"Untuk apa kamu mencari ku"
Dengan berani kiara mencoba berbicara pada sekertaris hans.
"Bolehkah saya masuk ke rumah anda untuk berbicara, saya ingin menyampaikan beberapa hal kepada anda nyonya"
"Segeralah pergi, saya tida punya banyak waktu untuk anda tuan"
"Saya adalah hans nyonya, saya bekerja untuk tuan ilyas gunawan sebagai sekertaris nya, silahkan anda memanggil saya senyaman nya"
Kiara hanya terdiam ketika sekertaris hans mengenalkan dirinya, kiara sedang meredamkan amarahnya untuk tida berbuat apa apa pada sekertaris itu, dia tau bahwa dirinya tida akan mungkin melawan sekertaris itu dengan tenaganya, kemudian dia mencoba mendengarkan apa yang ingin di sampaikan laki laki itu.
Kiara mengijinkan sekertaris hans masuk untuk berbicara pada dirinya, dia tida mau orang lain mendengar pembicaraan yang begitu serius padanya yang akan menimbulkan masalah nantinya.
"Jadi, apakah tuan yas yang menyuruhmu kemari"
"Benar nyonya, dia mengatakan bahwa kau seharusnya menerima uang yang diberikannya kemarin"
"Hanya karen itu dia menyuruhmu untuk datang"
"Maka dari itu, sebaiknya nyonya ambillah uang ini, agar saya tida lagi mengunjungi anda"
"Walupun kemarin ka tomi yang menyuruhku mengambilnya, aku tida tertarik, apalagi kau yang memberikannya, aku sungguh ingin merobeknya di depan mukamu"
"Nyonya sebaiknya anda terima saja dan jangan mencari masalah"
"Jadi karena aku menolak dia merasa bersalah tida?"
"Tentu saja nyonya, karena memang tuan yas tida ingin ada yang dirugikan untuk kejadian malam itu"
"Dasar laki laki angkuh, apa dia tida memikirkan hati atau perasaan seseorang, jelas jelas aku yang sangat rugi disini. Apa dia menyuruhku mengugurkan kandungannya, atau dia menginginkan anak ini hidup lalu dia akan mengambilnya"
"Nyonya semua keputusan ada di tanganmu, tapi tolong terima uang yang tuan yas berikan agar dia merasa tenang"
"Itu artinya akhir akhir ini dia tida merasa tenang, jadi baguslah jika begitu, itu sangat menyenangkan bagiku"
"Nyonya apa anda meminta tuan yas untuk menikahi anda"
"Walaupun aku harus membesarkan anak ini sendirian, tapi aku tida akan memohon belas kasihnya. Apakah kau mengerti tuan hans? jadi tolong jangan memaksaku mengambil uangnya, aku tida akan pernah menerimanya, aku akan berusaha sekuat tenaga jika nanti memang benar dia akan lahir, lalu jika anak ini menanyakan siapa ayahnya, bilang saja ayahnya sudah tiada di dunia ini, cukup kasih sayangku yang akan dia rasakan"
"Baiklah kau sudah menolak pertolongannya 2 kali, ini juga akan saya sampaikan padanya, saya hanya bisa mengatakan jangan gegabah nyonya, tuan yass bisa saja melakukan apapun terhadapmu"
"Hei sekertaris, aku juga kan tidak tau apakah dalam perutku akan tumbuh janin atau tida, ini baru 10 hari, mana mungkin hasilnya akan terlihat, tapi sungguh aku benar benar ingin lihat jika memang dia akan hadir di dunia ini, apa tuan yass akan menganggapnya sebagai darah dagingnya atau tida. Tapi dia harus ingat, bagaimana dengan media jika mereka tahu, ada banyak saksi yang terlibat malam itu, wanita itu juga. Sudahlah lupakan. Apa kau tau sesuatu apa yang akan terjadi nantinya jika semua akan mendukungku"
Kiara seakan meledek pembicaraan serius itu, dia ingin tau bagaimana sikap yas terhadapnya nanti jika sekertaris nya menyampaikan pernyataannya yang terdengar mengancam.
"Baiklah nyonya, saya rasa cukup untuk hari ini, saya telah menyampaikan apa yang tuan yas inginkan, hati hati nyonya dengan sikap dan pembicaraan anda, saya hanya memperingatkan agar nantinya anda hidup dengan tenang"
".."
Kiara tida berbicara sepatah katapun, dia hanya memalingkan wajah sambil pura pura tida mendengar apa yang sekertaris hans bicarakan.
Tanpa berpamitan lagi sekertaris hans pergi meninggalkan rumah kiara, sekertaris hans sangat kaget mendengar pembicaraan kiara padanya, kiara terlihat sangat santai dan berani, apa karena tida ada tuan yas di sana pikir hans kala itu.
Sambil melajukan mobilnya sekertaris hans bergumam dalam benaknya;
*Apa yang gadis itu inginkan sebenarnya, uang yang di berikan tuan yas tidaklah sedikit, itu cukup sampai nanti dia melahirkan, tapi dia juga tida mau tuan yas menikahinya, sebenarnya apa tujuannya, apa mungkin dia benar benar akan memberitahu media tentang tuan yas yang tida mau menerimanya ke dunia ini"
Hans melajukan mobilnya dengan cepat, dia merasa terlalu lama meninggalkan kantor, apa yang akan terjadi pada tuan yas nantinya, hans sedang menyusun rencana dan memikirkan yang terbaik.
Setibanya di kantor, hans kemudian menemui tuan yas, menceritakan apa yang telah hans sampaikan ternyata sangat di tolak mentah mentah oleh kiara, dan dari rekaman suara yang hans berikan, sepertinya kiara menantang yas untuk mengakui kesalahannya jika memang benar janin itu akan hidup dalam perutnya.
"Hans kau tau, Ini terdengar mengancam, berani sekali gadis itu"
"Apakah tuan ingin membuat peringatan"
"Peringatan seperti apa yang kau pikirkan hans"
"Agar gadis itu tida lagi menolak dan mengancam, agar dia tida lagi berani berbicara mengenai anda tuan"
"Rencana apa yang ingin kau buat untu ku hans"
"Buatlah sebuah perjanjian"
"Jelaskan hans, perjanjian apa yang akan menarik untuk aku lakukan terhadapnya"
"Menurut ku, anda seharusnya menikahinya tuan"
"Cih, berani sekali kamu mengatakan itu, wanita mana yang akan menolak untuk aku nikahi, wanita seperti apa dia yang akan sanggup berada di sisiku. lagipula aku samasekali tida tertarik dengan seorang wanita"
"Maaf tuan"
Hans terdengar ragu untuk membalas pembicaraan yas, namun dia sudah terlanjur berbicara yang dengan sangat jelas memberi pernyataan bahwa apakah yas hanya tertarik dengan laki laki. apa dia gay?
"Hei jangan berpikir macam macam tentangku, kau mau aku bunuh hans. Aku masih menyukai seorang wanita, maksud ku hanya untuk sekarang aku tida ingin berhubungan dengan wanita manapun, tapi bukan berarti aku menyukai seorang pria. Sungguh menjijikan otak kotor mu. Kau kan sangat tau waktu kejadian malam itu, bagaimana aku bisa seperti itu, aku rasa itu bukan sepenuhnya salah ku"
"Ah maaf tuan, bukan begitu maksud ku"
"Lalu apa rencana ma sekarang"
"Mudah saja. Anda seharusnya memang menikah dengannya secara resmi dan terbuka. Buat perjanjian secara tertulis, namun hanya kalian berdua yang tau. Apabila dalam waktu 3 bulan dia tida benar benar mengandung, dia harus bersedia membuka pembicaraan di depan publik bahwa dia menggoda anda, dia menginginkan kemewahan yang akan anda berikan padanya dengan cara menjebak anda, dia juga harus mengakui bahwa dia yang memberikan sebuah obat agar anda bisa menidurinya, kita juga bisa membungkam para saksi bagaimanapun caranya"
"Lalu jika dia benar benar hamil, apa aku yang harus mengakuinya bahwa akulah yang memaksanya malam itu, kau benar benar membuat ku marah hans"
"Ah maaf tuan, anda jangan salah paham terhadap rencana yang akan saya buat.
jika memang benar dia melahirkan anak anda, anda tida harus membuat pembicaraan di depan awak media, cukup dengan melakukan tes DNA untuk membuktikan bahwa dia benar benar anak anda atau bukan, lalu jika memang benar dia anak anda, setelah menikah anda bisa menceraikannya, dengan memberikan beberapa saham serta aset yang anda miliki, dengan begitu semua media akan mengerti dengan pernikahan anda, bahwa memang pernikahan anda adalah nyata"
Yas hanya tersenyum memikirkan ide berlian tersebut. Mengapa tida terpikirkan olehnya ide sehebat itu.
"Kau benar hans, jika aku menikahinya secara resmi dan terbuka, orang orang hanya akan menganggapnya sampah, lalu aku, hahah aku bisa melakukan hal seenaknya padanya, membuat dia menderita karena berani mengancam ku, dan membuatnya sengsara karena berani masuk dalam kehidupan ku"
Yas sangat tertawa puas, dia merasa ini adalah sebuah kemenangan baginya, dia merasa bahwa hal sekecil apapun akan berjalan sempurna dengan uang.
Uang yang ia miliki bisa dengan mudah membuat orang terluka, membuat org bahagia, membuat orang orang menghormatinya, menakutinya, mencintainya, bahkan bersujud untuknya. Kejamnya kekuasaan membuat dia mengerti mengapa ayahnya selalu bermeditasi menenangkan pikiran, dan membuat semua orang menjulukinya tuan dermawan, bahwa menjauhkan hati dari orang orang yang serakah adalah hal paling ampuh untuk meredam kebodohan.
"Hans, buat semuanya sesuai rencana, buat dia mau menikah dengan ku, buat semunya semakin seru untuk di permainkan"
"Baik tuan saya mengerti"
Entahlah rencana apa yang akan di buat oleh sekertaris hans pada kiara, malangnya nasib gadis itu menerima derita yang amat terbuka, kini hidupnya hanya sebatangkara, namun beban hidupnya sangatlah berat jika di perlihatkan.
Bersambung ...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 142 Episodes
Comments
Masri Masri
paling yas termakan oleh kebucinanya sendiri
2022-11-18
1