Kiara sudah selesai dengan gaun berwarna biru dongker dengan kerah V dan belt emas yang tambah membuatnya sangat mempesona malam itu, rambutnya di kuncir kuda dengan sebuah poni menyamping yang hanya sehelai, membuatnya terkesan lebih sangat dewasa kala itu.
Semua wartawan tengah menunggu kedatangan tuan yas dan kiara, mereka sangat antusias mendengar sapaan dari kedua insan yang mereka anggap bahagia.
Hans telah menunggu di depan pintu untuk membukakan pintu, yas berjalan di depan dengan gagah yang telah siap menemui wartawan. Kiara hanya terdiam tanpa sepatah katapun mengikuti yass di belakangnya.
"Hans apa kau tida memberitahu wanita jelang ini bagaimana cara dia dia berjalan jika banyak pasang mata melihat ku, si jelang ini seperti sekertaris saja berjalan
di belakangku, membuat semua orang akan berfikir aku sedang menekannya"
Kiara paham apa yang yas maksud, kiara tida mau hans terkena masalah karenanya, dengan sigap kiara meraih tangan yas yang sudah siap dengan gandengannya.
"Cih, dasar wanita jelang, kini kau sudah sadar bukan, bahwa kau seperti sampah jika berada di sampingku"
Kiara hanya menundukkan kepalanya, merasa apa yang di katakan yas memang benar, dia seharusnya memang tida berada disini, seharusnya kiara pergi menemukan cinta yang sebenar benarnya bersama seseorang yang ia harapkan.
"Silahkan tuan"
Hans membukakan pintu itu, mempersilahkan kiara dan tuan yas masuk kedalam ruang wawancara, kiara dan yas seperti sepasang kekasih yang sempurna malam itu, semua mata memandang mereka seperti bintang.
Yas dan kiara duduk berdampingan didepan semua pasang mata, wartawan memotret mereka dengan berbagai enggel yang menurutnya sempurna.
Mc di sana mulai berbicara membuka acara, melemparkan pujian yang berlimpah pada tuan yas yang sekarang benar benar menjadi orang yang sempurna karena akan melangsungkan pernikahan.
"Tuan yas silahkan sampaikan sesuatu pada mereka"
"Ah baiklah. Terimakasih sebelumnya.
Bagaimana kabar kalian hari ini, aku berterimakasih kalian sudah sangat sibuk menungguku, kabar bahagia ini tida ingin aku sembunyikan dari kalian semua, hari ini aku sangat bahagia karena kekasihku mau menemaniku, rupanya dia sekarang telah sadar posisinya sangat berharga sekarang ini"
Yas melirik kiara yang hanya sedikit tertunduk, yas sangat tau kiara mendengar dengan jelas perkataannya, Kiara pun paham bahwa yas telah mengatainya dengan halus.
"Nyonya berikan pendapat anda kepada kami, kapan berlangsungnya acara pernikahan ini?"
"Pernikahannya akan di langsungkan 5 hari lagi, aku sudah mempersiapkan semuanya dengan sempurna, aku tida ingin kekasihku terlalu lelah memikirkan pernikahan ini, lagipula aku juga tida akan menerima pendapat darinya, seleraku lebih bagus sepertinya"
Yas menampik pertanyaan salah satu wartawan itu, pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan kepada mereka, namun yas yang selalu menjawab semuanya.
Kiara samasekali tida mengerti dunia yang ia hadapi sekarang. Semuanya diluar dugaan, kiara yang tadinya selalu berandai melangsungkan sebuah pernikahan sederhana yang tertutup, dengan hanya di datangi keluarga inti dan para sahabat, seketika bayangan itu sirna karena satu manusia bernama ilyas gunawan yang menghancurkan semuanya, suasana pernikahan yang khidmat tida akan pernah mungkin terjadi akhirnya.
Wawancara telah usai dilaksanakan. Yas dan kiara kembali kesebuah ruangan megah di dalam gedung itu, kiara benar benar tida bisa berkutik dan hanya mampu berargumen di dalam hatinya, dia juga hampir menangis karena beberapa kali yas mencekamnya dengan sindiran sindiran halus yang di lontarkan pada wartawan diluar.
Kini hans muncul dari balik pintu, dia menyampaikan pada yas bahwa setelah ini yas masih harus mengunjungi suatu tempat.
"Semua telah saya siapkan tuan, kita akan berangkat sekitar 15 menit lagi"
"Baiklah hans, tolong siapkan teh hijau terlebih dahulu, aku ingin mendinginkan kepala sebentar"
Hans berlalu tanpa memperdulikan kiara, hans segera pergi untuk memenuhi perintah tuan yas.
Kiara merasa dirinya tida di perdulikan dan merasa hancur saat ini, duka dan hanya duka yang dia terima. Mungkinkah ini adalah duka yang tiada akhir?
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Yusria Mumba
kasiang kita, ny
2023-06-22
0
Rika Yunita
tunggu aja yas prmbalasanmu nanti😠😠😠
2020-04-02
1
Andnur Nur
kasian Kiara nya..😭😭
2020-03-28
2