang wanita yang mungkin seumuran dengan Ibu Sya.

Ibu Sya menoleh, "Kau sudah datang. Dimana putramu?" tanya Ibu Sya.

"Dia akan datang sebentar lagi. Mari duduk, aku sudah pesankan makanan."

"Sya, kenalkan. Ini adalah nyonya dari keluarga Ken."

Sya mengulurkan tangannya, tangan itu disambut hangat oleh nyonya Ken. Setelah itu mereka terus membahas hubungan yang akan dilakukan Sya. Padahal, si pria belum datang juga sampai saat ini.

Brak. Sampai seorang pria masuk dan langsung menabrak seorang pelayan. Keributan kecil terjadi, tanpa aba-aba Nyonya Ken mendekat dan menarik tangan pria itu.

"Kenapa kau selalu ini, Da?"

Sret. Sya kaget bukan main dengan pria dihadapannya. Arda, pemilik perusahaan Arda Corp. Kenapa bisa dia ada disini dan bersama Nyonya Ken?

"Sya, kenalkan. Ini anak tante, Arda Ken."

Untuk sesaat Sya hanya bisa diam. Dia tidak bisa mengatakan apapun saat ini. Bahkan untuk menarik nafas saja rasanya susah.

"Ken, kenalkan wanita cantik ini. Syaheila Zein."

Kini mata mereka bertemu. Tidak ada kata atau apapun itu. Hanya ada perasaan kaget yang sama. Jika Sya murni kaget, tidak dengan Arda. Dia bahkan mengira jika Sya sudah tahu semua ini.

"Sya, sapa calonmu. Bukannya melamun dan menatap saja," kata Ibu Zein.

"Apa dia wanita yang akan aku nikahi?" tanya Arda to the poin.

Sya menahan nafas dan mendengarkan apa yang dibicarakan ibunya dan ibu Arda. Ternyata mereka sudah merencanakan ini sejak lama. Sya menyalahkan dirinya sendiri yang baru tahu akan hal itu.

"Kami pergi belanja dulu. Kalian bisa bicara berdua, jika ada hal yang ingin kalian lakukan. Lakukan saja," kata Nyonya Ken.

"Sya. Jangan malu-malu lagi," kata Ibu Zein sebelum pergi.

Sya dan Arda masih sama-sama diam. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sampai salah satu dari mereka bertanya.

"Apa kau memang mengincar pria kaya?" pertanyaan itulah yang terlontar dari bibir Arda.

Sya menggeleng. Percuma saja mereka membela diri. Hasilnya akan sama saja, Arda akan menghinanya dengan sesuka hati.

"Aku akan mengikuti apa yang ibuku minta. Ingat, kau hanya menjadi kekasihku karena ibuku. Jangan berharap lebih," kata Arda.

Sya mengangguk lagi. Tujuan mereka sama, hanya ingin membuat Ibu mereka bahagia dengan perjodohan ini.

"Satu hal lagi. Katakan pada Ibumu, jangan menuntut kita menikah dengan cepat. Aku tidak mau hubungan ini sampai kejenjang seperti itu."

Sya mendongakkan kepalanya, "Kalau begitu. Apa aku bisa meminta syarat padamu. Hanya satu."

"Apa?"

"Jaga hubungan baikmu dengan Jovi. Dan tolong, tetaplah menjadi kekasihku saat dihadapannya."

"Untuk apa aku melakukannya."

Sya tidak menjawab.

"Apa kau sudah jatuh cinta pada pria yang sudah memiliki anak?"

Masih tidak ada jawaban.

"Kau ternyata sangat murahan."

Sya tersenyum kecil, "Anggap saja aku murahan. Aku hanya tidak ingin mengganggu sebuah rumah tangga. Hingga aku memutuskan untuk setuju dengan perjodohan ini."

"Lalu, apa kau kira aku setuju?"

Sya membuang muka, "Jawab saja. Apa kau mau dengan persyaratanku. Jika tidak, aku bisa mengatakan semuanya pada Nyonya Ken dan juga ibuku."

Mendengar nama ibunya disebut. Arda akhirnya mengangguk setuju.

"Jovi biar aku yang urus. Kau hanya perlu menjadi kekasih palsu untuk ibuku."

Apakah setetes cinta akan jatuh dalam hubungan itu. Atau, akan hanya kebencian dan kepalsuan di dalam hubungan itu. Arda masih mengira jika Sya wanita matre. Sementara Sya, dia setuju demi melupakan Jovi.

***

"Ibu pulang dulu," kata Ibu Zein di depan rumah Eri dan Sya.

Sya tersenyum, "Apa ibu tidak ingin masuk dulu?"

"Tidak. Ibumu ini sudah tua, ibu ingin istirahat saja di rumah."

"Baiklah. Kabari aku jika sudah sampai di rumah."

Setelah selesai berpamitan, mobil juga sudah hilang menikung dipertigaan. Sya masuk ke dalam rumah. Eri terlihat sibuk dengan apa yang berada di tangannya. Ponsel.

"Kau sudah pulang?" tanye Eri, "apa pria itu tampan?"

"Jangan membahas hal yang membuat aku muak."

Eri hanya tertawa. Dia sudah tahu siapa yang dijodohkan untuk Sya. Ibu Zein tadi yang bilang padanya. Hal itulah yang membuat Sya benar-benar kesal saat ini.

Sejak bertemu dengan Arda. Hanya satu kata yang terus menyayat hati Sya. Wanita miskin hanya mengejar harta pria kaya. Padahal, Sya tidak pernah memikirkan harta.

***

Mohon kritik dan sarannya. 😊😊😊

Terpopuler

Comments

ALIN SABRINA

ALIN SABRINA

Semangat kaaak..
mampir di ceritaku yaaaa "ANGEL OF MY LIFE"

2021-02-23

1

lihat semua
Episodes
1 I
2 II
3 III
4 IV
5 V
6 VI
7 VII
8 VIII
9 IX
10 X
11 XI
12 XII
13 XIII
14 XIV
15 XV
16 XVI
17 XVII
18 XVIII
19 XIX
20 XX
21 XXI
22 XXII
23 XXIII
24 XXIV
25 XXV
26 XXVI
27 XXVII
28 XXVIII
29 XXIX
30 XXX
31 XXXI
32 XXXII
33 XXXIII
34 XXXIV
35 XXXV
36 XXXVI
37 XXXVII
38 XXXVIII
39 XXXIX
40 XL
41 XLI
42 XLII
43 XLIII
44 XLIV
45 XLV
46 XLVI
47 XLVII
48 XLVIII
49 XLIX
50 L
51 LI
52 LII
53 LIII
54 LIV
55 LV
56 LVI
57 LVII
58 LVIII
59 LIX
60 LX
61 LXI
62 LXII
63 LXIII
64 LXIV
65 LXV
66 LXVI
67 LXVII
68 LXVIII
69 LXIX
70 LXX
71 LXXI
72 LXXII
73 LXXIII
74 LXXIV
75 LXXV
76 LXXVI
77 LXXVII
78 LXXVIII
79 LXXIX
80 LXXX
81 LXXXI
82 LXXXII
83 LXXXIII
84 LXXXIV
85 LXXXV
86 LXXXVI
87 LXXXVII
88 LXXXVIII
89 LXXXIX
90 XC
91 XCI
92 XCII
93 XCIII
94 XCIV
95 XCV
96 XCVI
97 XCVII
98 XCVIII
99 XCIX
100 C
101 CI
102 CII
103 CIII
104 CIV
105 CV
106 CVI
107 CVII
108 CVIII
109 CIX
110 Pengumuman
111 CX
112 CXI
113 CXII
114 CXIII
115 CXIV
116 CXV
117 CXVI
118 CXVII
119 CXVIII
120 CXIX
121 CXX
122 CXXI
123 CXXII
124 CXXIII
125 CXXIV
126 CXXV
127 CXXVI
128 CXXVII
129 CXVIII
130 CXXIX
131 CXXX
132 CXXXI
133 CXXXII
134 CXXXIII
135 CXXXIV
136 CXXXV
137 CXXXVI
138 CXXXVII
139 CXXXVIII
140 CXXXIX
141 CXL
142 CXLI
143 CXLII
144 CXLIII
145 CXLIV
146 CXLV
147 CXLVI
148 CXLVII
149 CXLVIII
150 CXLIX
151 CL
152 CLI
153 CLII
154 CLIII
155 CLIV
156 CLV
157 CLVI
158 CLVII
159 CLVIII
160 CLIX
161 CLX
162 CLXI
Episodes

Updated 162 Episodes

1
I
2
II
3
III
4
IV
5
V
6
VI
7
VII
8
VIII
9
IX
10
X
11
XI
12
XII
13
XIII
14
XIV
15
XV
16
XVI
17
XVII
18
XVIII
19
XIX
20
XX
21
XXI
22
XXII
23
XXIII
24
XXIV
25
XXV
26
XXVI
27
XXVII
28
XXVIII
29
XXIX
30
XXX
31
XXXI
32
XXXII
33
XXXIII
34
XXXIV
35
XXXV
36
XXXVI
37
XXXVII
38
XXXVIII
39
XXXIX
40
XL
41
XLI
42
XLII
43
XLIII
44
XLIV
45
XLV
46
XLVI
47
XLVII
48
XLVIII
49
XLIX
50
L
51
LI
52
LII
53
LIII
54
LIV
55
LV
56
LVI
57
LVII
58
LVIII
59
LIX
60
LX
61
LXI
62
LXII
63
LXIII
64
LXIV
65
LXV
66
LXVI
67
LXVII
68
LXVIII
69
LXIX
70
LXX
71
LXXI
72
LXXII
73
LXXIII
74
LXXIV
75
LXXV
76
LXXVI
77
LXXVII
78
LXXVIII
79
LXXIX
80
LXXX
81
LXXXI
82
LXXXII
83
LXXXIII
84
LXXXIV
85
LXXXV
86
LXXXVI
87
LXXXVII
88
LXXXVIII
89
LXXXIX
90
XC
91
XCI
92
XCII
93
XCIII
94
XCIV
95
XCV
96
XCVI
97
XCVII
98
XCVIII
99
XCIX
100
C
101
CI
102
CII
103
CIII
104
CIV
105
CV
106
CVI
107
CVII
108
CVIII
109
CIX
110
Pengumuman
111
CX
112
CXI
113
CXII
114
CXIII
115
CXIV
116
CXV
117
CXVI
118
CXVII
119
CXVIII
120
CXIX
121
CXX
122
CXXI
123
CXXII
124
CXXIII
125
CXXIV
126
CXXV
127
CXXVI
128
CXXVII
129
CXVIII
130
CXXIX
131
CXXX
132
CXXXI
133
CXXXII
134
CXXXIII
135
CXXXIV
136
CXXXV
137
CXXXVI
138
CXXXVII
139
CXXXVIII
140
CXXXIX
141
CXL
142
CXLI
143
CXLII
144
CXLIII
145
CXLIV
146
CXLV
147
CXLVI
148
CXLVII
149
CXLVIII
150
CXLIX
151
CL
152
CLI
153
CLII
154
CLIII
155
CLIV
156
CLV
157
CLVI
158
CLVII
159
CLVIII
160
CLIX
161
CLX
162
CLXI

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!