Mahkota berharga

Malam semakin larut, kedua insan itu tergeletak lemas berdampingan, entah apa yang akan terjadi esok, namun keduanya enggan memikirkan hal yang akan terjadi nanti, mereka memilih untuk diam menikmati suasana yang telah tercipta malam ini, keduanya cepat sekali memejamkan mata karena lelah. Namun sebelum keduanya terpejam lelap, laki laki itu bergumam;

"Apa reaksi obatnya sudah hilang.

aku sudah sadar sepertinya, tapi, ah, kepalaku pusing sekali, aku lelah, aku ingin tidur sekarang"

Tida sempat melihat siapa yang berada di sampingnya, dan bagaimana raut wajahnya, dia tida sadar bahwa tubuhnya sekarang mendekap wanita itu dengan hangat, membuatnya merasa nyaman dalam dekapan itu, membawanya kedalam suasana mimpi indah yang membawa kedamaian.

Malam sudah berlalu, kini mentari pagi menyambut dengan hangat semua penduduk bumi, mengabulkan setiap harapan yang masih ingin melihat dunia, memberikan energi semangat yang hangat, indahnya suasana pagi ini.

*Hiks hiks hiks, mengapa badan ku sakit sekali, rasanya aku tida bisa menggerakkan badan ku*

Gumam kiara dalam hati. Dia melihat laki laki yang berada di sampingnya masih tertidur pulas. Pantulan cahaya dari luar yang menerpa wajah tampannya membuat kiara ketakutan, kalau kalau dia bangun akan melakukan hal keji lagi, kiara segera menggeser tempat ia tertidur, menjauhkan tubuhnya dari singa di sisinya.

Kiara mencoba bersandar menjadikan bantal sebagai penopang, dia menangis sesenggukan dan lagi lagi dia mengatakan dirinya bodoh yang tida bisa berbuat apa apa malam tadi. Kini tida ada yang bisa ia banggakan lagi untuk seseorang yang ia cintai, karena mahkota berharganya sudah di renggut oleh pria serakah itu, kiara menahan rasa sesak di dadanya dia tida tau apa yang akan dia ceritakan pada calon suaminya nanti, dia merasa dirinya kotor dan hancur.

Tida lama setelah kiara melamun laki laki di sisinya terbangun membukakan kedua kelopak matanya, membuat kiara menghentikan tangisannya karena terperanjak kaget.

"Huam, sial. Kepalaku sakit sekali, ah sialan wanita jelang itu, memberikan minuman berisi obat apa dia"

Suaranya yang berat mengagetkan kiara yang berada di pinggiran tempat tidur sampai terjatuh ke lantai.

'Bruk'

Suaranya terdengar cukup keras saat kiara terjatuh.

*Ya tuhan, dasar laki laki sialan. Mengagetkanku saja, aku harus apa sekarang, pintunya masih juga belum terbuka aku harus bagaimana menghadapinya sekarang*

Laki laki itu menoleh melihat ada seorang wanita dibalik sisi ranjang kanannya yang hanya terlihat ujung kepalanya saja. Karena ia terduduk mendekap kan kedua tangannya pada lututnya itu.

'Bruk'

lemparan selimut yang cukup bagus tepat mengenai tubuh kiara.

Kiara melirik dengan ujung matanya apa yang akan laki laki itu lakukan, ternyata dia sudah berdiri dan memakai handuk piyama di depan kiara.

"Aaaah"

*Dasar gila, mengagetkan saja, otakmu kau simpan di mana? Sering sekali membuat jantung ku meronta ronta*

"Sssrg"

Wajah laki laki itu mendekat persis di hadapan wajah kiara, yang membuat kiara gemetar setengah mati. Tangan laki laki itu mendarat di laci, tepat di belakang punggung kiara, pikiran kiara semakin kalut akankah kejadian semalam terulang? bagaimana dia bisa keluar dari tikaman mahluk ini dengan selamat. Kiara yang kala itu sudah berfikir akan terjadi apa, dia memejamkan mata tida berani melihat wajah laki laki itu, tak terasa buliran air mata jatuh di pipinya membuat kiara membenamkan wajahnya dalam dekapan kakinya.

"Minggir, kenakan selimut itu untuk membungkus tubuh mu"

*Hanya itu yang dia ucapkan, cih benar benar b a j i n g a n angkuh, kau pikir aku akan mau jika kau menyentuh tubuh ku lagi. jangan harap *********

Kiara semakin jelas melihat wajah laki laki itu, ingin sekali dia menampar pipinya yang mulus agar memberikan tanda yang setimpal bagi kepuasan batin kiara.

Kini laki laki itu mengambil sebuah ponsel yang disimpan dari dalam laci di belakang tubuh kira, dia segera menjauh dari tubuh kiara lalu menghubungi seseorang.

"Hans aku sudah bangun"

Tida lama kemudian datang 3 orang laki laku membawakan pakaian wanita dan pria di kedua tangannya.

"Aku mau mandi air hangat dengan aroma jasmine samback, siapkan dengan baik. aku akan menyusul ke kamar mandi nantinya" celetuk laki laki yang belum di ketahui namanya itu

"Baik tuan"

Sahut seorang yang seperti orang kepercayaannya.

"Pelayan siapkan apa yg tuan yas minta, hantar dia ke kamar mandinya"

Ucap laki laki yang di panggil hans dalam telfon tadi, dia berpenampilan seperti kaki kanan laki laki ******** itu.

Kemudian salah satu pelayan langsung menuju kamar mandi seperti yang di perintahkan hans tadi, langkah kakinya di susul oleh laki laki yang di panggil tuan yas itu.

Kiara hanya tertunduk lesu, mendekap tangannya dan membenamkan kepalanya dalam lututnya, dia tida ingin melihat siapapun yang sedang berdiri di sana, dia tida punya keberanian untuk itu. Dia hanya mampu menahan isak tangisnya, kemudian tida berselang lama seseorang datang dengan tergesa gesa.

"Ki kau baik baik saja? Ki apa yang terjadi semalam?"

Suara itu seperti tomi, suara yang benar benar mengkhawatirkan kiara yang malang.

Kiara mengangkat kepalanya memastikan apa benar yang datang adalah bossnya, mata sayu itu perlahan lahan melihat wajah yang di kenalnya, dan ternyata benar dia adalah tomi,

"Tolong aku, hiks hiks"

Kiara hanya menangis ketika melihat tomi mencoba merangkulnya, kemudian kiara membenamkan wajahnya dalam dada tomi.

"Pakai piyama mu, ayo kita keluar dari sini, aku akan mengantarmu pulang"

Kiara masih saja menangis seperti ingin mengungkapkan beban derita yang dia rasakan saat ini.

Tomi yang melihat bercak darah di atas tempat tidur itu membuatnya mengerti apa yang terjadi semalam.

"Maafkan aku ki yang tida bisa menjagamu"

Suara yang terdengar sangat lirih itu ternyata meneteskan air mata yang tida sengaja jatuh kedalam rambut kiara.

"Tuan hans tolong sampaikan pada tuan yas aku ingin berbicara menemuinya setelah ini"

"Baik tuan tomi, akan saya sampaikan kepada tuan yas untuk menemui anda secepatnya"

"Aku mohon maaf atas kekacauan ini"

"Akan saya sampaikan pada tuan yas permintaan maaf anda tuan"

"Baiklah aku pergi dulu"

Tomi kemudian membawa kiara pergi dari barr, membawanya ke rumah untuk dirawat, tomi seakan mengerti apa yang di alami kiara semalam, dia bahkan beberapa kali meminta maaf lirih pada kiara, namun kiara masih belum ingin berbicara padanya, dia hanya terus meneteskan air mata ketika dalam perjalanan pulang.

Sebelumnya tomi sudah meminta bella dan sana menunggu, lalu menyuruhnya menyediakan perawat untuk kiara dan memberitahukan bahwa untuk beberapa hari kiara akan menginap di rumahnya.

Setibanya di rumah.

"Ki, apa yang terjadi"

Kedua sahabatnya menyambutnya dengan pertanyaan yang sama, persis sama seperti yang tomi tanyakan padanya, namun kala itu kiara hanya diam dan menangis, dia tida mengerti kenapa dia malas sekali untuk berbicara, kemudian kedua sahabatnya memeluk kiara mengantarkan kiara kedalam kamar agar dia bisa segera istirahat.

"Ka apa yang terjadi sebenarnya" ucap sana

"Ka aku lihat seluruh tubuh kiara memar keunguan apa sebenarnya yang terjadi" desak bella.

Tomi hanya melihat kiara yang sedang terbaring, matanya tida terpejam seperti ingin mengucapkan sesuatu.

lalu dengan suara yang lirih kiara berucap,

"Ka aku ingin mendengarnya, katakan apa yang terjadi"

Tomi merasa sangat berat untuk berbicara, namun pada kenyataannya dia pun harus cerita kepada semua yang ada di ruangan.

"Maafkan aku. Malam itu barr sangat kacau, aku malah berfokus untuk mencari wanita yang kabur membawa kunci kamar hotel, aku tida berfikir siapa yang dijadikan tawanannya di dalam, setelah beberapa jam aku menemukan wanita itu, dia bercerita sangat panjang tentang kejadiannya, yang aku ingat dia hanya mengatakan 'aku menaruh obat perangsang dalam minuman tuan gila itu, sebelum dia masuk kedalam kamar, dengan harapan malam ini dia hanya menginginkan tubuhku bukan yang lain, namun bukannya dia tertarik kepadaku malah dia semakin marah dan seperti ingin membunuh ku, aku melarikan diri dan menyerahkan waiters yang mengantarkan minuman sebagai penggantinya, dan ternyata itu berhasil, maafkan aku' lalu dengan cepat sisil memberitahu aku bahwa kiara belum kembali setelah mengantar minuman dari kamar tersebut,

lalu aku lari membawa kunci kamar tersebut, berharap aku belum terlambat, sampai aku sudah berada di sekitar kamar, sekertaris hans melarang ku untuk masuk kedalam. Dia sudah mengetahui kejadian apa yang sebenarnya terjadi, sekertaris hans mengatakan bahwa akan sangat fatal jika ada yang ingin mengetahui apa yang terjadi di dalam, sedangkan tuan yas sedang berada dalam pengaruh obat perangsang, aku tida bisa melakukan apapun lagi setelah itu, hanya merenung dan menunggu waktu pagi tiba"

"Apa! siapa wanita gila itu, kenapa tida dia saja yang menerima hukumannya, kenapa harus kiara" celetuk sana.

"Sudahlah yang terpenting kiara sekarang bersama kita, kita biarkan dia sadar terlebih dahulu baru kita tanya apa yang dia inginkan setelah ini" ucap bella

"Aku harus pergi aku harus menemui tuan yas untuk membicarakan ini, aku tida mau nasib dan tujuan hidup kiara jadi kacau karena ini, tolong jaga kiara sampai di sadar"

Tomi segera pergi meninggalkan rumah untuk kembali ke barr, dia menunggu telfon dari sekertaris hans untuk membicarakan mengenai sesosok wanita bernama kiara.

Bersambung ..

Episodes
1 Perpisahan & solusi
2 Persetujuan bekerja di bar skye
3 Kamar 107
4 Suasana mencekam
5 Suasana mencekam 2
6 Mahkota berharga
7 Kantor okezone technology
8 KEPUTUSAN
9 Saran
10 Sebuah rencana
11 Rencana licik
12 KETAKUTAN
13 Luka baru
14 caffe & defan
15 V&co jewerelly
16 GAUN PENGANTIN
17 Wawancara
18 SEPASANG CINCIN
19 PERJALANAN PULANG
20 Airmata pagi
21 Waktu yang singkat
22 Kekonyolan dua pria
23 Pemotretan
24 Tawa bahagia kiara
25 Kesedihan yang sama
26 Obrolan santai
27 Pemakaman
28 The wedding (part1)
29 Wedding (part2)
30 Wedding (part3)
31 Pesta telah usai
32 Yas dan pekerjannya
33 Penolakan aturan
34 Lagi-lagi deffan
35 Kekacawan di rumah
36 Kantor polisi
37 Kemarahan Yass
38 Rencana Yas
39 Pembicaraan serius
40 Rencana jen
41 Perjalanan makan malam
42 Perjalanan makan malam (part2)
43 Makan malam
44 Makan malam (part2)
45 Usai
46 Ricuh
47 Ledakan emosi
48 Rencana mencintai
49 Canggung
50 Caffe coffe
51 Perhatian seorang lelaki
52 Pelatihan
53 Berkunjung ke rumah lama
54 Dirumah lama
55 Kembalinya sang tuan rumah
56 Keributan saat makan malam
57 Takdir yang sama
58 Terjadi sesuatu
59 Terjadi sesuatu (part2)
60 Keheranan
61 Emosi yang stabil
62 Ajakan makan malam dari deff
63 Arka si pemilik rumah lama
64 Keterkejutan deff
65 Gagal makan malam
66 Pelukan hangat
67 Keinginan berteman
68 Sebuah pesan singkat
69 Sikap yang brbeda
70 Detak jantung
71 Kekesalan bella pada kiara
72 Patahnya hati deff
73 Rencana yass
74 Sebuah perasaan
75 Insiden makan malam
76 Insiden makan malam 2
77 Keadaan kiara
78 Pertikaian
79 Sebuah nasehat
80 Kesedihan dua pria
81 Salah tingkah
82 Ancaman tuan yas
83 Bayang bayang ketakutan
84 Sebuah rencana
85 Menjalankan rencana
86 Menjalankan rencana (2)
87 Rencana yang sempurna
88 Gara gara obat
89 Panik
90 Malam syahdu
91 Rasa bahagia
92 Suasana pagi
93 Perasaan malu
94 Awal yang manis
95 Cemburu
96 Demam
97 Demam (2)
98 Saling tida tahu tentang sebuah perasaan
99 Obrolan
100 Obrolan serius
101 Patahnya hati kiara
102 Cemas
103 Cemas 2
104 Pulang
105 Rumah
106 Jatuh cinta
107 Hari akan berlalu
108 Hari akan berlalu 2
109 Hari telah berlalu
110 Berbincang
111 Kembali pulang
112 Suasana malam
113 Sorot mata yas
114 Si mata brlian
115 Mimpi buruk
116 Keterkejutan Jen
117 Tawa ejekan untuk yas
118 Yas yang tampan
119 Bus Umum
120 Pertunjukan akan segera dimulai
121 Pertunjukan telah di mulai
122 Ricuh
123 Kiara & deff
124 Ciuman
125 Sempurna
126 Pesta
127 Suasana pesta
128 Rencana kencan
129 Keadaan yang kacau
130 Kerjasama
131 Rencana besar
132 Menunggu sebuah janji
133 Rahasia
134 Making love
135 Menjadi kawan
136 Sukses
137 Mecari
138 Berusaha menemukan
139 Kehilangan kekasih
140 Comback
141 Sebuah penantian manis
142 END 'Cinta yang kembali'
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Perpisahan & solusi
2
Persetujuan bekerja di bar skye
3
Kamar 107
4
Suasana mencekam
5
Suasana mencekam 2
6
Mahkota berharga
7
Kantor okezone technology
8
KEPUTUSAN
9
Saran
10
Sebuah rencana
11
Rencana licik
12
KETAKUTAN
13
Luka baru
14
caffe & defan
15
V&co jewerelly
16
GAUN PENGANTIN
17
Wawancara
18
SEPASANG CINCIN
19
PERJALANAN PULANG
20
Airmata pagi
21
Waktu yang singkat
22
Kekonyolan dua pria
23
Pemotretan
24
Tawa bahagia kiara
25
Kesedihan yang sama
26
Obrolan santai
27
Pemakaman
28
The wedding (part1)
29
Wedding (part2)
30
Wedding (part3)
31
Pesta telah usai
32
Yas dan pekerjannya
33
Penolakan aturan
34
Lagi-lagi deffan
35
Kekacawan di rumah
36
Kantor polisi
37
Kemarahan Yass
38
Rencana Yas
39
Pembicaraan serius
40
Rencana jen
41
Perjalanan makan malam
42
Perjalanan makan malam (part2)
43
Makan malam
44
Makan malam (part2)
45
Usai
46
Ricuh
47
Ledakan emosi
48
Rencana mencintai
49
Canggung
50
Caffe coffe
51
Perhatian seorang lelaki
52
Pelatihan
53
Berkunjung ke rumah lama
54
Dirumah lama
55
Kembalinya sang tuan rumah
56
Keributan saat makan malam
57
Takdir yang sama
58
Terjadi sesuatu
59
Terjadi sesuatu (part2)
60
Keheranan
61
Emosi yang stabil
62
Ajakan makan malam dari deff
63
Arka si pemilik rumah lama
64
Keterkejutan deff
65
Gagal makan malam
66
Pelukan hangat
67
Keinginan berteman
68
Sebuah pesan singkat
69
Sikap yang brbeda
70
Detak jantung
71
Kekesalan bella pada kiara
72
Patahnya hati deff
73
Rencana yass
74
Sebuah perasaan
75
Insiden makan malam
76
Insiden makan malam 2
77
Keadaan kiara
78
Pertikaian
79
Sebuah nasehat
80
Kesedihan dua pria
81
Salah tingkah
82
Ancaman tuan yas
83
Bayang bayang ketakutan
84
Sebuah rencana
85
Menjalankan rencana
86
Menjalankan rencana (2)
87
Rencana yang sempurna
88
Gara gara obat
89
Panik
90
Malam syahdu
91
Rasa bahagia
92
Suasana pagi
93
Perasaan malu
94
Awal yang manis
95
Cemburu
96
Demam
97
Demam (2)
98
Saling tida tahu tentang sebuah perasaan
99
Obrolan
100
Obrolan serius
101
Patahnya hati kiara
102
Cemas
103
Cemas 2
104
Pulang
105
Rumah
106
Jatuh cinta
107
Hari akan berlalu
108
Hari akan berlalu 2
109
Hari telah berlalu
110
Berbincang
111
Kembali pulang
112
Suasana malam
113
Sorot mata yas
114
Si mata brlian
115
Mimpi buruk
116
Keterkejutan Jen
117
Tawa ejekan untuk yas
118
Yas yang tampan
119
Bus Umum
120
Pertunjukan akan segera dimulai
121
Pertunjukan telah di mulai
122
Ricuh
123
Kiara & deff
124
Ciuman
125
Sempurna
126
Pesta
127
Suasana pesta
128
Rencana kencan
129
Keadaan yang kacau
130
Kerjasama
131
Rencana besar
132
Menunggu sebuah janji
133
Rahasia
134
Making love
135
Menjadi kawan
136
Sukses
137
Mecari
138
Berusaha menemukan
139
Kehilangan kekasih
140
Comback
141
Sebuah penantian manis
142
END 'Cinta yang kembali'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!