Ch. 4 - Peninggalan IV

Suara gemerisik hutan samar-samar terdengar cukup jauh di belakang kelompok yang terdiri dari Liu Bai, Zhou Ming dan sisa beberapa murid rendahan lainnya. Liu Bai dan Zhou Ming secara bersamaan menyadarinya.

"Ini gawat. Aku pikir kita sudah berlari cukup jauh. Sepertinya para tetua sudah menangkap mereka yang memisahkan diri dengan kita." ungkap Zhou Ming yang sedang merasa gelisah.

"Bagaimana ini, Saudara Zhou?" tanya salah satu murid rendahan yang berada di dalam kelompok karena khawatir akan tertangkap juga.

"..." Zhou Ming sejenak terdiam berusaha keras memikirkan solusi terbaik untuk situasi mereka saat ini.

"Saudara Zhou, aku memiliki sebuah saran." Liu Bai berkata kepada Zhou Ming. Zhou Ming secara spontan menoleh ke arah Liu Bai.

"Benarkah? Silahkan, Saudara Liu!" Zhou Ming membalas perkataan Liu Bai dengan mata terbuka lebar.

"Aku tidak tahu ini akan berhasil atau tidak karena bisa saja saran yang akan ku beritahukan malah akan menjadi bencana untuk kita semua." ungkap Liu Bai yang merasa sedikit bimbang dengan saran yang akan di beritahukannya kepada mereka semua.

"Tidak apa-apa. Katakan saja, Saudara Liu. Saat ini kita harus memanfaatkan apapun agar bisa selamat." jelas Zhou Ming meyakinkan Liu Bai.

"Itu benar, Saudara Liu."

"Tidak apa-apa."

"Ya, katakan saja."

Beberapa murid rendahan juga turut meyakinkan Liu Bai. Liu Bai pun menghela nafasnya dan mulai memasang wajah serius.

"Baiklah, aku akan mengatakannya dengan sangat singkat. Saranku untuk kita semua adalah saling berpencar." ujar Liu Bai kepada mereka semua.

"Maksudmu kita berpisah setelah apa yang sudah kita lalui untuk sampai di sini bersama-sama?"

"Saudara Liu, apakah kau sedang bercanda?!"

"Jika seperti itu, apa gunanya kita tetap berada di dalam kelompok saat yang lainnya memisahkan diri sebelumnya?!"

Beberapa dari mereka menanggapi perkataan Liu Bai dengan tak terduga.

"..." Liu Bai hanya diam dalam ketenangannya saat mendengar perkataan mereka yang menanggapi sarannya tersebut.

"Saudara Liu, apakah ada alasan mengapa kita harus berpencar setelah semua yang terjadi sampai saat ini?" Zhou Ming mempertanyakan saran dari Liu Bai agar yang lainnya mengerti maksud dari saran yang di berikan oleh Liu Bai.

"Baiklah, karena kita tak punya banyak waktu, aku tak akan menjelaskan alasannya dua kali, jadi dengarkan baik-baik apa yang akan ku katakan pada kalian semua. Sampai saat ini aku menyadari satu hal, Tetua yang mengejar kita hanyalah satu orang." ujar Liu Bai kepada mereka semua.

"...!" Semua orang yang berada di dalam kelompok tersebut terkejut dengan pernyataan yang di berikan oleh Liu Bai.

"Bagaimana mungkin kau bisa mengetahuinya, Saudara Liu?! Jangan bercanda di saat-saat seperti ini!" Salah satu dari mereka terlihat tak mempercayai pernyataan yang di berikan oleh Liu Bai dan berteriak padanya.

"Diamlah!" Zhou Ming membentak murid rendahan tersebut. Murid rendahan tersebut pun terdiam setelah di bentak oleh Zhou Ming.

"Saudara Liu, tolong lanjutkan perkataanmu." sambung Zhou Ming.

"Aku mengerti kekhawatiran kalian. Pernyataan yang ku berikan ini tidak di dasari apapun yang dapat meyakinkan kalian. Itulah sebab sebelumnya aku ragu saat akan memberitahukan saran ini. Setelah aku mengatakan ini, itu terserah kepada kalian. Aku tak ingin mendengar teriakan seperti itu lagi." ujar Liu Bai untuk menyinggung mereka semua. Mereka semua yang mendengar perkataan tersebut langsung merasa bersalah.

"Baiklah, aku akan melanjutkan perkataanku yang tertunda. Sebelumnya aku memang tak menyadarinya. Namun saat beberapa orang dari kelompok kita memisahkan diri, dari situlah aku mulai menyadarinya. Jika para tetua datang bersamaan, kenapa mereka bertiga harus repot-repot berhenti dan mengurus kelompok kecil yang memisahkan diri dari kita? Bukankah lebih efisien jika sebagian dari mereka bertiga untuk mengejar kita? Tapi sampai sekarang mereka belum muncul. Jadi hanya ada satu kemungkinan kalau yang mengejar hanya satu orang." Liu Bai menjelaskan alasannya tersebut kepada mereka semua.

"Itu sangat masuk akal. Jadi jika kita saling berpencar maka kemungkinan kita untuk selamat semakin tinggi." gumam Zhou Ming.

"Sekarang itu terserah pada kalian semua. Kemungkinan ini adalah 50 banding 50." sambung Liu Bai lagi.

"Kita tidak memiliki rencana apapun lagi selain ini."

"Benar. Hanya ini yang dapat kita lakukan."

"Maafkan kami telah meragukanmu, Saudara Liu."

Beberapa dari mereka menyampaikan penyesalan karena telah memberikan emosi yang tidak perlu.

"Tidak perlu. Minta maaflah setelah kita semua berhasil selamat." ujar Liu Bai dengan ekspresi wajah yang serius.

"Haha... Kau benar."

Mereka semua tertawa kecil dengan perasaan tak enak hati.

"Baiklah. Dengan ini semua orang setuju untuk mengikuti saran dari Saudara Liu. Kita akan berpencar. Jumlah kita ada 9 orang. Dari pada kita berpencar sendiri-sendiri melewati hutan yang gelap di malam hari seperti ini, entah berbahaya atau tidak, akan lebih baik kalau kita membaginya menjadi 4 kelompok kecil yang terdiri dari 2 sampai 3 orang untuk saling menjaga. Aku akan mengingatkan ini kepada kalian, saran dari Saudara Liu memiliki celah. Kemungkinan besar ada salah satu kelompok yang akan menjadi pertaruhannya. Aku harap kelompok tersebut harus berlapang dada menerimanya. Jadi keselamatan kita bergantung keberuntungan. Apakah kalian mengerti?" Zhou Ming menjelaskannya secara terperinci kepada mereka semua. Mereka semua pun menganggukkan kepala menjawab perkataan Zhou Ming.

Hanya membutuhkan waktu yang singkat, 4 kelompok kecil pun telah terbentuk.

"Baiklah semuanya, semoga beruntung! Berpencar!" seru Zhou Ming kepada mereka semua. Kemudian 3 dari 4 kelompok kecil yang terbentuk pun memisahkan diri ke berbagai arah.

Liu Bai dan juga Zhou Ming berada di dalam satu kelompok. Mereka berdua bergerak maju bersama-sama. Namun kecepatan mereka berdua tak secepat sebelumnya.

"Agh!"

Tiba-tiba Zhou Ming terjatuh ke tanah dengan sendirinya saat sedang bergerak bersama dengan Liu Bai.

"...?!" Liu Bai yang terkejut melihat Zhou Ming terjatuh pun menghentikan langkah kakinya.

"Saudara Zhou?! Apa kau tidak apa-apa? Apa yang terjadi?" tanya Liu Bai yang merasa khawatir sambil mendekati Zhou Ming.

"Sepertinya kaki kanan ku sudah mencapai batasnya. Sekarang kaki kananku benar-benar mati rasa." ungkap Zhou Ming yang berkeringat dingin karena rasa sakit sambil memegang kaki kanannya tersebut.

'Kaki yang mati rasa dan tubuh yang kelelahan sudah merupakan hal yang wajar karena kami tak henti-hentinya berlari tanpa jeda sedetik pun. Saat ini kaki ku pun sedikit lagi hampir mencapai batasnya.' gumam Liu Bai di dalam hatinya sambil berusaha memikirkan solusi tentang situasi mereka berdua saat ini.

"Saudara Liu." Zhou Ming menepuk pundak Liu Bai.

"...!" Liu Bai sontak tersadar dari alam bawah sadarnya yang sedang berpikir mengenai solusi mereka berdua.

"Kau tidak perlu berpikir keras mengenai situasi kita saat ini. Jangan pikirkan aku, Saudara Liu. Tinggalkan saja aku. Aku sudah tak sanggup lagi. Inilah batasanku." Zhou Ming tersenyum pada Liu Bai.

"Hahaha... Dasar bodoh." Liu Bai tersenyum sendiri menanggapi perkataan Zhou Ming.

"Setelah kau mengatakan hal seperti itu, mana mungkin aku akan meninggalkanmu. Walaupun aku mau, sekarang pun aku hampir mencapai batasku. Jadi mau tidak mau aku akan menemanimu." ujar Liu Bai kepada Zhou Ming.

"Hahaha... Aku benar-benar tertolong dengan niat baikmu itu." Zhou Ming pun turut tertawa menanggapi perkataan Liu Bai.

"Baiklah, sekarang kita akan beristirahat sejenak sampai keadaan kita cukup pulih untuk melanjutkannya." ujar Liu Bai sambil merangkul Zhou Ming ke tempat yang menutupi pandangan dari sekitar untuk beristirahat.

"Maaf merepotkanmu, Saudara Liu."

"Tidak masalah."

***

Berjarak tak jauh dari belakang, salah satu Tetua sekte Daun Tua, Xi Chuan terbang mengejar kelompok yang terdiri dari Liu Bai, Zhou Ming dan murid rendahan lainnya.

"...!" Xi Chuan yang sedang mengejar mereka semua menyadari kalau kelompok mereka telah terbagi-bagi dan berpencar ke berbagai arah dengan menggunakan Mata Batin.

"Hmph! Walaupun kalian para sampah pergi ke ujung dunia sekali pun kalian tak akan bisa lepas dari Xi Chuan yang hebat ini." ungkap Xi Chuan sambil mempercepat dirinya untuk menyusul mereka semua.

Terpopuler

Comments

Lanjutkan

2023-08-31

0

Harman LokeST

Harman LokeST

bersembunyi dulu di tempat yang sepi

2023-01-31

0

Ismail Kelana

Ismail Kelana

Liu Bai kalau kamu nanti selamat dan menjadi pendekar hebat musuh utama kamu adalah sekte Daun Tua
😜😜😜😜😜😜😜

2022-07-30

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Peninggalan
2 Ch. 2 - Peninggalan II
3 Ch. 3 - Peninggalan III
4 Ch. 4 - Peninggalan IV
5 Ch. 5 - Peninggalan V
6 Ch. 6 - Peninggalan VI
7 Ch. 7 - Ancaman
8 Ch. 8 - Ancaman II
9 Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10 Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11 Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12 Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13 Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14 Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15 Ch. 15 - Pil
16 Ch. 16 - Pil II
17 Ch. 17 - Seorang Wanita
18 PEMBERITAHUAN
19 Ch. 18 - Seorang Wanita II
20 Ch. 19 - Seorang Wanita III
21 Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22 Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23 Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24 Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25 Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26 Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27 Ch. 26 - Penawaran
28 Ch. 27 - Penawaran II
29 Ch. 28 - Pembuktian
30 Ch. 29 - Pembuktian II
31 Ch. 30 - Permintaan
32 Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33 Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34 Ch. 33 - Rencana
35 Ch. 34 - Rencana II
36 Ch. 35 - Rencana III
37 Ch. 36 - Rencana IV
38 Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39 Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40 Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41 Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42 Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43 Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44 Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45 Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46 Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47 Ch. 46 - Pemenang
48 Ch. 47 - Hutan Kematian
49 Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50 Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51 Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52 Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53 Ch. 52 - Pembalasan
54 Ch. 53 - Pembalasan II
55 Ch. 54 - Pembalasan III
56 Ch. 55 - Pembalasan IV
57 Ch. 56 - Pembalasan V
58 Ch. 57 - Pembalasan VI
59 Ch. 58 - Pengikut
60 Ch. 59 - Pengikut II
61 Ch. 60 - Pengikut III
62 Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ch. 1 - Peninggalan
2
Ch. 2 - Peninggalan II
3
Ch. 3 - Peninggalan III
4
Ch. 4 - Peninggalan IV
5
Ch. 5 - Peninggalan V
6
Ch. 6 - Peninggalan VI
7
Ch. 7 - Ancaman
8
Ch. 8 - Ancaman II
9
Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10
Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11
Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12
Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13
Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14
Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15
Ch. 15 - Pil
16
Ch. 16 - Pil II
17
Ch. 17 - Seorang Wanita
18
PEMBERITAHUAN
19
Ch. 18 - Seorang Wanita II
20
Ch. 19 - Seorang Wanita III
21
Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22
Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23
Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24
Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25
Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26
Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27
Ch. 26 - Penawaran
28
Ch. 27 - Penawaran II
29
Ch. 28 - Pembuktian
30
Ch. 29 - Pembuktian II
31
Ch. 30 - Permintaan
32
Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33
Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34
Ch. 33 - Rencana
35
Ch. 34 - Rencana II
36
Ch. 35 - Rencana III
37
Ch. 36 - Rencana IV
38
Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39
Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40
Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41
Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42
Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43
Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44
Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45
Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46
Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47
Ch. 46 - Pemenang
48
Ch. 47 - Hutan Kematian
49
Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50
Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51
Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52
Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53
Ch. 52 - Pembalasan
54
Ch. 53 - Pembalasan II
55
Ch. 54 - Pembalasan III
56
Ch. 55 - Pembalasan IV
57
Ch. 56 - Pembalasan V
58
Ch. 57 - Pembalasan VI
59
Ch. 58 - Pengikut
60
Ch. 59 - Pengikut II
61
Ch. 60 - Pengikut III
62
Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!