Bastian menuntun Tara kembali ke meja mereka. Dengan Nando dan juga Vita. Sementara para mama itu malah kepikiran celetukan Tara. Buat desain berlian sendiri, toko sendiri..
"Wahh.. bagus banget ide menantunya jeng.."
"boleh nih. Dari pada kita gini-gini aja. Bisa nambah bisnis. Setuju kan?"
Mama bastian makin bangga sama tara. Mereka sibuk diskusi. Dimeja bastian, bakso pesanan Tara dateng. Akhirnya. Walau kepala Tara udah terlanjur kliyengan, tapi tara pengen banget kuah baksonya sih sebenarnya bukan baksonya.
"Silakan mau pesan apa?" seorang pelayan datang menghampiri meja mereka setelah dipanggil oleh bastian. Karena tara sudah merengek ingin baksonya. Pelayan itu memberikan list menu pada Bastian dan juga Nando.
"yang, mau pesan apa?" tanya nando pada Vita. Bahkan nando menggenggam tangan Vita.
Tara tak sengaja meliriknya, andai bastian begitu, panggil sayang, gak perlu dia dulu yang genggam tangan bastian kalau lagi butuh, kalau lagi sakit, ini cuek bebek kalau tara gak kayak gini, cueknya gak ketulungan. Papasan di rumah aja, cuma melengos. Nyebelin. Kalo inget, ogah deh dibantuin bastian tadi. Tapi karena takut jatuh, bahaya buat calon bayinya nanti, ya walau belum tau udah ada apa enggak, tapi tara positif tingking udah ada. Jadi dia terpaksa bergantung pada bastian yang menyebalkan.
"makanan kesukaan aku yang, kamu masih ingetkan?" tanya vita, matanya malah melirik bastian. Bastian kala itu juga tak sengaja melirik vita, pandangan keduanya saling bertemu. Bagaimana dulu mereka bertiga sering jalan bareng, rebutan memesankan makanan untuk vita. Bagi bastian, vita, sedikit mengisi hatinya ketika kehilangan lala, yang pindah dan jadi milik dimas, lalu baru tania. *Banyak banget mantan lu, bas.
"Ta, kamu mau pesen apa?" tanga bastian pada tara.
Tuh kan, panggilnya, nama doang, gak ada manisnya. Tara hanya ingin memesan bakso yang sejak tadi dia tunggu, ditambah mie ayam, yang tara liat ada dimenu, walau melihat menu, masih dengan yangan yang memegang kepalanya. Pusingnya gak ilang-ilang.
"Bakso sama mie ayam ya mbak." kata Bastian pada pelayannya.
"Iya tuan, mohon ditunggu sebentar." kata sang pelayan mencatat pesanan mereka dan langsung pamit undur diri ke dapur.
"Mbak, teh anget dulu ya satu. Tolong anterin kesini. Sama salad ada gak?" Bastian menahan pelayannya. Pusing tara mungkin sedikut reda kalau diminumi teh hangat, kebiasaan tara kalau pagi. Juga makan buah sih, makannya minta salad.
"Iya tuan."
"parah banget sih kayaknya pusing kamu?" celetuk Vita yang memperhatikan tara.
"Biasanya gak gini mbak. Ini baru pertama kali, gak tau kenapa kliyengan banget. Maaf ya, gak bisa buka mata, makin pusing, jadi gak sopan ngobrolnya nunduk." tara meraih lengan bastian, berbisik meminta bastian untuk duduk lebih dekat. Sumpah kepala udah berat banget, butuh sandaran. Tara minta pundak bastian untuk jadi sandarannya.
"Ra, mau pulang aja. Kayaknya makin parah pusingnya?" bastian makin khawatir liat tara memeluk lengannya dan menyandarkan kepalanya dibahu bastian dengan menghadap kebelakang. *kayak peluk dari samping, tau kan.
"gak papa, bentar aja pinjem pundaknya. Kalau udah makan bakso nanti siapa tau mendingan. Udah jangan ngajak aku ngobrol, aku mau istirahat bentar."
Bastian akhirnya diam, membiarkan tara setengah terpejam bersandar dipundaknya. Sementara nando dan vita hanya melihat ke romantisan mereka berdua.
"Yang, aku gak mau ahh hamil. Gak mau ikut program hamil, kamu liat. Tara aja kayak pusing banget gitu, pasti gak enak rasanya." Vita berbisik pada nando. Nando sebenarnya kesal pada vita, mamanya sudah merengek padanya, minta cucu, tapi entah bagaimana vita belum juga hamil. Vita pernah telat sekali tapi akhirnya keguguran, vita sengaja minum minuman yang dilarang, karena dia gak mau hamil. Tapi dia diam-diam melakukannya dibelakang nando. Nando tak tau lagi harus bagaimana dengan vita. Andai nando mendapatkan istri seperti tara.
"silakan tuan."
teh hangat dan saladnya datang. Bastian membantu tara meminum teh hangatnya, juga menyuapi saladnya.
"Aku bisa sendiri. Udah mendingan." Tara mengambil garpu dati tangan bastian yang akan menyuapinya. Karena sudah tak terlalu pusing, tara bisa menyuapi dirinya sendiri.
"Besok periksa ke tante lagi ya?" tanya bastian menunduk, ingin melihat wajah tara yang masih belum bisa tara tegakan, bahkan untuk menegakannya saja tara butuh tumpuan dari tangannya.
Tak lama bakso dan mie ayamnya datang. Pesanan Nando dan Vita pun juga datang. Mereka sibuk mennikmati pesanan masing-masing. Di meja mamanya bastian dan teman-temannya juga sedang sibuk makan siang, sejak pagi dicafe baru ini sempat makan siang. Mungkin sudah hampir 12 tepat.
Bastian juga ikut memesan makan siangnya, hanya nasi dengan bumbu khas indonesia. Tara juga mulai menikmati bakso yang sudah sejak tadi dia tunggu. Tapi tara hanya menikmati kuahnya.
"Mas, ini makan mas tian ya. Tara gak mau baksonya, Tara pengen kuahnya aja. Sama mie ayam."
Anehnya tara memasukan mie ayamnya kedalam mulut, lalu setelah itu kuah bakso. Dan baksonya tara taruh dipiring bastian. Bastian gak habis pikir dengan cara makan istrinya itu. Benarkah wanita mengidam seaneh ini. Bahkan mienya kadang dicelup kuah bakso. Sementara mie dari baksonya, dia tarus ke piring bastian.
"Aku gak suka mie kuning baksonya. Aku lupa bilang ke mbaknya tadi. Mas aja yang makan."
Tanpa minta izin, tara memberikan semua isi bakso, mie kuning, ke piring makan bastian. Bastian mau makan jadi bingung sendiri melihat sikap tara. Nasi bastian yang enak, jadi gak jelas, gak karuan bentuknga, dicampur mie kuning bakso, ada banyak bakso yang menggelinding diatas nasinya.
Pukk...
Tiba-tiba tara menaruh satu bakso dipiring bastian, lalu lagi, lagi. Sampai habis dimangkuknya. Penuh dipiring bastian. Bastian makan juga gak sembarangan, untuk kesehatan dan menjaga kebugaran tubuh. Kalau dimakan, bakso dan nasi, kekenyayangan bastian.
"Tuh kan, yang. Aneh banget makannya. Ihh, jorok tau." Bagi vita itu jorok, tidak bagus, bisa membuat gendut. Tapi bagi nando, tara sangat manis, manja. Andai bastian itu dirinya, sehari di rumah, hanya melihat tara makan dengan lucunya, nando pasti sudah bahagia.
"Ta, aku makan gimana? kamu suruh aku makan semuanya?" tanya bastian protes, tara masih saja memisahkan mie kuningnya ke piring bastian.
"iya dimakan, jangan dibuang. Sayang, ibu gak pernah ngajarin tara buat buang-buang makanan mas, sayang. Nanti makanannya nangis. Jangan tolak rejeki. Tara sebenarnya bisa makan itu, tapi ini lagi mau kuahnya aja."
Tara sibuk makan, menjawab pun tanpa melihat bagaimana piring bastian yang penuh, gak enak dipandang, apalagi dimakan.
"makan aja bas, permintaan bayi lo tuh.." nando menimpali ucapan tara.
"Ahh, mas nando, makasih. Tau aja isi hati bayi aku." Tara malah jadi ngegas, semangat sehati dan sepemikiran sama nando yang kalau tara bisa bandingakan sih, jauh lebih manis nando dari pada bastiannya. Sekali-kali ngerjain cowok disampingnya yang cuek, resek, kaku, kan gak apa-apa. Bilang aja, bayinya. Walau belum tau hasilnya.
"Makan mas, jangan dibuang. Kalau gak dimakan, adeknya juga gak mau makan, ya." timpal tara lagi, kali ini mengusap perutnya, sekana meyakinkan bastian kalau beneran udah ada. Bastian melotot, curiga pada tara, jangan-jangan tara udah tau hasilnya, udah tau kalau bayinya sudah ada diperut tara?
"Ta?" bastian bertanya, menatap tara, meminta tara yang sejak tadi menatapnya. Meraih dagu tara dan memaksanya menatap bastian. Udah ada? kamu udah tau hasilnya?
dunia sekaan milik berdua, tanpa memperdulikan nando dan vita didepannya. Bastian bertanya dengan hanya gerakan bibir.
"hmm.." tara mengangguk.. feeling aku dia udah ada didalem. Balas tara tanpa bersuara.
feeling doang.. bastian lesu mendengarnya. Tara gak mau kalah, dia meraih paras tampan suaminya yang menyebalkan. Feeling calon ibu itu biasanya bener, mas. jawab tara lagi dengan gerakan bibir. Yang dilihat nando, betapa tara sangat manja dan manis. Sementara vita, sibuk makan dan main hp. Dulu vita semanis itu, jaman smp, tapi ini? jauh dari kata manis. Vita selalu mementingkan dirinya. Pekerjaannya sebagai model. Makannya mama nando itu serasa paling keren punya menantu kayak vita.
-
uluh, dunia serasa milik berdua. ahaiii
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 139 Episodes
Comments
Rizky Aidhil Adha
dunia milik brdua,yg lainx ngontrak 😏😀
2021-08-09
0
Fatma Ningsih
berhasil nih program nya
2021-05-20
0
UrALexsaeva 🍁
aku sirik sama tara 😭😭huaaaa aku mau bastian biar cuek tapi perdulu
2020-11-08
4