Episode 8 - IUI

Inseminasi intrauterine atau IUI. Dilakukan untuk penaman benih, agar wanita bisa hamil, tanpa melakukan hubungan badan. Silakan cek lengkap si web, karena bakalan kena sensor.

***

Bastian dan Tara sudah sampai disebuah rumah sakit, tempat Bastian sudah membuat janji dengan dokter kandungan. Dokter kinta, tantenya dimas.

"Nih anak gilak ya. Pengen tak jitak otaknya, orang lebih bagus berhubungan langsung. Dasar anak jaman sekarang, harus dinasehatin nih. Dimas dua."

Tante kinta membaca laporan kesehatan Bastian yang diberikan oleh perawat beberapa hari lalu sebelum ini. Tante kinta geleng-geleng kepala.

"Dokter, Tuan bastiannya sudah datang." Kata perawat yang membuka pintu ruangan tante kinta. Dengan diiringi Bastian dan seorang wanita. Tante kinta bisa melihatnya, masih cukup muda.

"Bas, sinii..." tante kinta dengan gemas memanggil bastian.

Bastian hanya menurut, tante kinta juga tau kalau Bastian itu sahabat Tara. Tak terduga, yang dilakukan tante kinta adalah, mengetuk kening Bastian.

"Tante, sakit. Kenapa main pukul?" bastian pun diminta tante kinta untuk memanggilnya tante.

"kamu itu sama keras kepalanya dan gilanga kayak Dimas. Udah sih jalanin hidup yang normal gitu loh, coba saling mencintai dengan tulus, terus berhubungan. Ngapain pakai acara beginian." kata tante kinta panjang lebar, tara senang, dokter itu bukan seperti dokter asing, tapi seperti ibu yang menasehati bastian. Bastian punya banyak orang yang menyayanginya.

"Tante tau alasan bastian. Bahkan bastian sengaja meninggalkan Tania."

Bastian tak mau memperpanjang pembicaraannya. Bastian sudah melakukan cek sebelum ini, untuk pengambilan benihnya. Gilaran penanaman benih di rahim Tara. Bastian duduk depan meja dokter milik tante kinta.

"Tan, kita harus kejar penerbangan ke bali. Bastian bilang ke mama, kalau kita bakalan hanoymoon." kata bastian singkat, yang sebenarnya secara tak langsung menyuruh Tante kinta untuk cepat melakukan tindakan kepada Tara.

"Ihh... gemes tante sama kamu. Dimas udah tobat, eh ada kamu." Tantw kinta kembali menggesik kepala bastian. Tara senang melihatnya, kalau saja tara bisa sedekat itu dengan bastian. Tara ingin.

"ihh tante, bastian beda lah. Udah sih jangan dipukulin." bastian mengusap-usap kepalanya.

Tante kinta menggandeng tara untuk ikut ke ruangan khusus. Tante kinta mulai melakukan Inseminasi intrauterine atau IUI pada tara.

"sayang, tahan sedikit ya. Mungkin sedikit sakit."

Kata tante kinta memberitahu tara. Tara yang sudah berbaring langsung bersiap, memejamkan mata. Andai ada tangan yang bisa dia jadikan genggaman, tumpuan untuk berbagi rasa takut dan gugupnya.

"Bas, sini. Tanggung jawab."

Seakan tau tara sedikit ketakutan, tantw kinta menghetikan kegiatannya. Dia memanggil bastian.

"semoga kalau sudah ada bayi diantara kalian, kalian bisa lebih dekat. Persis kayak dimas dan lala."

tara sendiri kurang paham maksudnya, tapi tara juga berharap seperti itu. Bukan karena uang bastian, tapi tara mulai nyaman dengan bastian, setiap bastian pura-pura menggandeng tangannya, tara tak ingin melepaskannya. Bagi tara ini kali pertama seorang laki-laki bersikap manis padanya, walau pura-pura.

"Gak usah sih tann." bastian menolaknya.

"ohh ya udah, gak jadi. Kamu berhubungan badan saja sama istri kamu. Dia kan istri kamu." tante kinta mengancam.

"salah dokter, harusnya bastian cari dokter lain." bastian lebih tak mau disuruh berhubungan dengan tara. Bastian pun berdiri dan melangkah mendekati ruang itu.

Bastian hampir melihat bawahan tara, tapi dia langsung melengos. Bastian meraih tangan tara seperti permintaan tante kinta. Tara tak menyiakannya, dia menggenggam erat tangan bastian. Tara selalu takut dengan jarum suntik, beberapa jarum suntik yang harus dia terima ketika donor darah, menjual darahnya, atau apapun. Untuk ibunya dan ini pun sama, tapi lebih dari sekedar darah.

"Emm..." tara menahan teriakannya, sedikit terkejut dengan rasa baru yang harus dia terima. Pemasukan benih secara medis.

Bastian sampai kaget menerima genggaman tangan tara yang tiba-tiba saja erat. Apa sesakit itu? bastian jadi tak tega sekaligus kagum pada tara. Terimakasih mau bersakit untuk anaknya nanti. Hanya anak batsian, karena setelah lahir, bastian meminta tara untuk berpisah, hidup sejauh mungkin dari dia dan anaknya nanti.

"sudah.."

tante kinta kembali menutup bagian bawah tara, membenarkan pakaian tara, bastian sengaja meminta tara menggunakan dres seplutut, agar lebih mudah tante kinta melakukan prosesnya.

"Istirahat disini dulu, tar. Sepuluh menit, biasanya setelah prores ini kamu akan merasakan kram perut." kata tante kinta yang akan pergi.

bastian juga ingin ikut pergi, tapi tante kinta menahannya. Genggaman tara pun menahannya. Tara mulai merasakan kram perutnya.

"apa sangat sakit?" tanya bastian yang terkejut dengan genggaman tangan tara. Tara hanya diam, wajahnya menyiratkan kesakitan yang dia coba tahan.

"tant, ini gimana?" bastian panik melihat tara, dia heboh memanggil tara.

"ya kamu yang harus tanggung jawab. Saya keliling dulu untuk memeriksa pasien, setelah sepuluh menit saya kembali. Jangan kemana-mana, jangan kabur ke bandara dulu. Kamu gak mau kan prosesnya gagal." kata tante kinta malah keluar ruangan itu.

"gak papa, cuma kram dikit." lirih tara pada bastian.

"Gak papa apanya, kamu remat tangan aku keceng banget." bastian sendiri sedikit merasa kesakitan dengan genggaman tara yang makin erat.

"ahh.. maaf, aku akan melepaskannya." tara tak enak, dia secara tak sadar melakukannya. Tara akan melepaskan tangan bastian tapi Bastian menolak.

"ini anak aku, kamu rasain ini buat anak aku, jadi aku juga harus merasakannya." tara luluh, diam mendengar ucapan manis bastian.

Selama sepulug menit tara harus menahan rasa sakit karena perut kramnya. Tak lama tante kinta datang menghampiri mereka berdua.

"Gimana udah enakan?"

"lumayan tante." Tara mulai melepaskan tangan bastian, rasanya sudah tak terlalu sakit.

"bas, mau naik pesawat ya. Tante lupa, jangan naik pesawat, jangan banyak gerak, karena proses ini lebih rentan gak berhasil. Jadi badrest dulu, satu dua minggu. Dua bulan lebih baik sih."

"trus, penerbangan ke bali?"

"ya gak tau, terserah kamu kalau kamu mau berhasil."

"ihh... dokter resek. Aku udah bilang mama mau ke bali."

"sekalian aja bilang mama kamu soal proses ini."

"Gak lah."

"tante kasih obat buat jaga-jaga, buat penguat aja. Biar berhasil prosesnya."

Bastian menuntun tara turun, menggandengnya dan membantunya duduk. Tante kinta menuliskan resep untuk Tara. Setelah selesai Bastian langsung pamit.

"kita, mau kemana jadinya?"

Bastian dan tara sudah ada didalam mobil, bastian bertanya balik kepada Tara. Tara menggeleng, Tara hanya mengikuti perintah bastian. Tara tak tau harus apa.

"terserah." katanya.

"gak mungkin ke bali. Kamu mau istirahat pulang aja atau gimana?"

"ke hotel aja dua hari, takut mama khawatir malah liat aku gini. Nanti curiga." kata tara menunduk, merasakan sedikit sakit dibawahnya dan juga perutnya yang masih sedikit kram. Tangannya bahkan sejak tadi bastian lihat memegangi perutnya.

Terpopuler

Comments

Febriyantari Dwi

Febriyantari Dwi

Segitu sakitnya ya....?!?...enakan juga MP Tian
aku doain Tian Bucin ...ga mau pisah ama Tara

2021-06-27

0

emak ririn

emak ririn

apa cinta membuat bodoh tanpa akal...mau diperlakukan bgt..aku mah klu diperlakukan ky tara..lihat az nanti kubawa lari anakku...biar tuh laki gila sdiri

2021-05-19

0

nube

nube

ih Bastian ternyata gt bgt deh

2021-02-04

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1-AWAL CERITA
2 Episode 2 - MINTA CUCU
3 Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4 Episode 4 - IBU TERSAYANG
5 Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6 Episode 6 - PERNIKAHAN
7 Episode 7 - BASTIAN
8 Episode 8 - IUI
9 Episode 9 - HOTEL
10 Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11 Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12 Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13 Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14 Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15 Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16 Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17 Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18 Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19 Episode 19 - CEK UP
20 Episode 20 - CEK UP 2
21 Episode 21 - INGIN PERGI
22 Episode 22 - PULANG
23 Episode 23 - TENGAH JALAN
24 Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25 Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26 Episode 26 - SUKURAN KECIL
27 Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28 Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29 Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30 Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31 Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32 Episode 32 - PAGI
33 Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34 Episode 34 - HOTEL
35 Episode 35 - HONEYMOON
36 Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37 Episode 37 - DUDA KECE
38 Episode 38 - SALAH PAHAM
39 Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40 Episode 40 - TARA DROP
41 Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42 Episode 42 - HASIL OPERASI
43 Episode 43 - DEMAM
44 Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45 Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46 Episode 46 - TETANGGA BARU
47 Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48 Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49 Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50 Episode 50 - IBU DROP
51 Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52 Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53 Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54 Episode 54 - JALAN AKHIR
55 Episode 55 - TIDAK TAU?
56 Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57 Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58 Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59 Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60 Episode 60
61 Episode 61
62 BASTIAN musim ke 2
63 BASTIAN musim 2
64 RUMAH SAKIT
65 CEK UP
66 CEK UP DUA
67 PULANG
68 PULANG bag.2
69 TERAPI
70 RENCANA BASTIAN
71 HONEYMOON
72 BERMALAM DI KANTOR
73 KESIANGAN
74 Dua bulan kemudian
75 Hamil anak kedua
76 Penjelasan tante kinta
77 Rumah sakit heboh
78 Spoiler bastian season 2
79 BARA part 1
80 BARA part 2
81 BARA part 3
82 BARA part 4
83 BARA part 5
84 BARA part 6
85 BARA part 7
86 BARA part 8
87 BARA part 9
88 BARA part 10
89 BARA Part 11
90 BARA part 12
91 BARA part 13
92 BARA part 14
93 BARA part 15
94 BARA part 16
95 BARA part 17
96 BARA part 18
97 BARA part 19
98 BARA part 20
99 BARA part 21
100 BARA part 22
101 BARA part 23
102 BARA part 24
103 BARA part 25
104 BARA part 26
105 BARA part 27
106 BARA part 28
107 BARA part 29
108 BARA part 30
109 BARA part 31
110 BARA part 32
111 BARA part 33
112 BARA part 34
113 BARA part 35
114 BARA part 36
115 BARA part 37
116 BARA part 38
117 BARA part 39
118 BARA part 40
119 BARA part 41
120 BARA part 42
121 BARA part 43
122 BARA part 44
123 BARA part 45
124 BARA part 46
125 BARA part 47
126 BARA part 48
127 BARA part 49
128 BARA part 50
129 BARA part 51
130 BARA part 52
131 BARA part 53
132 BARA part 54
133 BARA part 55
134 BARA part 56
135 BARA part 57
136 BARA part 58
137 BARA part 59
138 BARA part 60
139 THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1-AWAL CERITA
2
Episode 2 - MINTA CUCU
3
Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4
Episode 4 - IBU TERSAYANG
5
Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6
Episode 6 - PERNIKAHAN
7
Episode 7 - BASTIAN
8
Episode 8 - IUI
9
Episode 9 - HOTEL
10
Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11
Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12
Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13
Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14
Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15
Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16
Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17
Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18
Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19
Episode 19 - CEK UP
20
Episode 20 - CEK UP 2
21
Episode 21 - INGIN PERGI
22
Episode 22 - PULANG
23
Episode 23 - TENGAH JALAN
24
Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25
Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26
Episode 26 - SUKURAN KECIL
27
Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28
Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29
Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30
Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31
Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32
Episode 32 - PAGI
33
Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34
Episode 34 - HOTEL
35
Episode 35 - HONEYMOON
36
Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37
Episode 37 - DUDA KECE
38
Episode 38 - SALAH PAHAM
39
Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40
Episode 40 - TARA DROP
41
Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42
Episode 42 - HASIL OPERASI
43
Episode 43 - DEMAM
44
Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45
Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46
Episode 46 - TETANGGA BARU
47
Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48
Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49
Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50
Episode 50 - IBU DROP
51
Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52
Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53
Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54
Episode 54 - JALAN AKHIR
55
Episode 55 - TIDAK TAU?
56
Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57
Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58
Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59
Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60
Episode 60
61
Episode 61
62
BASTIAN musim ke 2
63
BASTIAN musim 2
64
RUMAH SAKIT
65
CEK UP
66
CEK UP DUA
67
PULANG
68
PULANG bag.2
69
TERAPI
70
RENCANA BASTIAN
71
HONEYMOON
72
BERMALAM DI KANTOR
73
KESIANGAN
74
Dua bulan kemudian
75
Hamil anak kedua
76
Penjelasan tante kinta
77
Rumah sakit heboh
78
Spoiler bastian season 2
79
BARA part 1
80
BARA part 2
81
BARA part 3
82
BARA part 4
83
BARA part 5
84
BARA part 6
85
BARA part 7
86
BARA part 8
87
BARA part 9
88
BARA part 10
89
BARA Part 11
90
BARA part 12
91
BARA part 13
92
BARA part 14
93
BARA part 15
94
BARA part 16
95
BARA part 17
96
BARA part 18
97
BARA part 19
98
BARA part 20
99
BARA part 21
100
BARA part 22
101
BARA part 23
102
BARA part 24
103
BARA part 25
104
BARA part 26
105
BARA part 27
106
BARA part 28
107
BARA part 29
108
BARA part 30
109
BARA part 31
110
BARA part 32
111
BARA part 33
112
BARA part 34
113
BARA part 35
114
BARA part 36
115
BARA part 37
116
BARA part 38
117
BARA part 39
118
BARA part 40
119
BARA part 41
120
BARA part 42
121
BARA part 43
122
BARA part 44
123
BARA part 45
124
BARA part 46
125
BARA part 47
126
BARA part 48
127
BARA part 49
128
BARA part 50
129
BARA part 51
130
BARA part 52
131
BARA part 53
132
BARA part 54
133
BARA part 55
134
BARA part 56
135
BARA part 57
136
BARA part 58
137
BARA part 59
138
BARA part 60
139
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!