Sebuah rencana

Setibanya di kantor, hans kemudian menemui tuan yas, menceritakan apa yg telah hans sampaikan ternyata sangat di tolak mentah² oleh kiara, dan dari rekaman suara yg hans berikan, sepertinya kiara menantang yas untuk mengakui kesalahannya jika memang benar janin itu akan hidup dalam perutnya.

"Hans kau tau, Ini terdengar mengancam, berani sekali gadis itu"

"Apakah tuan ingin membuat peringatan"

"Peringatan seperti apa yg kau pikirkan hans"

"Agar gadis itu tida lagi menolak dan mengancam, agar dia tida lagi berani berbicara mengenai anda taun"

"Rencana apa yg ingin kau buat untuku hans"

"Buatlah sebuah perjanjian"

"Jelaskan hans perjanjian apa yg akan menarik untuk aku lakukan terhadapanya"

"Menurut saya anda seharuanya menikahinya tuan"

"Cih, berani sekali kamu mengatakan itu, wanita mana yg akan menolak untuk aku nikahi, wanita seperti apa dia yg aka sanggup berada disisiku. lagipula aku samasekali tida tertarik dengan seorang wanita"

"Apa tuaaaan .."

Hans terdengar ragu untuk membalas pembicaraan yas, namun dia sudah terlanjur berbicara yg dengan sangat jelas mengatakan apakah yas hanya tertarik dengan laki². apa dia gay ??

"Hei jangan berpikir macam² tentangku, kau mau aku bunuh hans, aku masih menyukai seorang wanita, maksud ku hanya untuk sekarang aku tida ingin bergubungan dengan wanita manapun, tapi bukan berarti aku menyukai seorang pria. Sungguh menjijikan otak kotormu. Kau kan sangat tau waktu kejadian malam itu, bagaimana aku bisa seperti itu"

"Ah maaf tuan, bukan begitu maksud saya"

"Lalu apa rencanamu sekarang"

"Mudah saja, tuan yas menikahlah dengannya secara resmi dan terbuka. Buat perjanjian secara tertulis namun hanya kalian berdua yang tau, apabila dalam waktu 3 bulan dia tida benar benar mengandung, dia harus bersedia membuka pembicaraan di depan publik bahwa dia menggoda anda, dia menginginkan kemewahan yang akan anda berikan padanya dengan cara menjebak anda memberikan sebuah obat agar anda bisa menidurinya"

"Lalu jika dia benar benar hamil, apa aku yang harus mengakuinya bahwa akulah yang memaksanya malam itu, kau benar benar membuat ku marah hans"

"Ah maaf tuan, anda jangan salah paham terhadap rencana yang akan saya buat.

jika memang benar dia melahirkan anak anda, anda tida harus membuat pembicaraan didepan awak media, cukup dengan melakukan tesDNA untuk membuktikan bahwa dia benar benar anak anda atau bukan, lalu jika memang benar dia anak anda, setelah menikah anda bisa menceraikannya dengan memberikan beberapa saham serta aset yang anda miliki, dengan begitu semua media akan mengerti dengan pernikahan anda, bahwa gadis itu memang benar benar mengincar beberapa uang anda"

Yas hanya tersenyum memikirkan ide berilian tersebut. Mengapa tida terpikirkan olehnya ide sehebat itu.

"Kau benar hans, jika aku menikahinya secara resmi dan terbuka, orang orang hanya akan menganggapnya sampah, lalu aku, hahah aku bisa melakukan hal seenaknya padanya, membuat dia menderita karena berani mengancamku dan membuatnya sengsara karena berani masuk dalam kehidupanku. Hahah"

Yas sangat tertawa puas dia merasa ini adalah sebuah kemenangan baginya, dia merasa bahwa hal sekecil apapun akan berjalan sempurna dengan uang.

Uang yang ia miliki bisa dengan mudah membuat orang terluka, membuat org bahagia, membuat orang orang menghormatinya, menakutinya, mencintainya, bahkan bersujud untuknya. Kejamnya kekuasaan membuat dia mengerti mengapa ayahnya selalu bermeditasi menenangkan pikiran, dan membuat semua orang menjulukinya tuan dermawan, bahwa menjauhkan hati dari orang orang yg serakah adalah hal paling ampuh untuk meredam kebodohan.

"Hans, buat semuanya sesuai rencana, buat dia mau menikah dengan ku, buat semunya semakin seru untuk di permainkan"

"Baik tuan saya mengerti"

Entahlah rencana apa yang akan di buat oleh sekertaris hans pada kiara, malangnya nasib gadis itu menerima derita yang amat terbuka, kini hidupnya hanya sebatangkara, namun beban hidupnya sangatlah berat jika di perlihatkan.

--**--

Sudah hampir 2 minggu lamanya kiara tida menghirup udara luar, rasa kebebasan yang dulu selalu dia agungkan, kini dia sadari bahwa hak itu tida lagi ada padnya, dia selalu merasa terancam jika pergi keluar rumah sendirian, bukan karena takut ada yang melecehkan dan sebagainya, dia merasa kalau kalau ada yang mengetahui dirinya sudah tida mempunyai mahkota berharga lagi, apalagi jika ada yang mengetahui kejadian malam itu, padahal dia tau tempatnya sangat rahasia namun ketakutan itu terus saja menyelimutinya hinggu detik ini.

"Tok tok tok"

Suara ketukan pintu membuatnya gugup, dia takut kalau sekertaris hans yang datang lagi ingin mengancamnya, pada akhirnya dia mengintip dibalik jendela yang terbuka lebar tirainya, dan selamatnya itu adalah temannya bella.

"Kiii, kau ada di rumah tida, kakiku sakit sudah berdiri lama disini"

Bella mengutarakan maksudnya agar kiara cepat cepat membukakan pintunya.

"Clek"

"Ah masuk bell, maaf aku terlalu lama membukakan pintu rupanya, sampai sampai kakimu sakit jadinya"

"Yasudah tida apa. Kau baik baik sajah bukan ? Apa ada sesuatu yang kau inginkan!"

"Ah tida, aku sudah senang kau mau mengunjungiku ke rumah, aku merasa kesepian"

"Benarkah, apa itu artinya kau merindukanku"

Dengan riang bella mencoba menyingkirkan kesedhian yang ada pada raut muka kiara dengan ocehannya yang sangat berisik.

"Omong omong apa sana tida perduli lagi denganku bell?"

"Ah kau ini, apa kau juga akan berkata itu pada sana jika aku tida kesini"

"Tentu saja, kenapa tida"

(Plak) Lalu pukulan kecil mendarat di kepala kiara, dengan cepat kiara mengusap usap kepalanya dengan lembut.

"Kau ini, membuatku marah ya.

Sana masih mengerjekan tugas, dia juga tida bisa datang kemari dan hanya menitipkan ucapan 'kau terlihat lusuh dan bau' katnya"

"Apa .. benar benar keterlaluan dia, menyesal aku menanyakannya. Tapi apakah ini hanya ocehannmu sajah hah, kau pasti yang meada ada"

Kiara hendak mengejar bella yang sudah menjauh darinya karena sudah paham bahwa dia akan menjadi sasaran kiara jika menyampaikan pesan itu.

Bela setengah berteriak agar kiara jangan lagi mengejarnya, mengatakan bahwa memang sana yang menitipkan pesan seperti itu.

Setelah merasa lelah keduanya terkapar lemas di soffa depan, membuat perut ramping kiara terlihat sedikit dari pandangan bella.

"Ki, kau tida hamil kan?"

"Aku tida yakin bell, ini kan baru 2 minggu, apa ia jika melakukannya sekali saja akan hidup janin didalam perutku"

"Mmmh, tida juga sih, apa kau tida memastikan bahwa malam itu tuan yas memakai alat kontrasepsi atau tida?"

"Aaah mana kutau bell, mana sempat aku melihatnya, yang ku fikirkan hanya bagaimana aku akan hidup setelah malam itu"

"Lalu bagaimana rasanya?"

Sambil tersenyum nakal, bella menggoda kiara agar dia menceritakan bagaimana kejadian di malam itu.

"Kau mau aku membunuhmu ya"

"Aku kan hanya bertanya, seharusnya jawab saja, kitakan sesama perempuan. aku juga ingin mendengar apa reaksimu, kau kan sudah tau bagaimana aku saat melakukannya pertama kali, kau sungguh menyebalkan ki"

"Aaaah dasar gadis tengik. Tapi ku pikir malam itu memang sangat panjang, debaran jantungku bahkan dapat terdengar sampai radius 3km, tapi tentusaja bukan karena laki laki brengsek itu, mungkin karena aku merasa takut dan masih ingin hidup setelah malam itu, namun aku sangat terkejut ketika dia membukakan piama yang melekat pada tubuhnya, kau tau aroma dari tubuhnya begitu sangat lembut dan menenangkan, dadanya begitu pidang dan perutnya sangat berbentuk, otot lenganya sangat kekar aku bahkan takut jika nantinya aku akan dilempar keluar jendela kamar, aku pikir dia seorang yang menjaga tubuhnya dengan baik"

"Lalu bagaimana saat dia mencobanya denganmu"

Dengan semangat bela mendengarkan apalagi yang akan di ceritakan oleh temannya

"Saat itu aku hanya ingin mengantarnya berendam, karena dia terus sajah memintaku memberikan air, lalu dengan sengaja dia mendekap pingganggku, saat itu aku terjatuh ke ranjang dan berada tepat di atasnya, matanya terpejam dengan lembut, kurasa dia begitu tampan, namun saat dia membuka matanya, dunia seakan ingin ditikamnya, membuat aku tida berdaya, aku digulingkan dan ditindihnya dengan badan besar itu, membuat aku berada di bawahnya dan tida dapat bergerak, waktu seakan lambat sekali, dia terus menyusuri lekuk tubuhku, menciumiku di semua bagian tubuhku, sampai sampai tubuhku kususnya ini, (menujuk bagian dada dan leher) berubah warna menjadi ungu, sampai bekasnya tida hilang 6 hari"

"Hahaha tapi kau sungguh menikmatinya bukan"

"Kau gila, rasanya sakit sekali, darah segar mengalir begitu sajah sampai bagian pahanya juga terkena, tapi dia terus sajah berbuat itu, membuat aku menjerit sekuat tenaga, bahkan aku menangis dibuatnya, aku juga mencekiknya tapi seperinya dia tida sadar, aku tida mau melakukannya lagi, aku tida akan mau. Tapi kau tau, setelah beberapa saat, dia melakukannya lagi, tapi dengan pelan sambil menciumku dengan lembut, bibirnya lembut sekali seperti laki laki yang belum pernah melakukan kissing, dia juga kaku, hahaha aku geli membayangkanya. Tapi yg lebih parah, ada bentuk cekikan di lehernya, dan aku sangat senang malam itu karena aku yang melakukannya"

Kiara terus sajah bercerita tentang kejadian malam itu, bella memang belum sempat menanyakan kejadian seperti apa di dalam kamar pada sahabatnya itu, dia tau bahwa kiara memang gadis yqng tida bisa di ajak bicara tentang hubungan sexsual secara terbuka, jadi bella baru mengutarakan niatnya setelah semua keadaan membaik

Bersambung ..

Terpopuler

Comments

Rika Yunita

Rika Yunita

menarik juga ceritanya...

2020-04-02

0

lihat semua
Episodes
1 Perpisahan & solusi
2 Persetujuan bekerja di bar skye
3 Kamar 107
4 Suasana mencekam
5 Suasana mencekam 2
6 Mahkota berharga
7 Kantor okezone technology
8 KEPUTUSAN
9 Saran
10 Sebuah rencana
11 Rencana licik
12 KETAKUTAN
13 Luka baru
14 caffe & defan
15 V&co jewerelly
16 GAUN PENGANTIN
17 Wawancara
18 SEPASANG CINCIN
19 PERJALANAN PULANG
20 Airmata pagi
21 Waktu yang singkat
22 Kekonyolan dua pria
23 Pemotretan
24 Tawa bahagia kiara
25 Kesedihan yang sama
26 Obrolan santai
27 Pemakaman
28 The wedding (part1)
29 Wedding (part2)
30 Wedding (part3)
31 Pesta telah usai
32 Yas dan pekerjannya
33 Penolakan aturan
34 Lagi-lagi deffan
35 Kekacawan di rumah
36 Kantor polisi
37 Kemarahan Yass
38 Rencana Yas
39 Pembicaraan serius
40 Rencana jen
41 Perjalanan makan malam
42 Perjalanan makan malam (part2)
43 Makan malam
44 Makan malam (part2)
45 Usai
46 Ricuh
47 Ledakan emosi
48 Rencana mencintai
49 Canggung
50 Caffe coffe
51 Perhatian seorang lelaki
52 Pelatihan
53 Berkunjung ke rumah lama
54 Dirumah lama
55 Kembalinya sang tuan rumah
56 Keributan saat makan malam
57 Takdir yang sama
58 Terjadi sesuatu
59 Terjadi sesuatu (part2)
60 Keheranan
61 Emosi yang stabil
62 Ajakan makan malam dari deff
63 Arka si pemilik rumah lama
64 Keterkejutan deff
65 Gagal makan malam
66 Pelukan hangat
67 Keinginan berteman
68 Sebuah pesan singkat
69 Sikap yang brbeda
70 Detak jantung
71 Kekesalan bella pada kiara
72 Patahnya hati deff
73 Rencana yass
74 Sebuah perasaan
75 Insiden makan malam
76 Insiden makan malam 2
77 Keadaan kiara
78 Pertikaian
79 Sebuah nasehat
80 Kesedihan dua pria
81 Salah tingkah
82 Ancaman tuan yas
83 Bayang bayang ketakutan
84 Sebuah rencana
85 Menjalankan rencana
86 Menjalankan rencana (2)
87 Rencana yang sempurna
88 Gara gara obat
89 Panik
90 Malam syahdu
91 Rasa bahagia
92 Suasana pagi
93 Perasaan malu
94 Awal yang manis
95 Cemburu
96 Demam
97 Demam (2)
98 Saling tida tahu tentang sebuah perasaan
99 Obrolan
100 Obrolan serius
101 Patahnya hati kiara
102 Cemas
103 Cemas 2
104 Pulang
105 Rumah
106 Jatuh cinta
107 Hari akan berlalu
108 Hari akan berlalu 2
109 Hari telah berlalu
110 Berbincang
111 Kembali pulang
112 Suasana malam
113 Sorot mata yas
114 Si mata brlian
115 Mimpi buruk
116 Keterkejutan Jen
117 Tawa ejekan untuk yas
118 Yas yang tampan
119 Bus Umum
120 Pertunjukan akan segera dimulai
121 Pertunjukan telah di mulai
122 Ricuh
123 Kiara & deff
124 Ciuman
125 Sempurna
126 Pesta
127 Suasana pesta
128 Rencana kencan
129 Keadaan yang kacau
130 Kerjasama
131 Rencana besar
132 Menunggu sebuah janji
133 Rahasia
134 Making love
135 Menjadi kawan
136 Sukses
137 Mecari
138 Berusaha menemukan
139 Kehilangan kekasih
140 Comback
141 Sebuah penantian manis
142 END 'Cinta yang kembali'
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Perpisahan & solusi
2
Persetujuan bekerja di bar skye
3
Kamar 107
4
Suasana mencekam
5
Suasana mencekam 2
6
Mahkota berharga
7
Kantor okezone technology
8
KEPUTUSAN
9
Saran
10
Sebuah rencana
11
Rencana licik
12
KETAKUTAN
13
Luka baru
14
caffe & defan
15
V&co jewerelly
16
GAUN PENGANTIN
17
Wawancara
18
SEPASANG CINCIN
19
PERJALANAN PULANG
20
Airmata pagi
21
Waktu yang singkat
22
Kekonyolan dua pria
23
Pemotretan
24
Tawa bahagia kiara
25
Kesedihan yang sama
26
Obrolan santai
27
Pemakaman
28
The wedding (part1)
29
Wedding (part2)
30
Wedding (part3)
31
Pesta telah usai
32
Yas dan pekerjannya
33
Penolakan aturan
34
Lagi-lagi deffan
35
Kekacawan di rumah
36
Kantor polisi
37
Kemarahan Yass
38
Rencana Yas
39
Pembicaraan serius
40
Rencana jen
41
Perjalanan makan malam
42
Perjalanan makan malam (part2)
43
Makan malam
44
Makan malam (part2)
45
Usai
46
Ricuh
47
Ledakan emosi
48
Rencana mencintai
49
Canggung
50
Caffe coffe
51
Perhatian seorang lelaki
52
Pelatihan
53
Berkunjung ke rumah lama
54
Dirumah lama
55
Kembalinya sang tuan rumah
56
Keributan saat makan malam
57
Takdir yang sama
58
Terjadi sesuatu
59
Terjadi sesuatu (part2)
60
Keheranan
61
Emosi yang stabil
62
Ajakan makan malam dari deff
63
Arka si pemilik rumah lama
64
Keterkejutan deff
65
Gagal makan malam
66
Pelukan hangat
67
Keinginan berteman
68
Sebuah pesan singkat
69
Sikap yang brbeda
70
Detak jantung
71
Kekesalan bella pada kiara
72
Patahnya hati deff
73
Rencana yass
74
Sebuah perasaan
75
Insiden makan malam
76
Insiden makan malam 2
77
Keadaan kiara
78
Pertikaian
79
Sebuah nasehat
80
Kesedihan dua pria
81
Salah tingkah
82
Ancaman tuan yas
83
Bayang bayang ketakutan
84
Sebuah rencana
85
Menjalankan rencana
86
Menjalankan rencana (2)
87
Rencana yang sempurna
88
Gara gara obat
89
Panik
90
Malam syahdu
91
Rasa bahagia
92
Suasana pagi
93
Perasaan malu
94
Awal yang manis
95
Cemburu
96
Demam
97
Demam (2)
98
Saling tida tahu tentang sebuah perasaan
99
Obrolan
100
Obrolan serius
101
Patahnya hati kiara
102
Cemas
103
Cemas 2
104
Pulang
105
Rumah
106
Jatuh cinta
107
Hari akan berlalu
108
Hari akan berlalu 2
109
Hari telah berlalu
110
Berbincang
111
Kembali pulang
112
Suasana malam
113
Sorot mata yas
114
Si mata brlian
115
Mimpi buruk
116
Keterkejutan Jen
117
Tawa ejekan untuk yas
118
Yas yang tampan
119
Bus Umum
120
Pertunjukan akan segera dimulai
121
Pertunjukan telah di mulai
122
Ricuh
123
Kiara & deff
124
Ciuman
125
Sempurna
126
Pesta
127
Suasana pesta
128
Rencana kencan
129
Keadaan yang kacau
130
Kerjasama
131
Rencana besar
132
Menunggu sebuah janji
133
Rahasia
134
Making love
135
Menjadi kawan
136
Sukses
137
Mecari
138
Berusaha menemukan
139
Kehilangan kekasih
140
Comback
141
Sebuah penantian manis
142
END 'Cinta yang kembali'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!