"...!" Liu Bai yang terkejut karena melihat Tan Xuleing maju dengan cepat ke arahnya secara alami memperkuat fondasi kuda-kudanya.
"Rasakan pukulan senior ini, bocah ingusan!" Tan Xuleing mengarahkan telapak tangan kanannya ke arah Liu Bai sambil menyeringai.
Hal yang sama pun di lakukan oleh Liu Bai. Liu Bai mengarahkan telapak tangan kanannya.
Bam-!
Kemudian kedua telapak tangan kanan mereka saling berbenturan.
Sret-!
Pakaian lengan panjang dari tangan kanan Liu Bai robek karena aliran tekanan Qi milik Tan Xuleing yang merambat dari telapak tangan kanannya sampai ke ujung pundak Liu Bai.
"...!" Liu Bai sontak kesakitan dan berusaha menahannya. Namun sayang, karena aliran tekanan Qi yang begitu kuat, Liu Bai pun terpental cukup jauh ke belakang.
"Hahaha... Bagaimana kekuatan dari tahap Ranah Jiwa lapisan ke-2 ini, bocah ingusan?! Aku selalu senang setiap saat ketika membuatmu terjatuh seperti itu. Perasaan yang tiada duanya. Hahaha..." ujar Tan Xuleing di tengah-tengah keramaian. Hampir sebagian murid berbakat menyaksikan sesi latihan mereka berdua.
"Hanya dengan satu gerakan, Liu Bai terpental jauh dan tak sanggup menahannya. Tan Xuleing benar-benar murid berbakat sekte kita. Mungkin tidak lama lagi dia akan membuat sekte tingkat ke-3 kita menjadi lebih kuat." ujar salah satu murid berbakat di dalam kerumunan tersebut.
"Hahaha... Kau benar, saudara. Kasihan sekali si murid rendahan Liu Bai itu." balas murid berbakat yang berada di sampingnya.
'Aku mendengar kalian, dasar bodoh. Tentu saja. Kau berharap aku dapat menerima kekuatan dari tahap Ranah Jiwa lapisan ke-2 sedangkan aku baru mencapai tahap Ranah Penguatan lapisan ke-3? Perbedaannya jauh sekali. Ugh... Sialan, ini sakit sekali.' gumam Liu Bai di dalam hatinya sambil memegang tangan kanannya yang kesakitan dengan tangan kirinya tersebut.
"Liu Bai, bangunlah! Senior ini masih belum puas! Setidaknya sampai kau pingsan seperti sebelum-sebelumnya. Cepat bangunlah! Kau beruntung karena hidupmu di gunakan untuk menjadikan ku lebih kuat." ujar Tan Xuleing.
'Cih... Sialan. Aku benar-benar ingin menjadi lebih kuat untuk membungkam mulutnya.' gumam Liu Bai di dalam hatinya sambil beranjak bangun.
Setelah kembali berdiri, walaupun tak sekokoh saat sebelumnya, Liu Bai bersiap-siap dengan kuda-kudanya.
"Ha... Haha... Hahaha... Begitulah seharusnya!" Tan Xuleing kembali melesat maju ke arah Liu Bai.
"Sialan!" Liu Bai berteriak dan ikut melesat maju ke arah Tan Xuleing.
Bam-!
***
"...!" Liu Bai membuka kedua matanya dan tersadar dirinya sudah terbaring tak berdaya di tempat tidur sederhananya yang berada di ruang penjara.
'Sudah berapa lama aku pingsan? Di lihat dari suasana di luar yang sepi, sepertinya ini sudah menginjak waktu malam hari.' gumam Liu Bai di dalam hatinya.
"..." Liu Bai sejenak merenung dalam diam.
Klontang-!
Tiba-tiba terdengar suara dari salah satu tempat ruang penjara lainnya.
"Sssttt... Jangan sampai berisik! Nanti kita bakal ketahuan oleh penjaga penjara." Kemudian terdengar pula suara seseorang yang sedang berbisik tak jauh dari suara berisik barusan.
Tak lama kemudian seseorang membuka pintu ruang penjara yang di tempati Liu Bai.
"Saudara Liu!" bisik Zhou Ming memanggil Liu Bai setelah membuka pintu penjara tersebut.
"Saudara Zhou?!" bisik Liu Bai membalas panggilan Zhou Ming. Liu Bai terkejut melihat Zhou Ming yang juga merupakan sesama murid rendahan berada di luar penjara bersama dengan 2 orang murid rendahan lainnya di samping kanan dan kirinya.
Kemudian Zhou Ming bergegas masuk mendekati Liu Bai selagi 2 orang murid rendahan lainnya melihat sekitar untuk berjaga.
"Saudara Zhou, apa yang akan kau lakukan? Apakah jangan-jangan kau akan..." bisik Liu Bai kepada Zhou Ming.
"Benar. Kami akan pergi dari tempat ini. Apakah kau mau ikut bersama dengan kami?" bisik Zhou Ming mengajak Liu Bai.
"Tidakkah kau tahu keadaan ku yang seperti ini?" ungkap Liu menanggapi ajakan Zhou Ming.
"Tentu saja aku tahu. Walaupun demikian, aku tetap mencoba untuk mengajakmu. Saat aku meninggalkan tempat ini, aku tidak ingin ada penyesalan karena tidak mengajakmu. Kita sudah melewati hari-hari yang keras bersama-sama." Zhou Ming memberikan jawaban yang cukup membuat Liu Bai terkesan.
"Terimakasih banyak, Saudara Zhou. Aku benar-benar sangat menghargainya. Tapi bukankah kau tahu apa yang akan terjadi apabila kita berusaha kabur?" Liu Bai kembali membalas perkataan Zhou Ming.
"Kami semua yang sudah keluar dari dalam ruang penjara ini tahu akan hal itu. Selama kemungkinannya tidak 0 persen, setidaknya kami sudah mencobanya. Aku sendiri sudah muak dengan semua ini. Aku tidak ingin hidupku di gunakan untuk orang lain demi keuntungannya. Sekali lagi akan ku tanyakan padamu, Saudara Liu. Apakah kau bersedia untuk ikut pergi dari tempat ini bersama dengan kami?" Zhou Ming dengan tekadnya kembali mengajak Liu Bai untuk pergi bersama dengan dirinya.
"Jika ada kesempatan seperti ini, tentu saja aku tidak akan menolak. Aku ikut, Saudara Zhou." Liu Bai memberikan jawabannya kepada Zhou Ming sambil tersenyum.
"Bagus. Tapi pertama-tama, apakah kau bisa berdiri? Waktu kita benar-benar sedikit." Zhou Ming menpertanyakan keadaan Liu Bai untuk memastikan.
Kemudian Liu Bai berusaha keras untuk bangkit. Rasa sakit yang tak tertahankan merambat ke seluruh tubuh. Dan dengan usahanya, Liu Bai dapat bangkit walaupun dengan rasa sakit itu.
"Bagus sekali. Begitulah tekad yang di butuhkan. Baiklah, ayo pergi!" seru Zhou Ming dengan nada pelan penuh semangat.
Kemudian Liu Bai keluar bersama dengan Zhou Ming dari dalam ruang penjaranya. Setelah itu, mereka yang sudah memutuskan untuk meninggalkan sekte Daun Tua secara diam-diam bergegas untuk bergerak.
Beberapa murid rendahan mengecek keadaan sekitar. Jika di rasa aman, mereka akan memberikan isyarat kepada yang lainnya untuk bergerak maju.
'Di lihat dari mana pun, sebenarnya kami para murid rendahan dapat bergerak leluasa untuk kabur dari tempat ini karena para penjaga penjara tak begitu aktif saat memasuki tengah malam. Aku dapat pastikan kalau kami bisa keluar dari tempat ini. Fakta itu tak terbantahkan mengingat para murid rendahan yang sebelum-sebelumnya mencoba kabur. Namun yang jadi masalah adalah saat kami sudah berada di luar tembok sekte. Para Tetua sekte Daun Tua akan bertindak keras.' gumam Liu Bai di dalam hatinya selagi bergerak maju.
"Saudara Zhou. Apakah kau memiliki rencana sesaat setelah kita sudah berada di luar tembok sekte?" Liu Bai bertanya kepada Zhou Ming yang berada di dekatnya.
"Ada. Berlarilah sekuat yang kau bisa agar tidak tertangkap." ungkap Zhou Ming menjawab pertanyaan dari Liu Bai.
"Sudah ku duga. Rencana yang benar-benar sangat gegabah." Liu Bai hanya pasrah sambil tersenyum setelah mendengar perkataan Zhou Ming.
Setelah bergerak cukup lama dan hati-hati, mereka semua pun sampai di tembok sekte Old Leaf.
"Baiklah semuanya, mulai dari sini nyawa kita akan menjadi taruhannya. Jadi, gunakan semua yang kalian miliki untuk dapat kabur dari tempat ini. Ayo, maju!" Zhou Ming yang memimpin kelompok tersebut berseru dan mereka semua menganggukkan kepalanya menjawab seruan dari Zhou Ming. Tanpa berlama-lama lagi, mereka semua keluar dari dalam tembok sekte Daun Tua.
***
Di dalam sebuah ruangan yang cukup besar, ketiga Tetua sekte Daun Tua sedang berkultivasi bersama-sama. Kemudian salah satu Tetua sekte Daun Tua membuka kedua matanya dan menghentikan kultivasinya.
"Dasar serangga yang tidak tahu di untung. Sepertinya sekte Daun Tua harus melakukan pembersihan agar hal seperti ini tak terjadi lagi. Mereka membuang-buang banyak waktu berhargaku. Saudara Meng, Saudara He, kali ini serahkan saja padaku. Kalian berdua tidak perlu menghentikan kultivasi kalian. Aku seorang diri saja sudah cukup menghabisi mereka semua." ujar Xi Chuan kepada mereka berdua. Kemudian Xi Chuan bangkit dan beranjak pergi dari ruangan tersebut.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Aturan swekte macam apa... Yang rendah dijadikan ajang Latihan
2023-08-31
0
Raimon
Awal cerita yang bodoh....nama sekte saja Bodoh....Daun Tua....nama apaan itu....
2023-02-06
0
Harman LokeST
Liu Bai keluar saja dari sekte itu
2023-01-31
0