Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN

"Tara, tunggu sampai dua bulan lagi. Setidaknya sampai hasilnya keluar. Kalau tidak berhasil, pergi jauh dari Bastian. Tolong, sebagai ganti hutang kamu dan jangan pernah jadi seperti ini," maksud mama bastian, menjual diri kepada pria lain, meminjamkan rahim untuk mendapatkan uang, "jangan lakukan ini dengan laki-laki lain. Jangan pernah. Janji ke mama. Kamu gak perlu bayar dengan uang, tapi janji seperti itu. Jangan pernah."

Tara mengangguk. Tara berjanji, jika tak berhasil akan seperti itu. Jika berhasil dia akan stay sampai bayinya lahir. Tara memeluk mama bastian, bukan hanya karena uang, tapi tara tak pernah melakukan apapun tanpa hati. Tara mencoba melakukannya dengan hati, dari donor darah dan menikah. Tara menaruh hatinya pada perjanjian ini, hal yang harusnya tak tara lakukan.

***

Bastian belum mengajak Tara kembali ke rumah sakit untuk memeriksakan diri. Karena Bastian juga sedang banyak kerjaan, dan melihat keadaan Tara yang lebih baik selama dua bulan ini. Bastian mulai bisa meninggalkannya, tentu dengan sang mama yang selalu menjaga tara.

"Tar, gue tinggal ya ke kampus."

Tadinya hari ini sabrina yang akan menemani Tara di rumah, tapi tiba-tiba dia harus ngampus.

"Iya, gue gak apa-apa, Bi. Sana ngampus. Kuliah yang bener, kan gak ada gue buat nyontekin." Kata Tara bercanda.

"Yey, ngeselin. Udah berubahlah. Karena kakak senior yang ganteng, gue udah rajin kok belajar." Sabrina membela diri.

"Syukur kalau gitu."

Sabrina pun akhirnya pamit ke kampus. Meninggalkan Tara sendirian. Sejak tadi pagi, sejak sarapan bersama, Tara merasa tak senak badan, perutnya kembali kram. Sudah dua bulan ini Tara melewatkan date datang bulannya, Tara memeriksa kalendernya dengan benar, kemungkinan kalau satu bulan kedepan gak datang bulan Tara rasa mungkin dia sudah ada didalam perutnya, bayinya dan Bastian. Walau hubungan Tara dan Bastian masig sama, datar, Bastian juga tak mau tidur satu ranjang dengan Tara. Dia sering tidur di ruang kerjanya atau bahkan memilih tidur di ruang tamu.

"Resek banget tuh emak-emak. Gue tunjukin menantu gue yang gak kalah cantik." Dari luar mama mertua tara masuk dengan kesal. Dia mencari-cari tara, yang disebut menantunya yang tak kalah cantik.

Tara masih didapur dengan bibik, meminum air beberapa kali karena merasa perutnya kram. Biasanya kalau mau datang bulan, tara suka kram perut, ya yang meringankan hanya meminum banyak cairan. Atau yang segar-segar, Tara jadi ingat Bakso. Tara pengen bakso dengan kuah yang segar. Ahh...

Tara melihat jam didekat dapur, baru jam sembilan, apa ada tukang bakso yang sudah buka.

"Non, kenapa?" tanya bibik pada tara yang terlihat gelisah.

"gak papa bik. Tara bosen dua bulan di rumah aja. Bina enak, bisa kuliah. Tara harus hati-hati buat programnya."

Bibik mengupaskan buah untuk Tara yang dianjurkan harus sering mengonsumsi buah-buahan.

"Sayang, ikut mama ya ke arisan. Ada emak-emak resek, masak dia pamer menantu yang cantiknya gak seberapa, trus ngejek mama bilangnya pasti menantu mama kalah cantik dari dia. Kan resek tuh orang." mama bastian datang dengan heboh.

"Hah..." Tara sempat syok, tak pernah melihat mama bastian yang semarah ini. Tapi lucu sih, emak-emak, dia sendiri kan emak-emak, tapi gak serempong hari ini.

"Dia itu saingan mama, sejak uprit. Kecil, emak sosialita resek. Kalau bukan karena arisan berlian, ogah deh satu kelompok sama dia. Udah resek, nyebelin. Dari tian kecil, pokoknya lah kita balap-balapan, anaknya ranking satu, mama gak mau kalah, tian harus lebih dari dia, anaknya nikah, eh tian baru nikah. Udah deh, kalah mama. Jadi suka banget dia ngejekin mama. Ikut ya ke arisan. Gak papa kan?" tanya mama bastian yang kemudian mulai mereda amarahnya.

"Iya ma, gak papa. Tara ganti baju dulu ya."

"Iya, dandan yang cantik ya sayang. Pakai baju yang paling bagus, ada gak. Kalau gak mama pesenin langsung ke desainernya."

Ya ampun, mama mertua super ribet banget. Tara hanya mengangguk dan meyakinkan kalau dilemarinya ada kok, baju bagus yang mamanya belikan beberapa, tapi kebanyakan buat persiapan hamil, sesekali tara pakai. Kata mamanya sih biat jadi doa, jadi beneran gitu, siapa tau Tara hamil beneran.

"Pakai dress hamil yang merah muda, sayang. Yang bawahnya susun itu. Cantik itu.."

Teriak mamanya pada Tara yang berjalan menaiki tangga untuk ke kamar atasnya.

"Iya ma." Jawab Tara seadanya tenaga saja.

Tara masuk ke kamar dan mengambil pakaiannya, berdandan lalu mengenakan pakaian yang mama maksud. Tara bercermin, kata mamanya, biar jadi doa beneran jadi makannta dibelikan dres-dres hamil.

Tara menatap pantulan dirinya yang mengenakan dres merah muda, setengah ungunya dari sang mama. Cantik. Tara tiba-tiba saja mengusap perutnya. Rasanya ingin saja.

"Kalau adek udah dateng, kasih tau mama ya. Biar mama bisa lebih hati-hati dan jaga adek. Oke?" kata tara bercermin, mengusap perutnya sendiri.

Tara mengambil tasnya dan kemudian turun, dengan hati-hati dan menghampiri mamanya yang ada diruang tamu, meminum air dinginnya.

"Makasih ya bik. Biar gak panas saya sama tuh orang, liat aja nanti. Gue skak mat lu, mak rempong."

Mama bastian masih saja mengomel setelah bibik membawakan air dingin dan meminumnya.

"Ma, tara udah siap." Kata tara membuat emosi mama mertuanya sedikit mereda. Walau didepannya bisa dikatakan menantu bayaran, mama bastian sangat menyayangi tara yang dianggao berbakti pada kedua orang tuanya, mama bastian juga berharap selama bastian dengan tara, selama itu hati bastian bisa luluh. Walau sampai hari ini, mamanya melihat Bastian masih acuh ke tara.

"Cantik banget. Hayuk gas ken, berangkat. Tak skak mat tuh emak rempong satu."

Mama bastian langsung bangkit, menggandeng tara keluar. Dia meninggalkan pesan pada bibik kalau dia dan tara mungkin akan terlambat pulang.

"Tolong nanti bilang ke bastian ya bik." kata mama mertua tara pada pembantunya.

"Iya, nyonya."

Dengan diantar supir pribadinya, mama bastian dan tara berangkat ke tempat acara arisan. Tara sangat senang, setelah hampir dua jam, melihat mobilnya berhenti dicafe dengan nuansa bambu, ditambah ada menu bakso yang sangat dia inginkan. Gak sia-sia ikut mamanya.

"Hayuk masuk, mama kenalin sama temen-temen mama." Mama bastian menggendeng tara masuk.

"Iya ma."

Tara juga tak sabar masuk, tara sangat ingin menikamati kuah bakso yang sudah dia bayangkan segar. Ahh... pasti sangat nikmat...

"Halo semuanya, kenalin ini Tara menantu aku yang gak kalah cantik. Lagi hamil muda pulaa.."

Hah? Tara melirik mama mertuanya yang mengenalkan dirinya seperti itu, hamil muda, didepan teman-teman arisannya.

"Gak kayak situ, udah berapa lama nikah anaknya, kok belum ngisi juga." Mama bastian puas sekali bisa mengatakan itu pada saingannya selama ini, yang ngajak mantu cantik, anaknya udah lama nikah sama mantunya, tapi belum juga ngisi. Mungkin hampir satu tahun.

"Ma," terlihat wanita paling muda yang ada disana itu mengadu pada mama mertuanya, yang tak lain saingan mamanya bastian.

Tara juga ingin protes, tapi tara ingat, kata mamanya, ucapan dan segala hal yang mereka lakukan adalah doa. Siapa tau beneran udah hamil kan? Tara hanya duduk mengikuti mama mertuanya.

***

"Bik, rumah kok sepi. Tara mana?"

Bastian pulang cepat, gak tau kenapa bastian pengen aja pulang cepat dan ketemu Tara. Tadinya dijalan mau meeting, gak sengaja liat ada boneka lucu, pengen aja beli dan inget tara yang kalau tidur manis dan lucu, tapi pas pulang, dicari gak ada orangnya.

"Cie mas bastian, udah mulai perhatian nih, nyariin mbak tara. Tuh boneka, buat mbak tara ya. Manis bangett..." bibik malah ngeledek bastian.

Beberapa kali bibik selalu mempergoki bastian yang diam-diam bersikap manis ke tara, kayak selalu ngisi lemari pendingin dengan buat, yang katanya khusus buat tara, sampai berantem sama bina karena bina habisin buahnya. Trus suka diam-diam bibik liat, bastian ke kamar dan merhatiin tara tidur. Tapi kalau didepan mamanya, suka gensi. Sok cuek sama Tara. Termasuk gak mau tidur satu kamar, biar mamanya tau kalau pernikahan mereka cuma status.

"Ke arisan mas, sama mama.. katanya mama mau skak mat saingannya yang suka pamer menantu."

Bastian geleng-geleng mendengar penjelasan Bibik. "arisan dimana bik? bastian itu kebetulan liat boneka, lucu aja kan kata mama apa yang dilakuin biar jadi doa, bastian mau tarus dikamar, siapa tau jadi doa tara beneran hamil. Biar cepet selesai tugas bastian kasih mama cucu. Habis itu bebas bastian sama taranya. Kan kasian tara kalau bastian kekang dan dikurung di rumah doang."

"Loh, mas bastian. Lebih kasian mana, nanti mbak taranya dipisahkan sama anak yang dia jaga dalam perut sembilan bulan, susah-susah dia keluarkan. Lebih susah loh ngeluarinnya. Mas liat aja nanti. Trus mas bastian tega pisahin mereka, bayi itu lebih butuh mamanya mas, ketimbang ayahnya."

Bastian diam, membayangkan ucapan bibik. Bastian menelpon mamanya untuk menyusul ke tempat arisan. Tara kan gak boleh kecapean.

-

Hayo loh bass.. jahat tau kalo lo pisahin ibu sama anaknya. Jahat!

Terpopuler

Comments

fadhila

fadhila

banyak typo .....

2020-11-18

0

Anonymous

Anonymous

haaahh....si bibik...Sabrina....mama......mang sopir.....untung orang2 serumah nya pada pinter2 jd bisa nasehatin si bastian

2020-11-15

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 1-AWAL CERITA
2 Episode 2 - MINTA CUCU
3 Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4 Episode 4 - IBU TERSAYANG
5 Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6 Episode 6 - PERNIKAHAN
7 Episode 7 - BASTIAN
8 Episode 8 - IUI
9 Episode 9 - HOTEL
10 Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11 Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12 Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13 Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14 Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15 Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16 Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17 Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18 Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19 Episode 19 - CEK UP
20 Episode 20 - CEK UP 2
21 Episode 21 - INGIN PERGI
22 Episode 22 - PULANG
23 Episode 23 - TENGAH JALAN
24 Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25 Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26 Episode 26 - SUKURAN KECIL
27 Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28 Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29 Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30 Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31 Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32 Episode 32 - PAGI
33 Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34 Episode 34 - HOTEL
35 Episode 35 - HONEYMOON
36 Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37 Episode 37 - DUDA KECE
38 Episode 38 - SALAH PAHAM
39 Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40 Episode 40 - TARA DROP
41 Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42 Episode 42 - HASIL OPERASI
43 Episode 43 - DEMAM
44 Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45 Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46 Episode 46 - TETANGGA BARU
47 Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48 Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49 Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50 Episode 50 - IBU DROP
51 Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52 Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53 Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54 Episode 54 - JALAN AKHIR
55 Episode 55 - TIDAK TAU?
56 Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57 Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58 Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59 Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60 Episode 60
61 Episode 61
62 BASTIAN musim ke 2
63 BASTIAN musim 2
64 RUMAH SAKIT
65 CEK UP
66 CEK UP DUA
67 PULANG
68 PULANG bag.2
69 TERAPI
70 RENCANA BASTIAN
71 HONEYMOON
72 BERMALAM DI KANTOR
73 KESIANGAN
74 Dua bulan kemudian
75 Hamil anak kedua
76 Penjelasan tante kinta
77 Rumah sakit heboh
78 Spoiler bastian season 2
79 BARA part 1
80 BARA part 2
81 BARA part 3
82 BARA part 4
83 BARA part 5
84 BARA part 6
85 BARA part 7
86 BARA part 8
87 BARA part 9
88 BARA part 10
89 BARA Part 11
90 BARA part 12
91 BARA part 13
92 BARA part 14
93 BARA part 15
94 BARA part 16
95 BARA part 17
96 BARA part 18
97 BARA part 19
98 BARA part 20
99 BARA part 21
100 BARA part 22
101 BARA part 23
102 BARA part 24
103 BARA part 25
104 BARA part 26
105 BARA part 27
106 BARA part 28
107 BARA part 29
108 BARA part 30
109 BARA part 31
110 BARA part 32
111 BARA part 33
112 BARA part 34
113 BARA part 35
114 BARA part 36
115 BARA part 37
116 BARA part 38
117 BARA part 39
118 BARA part 40
119 BARA part 41
120 BARA part 42
121 BARA part 43
122 BARA part 44
123 BARA part 45
124 BARA part 46
125 BARA part 47
126 BARA part 48
127 BARA part 49
128 BARA part 50
129 BARA part 51
130 BARA part 52
131 BARA part 53
132 BARA part 54
133 BARA part 55
134 BARA part 56
135 BARA part 57
136 BARA part 58
137 BARA part 59
138 BARA part 60
139 THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1-AWAL CERITA
2
Episode 2 - MINTA CUCU
3
Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4
Episode 4 - IBU TERSAYANG
5
Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6
Episode 6 - PERNIKAHAN
7
Episode 7 - BASTIAN
8
Episode 8 - IUI
9
Episode 9 - HOTEL
10
Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11
Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12
Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13
Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14
Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15
Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16
Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17
Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18
Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19
Episode 19 - CEK UP
20
Episode 20 - CEK UP 2
21
Episode 21 - INGIN PERGI
22
Episode 22 - PULANG
23
Episode 23 - TENGAH JALAN
24
Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25
Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26
Episode 26 - SUKURAN KECIL
27
Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28
Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29
Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30
Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31
Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32
Episode 32 - PAGI
33
Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34
Episode 34 - HOTEL
35
Episode 35 - HONEYMOON
36
Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37
Episode 37 - DUDA KECE
38
Episode 38 - SALAH PAHAM
39
Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40
Episode 40 - TARA DROP
41
Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42
Episode 42 - HASIL OPERASI
43
Episode 43 - DEMAM
44
Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45
Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46
Episode 46 - TETANGGA BARU
47
Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48
Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49
Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50
Episode 50 - IBU DROP
51
Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52
Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53
Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54
Episode 54 - JALAN AKHIR
55
Episode 55 - TIDAK TAU?
56
Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57
Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58
Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59
Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60
Episode 60
61
Episode 61
62
BASTIAN musim ke 2
63
BASTIAN musim 2
64
RUMAH SAKIT
65
CEK UP
66
CEK UP DUA
67
PULANG
68
PULANG bag.2
69
TERAPI
70
RENCANA BASTIAN
71
HONEYMOON
72
BERMALAM DI KANTOR
73
KESIANGAN
74
Dua bulan kemudian
75
Hamil anak kedua
76
Penjelasan tante kinta
77
Rumah sakit heboh
78
Spoiler bastian season 2
79
BARA part 1
80
BARA part 2
81
BARA part 3
82
BARA part 4
83
BARA part 5
84
BARA part 6
85
BARA part 7
86
BARA part 8
87
BARA part 9
88
BARA part 10
89
BARA Part 11
90
BARA part 12
91
BARA part 13
92
BARA part 14
93
BARA part 15
94
BARA part 16
95
BARA part 17
96
BARA part 18
97
BARA part 19
98
BARA part 20
99
BARA part 21
100
BARA part 22
101
BARA part 23
102
BARA part 24
103
BARA part 25
104
BARA part 26
105
BARA part 27
106
BARA part 28
107
BARA part 29
108
BARA part 30
109
BARA part 31
110
BARA part 32
111
BARA part 33
112
BARA part 34
113
BARA part 35
114
BARA part 36
115
BARA part 37
116
BARA part 38
117
BARA part 39
118
BARA part 40
119
BARA part 41
120
BARA part 42
121
BARA part 43
122
BARA part 44
123
BARA part 45
124
BARA part 46
125
BARA part 47
126
BARA part 48
127
BARA part 49
128
BARA part 50
129
BARA part 51
130
BARA part 52
131
BARA part 53
132
BARA part 54
133
BARA part 55
134
BARA part 56
135
BARA part 57
136
BARA part 58
137
BARA part 59
138
BARA part 60
139
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!