Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN

Mama bastian sepanjang jalan ke hotel sudah gregetan pengen banget mukul anaknya itu. Gilak beneran anaknya, diajarkan siapa jadi cowok ******** seperti itu.

"pokoknya, sumpah. Kalau bastian gak mau belajar mencintai tara, gak mau batalin surat kontrak perjanjian pernikahan itu, tante gak mau dia jadi anak tante lagi. Biar tante gak punya anak lah."

Sabrina senang melihat reaksi tantenya yang seperti itu. Setidaknya sabrina tak akan menyesal membongkar semua ini. Bodo amat nanti dia bakalan diapain sama omnya.

Ting tongg...

Beberapa kali suara bel kamar hotel tempat tara dan bastian menginap berbunyi. Bastian masih sibuk mandi didalam. Tara mencoba bangkit dan melihat siapa yang memencet kamar hotelnya. Mungkin ada pelayanan hotel. Tara turun dan berjalan pelan, sudah lebih baik, hanya sisa sedikit sakitnya.

Ting tongg...

seakan orang diluar sana tak sabar, tak juga dibukakan pintu, suara bel pintunya kembali berbunyi. Tara masih asing, dengan rasa sakit dibawah sana. Tara tak bisa berjalan pelan.

Krekk...

Ketika tara buka pintu, betapa terkejutnya tara ternyata yang ada diluar pintu kamarnya mama dan sabrina.

"mama, sabrina, kok bisa kesini?" tanya tara dengan muka pucat dan tangan yang sejak tadi menahan perutnya.

"Tar, lo kenapa? muka lo pucet. Om ngapain lo, dia siksa lo ya?" tanya sabrina heboh melihat tara, dia langsung berdiri disamping tara dan menatap tara dengan seksama.

"Mana anaknya. Mama marah banget sama kalian berdua, untung mama gak punya sakit jantung. Mana anaknya?"

Mama bastian masuk begitu saja, melewati tara dan masuk mencari bastian. Bastian baru keluar dari kamar mandi, tepat ketika mamanya masuk. Baru saja bastian mengusap rambut basahnya, dan panik mencari tara yang tak ada di kamar.

"Mama!" bastian melongo menatap mamanya. Sialan, supirnya tak bisa dipercaga. Syett... Bastian kesal.

"Kamu hah... mana apa yang mama bisa pakai buat pukul kamu." Mama bastian mendekati anak semata wayangnya, mencari apapun yang bisa digunakan untuk memukul bastian. Sama seperti bastian kecil yang nakal, yang akan dihukum papanya, untuk memberi pengajaran, kalau apa yang dia lakukan salah, ini pun sama.

Mama bastian berjalan cepat ke dapur, dia mengambil tlefon, penggorengan didapur untuk memukul bastian, karena tak ada rotan ataupun sapu kan di hotel itu.

"Sini, kamu harus dipukul bas. Kamu keterlaluan tau gak."

Pukk... Pukk...

Beberapa kali mama bastian memukul pantat bastian dengan tlefon, cukup keras, bastian mencoba menghindar, tapi mamanya terus lari mengejarnya. Tak mau membuat mamanya Capek, bastian diam. Dia mempersilakan mamanya untuk memukul bastian. Sementara tara sendiri masih bersama Sabrina, dituntun sabrina ke kamar.

"Tar, apa yang om lakuin ke kamu?" tanga sabrina tak menghiraukan omnya yang mungkin akan dipukul mama bastian habis-habisan. Dia lebih perduli pada tara, sahabatnya.

"Bi, tolongin om kamu dulu. Kasian dipukul pakai penggorengan, kan pasti sakit bi." tara yang malah khawatir pada bastian.

"males, om aja bikin kamu gini. Muka kamu pucet, jalan kamu... Kamu berhubungan sama om? udah bi? tadi pagi dong ya? pas berangkat kan belum gini." otak sabrina malah kemana-mana.

"enggak, dari dokter. Perut aku kram, habis penanaman buat program hamilnya. Gak tau kenapa kok kramnya lama, kata tante kinta biasanya cuma sepuluh menit. Udah tolongin om kamh dulu sana..."

Sabrina menyerah, dia ke kamar, tara tinggal beberapa langkah lagi. Tapi bina berlari.

"Tante, sini. Gantian biar gak capek." Bina bukannya menghentikan tantenya memukul bastian, malah ikut-ikutan mau mukul.

"Bri. lo apa-apaan sih. Berani mukul gue, gue balikin ke jogja lo. Gak ada kuliah di jakarta." Bastian mengancam bina. Bina takut, dia berhenti.

"Bastian, terima pukulan dari nana, sebagai ganti mama. Atau kamu mau mama tinggalin kamu, mama gak mau lagi ketemu sama kamu kalau kamu gak rubah semua rencana kamu. Termasuk batalin kontrak gila kalian." kata mam bastian, yang membuat bastian diam dan akhirnya menyerahkan diri untuk dipukul sabrina, menggantikan mamanya.

"ahhh... Bri, pelanan kenapa sih? dendam banget sama gue." protes bastian, yang bahkan baru mengenakan handuk. Kalau sabrina sendiri sudah biasa melihat otot tubuh omnya itu. Tapi kalau tara, baru kali ini. Tara terdiam ketika baru masuk dan melihat bastian yang hanya memakai handuk, memperlihatkan otor perutnya yang bagus, menggoda.

wow.. Tara juga suka yang seperti itu, membuatnya bergairah. Wajarkan, tara cewek normal.

"Bi, udah bi. Bi, man gue minta lo berhentiin mama mukul mas bastian, kenapa jadi lo yang mukul bi." Tara mencoba menghentikan bina, tapi bina tak perduli.

"Bi, udah bi.." tapi bina tak mau mendengarkannya.

"Biar tar, om aku ini emang beneran gila. Lagian tante yang nyuruh aku kok buat gantian mukul om. Biar tau kalau perbuatannya salah."

dukk...

lagi, kali ini cukup keras, membuat bastkan mengiris kesakitan. Tara tak tega, bastkan sensitif dengan rasa sakit, karena penyakit keturunannya, bastian mudah lebam juga. Tara mengingat semuanya yang dia cari di internet. Tara tak ada pilihan lain, tara menjadikan dirinya umpan, agar semua berhenti.

"Ahkk..." Tara berteriak sekencang mungkin, mencoba sangat meyakinkan, kalau dia benar-benat kesakitan.

"Tar, kenapa?" Bina berhenti, bastian apa lagi, dia panik mendengar teriakan tara. Mamanya juga. Mereka langsung mendekati tara.

"Tar, kenapa sakit lagi?" tanya bastian mencoba menahan tubuh tara, takut tiba-tiba tara lemas dan jatuh.

"iya." Tara terpaksa. Tara mengangguk. Bastian langsung mengangkat tara dan membawa tara ke tempat tidur. Sabrina dan mama bastian saling melirik, mereka semanis itu. Bagaimana bisa berbohong dengan kontrak gila itu.

"Ma, maafin tara. Jangan pukulin mas tian ma." pinta tara pada mama mertuanya.

"dia harus tau sayang. Bastian ini, gilak. Gimana bisa, dia beli kamu, sewa kamu. Kenapa kamu mau?"

"Ini salah tara, ma. Maafin tara, tara terpaksa mau demi ibu. Ibu harus pasang ring jantung. Maafin tara ma, ini bukan salah mas tian." Tara menunduk menangis, memegang tangan sang mama mertua dan memohon maaf padanya.

"Mama gak tau harus apa ke kalian." Mama bastian menepis tangan tara, tak tega melihat wanita didepannya, yang di permainkan takdir dan anaknya.

"Ma, maafin tara. Tara juga sayang sama mama, kayak tara sayang sama ibu. Jangan marah sama tara, ma. Tara janji bakalan jujur ke mama, semuanya. Tapi jangan marah ke tara, ma. Tara mohon..."

Bastian tak menyangka, gadis didepannya, yang dia manfaatkan begitu tulus pada mamanya. Matanya, air matanya, terlihat sangat tulus. Benarkan tara tulus menyayangi mamanya atau pintar berakting. Setidaknya jika bastian harus tiada karena penyakitnya, seperti sang papa, bastian bisa meninggalkan mamanya dengan tara, yang bastian yakin bisa menyayangi dan menjaga mamanya, bisa membuat mamanya bahagia. Mungkin lebih dari bastian, karena tara bisa memberikannya cucu. Seperti yang mamanya mau.

"ma, jagain tara dengan baik ma. Tara baru melakukan program hamil. Milik bastian." maksud bastian dengan menggunakan cara tanpa berhubungan dan dari benihnya sendiri. Anak bastian. Benih bastian. "mama mau punya cucu kan? jagain tara ma, jangan buat dia sedih, jangan buat dia banyak pikiran. Mama boleh marah ke bastian, tapi jangan marah ke tara, ma. Kasian tara, ma. Sejak tadi perutnya kram Karena baru dari rumah sakit. Mama gak kasian sama anak perempuan mama. Kata mama kan mama menganggap tara lebih dari menantu, tapi anak perempuan mama kan?"

Mama bastian akan pergi. Dia butuh menenangkan diri dan pikirannya. Tapi ketika mendengar penjelasan bastian, langkahnya terhenti. Program hamil demi memberikan cucu padanya.

"kalau mama gak mau dengan proses yang mas tian sama tara tempuh. Tara akan pergi, biar tara menjauh dari kalian. Kalau tara sudah punya uang, tara akan mengembalikan semua hutang tara untuk operasi ibu ke kalian. Tara berjanji akan mengembalikannya walau harus mencicilnya."

Tara beranjak dari ranjang, hanya mengambil tas kecilnya. Dia bisa menjauh, tak mau melukai hati seorang ibu, karena tara sendiri juga punya ibu yang dia cintai. Tara tak bermaksud melukai hati mama bastian, atau mungkin nanti juga melukai hati ibu dan bapaknya kalau tau yang sebenarnya.

"Ma, Tara bawa milik bastian ma. Tunggu dua bulan lagi, kalau gak berhasil mama boleh minta tara dan bastian pisah. Itu kan yang mama mau? tolong cegah tara, ma."

Bastian memohon pada mamanya, karena tara tak mau dibujuk oleh bastian ataupun sabrina.

-

Taraaa???

Terpopuler

Comments

Nineng Oneng

Nineng Oneng

bawa milik bastian,,??

2020-11-30

0

Dinnar Ocil

Dinnar Ocil

ada aja ya

2020-11-22

0

Anonymous

Anonymous

rumit sekali thor

2020-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1-AWAL CERITA
2 Episode 2 - MINTA CUCU
3 Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4 Episode 4 - IBU TERSAYANG
5 Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6 Episode 6 - PERNIKAHAN
7 Episode 7 - BASTIAN
8 Episode 8 - IUI
9 Episode 9 - HOTEL
10 Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11 Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12 Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13 Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14 Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15 Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16 Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17 Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18 Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19 Episode 19 - CEK UP
20 Episode 20 - CEK UP 2
21 Episode 21 - INGIN PERGI
22 Episode 22 - PULANG
23 Episode 23 - TENGAH JALAN
24 Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25 Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26 Episode 26 - SUKURAN KECIL
27 Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28 Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29 Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30 Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31 Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32 Episode 32 - PAGI
33 Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34 Episode 34 - HOTEL
35 Episode 35 - HONEYMOON
36 Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37 Episode 37 - DUDA KECE
38 Episode 38 - SALAH PAHAM
39 Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40 Episode 40 - TARA DROP
41 Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42 Episode 42 - HASIL OPERASI
43 Episode 43 - DEMAM
44 Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45 Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46 Episode 46 - TETANGGA BARU
47 Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48 Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49 Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50 Episode 50 - IBU DROP
51 Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52 Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53 Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54 Episode 54 - JALAN AKHIR
55 Episode 55 - TIDAK TAU?
56 Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57 Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58 Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59 Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60 Episode 60
61 Episode 61
62 BASTIAN musim ke 2
63 BASTIAN musim 2
64 RUMAH SAKIT
65 CEK UP
66 CEK UP DUA
67 PULANG
68 PULANG bag.2
69 TERAPI
70 RENCANA BASTIAN
71 HONEYMOON
72 BERMALAM DI KANTOR
73 KESIANGAN
74 Dua bulan kemudian
75 Hamil anak kedua
76 Penjelasan tante kinta
77 Rumah sakit heboh
78 Spoiler bastian season 2
79 BARA part 1
80 BARA part 2
81 BARA part 3
82 BARA part 4
83 BARA part 5
84 BARA part 6
85 BARA part 7
86 BARA part 8
87 BARA part 9
88 BARA part 10
89 BARA Part 11
90 BARA part 12
91 BARA part 13
92 BARA part 14
93 BARA part 15
94 BARA part 16
95 BARA part 17
96 BARA part 18
97 BARA part 19
98 BARA part 20
99 BARA part 21
100 BARA part 22
101 BARA part 23
102 BARA part 24
103 BARA part 25
104 BARA part 26
105 BARA part 27
106 BARA part 28
107 BARA part 29
108 BARA part 30
109 BARA part 31
110 BARA part 32
111 BARA part 33
112 BARA part 34
113 BARA part 35
114 BARA part 36
115 BARA part 37
116 BARA part 38
117 BARA part 39
118 BARA part 40
119 BARA part 41
120 BARA part 42
121 BARA part 43
122 BARA part 44
123 BARA part 45
124 BARA part 46
125 BARA part 47
126 BARA part 48
127 BARA part 49
128 BARA part 50
129 BARA part 51
130 BARA part 52
131 BARA part 53
132 BARA part 54
133 BARA part 55
134 BARA part 56
135 BARA part 57
136 BARA part 58
137 BARA part 59
138 BARA part 60
139 THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1-AWAL CERITA
2
Episode 2 - MINTA CUCU
3
Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4
Episode 4 - IBU TERSAYANG
5
Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6
Episode 6 - PERNIKAHAN
7
Episode 7 - BASTIAN
8
Episode 8 - IUI
9
Episode 9 - HOTEL
10
Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11
Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12
Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13
Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14
Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15
Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16
Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17
Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18
Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19
Episode 19 - CEK UP
20
Episode 20 - CEK UP 2
21
Episode 21 - INGIN PERGI
22
Episode 22 - PULANG
23
Episode 23 - TENGAH JALAN
24
Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25
Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26
Episode 26 - SUKURAN KECIL
27
Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28
Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29
Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30
Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31
Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32
Episode 32 - PAGI
33
Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34
Episode 34 - HOTEL
35
Episode 35 - HONEYMOON
36
Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37
Episode 37 - DUDA KECE
38
Episode 38 - SALAH PAHAM
39
Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40
Episode 40 - TARA DROP
41
Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42
Episode 42 - HASIL OPERASI
43
Episode 43 - DEMAM
44
Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45
Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46
Episode 46 - TETANGGA BARU
47
Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48
Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49
Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50
Episode 50 - IBU DROP
51
Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52
Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53
Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54
Episode 54 - JALAN AKHIR
55
Episode 55 - TIDAK TAU?
56
Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57
Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58
Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59
Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60
Episode 60
61
Episode 61
62
BASTIAN musim ke 2
63
BASTIAN musim 2
64
RUMAH SAKIT
65
CEK UP
66
CEK UP DUA
67
PULANG
68
PULANG bag.2
69
TERAPI
70
RENCANA BASTIAN
71
HONEYMOON
72
BERMALAM DI KANTOR
73
KESIANGAN
74
Dua bulan kemudian
75
Hamil anak kedua
76
Penjelasan tante kinta
77
Rumah sakit heboh
78
Spoiler bastian season 2
79
BARA part 1
80
BARA part 2
81
BARA part 3
82
BARA part 4
83
BARA part 5
84
BARA part 6
85
BARA part 7
86
BARA part 8
87
BARA part 9
88
BARA part 10
89
BARA Part 11
90
BARA part 12
91
BARA part 13
92
BARA part 14
93
BARA part 15
94
BARA part 16
95
BARA part 17
96
BARA part 18
97
BARA part 19
98
BARA part 20
99
BARA part 21
100
BARA part 22
101
BARA part 23
102
BARA part 24
103
BARA part 25
104
BARA part 26
105
BARA part 27
106
BARA part 28
107
BARA part 29
108
BARA part 30
109
BARA part 31
110
BARA part 32
111
BARA part 33
112
BARA part 34
113
BARA part 35
114
BARA part 36
115
BARA part 37
116
BARA part 38
117
BARA part 39
118
BARA part 40
119
BARA part 41
120
BARA part 42
121
BARA part 43
122
BARA part 44
123
BARA part 45
124
BARA part 46
125
BARA part 47
126
BARA part 48
127
BARA part 49
128
BARA part 50
129
BARA part 51
130
BARA part 52
131
BARA part 53
132
BARA part 54
133
BARA part 55
134
BARA part 56
135
BARA part 57
136
BARA part 58
137
BARA part 59
138
BARA part 60
139
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!