Pukul delapan tiga puluh malam.
Bima masih mengobrol dengan Abdul di taman samping rumah, sementara Viona sedang minum teh bersama ibunya di ruang keluarga.
"Bima mana?" tanya Rima pada anaknya.
"Kayaknya masih ngobrol sama Ayah," jawab Viona kemudian menyesap tehnya.
"Vi, Ibu mau berbicara hal penting. Kamu harus ingat kalau pernikahan adalah hal sakral, bukan untuk main-main. Sekarang kamu sudah menjadi seorang istri. Jadi mulai saat ini dan seterusnya suamimu adalah prioritasmu, berbaktilah padanya dan kamu tidak boleh menolak jika suamimu meminta haknya, karena malaikat akan melaknat istri yang menolak menunaikan kewajibannya."
"Iya, aku sudah ingat betul. Ibu selalu mengatakan hal yang sama sejak tadi pagi, bahkan aku sudah hafal kata demi kata yang Ibu ucapkan." Viona memutar bola matanya malas.
"Ibu serius, Vi! Jangan lupa kamu pakai lingerie yang sudah ibu belikan!" titah Rima menuntut.
Terlihat Bima dan Abdul memasuki Rumah dan Bima langsung menaiki tangga menuju kamar Viona.
"Vi, itu suamimu udah naik, cepat sana masuk kamarmu!" perintah Rima pada anaknya.
"Iya, Bu." Viona menaiki tangga dengan langkah gontai. Ia masuk ke kamarnya dan mendapati Bima yang duduk di ranjang sedang mengotak-atik ipad dengan serius.
Viona menuju ke kamar mandi untuk menggosok gigi dan mencuci muka dengan facial wash. Setelah selesai dengan ritual bersih-bersihnya, Viona membolak-balikan lingerie yang di belikan ibunya.
"Arghhhhh, aku tidak sudi memakai baju ini! Apakah aku harus tidur dengannya? Tapi aku gugup setengah mati, dicium aja belum pernah!"
Viona terngiang-ngiang akan ucapan ibunya yang terus memenuhi isi kepalanya, bahwa ia tidak boleh menolak kalau Bima meminta haknya. Viona menggerutu dalam hati dan menjambak rambutnya frustasi.
Semoga saja Mas Bima nggak minta sekarang, aku masih belum siap.
Akhirnya Viona membawa kembali lingerie itu dan memasukkannya ke dalam lemari. Ia tidak jadi memakainya karena merasa ngeri. Viona melangkah ke arah sofa yang terdapat di dalam kamarnya lalu mendudukkan diri di sana, sama sekali tidak mempedulikan Bima dan malah membuka satu persatu kado dari teman-teman dekatnya.
Sudah hampir semua kado dibukanya. Kertas bekas pembungkusnya berserakan dimana-mana karena Viona merobek pembungkusnya serampangan, rata-rata isinya lingerie dan pakaian dalam yang sangat seksi membuat Viona bergidik ngeri.
Tinggal satu lagi yang belum dibuka. Tertulis dari Isabella. Viona membuka bungkusnya, ia terbelalak dan memekik kaget karena isi kadonya adalah DVD blue film, lalu Viona membaca secarik kertas yang menempel di cover DVD itu.
Vi, ini hadiah spesial dariku, tutorial anti gagal untuk malam pertamamu, semoga sukses ya, with love Ibel.
"Sahabat jahanam lo Bel!"
Viona bersungut-sungut dan itu semua tidak luput dari pengamatan Bima. Bima menaruh ipad di nakas samping tempat tidur dan menghampiri Viona.
"Kenapa? Ada apa, Vi?" tanya Bima dengan salah satu tangan masuk ke saku celananya.
"Eh, nggak ada apa-apa kok Mas." Viona terperanjat, secepat kilat menyembunyikan kado dari Ibel di bawah pahanya.
"Beneran? Tapi kamu kayak panik gitu? Terus itu apa yang kamu sembunyikan?" Bima mengarahkan pandangannya pada DVD yang sedikit menyembul di bawah paha istrinya, dan dia langsung menyambarnya dengan cepat.
"Mas, jangan dilihat! Balikin!" Viona panik bukan kepalang.
"Kalau bisa ambil sendiri." Bima mengangkat tinggi-tinggi DVD itu dengan tangannya dan tentu saja Viona tidak bisa menjangkaunya karena postur tubuh Bima lebih tinggi darinya.
Bima melihat cover DVD itu. Matanya membeliak kaget, lalu memandang Viona dengan tatapan mengintimidasi.
"Wah, gak nyangka. Ternyata kamu tidak sepolos kelihatannya," ujar Bima dengan mata memicing.
"Enak aja! Aku enggak kaya gitu lho, Mas. Itu cuma kado dari sahabatku. Lagian si Ibel iseng banget sih, ngasih kado kok yang kaya gitu!" Viona berjalan ke tempat tidur dan menghentak-hentakkan kakinya kesal, dia meraih bantal menenggelamkan wajahnya yang sudah seperti tomat masak karena menahan malu.
Bima tertawa renyah melihat Viona yang memerah kemudian mendekati istrinya yang sedang tengkurap itu.
"Kalau mau, kamu bisa belajar sama aku. Dengan senang hati suamimu ini akan mengajari cara melakukannya secara live, tidak perlu nonton DVD segala." Bima berbisik di telinga Viona.
Gadis itu merasakan gelenyar aneh saat embusan napas suaminya menerpa telinganya. Ada rasa yang menggelitik seakan membuatnya kehausan. Viona berbalik dan mendorong dada Bima yang membungkuk di atasnya.
"Mas, udah dong. Aku malu. Lagian aku belum pernah nonton yang kaya gitu, jadi jangan salah sangka ya!"
"Mau nonton bareng? Itung-itung sekalian belajar," goda Bima.
"Ih apaan sih. Cepat menyingkir! Jangan deket-deket sama aku! Atau aku akan ... akan_"
Kalimatnya terhenti saat matanya beradu dengan mata Bima. Jantungnya berdegup kencang, saat ini posisi mereka hampir tak berjarak. Viona dalam posisi terlentang sedangkan Bima duduk di sisi ranjang dengan tubuh yang membungkuk di atasnya.
"Akan apa, Vi? Kenapa gak dilanjutin ngomongnya hmm?"
Viona merasa lidahnya kelu. Posisinya sekarang terlalu intim, detak jantungnya makin tak beraturan. Bima menatap lekat wajah cantik istrinya, dengan posisi sedekat ini membuat darahnya berdesir dan gairahnya perlahan naik. Bima semakin mendekatkan wajahnya dan_
Cup ....
Bima mengecup bibir merah yang setengah menganga itu sekilas seringan bulu membuat Viona langsung membeku.
"Vi, boleh aku meminta hakku sekarang?"
"Hak a-apa mas?" Viona tergeragap.
"Hakku sebagai suami Vi?"
"Ta-tapi aku_"
Belum selesai Viona berbicara, Bima malah memagut bibirnya. Viona yang belum pernah berciuman terkesiap luar biasa karena ini adalah yang pertama baginya. Gadis itu panik dan menahan napasnya saat Bima menciumnya semakin dalam tanpa jeda.
Efek diserbu rasa terkejut tanpa ampun, tiba-tiba Viona terkulai lemas. Bima yang tidak merasakan pergerakan dari istrinya menghentikan kegiatannya, ia terperanjat kaget karena Viona ternyata pingsan di tengah-tengah ciuman panasnya.
"Vi, bangun! Kamu kenapa?"
Bima menepuk-nepuk pipi dan mengguncangkan tubuh Viona. Ia dilanda serangan panik karena istrinya tetap diam tak bergerak sedikitpun. Bima berlari keluar dari kamar dan menggedor kamar mertuanya.
"Bu ... Ayah ...."
Rima yang sudah hampir tertidur langsung terbangun lagi dan segera membuka pintu begitu mendengar suara panik menantunya dari balik pintu.
"Iya, Bim. Ada apa?" Rima menutup mulutnya yang menguap.
"Viona, Bu. Viona, di-dia_"
"Dia kenapa?" Rima mengerutkan keningnya.
"Dia pingsan Bu."
"Hah! Memangnya dia kenapa bisa sampai pingsan? Malam pengantin kok malah pingsan?" Rima terperanjat kaget. Abdul ikut terbangun karena mendengar suara gaduh di ambang pintu.
"Ada apa Bu?" tanya Abdul pada istrinya.
"Viona pingsan Yah, sebaiknya kita lihat keadaannya dulu." Mereka bertiga tergesa-gesa masuk ke dalam kamar.
Rima mendekatkan aroma kayu putih ke hidung Viona. Gadis itu berangsur sadar dan mengerjapkan matanya.
"Vi?"
"Ibu?" sahut Viona.
Rima mengambil air minum di nakas dan memberikannya pada sang anak. Viona meneguk habis isi gelas itu tanpa tersisa.
"Kamu sebenarnya kenapa?" tanya Rima.
"Itu anu, Bu." Viona kebingungan harus bagaimana menjelaskan pada ibunya. Haruskah ia jujur bahwa penyebabnya adalah karena Bima mendadak menciumnya dan saking kagetnya dirinya malah jatuh pingsan. Namun, jika berterus terang itu pasti sangat memalukan.
"Ini semua salahku, Bu. Mungkin karena aku terlalu terburu-buru, jadi Viona kaget dan malah pingsan," jelas Bima merasa bersalah.
"Terburu-buru? Maksudnya?" Rima menatap Bima penuh tanya.
"Iya, Bu. Tadi aku terlalu bersemangat mencium Viona." Bima tertunduk malu dan Viona semakin merona merah karena penuturan suaminya.
"Apa? Hahahaha." Abdul dan Rima malah tergelak kencang.
"Haduh, Vi. Kamu ini malu-maluin. Masa baru dicium saja sudah pingsan, bagaimana kalau lebih dari itu?" Rima malah sengaja mengolok-olok anaknya.
"Ibu ... hentikan!" Viona menutup wajahnya malu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 233 Episodes
Comments
Danny Muliawati
haha br x ini br di cium sdh pingsan
2024-12-24
0
Mak sulis
baru dicium pingsan..gimana kalo ninu ninu...Viona terlalu lugu dan belum pengalaman yah..
2024-01-04
1
Dede Dahlia
vi kamu itu bikin para readers ngakak karna kepolosanmu 🤣🤣🤣🤣
2022-12-23
0