"...?" Liu Bai yang baru saja keluar dari semak-semak pun bertanya-tanya pada dirinya sendiri.
Liu Bai melihat di depannya ada gerobak berkuda dan 2 orang yang mengenakan jubah bertudung. Salah satu dari mereka sedang berdiri di dekat pohon dan yang satunya lagi sedang berdiri di belakang gerobak berkuda.
'Kenapa di tempat seperti ini ada orang? Mereka berdua mengenakan pakaian yang mencurigakan. Dan lagi mereka berdua berada di tahap Ranah Penyatuan lapisan ke-2 dan lapisan ke-3. Hmm... Di sini aku merasakan 3 hawa kehadiran. Tapi di mana yang satunya? Aku tidak dapat melihatnya dengan mata biasa. Hawa kehadirannya sangat kecil. Ada yang tidak beres. Untuk sementara aku akan berpura-pura.' gumam Liu Bai di dalam hatinya yang berpikir dengan cepat tentang situasinya saat ini.
"Akhirnya, aku menemukan seseorang di dalam hutan yang lebat ini. Aku sudah berhari-hari tidak menemukan jalan keluar dari hutan yang lebat ini. Syukurlah aku bisa selamat." ujar Liu Bai.
'Kekeke... Apakah mereka akan percaya dengan kebohonganmu?' ujar Sun Wukong kepada Liu Bai sambil tertawa terbahak-bahak.
'Diamlah.' ujar Liu Bai di dalam hatinya membalas perkataan Sun Wukong.
"...!" Wanita yang sedang terikat itu tersentak saat mendengar ada suara orang lain.
'Aku harus meminta pertolongannya!" seru wanita yang sedang terikat itu di dalam hatinya.
"Mmm...! Mmmm...! Mmm...!" Wanita itu berusaha berteriak.
Mendengar hal tersebut, Zen Fen dan juga Wei Doyun melihat satu sama lain dan menganggukkan sedikit kepala mereka.
"Jangan bergerak! Tetap di sana." seru Zen Fen kepada Liu Bai.
"Ada apa?" Liu Bai bertanya kepada Zen Fen.
"Apakah kau seorang manusia?" Zen Fen bertanya kepada Liu Bai.
"Tentu saja. Aku adalah seorang manusia. Kenapa kau bertanya seperti itu kepadaku?" ujar Liu Bai membalas perkataan Zen Fen.
"Aku bertanya seperti itu karena kau baru saja keluar dari Hutan Kematian. Kau bisa saja adalah seekor Binatang Buas yang menyamar." ujar Zen Fen kepada Liu Bai.
"Benarkah?! Aku tidak tahu sama sekali. Hutan ini terlihat sama di mataku. Kalau begitu aku benar-benar beruntung bisa keluar dari hutan itu." ujar Liu Bai dengan perasaan lega di hadapan mereka berdua.
'Hmm... Sepertinya dia tidak berbohong kalau dia adalah seorang manusia. Dia berada di tahap Ranah Jiwa lapisan ke-4. Tapi...' gumam Zen Fen di dalam hatinya.
"Apakah kau benar-benar tersesat?" Zen Fen bertanya kepada Liu Bai.
"Ya. Saat itu aku sedang berburu sendirian dan masuk ke dalam hutan. Lalu tiba-tiba aku tersadar kalau ternyata aku sudah tersesat. Aku mencoba mencari jalan keluar hingga pada akhirnya aku berakhir bertemu dengan kalian." ujar Liu Bai menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Zen Fen.
"Sepertinya kau tidak berbohong kepada kami. Terlihat dari pakaian yang kau kenakan itu." ujar Zen Fen membalas perkataan Liu Bai.
"Syukurlah. Kalau begitu, dapatkah kalian memberikanku tumpangan dalam perjalanan pulang ke kota terdekat?" Liu Bai bertanya kepada Zen Fen.
"Mmmm...! Mmm...!" Wanita itu masih berusaha berteriak dengan keras.
"Maafkan aku. Tapi kami punya urusan kami sendiri. Pergilah ke arah Utara. Di sana kau akan menemukan sebuah desa terdekat. Membutuhkan sekitar 3 sampai 4 jam perjalanan menggunakan gerobak berkuda ini. Berusahalah sendiri untuk sampai ke sana." ujar Zen Fen kepada Liu Bai.
"Terimakasih banyak atas informasinya. Kalau begitu aku permisi." ujar Liu Bai sambil memberikan salam dan mulai melangkahkan kakinya.
'Apakah dia tidak mendengarnya?! Tolong aku! Aku mohon, dengarlah!' seru wanita yang sedang terikat itu di dalam hatinya yang sudah mulai pasrah.
Kemudian Liu Bai pun berjalan melewati mereka berdua. Saat Liu Bai sudah berada beberapa meter menjauhi mereka berdua, Zen Fen memberikan isyarat dengan menggerakkan sedikit kepalanya. Dengan cepat Wei Doyun memahami isyarat yang di berikan oleh Zen Fen.
'Matilah kau!' seru Wei Doyun di dalam hatinya sambil melompat ke arah Liu Bai dari belakang dan mengeluarkan belati dari balik jubah di lengan kanannya.
"Aku sudah menduganya." ujar Liu Bai sambil menyeringai dan menggunakan Teknik 7 Perubahan Bentuk, Bentuk Pertama dengan cepat.
Slash-!
Wei Doyun mengayunkan belatinya ke arah Liu Bai. Namun setelah Liu Bai menggunakan Teknik 7 Perubahan Bentuk, Bentuk Pertama miliknya, Liu Bai dengan cepat melompat ke sisi lain untuk menghindari serangan yang di lancarkan oleh Wei Doyun kepada dirinya.
"...!" Wei Doyun dan juga Zen Fen sontak terkejut.
"Sudah ku duga kau bukan orang yang tersesat di dalam hutan. Siapa kau sebenarnya?! Bagaimana mungkin kau yang tadinya berada di tahap Ranah Jiwa lapisan ke-4 tiba-tiba naik ke tahap Ranah Penyatuan lapisan ke-2?!" seru Zen Fen dengan keras saat bertanya kepada Liu Bai seakan tak mempercayainya.
"Aku tak berkewajiban untuk menjawabnya." ujar Liu Bai membalas perkataan Zen Fen.
'Sudah ku duga, masih ada satu orang lagi di antara mereka berdua. Ternyata hawa kehadiran yang kecil itu berasal dari seorang wanita yang berada di gerobak itu. Berkat Mata Ilahi, aku langsung dapat mengetahuinya. Dari sudut tempatku berdiri sebelumnya wajar jika aku tidak dapat melihatnya karena wanita itu terbaring dan tertutupi oleh pinggiran gerobaknya.' gumam Liu Bai di dalam hatinya yang sedang menggunakan Mata Ilahi miliknya untuk memperluas area pandangannya.
"Sepertinya kalian melakukan tindakan penculikan. Sekarang aku bisa melihat ada seorang wanita yang sedang terbaring dan terikat di gerobak itu dari sini." ujar Liu kepada 2 orang yang mengenakan jubah bertudung itu.
"Lalu kenapa kalau kau mengetahuinya? Kami hanya perlu membunuhmu saja." ujar Zen Fen kepada Liu Bai.
"Hahaha... Kalian ingin membunuhku? Sebenarnya aku tak bermaksud untuk ikut campur dalam urusan kalian. Aku bisa saja meninggalkan kalian dengan damai dan kalian bisa melakukan apapun yang kalian inginkan sebelumnya. Akan tetapi, kalian malah berniat menyerangku. Itu artinya kalian sudah siap untuk menanggung akibatnya, bukan? Alasan seperti itu saja sudah cukup untuk membuatku membunuh kalian." ujar Liu Bai sambil menyeringai di hadapan Zen Fen dan juga Wei Doyun.
"Beraninya kau! Adik Wei, bunuh dia!" seru Zen Fen.
"Rasakan ini!" seru Wei Doyun sambil melompat maju ke arah Liu Bai.
Slash-! Slash-! Slash-!
Wei Doyun mengayunkan belatinya ke arah Liu Bai secara berurutan. Namun dengan cepat Liu Bai berhasil menghindari serangan yang mengarah ke dirinya.
"Masih belum!" seru Wei Doyun sambil mengeluarkan satu belatinya lagi dari balik jubah di tangan kirinya.
Slash-! Slash-! Slash-! Slash-! Slash-! Slash-!
Wei Doyun memberikan banyak serangan beruntun ke arah Liu Bai dengan mengayunkan kedua belatinya.
Sret-!
"...!" Liu Bai di kejutkan dengan satu goresan luka kecil dari serangan beruntun itu yang berhasil mengenai dirinya di bagian lengan kirinya dan membuat Liu Bai mundur beberapa langkah dari Wei Doyun.
Wei Doyun yang berhasil mengenai Liu Bai tersenyum lebar di balik penutup wajahnya dan membuka pembicaraan dengan Liu Bai.
"Bagaimana rasanya?! Hahaha... Aku masih punya banyak untukmu! Aku akan menyiksamu karena telah berani-beraninya mengganggu kami. Kau tak akan bisa lari ke mana-mana. Rasa-..."
Whoosh-!
Liu Bai melesat maju ke arah Wei Doyun dengan menggunakan Teknik Langkah Ilahi miliknya dan mendorong tubuhnya untuk bergerak lebih cepat dengan menendangkan kedua kakinya pada pijakannya.
"...!" Wei Doyun sontak terkejut menyadari Liu Bai sudah berada tepat di hadapannya.
Slash-!
Liu Bai memberikan sebuah tebasan yang sangat cepat ke leher Wei Doyun dengan melapisi Qi di tangan kanannya untuk meningkatkan daya serangan miliknya dan membuat kepala Wei Doyun langsung terlepas dari tubuhnya.
"Berisik sekali. Kau ingin bertarung atau berbicara denganku? Setidaknya kau harus lebih kuat dariku untuk bisa melakukan keduanya. Ah, dia tidak bisa mendengarnya sekarang." ujar Liu Bai dengan tatapan dinginnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Raimon
Benarkan dugaan ku....semakin keatas Authornya semakin membuat kebodohan alias kesalahan yang tak perlu....saya yakin sama seperti novel lain disebelah semakin keatas semakin sedikit likenya....sama kita buktikan....
2023-10-12
0
Raimon
Ini adalah suatu kebodohan yang tak perlu dalam alur cerita....seharusnya MC sudah dari awal memanfaatkan mata illahinya dari semua hal ....terlepas dari curiga atau tidaknya....seorang yang baru keluar dari hutan kematian alias baru turun gunung maka otomatis akan memanfaatkan ilmunya....Bodoh kaan....Iyaa ini kebodohan yang tak perlu....
2023-10-12
0
Harman LokeST
buuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuunuhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh seeeeeeemuuuuuuanyaaaaassssaaaaaa jaaaaaaaaaaaaaaannnngggggaaaaaaaaannn beeeeeeeriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii aaaaammmmmmmmmmmppppuuuuiunnnn
2023-01-31
0