Episode 2 - MINTA CUCU

Mama bastian ngambek, gak mau ngomong sama Bastian karena Bastian juga gak mau merespon apapun soal permintaan mamanya cucu. Gimana mau punya cucu, Batian punya cewek aja enggak.

"Pagi ma,"

Bastian menyapa sang mama yang sibuk menyiapkan makan malam. Bastian mengecup pipi sang mama.

"Gak usah deket-deket sama mama, gak usah ngomong sama mama."

Kata mama bastian yang merajuk. Dia hanya mengambilkan makanan untuk bastian dan diam. Bastian hanta tersenyum, walau marah padanya masih saja dimemperhatikannya.

"Ma, udah dong jangan ngambek. Bastian kan gak punya pacar, gimana mau kasih cucu cepet kalau gitu."

"Ya gak mau tau, bad. Cari cewek gitu loh!"

Bahkan sang mama meninggalkan Bastian ke kamar, meninggalkan bastian di ruang makan sendirian.

"Bas,"

Tapi kemudian kembali, bukan untuk menrmani Bastian makan malam, tapi untuk meminta Bastian menelpon Sabrina. Karena sekolah di jakarta, Sabrina dititipkan orang tuanya pada Bastian dan mamanya, dia juga anak cewek, mama Bastian gak mau Sabrina kenapa-napa.

"Jam segini belum pulang, telpon ya bas. Cari dimana adek kamu?"

Kata mama bastian, yang bahkan sudah menganggap Sabrina seperti anak perempuannya. Bastian pun sudah menganggap sabrina sebagai adiknya sendiri.

bastian melirik jam dindin besar di rumahnya, jam makan malam di rumahnya itu sekitar delapan lebih, biasanya sabrina akan mengabari, tapi ini tidak? Bastian menganbil telponnya dan mencari nomer sabrina, Bastian mencoba menelpob sabrina bebera kali.

"Selamat malammm..."

Baru akan menelpon lagi, suara cempreng sabrina sudah memekik telinga bastian, memenuhi ruang makan itu. Bastian menoleh kearah belakang, dimana adik sepupunya itu dari sekolah baru pulang. Kemana? dia ingin sekali memarahi dan menceramahi sabrina habis-habisan.

"B.R.I looo...."

Baru membuka mulut, ingin memarahi adik sepupy tersayangnya, Bastian melihat Sabrina tidak datang sendirian, sabrina membawa seorang teman perempuan, wajahnya seperti tak asing dengan teman Sabrina.

"Malam om, maaf ya telat. Habis tadi banyak tugas, jadi sekalian kerja kelompok."

Sabrina langsung mendekati Bastian dan cengir-cengir didepan Bastian. Bastian hanya diam, gak enak kalau mau memarahi sabrina didepan temannya.

"Udah makan?"

Tanya bastian yang dijawab gelengan oleh sabrina. Bastian menpersilakan Sabrina dan temannya, untuk makan malam dulu. Sabrina meminta izin pada Bastian, kalau Tara akan menginap malam ini, karena sabrina harus belajar untuk persiapan ujian lusa.

"Dua malam berturut-turut, atau sampai ujian selesai ya om, izin temen Sabrina mau nginep disini. Sekali belajar bareng."

kata sabrina disela-sela makan malam, tara hanya diam. Tara ingat dimana dia melihat laki-laki didepannya, omnya Sabrina. Di rumah sakit ketika mendonorkan darah untuk seorang ibu hamil yang baru melahirkan kah? Tara tak yakin, yang disebutnya belum bisa move on dari wanita itu, Tara mencoba mengingatnya, lala. Namanya lala dan didepannya...

"Ta, kenalin ini om gue yang paling ganteng, keren, kece, suka ngasih gue duit jajan yang banyak."

Setelah makan malam selesai, sabrina malah baru mengenalkannya. Tara hanya tersenyum, dan mengulurkan tangan, perlu kah, menatap kaku laki-laki didepannya. Seumur-umur tara belum pernah berhadapan langsung, dekat dengan seorang laki-laki, mengulurkan tangan dan kenalan. Tidak. Untuk apa.

"Tara, om.."

Tara tak yakin, tapi dia melirik sabrina yang ada disampingnya, haruskah dia juga memanggil omnya Sabrina dengan panggilan om juga. Tapi sudah terucap.

"Bastian."

Bastian menjabat tangan tara yang sudah terulur didepannya. Bastian juga menatap tara lekat, bastian ingat dimana pernah melihat gadis didepannya, temannya Sabrina ini, yang mendonorkan darah untuk lala.

Ahh, dunia sempit sekali.

Setelah pengenalan singkat, Sabrina dan Tara langsung izin ke kamar Sabrina. Tara akan menggunakan pakaian sabrina, karena sabrina tak membiarkan tara pulang untuk mengambil beberapa pakaian.

"Om, tante mana? gak ikut makan malam?"

Sabrina baru sadar, dia tak melihat tante cantiknya dimeja makan tadi. Setelah sabrina ganti baju, sabrina turun untuk mengambil minuman dan cemilan untuk teman belajar. Tapi sabrina sama sekali tak melihat tantenya.

"Iya Bi,"

Bastian ada didepan ruang tv, masih dengan laptop dan pekerjaannya, sesekali dia juga melirik kamar sang mama yang ada di kamar utama dibawah, mamanya sering sakit, jadi dokter bilang jangan terlu sering naik tangga. Tapi mamanya tak juga keluar.

"Tumben bener panggilnya."

Sabrina senang, bastian memanggil namanya dengan benar, bukan mengejeknya, B.R.I. Tapi kalau sudah seperti ini pasti keadaannya serius.

"Emm, tante emangnya kenapa om?"

Tanya Sabrina, tak jadi mengambil minum malah duduk disamping omnya, lupa kalau di kamarnya ada yang ditinggal sendiri.

"Bujukin sana buat makan. Soalnya mama minta cucu masak ke om."

Kata bastian dengan prihatian. Tapi yang diceritakan malah tertawa terbahak-bahak. Membuat bastian sedikit kesal, kenapa?

"ihhh... ketawain aja tross..."

"minta cucu, cewek aja gak punya. Hahaa.... kasian banget tante, gimana om mau wujudin permintaan tante coba."

"Sabrina bujuk dulu lah."

Sabrina bergegas, dia langsung ke kamar tantenya. Untung ada Sabrina, kalau soal membujuk mamanya lebih luluh pada sabrina, karena memang mamanya selalu bilang sudah ingin punya menantu.

Tok tokk..

Sabrina mengetuk pintu kamar sang tante, tapi tak ada balasan. Beberapa kali sabrina mengetuk lagi, akhirnya dibuka oleh sang tante. Mama bastian melirik untuk memastikan bastian tak ada disekitar sabrina kan.

"Masuk, Na."

Kata mama bastian menarik sabrina untuk langsung masuk. Sabrina pun hanya masuk menuruti tantenya. Di dalam sabrina berusaha membujuk tantenya, tapi gak om dan mamanya si om, keduanya sama-sama keras kepala.

"udah biarin, biar dia tau rasa. Biar tante sakit dan langsung deh mau nikah dan bikinin cucu."

Sabrina tertegun. Sabrina juga bingung mau bilang apa, sepertinya ini sangat serius.

"sabrina coba bilang ke om bastian ya tante. Tante jangan ngambek-ngambek, tante kalau gak mau makan, sakit gimana?"

Sabrina keluar untuk menemui bastian, dia mengatakan apa yang tantenya katakan. Bastian makin khawatir, gimana secepat itu. Sabrina punya ide gila, hanya untuk malam ini, sabrina melirik kamarnya diatas, ada seorang wanita yang mungkin bisa menolong omnya,

"Tara, om..."

Kata sabrina pada bastian. Bastian makin tak tau dengan apa yang tara maksud. Tara mengatakan rencananya, jadi hanya untuk malam ini, sabrina akan meminta tara untuk pura-pura jadi kekasig bastian, setidaknya hanya untuk tantenya supaya mau makan dulu.

"Gilak lo B.R.I. Gak ada!"

tolak bastian, bastian dapat membayangkan apa yang akan tara katakan, pasti juga menolak.

"Gak akan om, Tara itu baikk bangett.. sayang sama orang tua, apalagi ibu. Orang tua wanita, Tara cuma tinggal punya ibu, dia gak akan pernah tega nolak permintaan seorang ibu. Ini kan demi tante,"

Bastian terkesan dengan ucapan sabrina, benarkah anak sma yang ada di kamar sabrina sebaik itu? sesayang itu pada mamanya? akhirnya bastian mengangguk, hanya demi mamanya mau makan karena mamanya juga punya sakit maag angkut, tak boleh telat makan.

"Ok. Coba."

Sabrina menarik tangan omnya untuk ikut ke kamar atas. Bastian tak yakin, tapi untuk mamanya harus dicoba. Sabrina membuka pintu, tara yang ada didalam menyanbut sabrina dengan baik, tapi langsung canggung melihat sabrina membawa omnya ke kamar.

"Ta, kita mau minta tolong." kata sabrina yang dilirik kebingungan oleh tara.

"Tolong apa, Bi. Kalau bisa aku tolong, aku tolongin."

"Bisa banget."

Tara tak yakin dengan apa pernintaan Sabrina, tapi rencananya kan hanya untuk malam ini, jadi tak masalah. Tara turun dengan membawa makan malam yang kembali dihangatkan oleg pembantu di rumah itu, Tara mengetuk pintu kamar mama bastian dengan ragu. Tuk tukk... beberapa kali.

"Ma, makan malam dulu nanti mama sakit. Inget maag mama." teriak bastian dari luar.

"Gak usah sok perduli Bas, kamu cuma perduli sama masa lalu kamu kan, yang gak bisa kamu lupakan."

Sabrina hampir tertawa, manisnya kalau kedua orang ini bertengkar, karena terlu terbiasa saja, selalu berdua, dekat, bukan hanya sebagai mama dan anak, tapi manis seperti teman, sahabat, sampai kekasih, ya seperti ini bertengkarnya.

"Ta, coba." Kata sabrina meminta tara untuk mencoba bersuara.

"Tante, saya tara. Saya..."

Tara tak yakin, harus kah berbohong dan menyebutnya kekasih bastian. Sebelum melanjutkan ucapannya, tara melirik sabrina. Sabrina terlihat memohon pada tara.

"Saya pacarnya bastian."

Yang dari dalam mencoba mencerna suara lembut dari luar sana. Bastian dan Sabrina juga menunggu respon mamanya bastian.

"Ma, katanya mau ketemu kan sama pacar bastian. Bastian minta maaf gak pernah bilang sama mama," kata bastian dengan lantang.

Krekkk...

Pintunya langsung terbuka lebar. Mama bastian menatap wanita asing yang ada didepan pintu, dia langsung menarik tara masuk ke kamarnya.

"Ma,"

ketika bastian akan masuk, mamanya malah menutup pintu dengan kasar. Mau apa mama mengajak tara masuk ke kamarnya, kalau ketahuan, mamanya bakalan tambah marah, mungkin bisa balik ke jogja dan gak mau ketemu bastian lagi.

Arghh...

Terpopuler

Comments

Yanti Natalia

Yanti Natalia

lucu anak sm ibu kok dipanggil om dan tanta, aneh

2022-03-07

1

Heny Ekawati

Heny Ekawati

perlu dikoreksi lagi

2021-09-26

1

Wisye Palijama

Wisye Palijama

mamanya Bastian dipanggil tante Bastian dipanggil Om, hadehhhh

2021-07-07

1

lihat semua
Episodes
1 Episode 1-AWAL CERITA
2 Episode 2 - MINTA CUCU
3 Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4 Episode 4 - IBU TERSAYANG
5 Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6 Episode 6 - PERNIKAHAN
7 Episode 7 - BASTIAN
8 Episode 8 - IUI
9 Episode 9 - HOTEL
10 Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11 Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12 Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13 Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14 Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15 Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16 Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17 Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18 Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19 Episode 19 - CEK UP
20 Episode 20 - CEK UP 2
21 Episode 21 - INGIN PERGI
22 Episode 22 - PULANG
23 Episode 23 - TENGAH JALAN
24 Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25 Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26 Episode 26 - SUKURAN KECIL
27 Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28 Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29 Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30 Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31 Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32 Episode 32 - PAGI
33 Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34 Episode 34 - HOTEL
35 Episode 35 - HONEYMOON
36 Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37 Episode 37 - DUDA KECE
38 Episode 38 - SALAH PAHAM
39 Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40 Episode 40 - TARA DROP
41 Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42 Episode 42 - HASIL OPERASI
43 Episode 43 - DEMAM
44 Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45 Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46 Episode 46 - TETANGGA BARU
47 Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48 Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49 Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50 Episode 50 - IBU DROP
51 Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52 Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53 Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54 Episode 54 - JALAN AKHIR
55 Episode 55 - TIDAK TAU?
56 Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57 Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58 Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59 Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60 Episode 60
61 Episode 61
62 BASTIAN musim ke 2
63 BASTIAN musim 2
64 RUMAH SAKIT
65 CEK UP
66 CEK UP DUA
67 PULANG
68 PULANG bag.2
69 TERAPI
70 RENCANA BASTIAN
71 HONEYMOON
72 BERMALAM DI KANTOR
73 KESIANGAN
74 Dua bulan kemudian
75 Hamil anak kedua
76 Penjelasan tante kinta
77 Rumah sakit heboh
78 Spoiler bastian season 2
79 BARA part 1
80 BARA part 2
81 BARA part 3
82 BARA part 4
83 BARA part 5
84 BARA part 6
85 BARA part 7
86 BARA part 8
87 BARA part 9
88 BARA part 10
89 BARA Part 11
90 BARA part 12
91 BARA part 13
92 BARA part 14
93 BARA part 15
94 BARA part 16
95 BARA part 17
96 BARA part 18
97 BARA part 19
98 BARA part 20
99 BARA part 21
100 BARA part 22
101 BARA part 23
102 BARA part 24
103 BARA part 25
104 BARA part 26
105 BARA part 27
106 BARA part 28
107 BARA part 29
108 BARA part 30
109 BARA part 31
110 BARA part 32
111 BARA part 33
112 BARA part 34
113 BARA part 35
114 BARA part 36
115 BARA part 37
116 BARA part 38
117 BARA part 39
118 BARA part 40
119 BARA part 41
120 BARA part 42
121 BARA part 43
122 BARA part 44
123 BARA part 45
124 BARA part 46
125 BARA part 47
126 BARA part 48
127 BARA part 49
128 BARA part 50
129 BARA part 51
130 BARA part 52
131 BARA part 53
132 BARA part 54
133 BARA part 55
134 BARA part 56
135 BARA part 57
136 BARA part 58
137 BARA part 59
138 BARA part 60
139 THE END
Episodes

Updated 139 Episodes

1
Episode 1-AWAL CERITA
2
Episode 2 - MINTA CUCU
3
Episode 3 - CALON MANTU IDAMAN
4
Episode 4 - IBU TERSAYANG
5
Episode 5 - PERNIKAHAN KONTRAK
6
Episode 6 - PERNIKAHAN
7
Episode 7 - BASTIAN
8
Episode 8 - IUI
9
Episode 9 - HOTEL
10
Episode 10 - PUKULAN MAMA BASTIAN
11
Episode 11 - DUA BULAN KEMUDIAN
12
Episode 12 - NYUSUL TARA KE ARISAN
13
Episode 13 - SAINGAN MASA LALU BASTIAN
14
Episode 14 - AKHIRNYA MAKAN BAKSO
15
Episode 15 - PERTENGKARAN KECIL
16
Episode 16 - NGAMBEK BERKEPANJANGAN
17
Episode 17 - NGAMBEKNYA BERSAMBUNG
18
Episode 18 - CIUMAN PERTAMA
19
Episode 19 - CEK UP
20
Episode 20 - CEK UP 2
21
Episode 21 - INGIN PERGI
22
Episode 22 - PULANG
23
Episode 23 - TENGAH JALAN
24
Episode 24 - KANGEN-KANGENAN
25
Episode 25 - PAGI DI RUMAH IBU
26
Episode 26 - SUKURAN KECIL
27
Episode 27 - CARI PERHATIAN TARA
28
Episode 28 - PERTANDINGAN SEPAK BOLA
29
Episode 29 - PENYAKIT BASTIAN
30
Episode 30 - MALAM TERAKHIR DI RUMAH IBU
31
Episode 31 - AKHIRNYA MALAM PERTAMA
32
Episode 32 - PAGI
33
Episode 33 - CEK UP DENGAN BASTIAN
34
Episode 34 - HOTEL
35
Episode 35 - HONEYMOON
36
Epsiode 36 - KEDAI ICE CREAM
37
Episode 37 - DUDA KECE
38
Episode 38 - SALAH PAHAM
39
Episode 39 - KEVIN VS BASTIAN
40
Episode 40 - TARA DROP
41
Episode 41 - OPERASI BASTIAN
42
Episode 42 - HASIL OPERASI
43
Episode 43 - DEMAM
44
Episode 44 - TARA BUKAN LALA, BAS!
45
Episode 45 – MALAM DI RUMAH SAKIT
46
Episode 46 - TETANGGA BARU
47
Episode 47 - JEALOS TINGKAT DEWA
48
Episode 48 - BATASAN UNTUK TARA
49
Episode 49 - PEMULIHAN BASTIAN
50
Episode 50 - IBU DROP
51
Episode 51 - KEHILANGAN IBU
52
Episode 52 – PENDONOR UNTUK IBU
53
Episode 53 - TERIMAKASIH UNTUK KEBOHONGANNYA, BASTIAN!
54
Episode 54 - JALAN AKHIR
55
Episode 55 - TIDAK TAU?
56
Episode 56 - TIAN, MISS YOU
57
Episode 57 - I MISS YOU LAGI
58
Episode 58 - KELUAR DARI RUMAH SAKIT
59
Episode 59 - JALAN-JALAN KELUAR
60
Episode 60
61
Episode 61
62
BASTIAN musim ke 2
63
BASTIAN musim 2
64
RUMAH SAKIT
65
CEK UP
66
CEK UP DUA
67
PULANG
68
PULANG bag.2
69
TERAPI
70
RENCANA BASTIAN
71
HONEYMOON
72
BERMALAM DI KANTOR
73
KESIANGAN
74
Dua bulan kemudian
75
Hamil anak kedua
76
Penjelasan tante kinta
77
Rumah sakit heboh
78
Spoiler bastian season 2
79
BARA part 1
80
BARA part 2
81
BARA part 3
82
BARA part 4
83
BARA part 5
84
BARA part 6
85
BARA part 7
86
BARA part 8
87
BARA part 9
88
BARA part 10
89
BARA Part 11
90
BARA part 12
91
BARA part 13
92
BARA part 14
93
BARA part 15
94
BARA part 16
95
BARA part 17
96
BARA part 18
97
BARA part 19
98
BARA part 20
99
BARA part 21
100
BARA part 22
101
BARA part 23
102
BARA part 24
103
BARA part 25
104
BARA part 26
105
BARA part 27
106
BARA part 28
107
BARA part 29
108
BARA part 30
109
BARA part 31
110
BARA part 32
111
BARA part 33
112
BARA part 34
113
BARA part 35
114
BARA part 36
115
BARA part 37
116
BARA part 38
117
BARA part 39
118
BARA part 40
119
BARA part 41
120
BARA part 42
121
BARA part 43
122
BARA part 44
123
BARA part 45
124
BARA part 46
125
BARA part 47
126
BARA part 48
127
BARA part 49
128
BARA part 50
129
BARA part 51
130
BARA part 52
131
BARA part 53
132
BARA part 54
133
BARA part 55
134
BARA part 56
135
BARA part 57
136
BARA part 58
137
BARA part 59
138
BARA part 60
139
THE END

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!