Kamar 107

Waktu terus berjalan, hari terus berlalu, perjalanan dan kisah yang kini Kiara lewati terasa semakin bermakna.

14 hari 12 jam, waktu yang telah ia habiskan untuk menekuni pekerjaannya sebagai pengantar minum di Barr Skye.

"Bagaimana harimu? Kita sudah lama tidak makan bersama?" tanya seorang perempuan di sebrang telfon.

Kiara menghela sejenak. Mengumpulkan kata perkata yang akan enak didengar oleh Bella sahabatnya. "Aku baik ... mm, semoga selalu baik. Maaf, akhir akhir ini, Hotel dan Barr semakin ramai. Kau tau kan, musim liburan sedang berlangsung?"

"Tentu, Aku hanya..." Ada perasaan kecewa yang harus Bella sesap. Nyatanya dua minggu setelah kesibukan Kiara, membuat ia dipeluk kesepian.

"I'm really sorry, I'm not a good friend."

"Heii... Aku tidak pernah mengatakan itu. Aku sedikit kesepian. Hanya itu."

Kiara tertunduk lesu, wajahnya muram dan sedih, berat untuknya mengabaikan sahabat yang selalu membantunya. Tapi mau bagaimana?

Suara seorang perempuan dari balik pintu terdengar nyaring. Beberapa kali ia memanggil nama Kiara dengan lantang.

"Apa kau di dalam?" tanyanya tanpa basa-basi. "Cepatlah"

"Ya. Aku akan datang" sambungnya kemudian.

Suara ketukan sepatu pantovel dari wanita tadi mulai menjauh, bersamaan dengan itu, Kiara kembali bersuara untuk temannya.

"Bell, maaf. Tapi aku harus bekerja sekarang."

"Tentu. Jangan terbebani. Aku akan mampir jika senggang."

"Baiklah. Aku menantikan itu."

Akhirnya mereka menutup panggilan satu sama lain. Gegas kiara mengganti pakaiannya dengan seragam. Tak ada waktu, ia datang saat pergantian shif bekerja dimulai, lalu harus menyisihkan waktu saat Bella ingin bicara. Sekarang, pastilah sudah sangat terlambat.

Kiara keheranan, saat semua orang terlihat panik dan gugup dengan raut wajah sedikit tegang.

"Ada apa?" tanyanya pada gadis imut berambut bob di sebelahnya.

"Nyonya Sill meminta kita untuk berkumpul. Makanya aku menyuruhmu cepat."

"Tapi kenapa dengan raut wajah mereka?"

Sekilas temannya melihat perasaan yang sama, dan mengatakan, "Entahlah. Aku hanya mendengar ada sesuatu yang penting?"

Dua gadis itu bersikap kebingungan lantaran situasi yang tidak biasanya.

"Jangan terlalu santai. Nyonya Sill akan segera tiba!" tutur gadis ber hils tinggi dari belakang.

Gadis berambut bob itu menoleh, mengerutkan dahi dengan keheranan, "Kau tidak memakai seragam mu, Sera?"

"Hari ini aku akan jadi gadis penghibur, Vio." senyum bangga tergambar jelas dari bibir merahnya.

"Bagaimana bisa?" ucap Kiara sepontan.

Sera, membusungkan dada dengan bangga. Tatapan matanya yang nakal membuat Kiara mengangkat bibir atasnya.

"Kadangkala kau harus berkorban untuk sesuatu yang tidak kau inginkan. Walau menjijikan, aku mengakui ini adalah jalan penyelamatku.

Vio semakin menyipitkan mata. Apa yang seniornya sampaikan benar benar tidak ia mengerti.

"Ada tamu penting. Junior atau pemula seperti kalian biasanya memang di kumpulkan, nyonya Sill akan menjelaskannya nanti."

"Bukannya tamu di sini memang penting?" tanya Kiara terus terang. Vio mengangguk angguk tanda setuju.

"Tentu. Tapi yang kali ini sangat penting. Maksudku SANGAT SANGAT penting. Yah pokonya kalian akan terkejut."

Vio membenarkan posisinya dengan tegap, lalu menatap Sera serius, "Sebelum tamu ini ada pun, kami selalu terkejut. Entah karena rambutnya yang hilang separuh, perutnya yang mengembang menakutkan, atau karena wajah yang tiada duanya. Bagiku itu sangat cukup membuat aku terkejut. Lalu apa lagi yang harus dikejutkan?"

Sera menatap juniornya tidak percaya, "Hei, kau akan dihukum jika terdengar oleh nyonya Sill. Jaga mulutmu, Vio." ancam Sera .

Kiara berfikir sejenak. Ketegangan ini masih terasa, ia benar benar tidak dapat menahan diri untuk bertanya, "mungkin ini terdengar tidak sopan, tapi kenapa hanya junior yang dikumpulkan? Bukankah lebih bagus para senior yang melakukannya?"

"Itu poin penting, kau tanyakan itu pada Nyonya Sill.

Kalian tau, tamu ini adalah temannya Boss besar.

Sayangnya, tempramen dan sikap tamu ini benar benar nol, bicaranya juga kasar, tatapannya menakutkan, ia selalu marah marah tiap kali datang.

Bahkan ada satu hal yang dulu membuat Heboh!"

Dengan serius Kiara dan Vio bertanya hal yang sama secara bersamaan, "apa itu?"

Sejenak Sera terdiam, mengingat ulang masa lalu yang jadi rumor tak sedap di Bar Skye, ia menatap kedua juniornya dengan ekspresi ketakutan, "Ada yang hampir terbunuh dalam ruangan itu."

Kiara dan Vio tercengang. Adalah hal lumrah yang sering ia temukan jika pengantar minum sering kena getahnya. Namun itu masih dalam batas wajar. Tomi juga bukanlah orang yang tidak bertanggung jawab, jika getahnya hanya sebatas menerima makian karena pengaruh alkohol, penjaga penjaga di depan pintu seringkali menenangkan tamu. Tapi, kenapa sampai ada yang terbunuh??

"Aku harus pergi, tamu ku sudah datang. Semoga harimu menyenangkan."

Sera, gadis jangkung itu melenggok meninggalkan dua gadis yang masih terbujur kaku dengan tatapan kosong seolah kematian berada di hadapan mereka. Padahal, masih banyak informasi yang ingin keduanya gali.

Sesaat dalam kesadaran yang masih di awang awang, nyonya Sill memperlihatkan batang hidungnya dengan sorot yang juga menegangkan.

"Selamat malam. Aku meminta kalian untuk berkumpul karena ada tamu penting. Kalian tidak akan tahu, tapi seseorang ini sudah jadi pelanggan tetap sebelum Barr ini besar. Beliau bahkan royal pada Bos besar dan ikut andil memajukan Barr ini."

Terlihat para junior mendengarkan arahan Sill dengan serius,

"Aku tidak akan banyak bicara. Hanya satu hal yang aku titipkan pada kalian. Jangan usik dan buat ia marah. Aku hanya bisa memperingatkan itu."

Kiara mengangkat tangan dengan wajah tegang. Gagap ia membuka mulutnya, "maaf nyonya Sill. Tapi kenapa hanya para junior yang diberi perintah?" akhirnya pertanyaan itu lolos.

"Aaah. Ini pertanyaan yang menarik. Sebelumnya tidak pernah ada yang bertanya demikian. Kiara kau sangat teliti." Nyonya Sill tersenyum manis menatap semua junior di tempat. (pemula/anak magang).

"Sekali lagi maaf nyonya, Sill."

"Tidak apa. Aku malah senang. Tidak ada Senior yang aku kumpulkan itu karena, tidak ada yang mau ketika aku tawari."

Semua junior terlihat semakin bingung, mereka saling tatap dalam bungkam. Ada segudang pertanyaan dalam benak mereka.

Nyonya Sill melangkah pelan, menyusuri tiap junior yang berdiri saling berhadapan, "Lebih detailnya seperti ini. Karena mereka pernah berada di posisi itu, ketika mereka diberi kesempatan lagi, mereka menolak dengan keras. Aku bisa apa? Memanfaatkan junior adalah langkah terakhir yang aku bisa."

Semua orang tersentak kaget. Nyonya Sill adalah orang yang tidak mudah terbuka. Tapi kenapa dengan malam ini?

"Maafkan aku. Ini terdengar jahat. Tapi tidak akan berlangsung lama. Percayalah!!" ia menatap semua junior dengan senyuman ancaman.

"Aku tidak akan memilih diantara kalian. Nasib kalian ada pada tangan kalian sendiri. Ada kertas pesanan yang akan kalian ambil untuk para tamu. Dan tamu penting yang dirumorkan mengerikan ini ada di kamar 107."

Suasana semakin tegang. Wajah wajah ketakutan itu tidak bisa berbohong. Mereka mendengar desas desus, sekarang hanya tinggal menentukan nasib.

Secara bergiliran mereka mengambil kertas pesanan, kertas yang diberi amplop merah pekat sehingga tak dapat terdeteksi angka dan hurufnya.

Mereka berbaris rapih, memegang kertas itu dengan gemetar hebat. Beberapa detik lagi orang pertama akan bersuara.

"Kamar 203, Brendy dan Bir". Suara gadis mungil itu menghela syukur. Teman temannya semakin tegang menunggu giliran.

"Kamar 409, Soju, Wisky, dan sebotol Rum."

Bergiliran satu persatu mereka membaca pesanan. Tak satupun dari mereka yang tak gugup. Bahkan Vio berwajah pucat pasi kini.

Ia menarik nafas dalam, tangannya gemetar membuka amplop, lalu sedikit demi sedikit melihat angka yang tertulis

"1 .

0.

9 ... " Vio hampir menangis saking terkejutnya, semua orang jadi semakin berdebar.

"Mengapa kau menyebutkan angkanya satu persatu. Membuat suasana jadi semakin suram saja." sahut seorang gadis yang lain.

Nyonya Sill tertawa pelan, menatap Vio dengan lembut dan berkata, "Itu bukan kamarnya. Pergilah dengan aman, minta disiapkan pesanannya."

Satu persatu junior berkurang. Sejauh ini semua masih sama. Berdebar dan menakutkan katanya.

Masih tersisa lima orang yang harus membuka amplop.

"Pesanan dengan segelas Vodka, Wisky, dan Margarita, aku minta camilan manis dan asin. Siapkan Burger dengan keju tanpa Tomat. Kamar 107."

Ke empat junior terkulai lemas di lantai. Ini tantangan yang sangat gila. Bagaimana bisa Kiara membacakan pesanan se tenang itu dengan kaki yang kokoh tanpa getar.

"Dia menangis" ucap nyonya Sill dengan tersenyum.

Episodes
1 Perpisahan & solusi
2 Persetujuan bekerja di bar skye
3 Kamar 107
4 Suasana mencekam
5 Suasana mencekam 2
6 Mahkota berharga
7 Kantor okezone technology
8 KEPUTUSAN
9 Saran
10 Sebuah rencana
11 Rencana licik
12 KETAKUTAN
13 Luka baru
14 caffe & defan
15 V&co jewerelly
16 GAUN PENGANTIN
17 Wawancara
18 SEPASANG CINCIN
19 PERJALANAN PULANG
20 Airmata pagi
21 Waktu yang singkat
22 Kekonyolan dua pria
23 Pemotretan
24 Tawa bahagia kiara
25 Kesedihan yang sama
26 Obrolan santai
27 Pemakaman
28 The wedding (part1)
29 Wedding (part2)
30 Wedding (part3)
31 Pesta telah usai
32 Yas dan pekerjannya
33 Penolakan aturan
34 Lagi-lagi deffan
35 Kekacawan di rumah
36 Kantor polisi
37 Kemarahan Yass
38 Rencana Yas
39 Pembicaraan serius
40 Rencana jen
41 Perjalanan makan malam
42 Perjalanan makan malam (part2)
43 Makan malam
44 Makan malam (part2)
45 Usai
46 Ricuh
47 Ledakan emosi
48 Rencana mencintai
49 Canggung
50 Caffe coffe
51 Perhatian seorang lelaki
52 Pelatihan
53 Berkunjung ke rumah lama
54 Dirumah lama
55 Kembalinya sang tuan rumah
56 Keributan saat makan malam
57 Takdir yang sama
58 Terjadi sesuatu
59 Terjadi sesuatu (part2)
60 Keheranan
61 Emosi yang stabil
62 Ajakan makan malam dari deff
63 Arka si pemilik rumah lama
64 Keterkejutan deff
65 Gagal makan malam
66 Pelukan hangat
67 Keinginan berteman
68 Sebuah pesan singkat
69 Sikap yang brbeda
70 Detak jantung
71 Kekesalan bella pada kiara
72 Patahnya hati deff
73 Rencana yass
74 Sebuah perasaan
75 Insiden makan malam
76 Insiden makan malam 2
77 Keadaan kiara
78 Pertikaian
79 Sebuah nasehat
80 Kesedihan dua pria
81 Salah tingkah
82 Ancaman tuan yas
83 Bayang bayang ketakutan
84 Sebuah rencana
85 Menjalankan rencana
86 Menjalankan rencana (2)
87 Rencana yang sempurna
88 Gara gara obat
89 Panik
90 Malam syahdu
91 Rasa bahagia
92 Suasana pagi
93 Perasaan malu
94 Awal yang manis
95 Cemburu
96 Demam
97 Demam (2)
98 Saling tida tahu tentang sebuah perasaan
99 Obrolan
100 Obrolan serius
101 Patahnya hati kiara
102 Cemas
103 Cemas 2
104 Pulang
105 Rumah
106 Jatuh cinta
107 Hari akan berlalu
108 Hari akan berlalu 2
109 Hari telah berlalu
110 Berbincang
111 Kembali pulang
112 Suasana malam
113 Sorot mata yas
114 Si mata brlian
115 Mimpi buruk
116 Keterkejutan Jen
117 Tawa ejekan untuk yas
118 Yas yang tampan
119 Bus Umum
120 Pertunjukan akan segera dimulai
121 Pertunjukan telah di mulai
122 Ricuh
123 Kiara & deff
124 Ciuman
125 Sempurna
126 Pesta
127 Suasana pesta
128 Rencana kencan
129 Keadaan yang kacau
130 Kerjasama
131 Rencana besar
132 Menunggu sebuah janji
133 Rahasia
134 Making love
135 Menjadi kawan
136 Sukses
137 Mecari
138 Berusaha menemukan
139 Kehilangan kekasih
140 Comback
141 Sebuah penantian manis
142 END 'Cinta yang kembali'
Episodes

Updated 142 Episodes

1
Perpisahan & solusi
2
Persetujuan bekerja di bar skye
3
Kamar 107
4
Suasana mencekam
5
Suasana mencekam 2
6
Mahkota berharga
7
Kantor okezone technology
8
KEPUTUSAN
9
Saran
10
Sebuah rencana
11
Rencana licik
12
KETAKUTAN
13
Luka baru
14
caffe & defan
15
V&co jewerelly
16
GAUN PENGANTIN
17
Wawancara
18
SEPASANG CINCIN
19
PERJALANAN PULANG
20
Airmata pagi
21
Waktu yang singkat
22
Kekonyolan dua pria
23
Pemotretan
24
Tawa bahagia kiara
25
Kesedihan yang sama
26
Obrolan santai
27
Pemakaman
28
The wedding (part1)
29
Wedding (part2)
30
Wedding (part3)
31
Pesta telah usai
32
Yas dan pekerjannya
33
Penolakan aturan
34
Lagi-lagi deffan
35
Kekacawan di rumah
36
Kantor polisi
37
Kemarahan Yass
38
Rencana Yas
39
Pembicaraan serius
40
Rencana jen
41
Perjalanan makan malam
42
Perjalanan makan malam (part2)
43
Makan malam
44
Makan malam (part2)
45
Usai
46
Ricuh
47
Ledakan emosi
48
Rencana mencintai
49
Canggung
50
Caffe coffe
51
Perhatian seorang lelaki
52
Pelatihan
53
Berkunjung ke rumah lama
54
Dirumah lama
55
Kembalinya sang tuan rumah
56
Keributan saat makan malam
57
Takdir yang sama
58
Terjadi sesuatu
59
Terjadi sesuatu (part2)
60
Keheranan
61
Emosi yang stabil
62
Ajakan makan malam dari deff
63
Arka si pemilik rumah lama
64
Keterkejutan deff
65
Gagal makan malam
66
Pelukan hangat
67
Keinginan berteman
68
Sebuah pesan singkat
69
Sikap yang brbeda
70
Detak jantung
71
Kekesalan bella pada kiara
72
Patahnya hati deff
73
Rencana yass
74
Sebuah perasaan
75
Insiden makan malam
76
Insiden makan malam 2
77
Keadaan kiara
78
Pertikaian
79
Sebuah nasehat
80
Kesedihan dua pria
81
Salah tingkah
82
Ancaman tuan yas
83
Bayang bayang ketakutan
84
Sebuah rencana
85
Menjalankan rencana
86
Menjalankan rencana (2)
87
Rencana yang sempurna
88
Gara gara obat
89
Panik
90
Malam syahdu
91
Rasa bahagia
92
Suasana pagi
93
Perasaan malu
94
Awal yang manis
95
Cemburu
96
Demam
97
Demam (2)
98
Saling tida tahu tentang sebuah perasaan
99
Obrolan
100
Obrolan serius
101
Patahnya hati kiara
102
Cemas
103
Cemas 2
104
Pulang
105
Rumah
106
Jatuh cinta
107
Hari akan berlalu
108
Hari akan berlalu 2
109
Hari telah berlalu
110
Berbincang
111
Kembali pulang
112
Suasana malam
113
Sorot mata yas
114
Si mata brlian
115
Mimpi buruk
116
Keterkejutan Jen
117
Tawa ejekan untuk yas
118
Yas yang tampan
119
Bus Umum
120
Pertunjukan akan segera dimulai
121
Pertunjukan telah di mulai
122
Ricuh
123
Kiara & deff
124
Ciuman
125
Sempurna
126
Pesta
127
Suasana pesta
128
Rencana kencan
129
Keadaan yang kacau
130
Kerjasama
131
Rencana besar
132
Menunggu sebuah janji
133
Rahasia
134
Making love
135
Menjadi kawan
136
Sukses
137
Mecari
138
Berusaha menemukan
139
Kehilangan kekasih
140
Comback
141
Sebuah penantian manis
142
END 'Cinta yang kembali'

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!