Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II

"Ngomong-ngomong..." Liu Bai penasaran akan sesuatu.

"Apakah ada yang ingin kau tanyakan padaku?" Sun Wukong bertanya kepada Liu Bai.

"Tidak juga. Hanya saja aku penasaran bagaimana caranya aku dapat keluar dari situasi ini? Ini pertama kalinya aku mengalami hal seperti ini." ungkap Liu Bai kepada Sun Wukong.

"Kekeke... Kekeke... Itu sangat mudah. Kau hanya harus memfokuskan diri untuk sadar." jelas Sun Wukong kepada Liu Bai.

"Jadi begitu, ya. Baiklah. Aku harus secepatnya kembali tersadar untuk dapat segera memulihkan kondisi tubuhku. Sangat berbahaya membiarkan tubuhku dalam kondisi yang sangat buruk." ungkap Liu Bai.

"Kekeke... Apa kau mengkhawatirkan soal kondisi tubuhmu? Jangan khawatirkan hal itu. Saat ini kondisi tubuhmu tak seburuk sebelumnya. Hal itu di karenakan tubuhmu secara tak sadar sedang menyerap Batu Jiwa. Namun karena proses penyerapannya di lakukan secara tak sadar, jadi akan membutuhkan waktu yang cukup lama dari pada yang biasanya." jelas Sun Wukong membalas perkataan Liu Bai.

"Syukurlah kalau begitu. Pantas saja aku merasakan aliran Qi di dalam tubuhku seperti sedang terisi sedikit demi sedikit." ujar Liu Bai.

"Jika kau memang ingin tersadar sekarang, itu tak akan menjadi penghalang untuk kita dapat saling terhubung satu sama lain." ungkap Sun Wukong kepada Liu Bai.

"Ya. Aku ingin secepatnya memulihkan kondisi tubuhku. Tidak hanya itu juga, aku perlu memikirkan bagaimana cara untuk keluar dari Hutan Kematian. Apalagi saat ini aku sedang terbaring lemah dan tak sadarkan diri. Aku bisa di makan oleh Binatang Buas kapan saja." ujar Liu Bai.

"Kekeke... Selama Batu Jiwa masih ada, para Binatang Buas itu tidak akan berani untuk mendekat." ungkap Sun Wukong kepada Liu Bai.

"Begitu, ya. Jadi batas waktunya adalah sampai Batu Jiwa itu habis terserap sepenuhnya olehku. Berarti aku akan bertarung dengan waktu. Benar-benar cukup merepotkan." ujar Liu Bai sambil tersenyum lebar menanggapi perkataan yang di ucapkan oleh Sun Wukong.

"Kekeke... Aku suka gayamu saat mengatakannya. Kau tak perlu khawatir karena aku akan bersamamu mulai sekarang dan seterusnya. Aku akan mengajarimu semua teknik bela diri terhebat yang pernah ku pelajari setelah kau selesai menyerap semua sisa kekuatanku dari Batu Jiwa itu. Tak ada yang lebih hebat dari pada itu, bukan?" ujar Sun Wukong kepada Liu Bai.

"Hahaha... Kau benar. Hei, Raja Kera. Sekali lagi aku akan mengatakan ini padamu. Aku mengandalkanmu!" Liu Bai membalas perkataan Sun Wukong dengan senyum lebar di wajahnya.

Kemudian Liu Bai mengepalkan telapak tangan kanannya dan mengarahkannya ke Sun Wukong.

"Kekeke..." Sun Wukong tertawa saat menanggapinya sambil ikut mengepalkan telapak tangan kanannya.

Kemudian Sun Wukong mengarahkan kepalan telapak tangan kanannya ke Liu Bai. Kedua kepalan telapak tangan kanan Sun Wukong dan Liu Bai pun saling bersentuhan dan terhubung satu sama lain. Liu Bai dan Sun Wukong menatap satu sama lain sambil tersenyum lebar.

"Dalam waktu dekat, aku pasti akan mampir lagi ke tempat ini." ujar Liu Bai kepada Sun Wukong.

"Kekeke..." Sun Wukong membalasnya dengan tawa.

Kemudian Liu Bai menutup kedua matanya dan mulai memfokuskan diri.

***

"Apakah aku berhasil?" tanya Liu Bai pada dirinya sendiri sambil membuka kedua matanya perlahan-lahan.

Saat membuka kedua matanya, Liu Bai hanya melihat ruangan yang besar dengan cahaya dari Batu Jiwa yang menerangi di sekitarnya.

'Sepertinya aku berhasil.' gumam Liu Bai di dalam hatinya sambil bernafas lega.

"Baiklah, sekarang saatnya untuk bangkit." ucap Liu Bai sambil berusaha untuk bangun secara perlahan-lahan.

"Sepertinya apa yang kau katakan memang benar, Raja Kera. Kondisi tubuhku sudah lebih baik dari pada sebelumnya." ujar Liu Bai yang telah berdiri sepenuhnya sambil perlahan-lahan menggerakkan kedua tangannya.

'Tentu saja. Aku tak akan berbohong padamu.' Sun Wukong membalas perkataan Liu Bai dari dalam pikirannya yang terhubung dengan Liu Bai.

"Ada satu hal yang membuatku tercengang. Aku dapat merasakan kekuatan mentalku menjadi sangat menggebu-gebu." ujar Liu Bai kepada Sun Wukong.

'Itu karena jiwamu telah bergabung dengan jiwaku sepenuhnya. Kekuatan mentalmu sudah berada di atas rata-rata orang normal, bahkan termasuk para Dewa Bela Diri sekalipun. Untukmu tak akan ada seorang pun yang dapat menandingi kekuatan mentalmu. Segala macam teknik seperti kutukan atau serangan yang dapat merusak mental seseorang, itu tak akan berlaku untukmu berkat jiwaku yang menyatu dengan jiwamu. Tak ada yang perlu di khawatirkan soal itu.' jelas Sun Wukong kepada Liu Bai.

"Aku sangat senang mendengarnya. Baiklah, sekarang waktunya aku untuk berkultivasi dan menyerap Batu Jiwa ini sepenuhnya." ujar Liu Bai sambil beranjak duduk di dekat Batu Jiwa tersebut.

Liu Bai mulai mengatur pernafasannya dan memfokuskan diri untuk berkultivasi. Liu Bai pun memejamkan kedua matanya. Sesaat setelah itu, kekuatan yang berasal dari Batu Jiwa itu mulai mengalir masuk ke dalam tubuh Liu Bai.

***

'Ini... sangat panas! Tubuhku seperti ingin meledak. Aku... tidak kuat lagi!' seru Liu Bai di dalam hatinya.

"...!"

Liu Bai pun tersadar dari proses yang di lakukannya selama berkultivasi.

"Kuhuk! Kuhuk-uhuk! Huek...!"

Liu Bai memuntahkan cairan berupa kotoran hitam pekat dari dalam tubuhnya melalui mulut. Selama 10 menit, Liu Bai tak henti-hentinya memuntahkan cairan hitam pekat tersebut. Hingga pada satu titik, cairan hitam pekat itu tak lagi keluar dari dalam tubuh Liu Bai.

"Uhuk! Uhuk! Akhirnya terhenti juga. Aku tak menyangka kotoran di dalam tubuhku sebanyak ini." ujar Liu Bai yang kelelahan akibat proses pengeluaran kotoran dari dalam tubuhnya tersebut.

'Sepertinya penghalang di dalam tubuhmu telah di bersihkan sepenuhnya. Dengan begini proses kultivasimu akan menjadi lebih baik dari pada sebelumnya.' sambut Sun Wukong membalas perkataan Liu Bai.

"Itu benar. Ngomong-ngomong, sudah berapa lama aku berkultivasi?" tanya Liu Bai kepada Sun Wukong.

'Kau sudah berkultivasi selama seminggu penuh.' Sun Wukong membalas perkataan Liu Bai.

"Hebat. Ini benar-benar sangat hebat. Tak ku sangka aku dapat membersihkan seluruh kotoran dari dalam tubuhku hanya dalam kurun waktu 1 minggu. Normalnya, untuk dapat membersihkan keseluruhan kotoran yang berada di dalam tubuh membutuhkan waktu paling cepat setidaknya 3 tahun. Itu pun hanya berlaku bagi mereka yang di cap sebagai orang yang berbakat." ujar Liu Bai seakan tak mempercayainya.

'Kekeke... Jangan samakan kekuatanku dengan orang-orang itu.' ujar Sun Wukong menanggapi perkataan Liu Bai.

"Ya, aku tahu." Liu Bai membalas perkataan Sun Wukong sambil tersenyum kecil.

"Ngomong-ngomong, aku sudah menyerap Batu Jiwa ini selama seminggu penuh. Namun tak ku sangka masih banyak sisa kekuatan dari Batu Jiwa ini." ujar Liu Bai saat merasakan kekuatan yang mengalir dari Batu Jiwa itu.

'Kekeke... Kau bahkan belum mengambil satu tetes pun dari Batu Jiwa itu.' ungkap Sun Wukong menanggapi perkataan Liu Bai.

"...?!" Liu Bai terkejut saat mendengarnya.

"Apa yang akan terjadi apabila aku menyerap semua kekuatan dari Batu Jiwa ini? Jika melihat dari perkataanmu yang telah mengalahkan ratusan ribu Dewa Bela Diri, bukankah aku akan menjadi tak terkalahkan?" Liu Bai bertanya kepada Sun Wukong.

'Ya, kau akan menjadi yang tak terkalahkan. Akan tetapi, kekuatan yang kau terima tergantung pada fondasi tubuhmu. Walaupun kau telah menyerap sepenuhnya kekuatan Batu Jiwa itu, kau belum akan dapat menggunakan kekuatan penuhnya. Kau hanya perlu memicunya untuk dapat menggunakan kekuatanku. Untuk itulah kau memerlukan fondasi pada tubuhmu.' Sun Wukong menjelaskannya kepada Liu Bai.

"Intinya, semakin kuat fondasi pada tubuhku, maka kekuatan yang telah ku serap juga akan semakin banyak dapat ku gunakan dengan sesuka hati. Apakah benar begitu, Raja Kera?" Liu Bai membalas perkataan Sun Wukong.

'Ya, benar sekali.' Sun Wukong menjawab perkataan Liu Bai.

"Perjalananku masih panjang. Akan tetapi, ini adalah awal terbaik yang pernah ku alami. Aku senang dapat bertemu denganmu, Raja Kera." ungkap Liu Bai dengan senyum kecil terlihat di wajahnya.

'Kekeke...' Sun Wukong tertawa menanggapi perkataan Liu Bai.

"Baiklah, sekarang waktunya untuk kembali berkultivasi." ujar Liu Bai sambil kembali memperbaiki posisi tubuhnya dan memejamkan kedua matanya. Kemudian Liu Bai mengatur pernafasannya dan mulai memfokuskan diri dalam berkultivasi. Sesaat setelah itu, kekuatan yang berasal dari Batu Jiwa itu kembali mengalir masuk ke dalam tubuh Liu Bai.

Terpopuler

Comments

Raimon

Raimon

Aku mulai tertarik....Smoga tidak ada kebodohan kebodohan seperti novel novel sebelah....

2023-10-12

0

Laaaanjuuuut

2023-08-31

0

Harman LokeST

Harman LokeST

seeeeeeeeeeeeeeemmmaaaaaaaaaannngggaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaTtttttttttttttttttt teeeeeeeeerrrrrrrrrrruuuuuuuusssssssss Liu Bai untuk meningkatkan kultivasimu

2023-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Peninggalan
2 Ch. 2 - Peninggalan II
3 Ch. 3 - Peninggalan III
4 Ch. 4 - Peninggalan IV
5 Ch. 5 - Peninggalan V
6 Ch. 6 - Peninggalan VI
7 Ch. 7 - Ancaman
8 Ch. 8 - Ancaman II
9 Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10 Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11 Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12 Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13 Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14 Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15 Ch. 15 - Pil
16 Ch. 16 - Pil II
17 Ch. 17 - Seorang Wanita
18 PEMBERITAHUAN
19 Ch. 18 - Seorang Wanita II
20 Ch. 19 - Seorang Wanita III
21 Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22 Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23 Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24 Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25 Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26 Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27 Ch. 26 - Penawaran
28 Ch. 27 - Penawaran II
29 Ch. 28 - Pembuktian
30 Ch. 29 - Pembuktian II
31 Ch. 30 - Permintaan
32 Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33 Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34 Ch. 33 - Rencana
35 Ch. 34 - Rencana II
36 Ch. 35 - Rencana III
37 Ch. 36 - Rencana IV
38 Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39 Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40 Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41 Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42 Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43 Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44 Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45 Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46 Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47 Ch. 46 - Pemenang
48 Ch. 47 - Hutan Kematian
49 Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50 Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51 Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52 Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53 Ch. 52 - Pembalasan
54 Ch. 53 - Pembalasan II
55 Ch. 54 - Pembalasan III
56 Ch. 55 - Pembalasan IV
57 Ch. 56 - Pembalasan V
58 Ch. 57 - Pembalasan VI
59 Ch. 58 - Pengikut
60 Ch. 59 - Pengikut II
61 Ch. 60 - Pengikut III
62 Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ch. 1 - Peninggalan
2
Ch. 2 - Peninggalan II
3
Ch. 3 - Peninggalan III
4
Ch. 4 - Peninggalan IV
5
Ch. 5 - Peninggalan V
6
Ch. 6 - Peninggalan VI
7
Ch. 7 - Ancaman
8
Ch. 8 - Ancaman II
9
Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10
Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11
Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12
Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13
Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14
Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15
Ch. 15 - Pil
16
Ch. 16 - Pil II
17
Ch. 17 - Seorang Wanita
18
PEMBERITAHUAN
19
Ch. 18 - Seorang Wanita II
20
Ch. 19 - Seorang Wanita III
21
Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22
Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23
Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24
Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25
Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26
Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27
Ch. 26 - Penawaran
28
Ch. 27 - Penawaran II
29
Ch. 28 - Pembuktian
30
Ch. 29 - Pembuktian II
31
Ch. 30 - Permintaan
32
Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33
Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34
Ch. 33 - Rencana
35
Ch. 34 - Rencana II
36
Ch. 35 - Rencana III
37
Ch. 36 - Rencana IV
38
Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39
Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40
Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41
Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42
Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43
Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44
Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45
Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46
Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47
Ch. 46 - Pemenang
48
Ch. 47 - Hutan Kematian
49
Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50
Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51
Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52
Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53
Ch. 52 - Pembalasan
54
Ch. 53 - Pembalasan II
55
Ch. 54 - Pembalasan III
56
Ch. 55 - Pembalasan IV
57
Ch. 56 - Pembalasan V
58
Ch. 57 - Pembalasan VI
59
Ch. 58 - Pengikut
60
Ch. 59 - Pengikut II
61
Ch. 60 - Pengikut III
62
Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!