Ch. 8 - Ancaman II

Grrrrr-!

Serigala Buas itu menggeram dengan air liurnya yang mulai menetes dari mulutnya dan menatap dengan tajam Liu Bai sambil selangkah demi selangkah mendekat ke arah Liu Bai.

Melihat Serigala Buas yang berada tepat di hadapannya sedang mendekati dirinya, Liu Bai juga sedikit demi sedikit melangkahkan kakinya menjauhi Serigala Buas itu.

'Aku tak dapat mengambil langkah besar secara tiba-tiba. Hal itu akan berakibat fatal. Tapi jika begini terus, maka Serigala Buas itu akan segera menyerangku. Apakah tak ada cara untuk terhindar dari situasi ini?' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

Kretek-!

Tiba-tiba terdengar suara patahan ranting pohon di sekitar tak jauh dari tempat mereka berada.

Dengan indra pendengarannya yang sangat tajam, Serigala Buas itu teralihkan dan melihat ke arah di mana datangnya suara itu terdengar. Namun tak terjadi apa-apa selama beberapa detik. Akhirnya Serigala Buas itu menghiraukan sumber suara tersebut dan kembali mengalihkan pandangannya ke arah Liu Bai.

"...!" Namun sayang, Serigala Buas itu terkejut saat menyadari mangsanya sudah tak ada di depannya.

"Awwwooo...!" Serigala Buas itu melolong dengan keras.

Di lain tempat tak jauh dari Serigala Buas itu, Liu Bai berlari secepat yang dia bisa.

'Syukurlah keberuntungan masih berada di pihakku. Aku ingin berlari sejauh mungkin. Tapi sayangnya tubuhku tak sanggup.' gumam Liu Bai di dalam hatinya dengan terengah-engah saat berlari.

"...!" Tiba-tiba Liu Bai sontak terkejut pandangannya mulai kabur.

'Ah, sialan. Aku sudah kehilangan cukup banyak darah.' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

Langkah kakinya perlahan-lahan mulai melambat.

"Awwwooo...!" Suara lolongan Serigala Buas terdengar sangat keras.

"...!" Liu Bai terkejut mendengar suara lolongan itu berada tak jauh di belakangnya dan mulai mendekatinya.

Dan benar saja, saat Liu Bai melihat ke belakang, Serigala Buas itu berlari dengan sangat cepat menuju ke arahnya.

'Tidak akan sempat lagi, sialan!' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

Serigala Buas itu menerjang ke arah Liu Bai dengan sangat cepat dengan mulut terbuka yang siap untuk menerkam Liu Bai.

"...!" Liu Bai yang menyadari Serigala Buas akan menerkamnya, merespon dengan sangat cepat untuk menghindari terkaman Serigala Buas itu.

Liu Bai yang secara paksa menghindari terkaman Serigala Buas itu langsung tersungkur ke tanah. Walaupun tersungkur dan beberapa kali berguling-guling di tanah akibat usahanya untuk menghindari terkaman Serigala Buas itu, Liu Bai berhasil menghindarinya. Sedangkan Serigala Buas yang gagal mendapatkan Liu Bai berhenti dan segera berbalik arah. Kemudian tanpa berlama-lama Serigala Buas itu kembali menerjang ke arah Liu Bai dan bersiap menerkamnya.

"...!" Liu Bai yang menyadari itu bergegas bangkit.

Saat Liu Bai akan menghindari terkaman Serigala Buas itu, Liu Bai menyadari kalau kali ini Serigala Buas itu tidak menggunakan mulutnya untuk menerkam. Namun, Serigala Buas itu menggunakan salah satu kaki depannya dengan cakar tajam ke arah Liu Bai untuk menerkamnya.

'Binatang Buas sialan!' teriak Liu Bai di dalam hatinya sambil menyeringai. Karena sudah tak ada kesempatan lagi untuk menghindarinya, di kesempatan terakhirnya Liu Bai berusaha menahan dengan tangan kanannya.

Bam-!

Serangan berupa dorongan keras dari salah satu kaki depan Serigala Buas itu mengenai Liu Bai. Liu Bai terpental cukup jauh dan menghantam pohon di sekitar dengan keras.

"Keheuk...!" Liu Bai tak sanggup menahan rasa sakit tersebut. Matanya terbuka lebar dan darah keluar dari dalam mulutnya. Jantungnya berhenti berdetak selama beberapa detik dan berakhir tergeletak di tanah.

"Awwwooo...!" Serigala Buas itu kembali melolong dengan sangat keras.

Kemudian perlahan-lahan Serigala Buas itu melangkahkan kakinya dan sedikit demi sedikit mendekat ke arah Liu Bai.

"..." Liu Bai hanya diam dan tak dapat berbuat apa-apa. Matanya tak dapat terbuka sepenuhnya dan hanya dapat melihat Serigala Buas dengan samar-samar yang semakin mendekati dirinya.

'Haaa... Sekarang tangan kananku sudah mati rasa akibat menahan serangan yang di lancarkan Binatang Buas itu. Nafasku juga sangat berat. Nyawaku bisa melayang kapan saja di hadapan Binatang Buas itu. Saudara Zhou, sepertinya aku juga akan menyusulmu. Padahal aku sudah berharap dapat bertemu dengan adik sepupumu. Sayang sekali.' gumam Liu Bai di dalam hatinya dengan sedikit senyum terlihat di wajahnya.

Grrrrr-!

Suara erangan Serigala Buas itu sudah berada tepat di depan Liu Bai.

'Aku berharap ada keberuntungan lainnya yang menghampiriku.' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

Namun tiba-tiba Serigala Buas itu membelakangi Liu Bai.

"...?" Liu Bai pun bertanya-tanya saat melihat Serigala Buas itu dengan samar-samar.

Grrrrr-!

Serigala Buas yang membelakangi Liu Bai menggeram dan menaikkan kewaspadaannya.

Grrrrr-!

Grrrrr-!

Grrrrr-!

Kemudian terdengar 3 suara erangan yang berbeda di sekitar tempat Liu Bai berada dan mulai menampakkan dirinya.

"...!" Liu Bai sontak terkejut mengetahui hal tersebut.

'Apa-apaan ini? Kenapa Serigala Buasnya bertambah? Aku kira hanya akan ada 1 Serigala Buas. Tapi sekarang malah bertambah 3 Serigala Buas. Di lihat dari situasinya, sepertinya Serigala Buas yang membelakangiku sedang mengamankan mangsanya. Sedangkan 3 Serigala Buas yang datang akan mencoba untuk merebut mangsanya. Ini aneh. Kenapa ada banyak Binatang Buas di hutan ini? Apalagi 4 Binatang Buas ini tingkat ke-3.' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

Selagi Liu Bai sedang berpikir, 3 Serigala Buas itu mendekat dan saling mewaspadai satu sama lain.

"Woff...! Grrrrr... Woff...!" Serigala Buas yang membelakangi Liu Bai mulai memberi peringatan kepada 3 Serigala Buas yang mendekatinya.

Namun sayang, peringatan itu tak di hiraukan oleh 3 Serigala Buas itu. Cakar tajam 3 Serigala Buas itu mulai muncul. Keheningan sejenak terjadi.

"...!" Liu Bai tersadar setelah berpikir beberapa saat.

Lalu sepersekian detik Liu Bai mengetahui jawaban dari pertanyaannya, 3 Serigala Buas itu menerjang ke arah Serigala Buas yang membelakangi Liu Bai.

Serangan demi serangan di lancarkan dari 3 Serigala Buas itu. Serigala Buas yang membelakangi Liu Bai berusaha menghalang-halanginya.

Slash-! Slash-! Slash-!

Kekuatan Serigala Buas yang di lancarkan dari cakarnya mengarah ke berbagai arah membuat banyak pohon terpotong-potong.

'Inikah kekuatan Binatang Buas tingkat ke-3? Ngomong-ngomong, bukankah ini kesempatan?' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

Liu Bai berusaha bangkit dengan sekuat tenaga selagi para Serigala Buas itu sedang bertarung satu sama lain. Sedikit demi sedikit Liu Bai berhasil bangkit. Beruntungnya, 4 Serigala Buas itu menghiraukannya dan hanya terfokus untuk bertarung. Liu Bai pun beranjak pergi menjauhi para Serigala Buas itu.

Di tengah-tengah usahanya menjauhi para Serigala Buas itu dengan keadaannya yang terhuyung-huyung, Liu Bai hampir beberapa kali tumbang.

'Ini tidak baik. Walaupun aku berhasil menjauh dari 4 Serigala Buas itu, akan tetapi ini hanya berlaku untuk sementara. Ini semua karena aku sekarang berada di dalam Hutan Kematian, tempat di mana para Binatang Buas hidup dan berkeliaran. Keempat Serigala Buas sebelumnya hanyalah sebagian kecil saja dari mereka semua di dalam Hutan Kematian ini. Sekarang aku benar-benar memasuki neraka dunia ini.' gumam Liu Bai di dalam hatinya sambil terus berjalan masuk ke dalam hutan menjauhi 4 Serigala Buas itu.

Terpopuler

Comments

Alirnya bagus tor

2023-08-31

0

Harman LokeST

Harman LokeST

sembunyi

2023-01-31

0

Arya Saputra

Arya Saputra

bagus bangett

2022-08-04

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Peninggalan
2 Ch. 2 - Peninggalan II
3 Ch. 3 - Peninggalan III
4 Ch. 4 - Peninggalan IV
5 Ch. 5 - Peninggalan V
6 Ch. 6 - Peninggalan VI
7 Ch. 7 - Ancaman
8 Ch. 8 - Ancaman II
9 Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10 Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11 Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12 Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13 Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14 Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15 Ch. 15 - Pil
16 Ch. 16 - Pil II
17 Ch. 17 - Seorang Wanita
18 PEMBERITAHUAN
19 Ch. 18 - Seorang Wanita II
20 Ch. 19 - Seorang Wanita III
21 Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22 Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23 Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24 Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25 Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26 Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27 Ch. 26 - Penawaran
28 Ch. 27 - Penawaran II
29 Ch. 28 - Pembuktian
30 Ch. 29 - Pembuktian II
31 Ch. 30 - Permintaan
32 Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33 Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34 Ch. 33 - Rencana
35 Ch. 34 - Rencana II
36 Ch. 35 - Rencana III
37 Ch. 36 - Rencana IV
38 Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39 Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40 Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41 Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42 Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43 Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44 Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45 Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46 Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47 Ch. 46 - Pemenang
48 Ch. 47 - Hutan Kematian
49 Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50 Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51 Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52 Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53 Ch. 52 - Pembalasan
54 Ch. 53 - Pembalasan II
55 Ch. 54 - Pembalasan III
56 Ch. 55 - Pembalasan IV
57 Ch. 56 - Pembalasan V
58 Ch. 57 - Pembalasan VI
59 Ch. 58 - Pengikut
60 Ch. 59 - Pengikut II
61 Ch. 60 - Pengikut III
62 Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ch. 1 - Peninggalan
2
Ch. 2 - Peninggalan II
3
Ch. 3 - Peninggalan III
4
Ch. 4 - Peninggalan IV
5
Ch. 5 - Peninggalan V
6
Ch. 6 - Peninggalan VI
7
Ch. 7 - Ancaman
8
Ch. 8 - Ancaman II
9
Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10
Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11
Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12
Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13
Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14
Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15
Ch. 15 - Pil
16
Ch. 16 - Pil II
17
Ch. 17 - Seorang Wanita
18
PEMBERITAHUAN
19
Ch. 18 - Seorang Wanita II
20
Ch. 19 - Seorang Wanita III
21
Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22
Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23
Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24
Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25
Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26
Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27
Ch. 26 - Penawaran
28
Ch. 27 - Penawaran II
29
Ch. 28 - Pembuktian
30
Ch. 29 - Pembuktian II
31
Ch. 30 - Permintaan
32
Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33
Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34
Ch. 33 - Rencana
35
Ch. 34 - Rencana II
36
Ch. 35 - Rencana III
37
Ch. 36 - Rencana IV
38
Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39
Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40
Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41
Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42
Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43
Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44
Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45
Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46
Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47
Ch. 46 - Pemenang
48
Ch. 47 - Hutan Kematian
49
Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50
Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51
Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52
Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53
Ch. 52 - Pembalasan
54
Ch. 53 - Pembalasan II
55
Ch. 54 - Pembalasan III
56
Ch. 55 - Pembalasan IV
57
Ch. 56 - Pembalasan V
58
Ch. 57 - Pembalasan VI
59
Ch. 58 - Pengikut
60
Ch. 59 - Pengikut II
61
Ch. 60 - Pengikut III
62
Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!