Maldives

Pagi ini mereka sedang sarapan bersama.

Semalam setelah insiden pingsan itu, Viona dan Bima tidur terpisah. Yang satu di tempat tidur dan yang satunya lagi tidur di sofa, Bima memilih tidur terpisah karena jika berdekatan ia takut tidak mampu mengontrol diri dan membuat Viona pingsan lagi.

"Bima, Viona. Ayah dan Ibu sudah menyiapkan kado untuk kalian berdua. Paket ekslusif bulan madu ke Maldives. Jadwal penerbangannya siang ini, semua keperluan sudah disiapkan, jadi kalian tinggal berangkat saja," ucap Abdul di sela-sela meminum kopinya.

"Terimakasih Ayah, Ibu," jawab Bima dengan senyum yang mengembang, sedangkan Viona tampak begitu tegang karena mendengar kata bulan madu.

"Vi, jangan melamun." Rima menepuk-nepuk pundak anaknya.

"Eh i-iya Bu."

"Setelah sarapan bersiap-siaplah. Jam sepuluh nanti sopir akan mengantar kalian ke Bandara. Maaf, Ibu dan Ayah tidak bisa ikut mengantar karena harus menghadiri acara selamatan kelahiran cucu sepupu Ayahmu. Duh, Ibu jadi tidak sabar kepingin menimang cucu juga. Bim, nanti jangan lupa oleh-oleh spesial buat Ibu sepulang dari Maldives ya," pintar Rima begitu ringan seumpama meminta oleh-oleh roti buaya.

"Siap, laksanakan. Ibu do'akan saja, semoga semuanya lancar dan Viona tidak pingsan lagi." Goda Bima pada istrinya.

"Apaan sih, Mas." Viona menyikut perut suaminya dan mengunyah makanannya geram.

*****

Siang harinya mereka langsung bertolak ke Maldives. Maldives atau Maladewa adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari kumpulan atol di Samudera Hindia. Maldives terletak di sebelah selatan barat daya India, sekitar tujuh ratus kilo meter sebelah barat daya Sri Lanka.

Maldives sering dijadikan tempat destinasi wisata karena keindahan pantai dan laguna biru yang memanjakan sejauh mata memandang. Banyak sekali pasangan pengantin baru yang memilih berbulan madu ke Maldives, mereka tertarik dengan pemandangannya dan suasana romantis yang ditawarkan hotel-hotel mewah di sana.

Viona dan Bima sampai di Maldives saat hari sudah gelap. Mereka langsung menuju ke hotel yang telah dipesan orang tuanya. Viona memang gugup karena ini adalah acara bulan madu, tapi dia akan menikmatinya saja dan menganggap ini sebagai liburan.

Viona langsung merebahkan diri, sementara Bima sedang mandi. Viona mengirim pesan kepada ibunya bahwa mereka telah sampai di tempat tujuan, lalu berikutnya masuklah pesan dari Ibel.

Vi, ditonton sampai habis ya, sebagai pelengkap kado pernikahanmu dari gue kemaren.

Ternyata, Ibel mengirim file video blue film. Viona menggerutu karena sahabatnya itu lagi-lagi mengirimkan video yang membuatnya bergidik. Viona membolak-balikkan ponselnya, ia tengah bimbang antara menonton atau tidak, tetapi juga dilanda penasaran seperti apa isinya lantaran sama sekali belum pernah menonton film semacam itu.

Akhirnya Viona memutuskan untuk menontonnya saja. Lagi pula ia harus belajar tentang hal tentang itu bukan? Lambat laun sekarang ataupun nanti sama saja, dirinya tetap harus memberikan hak suaminya. Viona sudah meyakinkan hatinya akan menerima perjodohan ini sebagai takdir, semoga dengan niat yang baik maka hidupnya akan selalu dipenuhi kebahagiaan.

Viona mulai memutar filmnya. Adegan demi adegan terpampang hingga sampai pada scene hidangan utama yang sangat intim, suara desahan dan desisan dari film yang diputarnya membuat bulu kuduknya meremang, darahnya terasa berdesir, dan jantungnya berdegup kencang.

Bima baru saja keluar dari kamar mandi. Menajamkan pendengarannya saat menangkap suara-suara erotis yang masuk ke gendang telinganya. Bima mencari-cari sumber suara, dan saat ditelusuri ternyata itu berasal dari ponsel yang sedang dipegang Viona. Bima masih hanya memakai handuk saja, ia mendekati tempat tidur, merebahkan diri di samping Viona dan ikut mengintip tontonan yang sedang disaksikan oleh istrinya.

Bima berusaha menahan tawa, bahkan saking seriusnya Viona tidak menyadari bahwa Bima sudah berbaring berada dibelakang punggungnya. Tetapi berlama-lama menonton membuat Bima malah terpancing gairahnya sendiri.

Bima mengecup lembut dan mengendus-endus tengkuk Viona, membuat si empunya terperanjat kaget hingga menjatuhkan ponselnya ke lantai.

"Mas, aku kaget tau!" Viona mencebik dan mengusap-usap dadanya.

"Nontonnya menghayati banget? Mau nyobain?" Bima tersenyum menipiskan bibirnya.

"Mas!" Wajah Viona mulai merona.

"Vi, kamu harus tanggung jawab," bisik Bima serak.

"Ta-tanggung jawab apa, Mas?" sahut Viona tergagap.

"Karena kamu membuatku lapar!" Bima mengubah posisinya sehingga Viona berada di bawah kungkungannya.

"Kalau lapar ya pesan makan aja! Bukannya kaya gini," sahutnya galak dengan mata melotot.

"Tapi aku pengen makan kamu, boleh ya?" Bima menatap Viona lekat-lekat.

Viona menggigit bibirnya cemas dan itu malah membuat Bima makin bergairah.

"Vi, jangan digigit!"

"Ap-apanya Mas?" Viona mulai panik.

"Bibirmu, Sayang". Bima menyapukan jemarinya di bibir Viona.

Sentuhan tangan Bima di bibirnya sukses membuat Viona meremang dari ujung kepala hingga kaki. Kini degupan jantung mereka berpacu seirama laksana menari-nari di lantai dansa, berdetak kencang saling bersahutan, bertalu-talu dan berbondong-bondong meruntuhkan benteng pertahanan kedua insan.

Bima sudah tidak bisa menahannya lagi, dengan perlahan mulai mendaratkan ciumannya. Bibirnya mendarat lembut di kening, turun ke mata, hidung, pipi dan akhirnya di bibir ranum sang istri.

Dipagutnya bibir Viona dengan gerakan lembut. Bima mengecup, menyecap, menghisap, seakan ingin meneguk seluruh kemanisan bibir sang istri. Bima melepaskan ciumannya sejenak, dilihatnya Viona terengah-engah dengan mata terpejam.

"Vi, jangan lupa napas ya!" Bima terkekeh kecil.

"Jangan mengejekku!" Viona meninju dada Bima, ia berusaha menormalkan ritme jantungnya yang menggila seperti mau loncat.

Tangan Bima bergerak merapikan anak rambut yang menutupi pelipis Viona. "Buka matamu, Vi. Aku ingin kamu melihatku dengan jelas saat aku memesraimu. Maka dari itu tataplah aku, istriku," ucap Bima serak.

Viona dengan gugup mencoba memberanikan diri untuk menatap ke dalam mata Bima, saat iris mereka beradu pandang, terpampanglah mata berkabut suaminya dengan kilatan gairah yang menggelora.

Bima kembali mendekatkan wajahnya, lalu menghujani Viona dengan ciuman-ciuman lembut yang lama kelamaan menuntut. Tangan dan bibirnya semakin merambat. Meraba dan menyentuh Viona dimana-mana.

Mula-mula Viona merasakan sakit yang tak terperi ketika Bima berhasil meleburkan diri dengan raganya. Namun, di detik-detik selanjutnya, keduanya pun melayang ke alam penuh kenikmatan, menyatu, merasakan indahnya gairah dan bersama-sama meneguk manisnya surga dunia.

Viona baru tahu bahwa surga dunia yang dikayuh bersama suaminya terasa begitu luar biasa tiada tara, kalau tahu begini mungkin sejak kemarin dia akan menyerahkan dirinya secara sukarela tanpa harus menunggu Bima yang meminta terlebih dahulu.

source pic: by pinterest

Terpopuler

Comments

Mak sulis

Mak sulis

dicium pingsan..tapi pas hubungan intim, begitu tau rasanya malah kecewa kanapa gak dari kemarin kemarin..hemmm dasar Viona keliatan lugu tapi omes juga 😁🤪

2024-01-04

1

Dede Dahlia

Dede Dahlia

baru tau kan vi kamu gimana rasanya surga dunia itu 🤔😂😂😂 bima unboxingnya lancar jaya tanpa hambatan.

2022-12-23

0

skylow

skylow

wahhhh

2022-11-28

0

lihat semua
Episodes
1 The Wedding
2 Sup Kambing
3 First Night?
4 Maldives
5 Positif
6 Sabar
7 Iri
8 Ngidam
9 Reuni
10 Arjuna
11 Bertemu kembali
12 Rasa Asing
13 Hangat
14 Berubah
15 Rahasia
16 Merajuk
17 Soto Viral
18 Reva
19 Mencoba Berdamai
20 Bersemi
21 Bima
22 Kursi kecil
23 Secangkir Teh
24 Ingin berhenti
25 Pertemuan
26 Roti Gosong
27 Janji Makan Siang
28 Alergi
29 Cemburu
30 Menghapus Bayangmu
31 Aku Mencintaimu
32 Getaran Jiwa
33 Hati ke Hati
34 Riak Badai
35 Jejak Hitam
36 Happy Birthday
37 Butik Bayi
38 Awal Petaka
39 Perjanjian
40 Mandi Bersama
41 Penyesalan
42 Sebuah Kado
43 Puncak
44 Rencana Busuk
45 Pesona Bima
46 Gagal Lagi
47 Narayana Putri Prasetyo
48 Sampai Kapan?
49 Terbongkar
50 Murka
51 Hanya perisai
52 Beban di Dada
53 Nasib Sesil
54 Mulai terkuak
55 Tertangkapnya Reva
56 Melarikan Diri
57 Persembunyian
58 Tutup Gordennya!
59 Berbohong Lagi
60 Bencana
61 Mulai Memburuk
62 Pulang
63 Selembar Foto
64 Menyangkal
65 Bersembunyi Lagi
66 Pengakuan
67 Bumerang
68 Buntu
69 Kembali Sadar
70 Tertangkap
71 Maafkan Kami
72 Kemarahan Ayah
73 Bercerailah!
74 Kaset Rusak
75 Si Cupu
76 Red Velvet
77 Makan Siang
78 Permintaan Viona
79 Pertemuan
80 Hancur
81 Rumah Sakit
82 Remuk Redam
83 Putus Ikatan
84 Papi Juna
85 Viona Nara
86 Bebas
87 Loose Control
88 Let's Begin
89 Mencoba
90 Pesta
91 Mantan Suami
92 Aku Membencimu!
93 Perih
94 Terluka
95 Sekutu
96 Boneka Beruang
97 Anakku
98 Menjadi Orang Asing
99 Om Beruang
100 Rumah Nara
101 Kecemburuan Juna
102 Viona Milikku!
103 Nomor Ponsel
104 Makan bersama Nara
105 Naraku
106 Beruang Dokter
107 Frustrasi
108 Cara Lain
109 Bukan Ilusi
110 Penghuni Ruang Usang
111 Masih Bisakah?
112 Bertemu Ayah
113 Panggil Bunda
114 Tidur Bersama
115 I Miss You
116 Pesan dari Ayah
117 Gamang
118 Sarapan Bersama
119 Tamasya keluarga
120 Ayah Jangan Pulang
121 Hanya Mantan
122 Semburan Dilema
123 Bala Bantuan
124 Akting
125 Hawa Panas
126 Lapangan Golf
127 Saling Mendamba
128 Dihantui Bayangan
129 Tanya Hatimu
130 Sweet Moment
131 Bukan Halusinasi
132 Goresan Rindu
133 Memantapkan Hati
134 Sibuk
135 Mengulur Waktu
136 Panik
137 Alarm Darurat
138 Singa Marah
139 I Always Love You
140 Memancing
141 Menikahlah Denganku, Lagi
142 Ya, Aku Cemburu
143 Tidurlah, Sayang
144 Pembatalan Kerjasama
145 Video Call
146 Oli Mesin
147 Family Photograph
148 Restu Ibu
149 Foto Kenangan
150 Memohon Ampunan
151 Do'akan Anakmu
152 Kedatangan Mami
153 Detak Jantungku
154 Kencan
155 Buta Pesona
156 Kalian Berhak Bahagia
157 Keras Kepala
158 Restoran
159 Titik Terang
160 Berbicara Sesama Lelaki
161 Jangan Menangis, Sayang
162 Secercah Harapan
163 Dengan Kelembutan
164 Nara Sakit
165 Anakku Butuh Ayahnya
166 Memeluk Si Buah Hati
167 Mulai Terkikis
168 Lepaskanlah Aku
169 Sakit Membawa Berkah
170 Seperti Maling
171 Lebih Cepat Lebih Baik
172 Surat Undangan
173 Wanita Hebat
174 Mengikat Simpul
175 Seperti Mimpi
176 Kali Kedua
177 Aku Milikmu
178 Second Chance
179 Nyamuk Ganas
180 Puber Kedua
181 Semakin Mesra
182 Suami Manja
183 Rumah Kita
184 Bali
185 Hanya Untukmu
186 Terima Kasih, Istriku
187 Suara Sumbang
188 Pak Tani
189 Honeymoon
190 Dongeng Sebelum Tidur
191 Tambah Lagi
192 Pulang
193 Sebuah Lukisan
194 Heart Attack
195 Sang Pimpinan
196 Ucapan Terima Kasih
197 Pindah
198 Ada Apa Dengan Viona?
199 Kecemasan Bima
200 Baju Bola
201 Salmon Panggang
202 Mungkinkah?
203 Hello Baby
204 Overprotective
205 Habis Manis Sepah Dibuang
206 Cah Kangkung
207 Mulai Terpuruk
208 Firasat
209 Hilang
210 Diculik
211 Berpacu Dengan Waktu
212 Demi Kamu dan Si Buah Hati
213 Diringkus
214 Bertahanlah
215 Siuman
216 Aku Istrimu
217 Memelas
218 Kehancuran Yoga
219 Dasar Murahan
220 Tak Mampu Berhenti
221 Tergenggam
222 Pemenuhan Janji
223 Ingin Menjenguk
224 Hari H
225 Coming Soon
226 It's a Boy
227 Nama Putraku
228 Jagoanku
229 Noda Kelamku
230 The Ending
231 Novel Baru
232 Novel Baru
233 Novel Baru
Episodes

Updated 233 Episodes

1
The Wedding
2
Sup Kambing
3
First Night?
4
Maldives
5
Positif
6
Sabar
7
Iri
8
Ngidam
9
Reuni
10
Arjuna
11
Bertemu kembali
12
Rasa Asing
13
Hangat
14
Berubah
15
Rahasia
16
Merajuk
17
Soto Viral
18
Reva
19
Mencoba Berdamai
20
Bersemi
21
Bima
22
Kursi kecil
23
Secangkir Teh
24
Ingin berhenti
25
Pertemuan
26
Roti Gosong
27
Janji Makan Siang
28
Alergi
29
Cemburu
30
Menghapus Bayangmu
31
Aku Mencintaimu
32
Getaran Jiwa
33
Hati ke Hati
34
Riak Badai
35
Jejak Hitam
36
Happy Birthday
37
Butik Bayi
38
Awal Petaka
39
Perjanjian
40
Mandi Bersama
41
Penyesalan
42
Sebuah Kado
43
Puncak
44
Rencana Busuk
45
Pesona Bima
46
Gagal Lagi
47
Narayana Putri Prasetyo
48
Sampai Kapan?
49
Terbongkar
50
Murka
51
Hanya perisai
52
Beban di Dada
53
Nasib Sesil
54
Mulai terkuak
55
Tertangkapnya Reva
56
Melarikan Diri
57
Persembunyian
58
Tutup Gordennya!
59
Berbohong Lagi
60
Bencana
61
Mulai Memburuk
62
Pulang
63
Selembar Foto
64
Menyangkal
65
Bersembunyi Lagi
66
Pengakuan
67
Bumerang
68
Buntu
69
Kembali Sadar
70
Tertangkap
71
Maafkan Kami
72
Kemarahan Ayah
73
Bercerailah!
74
Kaset Rusak
75
Si Cupu
76
Red Velvet
77
Makan Siang
78
Permintaan Viona
79
Pertemuan
80
Hancur
81
Rumah Sakit
82
Remuk Redam
83
Putus Ikatan
84
Papi Juna
85
Viona Nara
86
Bebas
87
Loose Control
88
Let's Begin
89
Mencoba
90
Pesta
91
Mantan Suami
92
Aku Membencimu!
93
Perih
94
Terluka
95
Sekutu
96
Boneka Beruang
97
Anakku
98
Menjadi Orang Asing
99
Om Beruang
100
Rumah Nara
101
Kecemburuan Juna
102
Viona Milikku!
103
Nomor Ponsel
104
Makan bersama Nara
105
Naraku
106
Beruang Dokter
107
Frustrasi
108
Cara Lain
109
Bukan Ilusi
110
Penghuni Ruang Usang
111
Masih Bisakah?
112
Bertemu Ayah
113
Panggil Bunda
114
Tidur Bersama
115
I Miss You
116
Pesan dari Ayah
117
Gamang
118
Sarapan Bersama
119
Tamasya keluarga
120
Ayah Jangan Pulang
121
Hanya Mantan
122
Semburan Dilema
123
Bala Bantuan
124
Akting
125
Hawa Panas
126
Lapangan Golf
127
Saling Mendamba
128
Dihantui Bayangan
129
Tanya Hatimu
130
Sweet Moment
131
Bukan Halusinasi
132
Goresan Rindu
133
Memantapkan Hati
134
Sibuk
135
Mengulur Waktu
136
Panik
137
Alarm Darurat
138
Singa Marah
139
I Always Love You
140
Memancing
141
Menikahlah Denganku, Lagi
142
Ya, Aku Cemburu
143
Tidurlah, Sayang
144
Pembatalan Kerjasama
145
Video Call
146
Oli Mesin
147
Family Photograph
148
Restu Ibu
149
Foto Kenangan
150
Memohon Ampunan
151
Do'akan Anakmu
152
Kedatangan Mami
153
Detak Jantungku
154
Kencan
155
Buta Pesona
156
Kalian Berhak Bahagia
157
Keras Kepala
158
Restoran
159
Titik Terang
160
Berbicara Sesama Lelaki
161
Jangan Menangis, Sayang
162
Secercah Harapan
163
Dengan Kelembutan
164
Nara Sakit
165
Anakku Butuh Ayahnya
166
Memeluk Si Buah Hati
167
Mulai Terkikis
168
Lepaskanlah Aku
169
Sakit Membawa Berkah
170
Seperti Maling
171
Lebih Cepat Lebih Baik
172
Surat Undangan
173
Wanita Hebat
174
Mengikat Simpul
175
Seperti Mimpi
176
Kali Kedua
177
Aku Milikmu
178
Second Chance
179
Nyamuk Ganas
180
Puber Kedua
181
Semakin Mesra
182
Suami Manja
183
Rumah Kita
184
Bali
185
Hanya Untukmu
186
Terima Kasih, Istriku
187
Suara Sumbang
188
Pak Tani
189
Honeymoon
190
Dongeng Sebelum Tidur
191
Tambah Lagi
192
Pulang
193
Sebuah Lukisan
194
Heart Attack
195
Sang Pimpinan
196
Ucapan Terima Kasih
197
Pindah
198
Ada Apa Dengan Viona?
199
Kecemasan Bima
200
Baju Bola
201
Salmon Panggang
202
Mungkinkah?
203
Hello Baby
204
Overprotective
205
Habis Manis Sepah Dibuang
206
Cah Kangkung
207
Mulai Terpuruk
208
Firasat
209
Hilang
210
Diculik
211
Berpacu Dengan Waktu
212
Demi Kamu dan Si Buah Hati
213
Diringkus
214
Bertahanlah
215
Siuman
216
Aku Istrimu
217
Memelas
218
Kehancuran Yoga
219
Dasar Murahan
220
Tak Mampu Berhenti
221
Tergenggam
222
Pemenuhan Janji
223
Ingin Menjenguk
224
Hari H
225
Coming Soon
226
It's a Boy
227
Nama Putraku
228
Jagoanku
229
Noda Kelamku
230
The Ending
231
Novel Baru
232
Novel Baru
233
Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!