The Great Of Martial Art
Di dalam salah satu ruang penjara sekte Daun Tua, sebuah sekte bela diri tingkat ke-3, Liu Bai sedang berkultivasi untuk meringankan rasa sakit karena luka akibat pukulan-pukulan yang di terimanya. Liu Bai telah berkultivasi selama hampir seharian penuh dan sesaat setelah itu, Liu Bai membuka kedua matanya karena seseorang datang mendekat.
"Hei, ini makan malammu! Besok bekerja keraslah lagi untuk para murid berbakat lainnya di sekte kita! Kau sebagai murid rendahan masih beruntung kami memberikan makanan padamu. Hahaha..." Bao Lang, seorang penjaga tua yang bertugas menjaga para murid rendahan di sekte itu, meletakkan nampan berisi makanan ke lantai dan setelah itu Penjaga Bao Lang bergegas pergi meninggalkan Liu Bai.
Liu Bai segera mengambil nampan berisi makanan tersebut melalui sela pintu besi yang tersedia. Kemudian Liu Bai tanpa berlama-lama mulai menyantap makanan tersebut.
"Makanan ini benar-benar hambar setiap kali aku memakannya." ujar Liu Bai setelah beberapa kali memasukkan makanan tersebut ke dalam mulutnya. Kemudian, Liu Bai kembali melanjutkan menyantap makanan tersebut.
Tak lama setelah selesai menyantap makanan tersebut, Liu Bai mulai melanjutkan kultivasinya.
'Seandainya aku bisa menjadi lebih kuat, hal seperti ini tidak akan terjadi. Sekte ini hanya memperlakukan murid berbakat dengan sangat baik. Namun untuk murid yang tidak berbakat akan di cap sebagai murid rendahan dan di pergunakan sebagai bahan latihan untuk para murid berbakat. Aku berusia 11 tahun saat aku mulai memasuki sekte ini. Peraturan sekte ini sangat ketat dan keras. Selama usianya belum menginjak 14 tahun, maka murid di wajibkan untuk berusaha menerobos ke tahap Ranah Jiwa. Namun saat usianya sudah mencapai 14 tahun tetapi belum mampu menerobos ke tahap Ranah Jiwa, maka sekte akan mencapmu sebagai murid rendahan dan mendapatkan fasilitas yang tidak memadai seperti penjara yang ku tempati ini. Saat ini aku sudah berusia 15 tahun dan aku masih di tahap Ranah Penguatan lapisan ke-3. Sudah 1 tahun aku menjadi murid rendahan untuk membantu para murid berbakat.' gumam Liu Bai di dalam hatinya selagi berkultivasi.
'Walaupun aku sudah berusaha berkali-kali lipat, akan tetapi aku belum bisa naik ke lapisan berikutnya. Aku benar-benar mengecewakan. Sebagai murid yang sudah di cap rendahan oleh sekte, aku dan murid rendahan lainnya sudah tak dapat melanjutkan perjalanan ke puncak bela diri untuk selamanya karena tak ada kesempatan lagi untuk berlatih di dalam sekte. Kecuali, aku dapat keluar dari sekte ini. Namun hal itu mustahil untuk di lakukan karena aku yang lemah ini. Sudah ada murid rendahan yang mencoba untuk kabur. Akan tetapi, murid rendahan tersebut berakhir tragis. Walaupun dia masih hidup, tapi dia tidak dapat melakukan bela diri lagi. Di dalam sekte Daun Tua, mereka memiliki 3 Tetua termasuk Ketua Sekte yang sudah mencapai tahap Ranah Pengetahuan. Untuk menjadi kuat, aku harus mampu untuk sampai ke tahap Ranah Penyempurnaan, itu adalah tahap tertinggi, yang ku tahu hanya sebagian orang yang mampu sampai ke tahap itu. Namun sebelum itu, aku harus mampu menerobos tahap-tahap sebelumnya, yaitu mulai dari tahap Ranah Penguatan, tahap Ranah Jiwa, tahap Ranah Penyatuan, tahap Ranah Pengetahuan, tahap Ranah Kebijaksanaan, dan tahap Ranah Penciptaan. Ketujuh tahap tersebut memiliki 7 lapisan yang harus di lewati untuk menjadi yang terkuat.' gumam Liu Bai di dalam hatinya. Dan setelah itu, Liu Bai membuka matanya karena telah selesai berkultivasi hari ini untuk meringankan luka-lukanya tersebut.
Liu Bai yang telah selesai berkultivasi kemudian berbaring di tempat tidurnya yang sederhana di dalam ruangan tersebut.
'Jika saja aku memiliki Pil Pemulihan, luka-luka ku dapat pulih lebih cepat. Tapi sayangnya itu tidak mungkin. Haha...' gumam Liu Bai di dalam hatinya dan berakhir tertidur lelap.
***
Bam-! Bam-! Bam-!
Suara pukulan pada pintu besi di setiap ruangan penjara sontak terdengar.
"Bangun! Ayo, bangun! Kalian akan mulai melakukan kegiatan seperti biasanya. Jangan bermalas-malasan! Bangun!" Salah satu penjaga berteriak dengan keras untuk membangunkan para murid rendahan. Beberapa penjaga turut ikut membangunkan mereka dengan teriakan yang keras.
Bam-! Bam-! Bam-!
Suara pintu besi di ruangan Liu Bai juga terdengar. Liu Bai pun sontak terbangun dan mulai bersiap-siap. Para penjaga penjara murid rendahan mulai membuka pintu setiap ruangan. Kemudian para murid rendahan mulai bergegas keluar dan berbaris. Setelah semua murid rendahan berbaris, mereka pun berjalan beriringan menuju ke tempat latihan.
Tak perlu membutuhkan waktu yang lama, para murid rendahan sampai ke tempat pelatihan dan mulai berbaris di tempat yang di sediakan. Di tempat pelatihan, para murid berbakat sudah berbaris rapi dan menunggu untuk sesi latihan. Wajah mereka menandakan bahwa mereka sudah tak sabar untuk memberikan pelajaran pada para murid rendahan. Terlihat dengan sangat jelas para murid rendahan gemetar ketakutan akibat dampak latihan yang di berikan oleh mereka sebelum-sebelumnya.
Namun tidak begitu bagi Liu Bai. Walaupun tubuhnya sudah babak belur, Liu Bai tetap kokoh berdiri di barisan para murid rendahan lainnya.
"Baiklah, dengan ini sesi latihan hari ini akan di lakukan. Bagi murid-murid berbakat, silahkan pilih lawan kalian dari para murid rendahan! Gunakan mereka sesuka kalian untuk menjadi lebih kuat!" ujar salah satu Tetua di hadapan semua murid.
"Baik!" Semua murid berbakat secara serentak menjawab perkataan dari Tetua tersebut.
Kemudian para murid berbakat mulai mencari dan memilih lawan mereka.
"Liu Bai! Dimana kau?! Kemarilah, bocah ingusan! Senior ini akan memberikan pelajaran berharga juga hari ini!" Tan Xuleing berteriak dengan sangat keras di tengah-tengah keramaian para murid lainnya. Tan Xuleing merupakan salah satu murid berbakat yang selalu membuli Liu Bai setiap harinya sejak setahun yang lalu.
"Hahaha... Hari ini pun Liu Bai tidak lepas dari Tan Xuleing." ujar salah satu murid berbakat.
"Kau benar. Tan Xuleing merupakan murid yang berbakat sekte Daun Tua di generasinya. Saat ini dia sudah berada di tahap Ranah Jiwa lapisan ke-2 yang baru-baru ini naik tingkat." ujar salah satu murid berbakat lainnya.
Tak lama kemudian, mau tidak mau, Liu Bai pun mendekati Tan Xuleing. Banyak mata memandang ke arah Liu Bai dan membicarakannya di belakang.
"Hahaha... Hari ini pun kau harus melakukan yang terbaik untukku. Senior ini ingin menguji kemampuan yang baru saja di dapatkannya. Ayo bersiaplah, junior!" ujar Tan Xuleing kepada Liu Bai dengan sombongnya.
"..." Liu Bai terdiam sejenak mendengar perkataan dari Tan Xuleing. Kemudian Liu Bai mulai mengambil kuda-kuda untuk bersiap dan membalas perkataan Tan Xuleing.
"Mohon bimbingannya, senior!"
"Bagus! Aku mulai!" ujar Tan Xuleing bersamaan dengan kuda-kudanya dan maju melesat ke arah Liu Bai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Derajat
jangan pakai bahasa Inggris biar ceritanya bagus Tor 🙏
2023-08-31
0
Harman LokeST
Liu Bai sabar dan kuatkan tekadmu
2023-01-31
0
King Figther
boleh
2022-11-16
1