Ch. 19 - Seorang Wanita III

Untuk sesaat Liu Bai melihat tubuh Wei Doyun yang sudah tergeletak tak bernyawa dengan kepalanya yang sudah terpisah.

'Ini pertama kalinya aku membunuh seseorang. Tapi tidak tahu kenapa, aku merasa seperti sudah pernah melakukannya sebelumnya. Tidak ada keraguan sama sekali.' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

'Apakah kau menyesalinya?' Sun Wukong bertanya kepada Liu Bai.

'Pertanyaan seperti apa itu? Tidak akan ada ampunan sedikit pun untuk mereka yang berani menantangku.' gumam Liu Bai di dalam hatinya menanggapi pertanyaan yang di berikan oleh Sun Wukong.

'Kekeke...' Sun Wukong tertawa sesaat setelah mendengar perkataan yang di ucapkan oleh Liu Bai.

"Ka-Kau! Kau benar-benar membunuhnya hanya dengan satu gerakan?! Ba-Bagaimana mungkin?! Kalian sama-sama berada di tahap Ranah Penyatuan lapisan ke-2, bukan?!" seru Zen Fen kepada Liu Bai dengan mata terbuka lebar seakan tak mempercayainya.

"Apakah kau buta? Kau melihatnya sendiri, bukan? Aku benar-benar membunuhnya hanya dengan satu gerakan." ujar Liu Bai membalas perkataan Zen Fen.

"..." Zen Fen terdiam sejenak sambil menggertakkan giginya.

"Bukankah sekarang giliranmu untuk menyerangku? Kemarilah. Jangan buang-buang waktuku." ujar Liu Bai dengan tatapan dinginnya kepada Zen Fen.

"Hahaha..." Zen Fen tertawa dengan keras sesaat setelah mendengar perkataan yang di ucapkan oleh Liu Bai.

"..." Liu Bai terdiam sejenak saat melihat Zen Fen tertawa dengan keras di hadapannya.

"Apa yang kau tertawakan?" Liu Bai bertanya kepada Zen Fen.

"Kau pikir aku akan terprovokasi dengan perkataanmu?! Aku bisa saja berakhir sama dengan orang yang sudah tak bernyawa itu jika maju tanpa rencana. Apakah kau pikir aku ini bodoh? Hahaha..." ujar Zen Fen sambil mengeluarkan belati dari balik jubah di lengan kanannya dan mengarahkan belati yang di pegangnya kepada wanita yang terikat tak berdaya itu.

"...!" Wanita yang terikat itu tersentak.

"Aku adalah seorang pembunuh bayaran dari sekte Awan Darah. Aku tidak sama dengan orang yang sudah terbaring tak bernyawa itu. Dia adalah murid yang belum lama masuk ke dalam sekte Awan Darah kami dan masih belum banyak pengalaman dalam hal-hal seperti ini. Beginilah cara kami dalam melakukan pekerjaan." ujar Zen Fen sambil tersenyum lebar di balik penutup wajahnya.

Mendengar hal tersebut, Liu Bai pun melangkahkan kakinya menuju ke tempat Zen Fen.

"...!" Zen Fen sontak terkejut saat melihat pria yang berada di depannya berjalan mendekati dirinya.

"Apakah kau tidak takut kalau wanita ini akan ku lukai?! Aku bisa saja langsung membunuhnya?!" seru Zen Fen sambil menatap tajam ke arah Liu Bai.

"Bukankah sebelumnya aku sudah memberitahumu? Aku tidak berniat ikut campur dalam urusan kalian. Tapi kalianlah yang memulai untuk menyerangku, bukan? Aku hanya akan berurusan dengan kalian. Mau wanita itu terluka atau tidak, itu bukanlah urusanku karena aku tidak mengenalnya sama sekali. Aku bukanlah orang baik yang akan selalu ada untuk menolong siapapun yang ku temui tanpa alasan." ujar Liu Bai membalas perkataan Zen Fen.

"Hahaha... Kau hanya menggertak saja. Kita lihat saja apakah perkataanmu memang benar. Lihatlah ini!" seru Zen Fen sambil perlahan-lahan mulai mengiris bagian leher wanita yang terikat itu.

"Mmmm...!" seru wanita yang terikat itu sambil memejamkan kedua matanya karena kesakitan akibat luka irisan yang di terima pada lehernya.

"Lihatlah ini! Bagaima-..." seru Zen Fen yang tiba-tiba tak menyelesaikan perkataannya.

"...!" Zen Fen sontak terkejut dengan kedua matanya yang terbuka lebar saat melihat Liu Bai masih berjalan mendekati dirinya.

Liu Bai berjalan maju ke arah Zen Fen dan menatap tajam dengan dinginnya.

'Ck! Apakah dia tidak terpengaruh?' gumam Zen Fen di dalam hatinya sambil menggertakkan giginya.

"Apa yang kau tunggu? Bukankah kau ingin menyiksanya? Kenapa kau hanya diam saja? Ayo, lanjutkanlah." ujar Liu Bai sambil memberikan tekanan dan terus menatap tajam Zen Fen.

"Huh! Aku benar-benar akan membunuhnya sekarang!" seru Zen Fen dengan keras.

"...!" Zen Fen tiba-tiba tersentak.

"Ta-Tangan kananku tak dapat di gerakkan?! Ada apa ini? Tubuhku sulit di gerakkan." ungkap Zen Fen. Tangan kanannya yang sedang memegang belati bergetar.

Whoosh-!

Liu Bai dengan cepat menerjang ke arah Zen Fen.

'Kalau begini aku akan mati olehnya! Sialan!' seru Zen Fen di dalam hatinya sambil berusaha sekuat tenaga mengeluarkan belati dari balik jubah di tangan kirinya.

Liu Bai mulai mengayunkan tangan kanannya ke arah Zen Fen tepat pada saat dirinya sudah berada di hadapan Zen Fen.

Jleb-!

Zen Fen menusukkan belati yang di pegang tangan kirinya ke paha kirinya dan dengan cepat melompat ke sisi lain untuk menghindari serangan yang di lancarkan oleh Liu Bai.

"Kau benar-benar pria yang menakutkan. Apa yang baru saja kau lakukan padaku hingga membuat hampir seluruh tubuhku gemetaran dan sulit di gerakkan sebelumnya?" Zen Fen yang terengah-engah bertanya kepada Liu Bai.

"Untuk apa aku memberitahukannya pada musuhku?" ujar Liu Bai membalas perkataan Zen Fen.

'Kekeke... Kemampuan lain dari Teknik 7 Perubahan Bentuk, Bentuk Pertama, Mata Ilahi, mulai terlihat. Kekeke...' ujar Sun Wukong dengan sangat senang.

'Ya. Ini berkat kenaikan lapisan yang aku alami sebelumnya. Aku sekarang bisa menggunakannya kepadanya. Selain dapat melihat dengan jarak yang sangat luas, Mata Ilahi juga memiliki kemampuan untuk memberikan ketakutan kepada makhluk hidup yang di lihatnya. Melihat dia dapat bergerak, berarti efeknya tidak dapat bertahan lama.' gumam Liu Bai di dalam hatinya membalas perkataan Sun Wukong.

'Kekeke... Seiring waktu, saat kau menggunakan Mata Ilahi, kau akan memberikan ketakutan yang lebih besar setelah menguasainya dengan sempurna.' ujar Sun Wukong kepada Liu Bai.

Mendengar hal tersebut, Liu Bai tersenyum kecil.

"...!" Zen Fen tersentak saat melihat senyuman kecil di wajah Liu Bai.

"Kenapa kau tersenyum?! Aku masih belum kalah. Kau akan segera mati di tanganku ini!" seru Zen Fen kepada Liu Bai.

"Kalau begitu apa yang kau tunggu? Majulah." ujar Liu Bai sambil menyeringai membalas perkataan Zen Fen.

"Kau hanyalah orang yang berada di tahap Ranah Penyatuan lapisan ke-2! Sedangkan aku berada di tahap Ranah Penyatuan lapisan ke-3! Aku masihlah lebih kuat darimu! Rasakan ini!" seru Zen Fen kepada Liu Bai sambil menerjang maju ke arah Liu Bai.

Slash-!

Zen Fen memberikan tebasan dengan belati di tangan kanannya ke arah Liu Bai. Namun dengan cepat Liu Bai menghindarinya.

Kemudian dengan cepat Liu Bai mengepalkan telapak tangan kanannya dan mengarahkannya ke wajah Zen Fen.

Whoosh-!

Pukulan kuat milik Liu Bai hanya memukul udara karena berhasil di hindari Zen Fen dengan memiringkan sedikit kepalanya ke sisi lain.

Slash-!

Zen Fen memberikan tebasan lain dengan belati di tangan kanannya yang mengarah ke bagian perut Liu Bai. Namun dengan cepat Liu Bai berhasil menghindarinya dengan mundur beberapa langkah.

"Tidak akan aku lepaskan begitu saja!" seru Zen Fen dan menerjang maju sesaat setelah Liu Bai mundur ke belakang.

Zen Fen menyilangkan kedua belati yang berada di genggaman tangan kanan dan kirinya ke arah yang berlawanan dan bersiap untuk menebas Liu Bai.

Menyadari hal tersebut, Liu Bai dengan cepat menggunakan Teknik Langkah Ilahi miliknya.

Slash-!

Zen Fen memberikan tebasan cepat ke arah Liu Bai.

Whoosh-!

Liu Bai menendang pijakan kakinya dengan kuat dan melesat ke atas sesaat sebelum tebasan Zen Fen mengenai dirinya.

"...!" Zen Fen di kejutkan dengan Liu Bai yang terbang ke atas dan berhasil menghindari serangannya.

"Bagaimana mungkin kau bisa terbang?! Hanya ahli bela diri yang sudah mencapai tahap Ranah Pengetahuan yang mampu melakukan hal seperti itu." seru Zen Fen kepada Liu Bai seakan tak mempercayainya.

'Ternyata cukup menyulitkan melawannya dengan Bentuk Pertama. Apalagi kemampuan Mata Ilahi kali ini tidak dapat memberikannya ketakutan karena luka yang di buat olehnya sebelumnya. Aku tidak ingin berlama-lama. Sepertinya aku harus menggunakan Bentuk Kedua untuk meningkatkan kekuatanku lebih banyak lagi.' gumam Liu Bai di dalam hatinya sambil menyeringai.

"Apa yang kau tertawakan?! Tidak ada yang lucu sama sekali! Turunlah kemari dan hadapi aku!" seru Zen Fen kepada Liu.

'Teknik 7 Perubahan Bentuk, Bentuk Kedua.' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

"...!" Zen Fen sontak terkejut saat melihat Liu Bai yang berada di atasnya.

Tubuh Liu Bai mulai di tutupi asap panas berupa Qi berwarna emas yang menguap keluar dari dalam tubuhnya. Seluruh Qi di dalam tubuhnya memanas dan menekan struktur tubuhnya menjadi lebih padat.

"Aku akan mengakhiri ini dengan cepat." ujar Liu Bai dengan tatapan tajamnya.

Terpopuler

Comments

laaaaaannjjuuut

2023-08-31

0

Harman LokeST

Harman LokeST

baaaaaaaaannnntttttttaaaaaaaaaiiiiiiiiiiii jaaaaaaaaaaaaaaannnngggggaaaaaaaaannn beeeeeeeriiiiiiiiiiiiiiii aaaaaaaammmmmpun

2023-01-31

0

Ismail Kelana

Ismail Kelana

dengan ilmu Sun Wokong seharusnya sekali serang orang itu harusnya mati tanpa jasad
😜😜😜😜😜😜😜

2022-07-31

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Peninggalan
2 Ch. 2 - Peninggalan II
3 Ch. 3 - Peninggalan III
4 Ch. 4 - Peninggalan IV
5 Ch. 5 - Peninggalan V
6 Ch. 6 - Peninggalan VI
7 Ch. 7 - Ancaman
8 Ch. 8 - Ancaman II
9 Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10 Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11 Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12 Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13 Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14 Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15 Ch. 15 - Pil
16 Ch. 16 - Pil II
17 Ch. 17 - Seorang Wanita
18 PEMBERITAHUAN
19 Ch. 18 - Seorang Wanita II
20 Ch. 19 - Seorang Wanita III
21 Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22 Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23 Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24 Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25 Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26 Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27 Ch. 26 - Penawaran
28 Ch. 27 - Penawaran II
29 Ch. 28 - Pembuktian
30 Ch. 29 - Pembuktian II
31 Ch. 30 - Permintaan
32 Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33 Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34 Ch. 33 - Rencana
35 Ch. 34 - Rencana II
36 Ch. 35 - Rencana III
37 Ch. 36 - Rencana IV
38 Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39 Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40 Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41 Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42 Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43 Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44 Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45 Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46 Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47 Ch. 46 - Pemenang
48 Ch. 47 - Hutan Kematian
49 Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50 Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51 Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52 Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53 Ch. 52 - Pembalasan
54 Ch. 53 - Pembalasan II
55 Ch. 54 - Pembalasan III
56 Ch. 55 - Pembalasan IV
57 Ch. 56 - Pembalasan V
58 Ch. 57 - Pembalasan VI
59 Ch. 58 - Pengikut
60 Ch. 59 - Pengikut II
61 Ch. 60 - Pengikut III
62 Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ch. 1 - Peninggalan
2
Ch. 2 - Peninggalan II
3
Ch. 3 - Peninggalan III
4
Ch. 4 - Peninggalan IV
5
Ch. 5 - Peninggalan V
6
Ch. 6 - Peninggalan VI
7
Ch. 7 - Ancaman
8
Ch. 8 - Ancaman II
9
Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10
Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11
Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12
Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13
Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14
Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15
Ch. 15 - Pil
16
Ch. 16 - Pil II
17
Ch. 17 - Seorang Wanita
18
PEMBERITAHUAN
19
Ch. 18 - Seorang Wanita II
20
Ch. 19 - Seorang Wanita III
21
Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22
Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23
Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24
Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25
Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26
Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27
Ch. 26 - Penawaran
28
Ch. 27 - Penawaran II
29
Ch. 28 - Pembuktian
30
Ch. 29 - Pembuktian II
31
Ch. 30 - Permintaan
32
Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33
Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34
Ch. 33 - Rencana
35
Ch. 34 - Rencana II
36
Ch. 35 - Rencana III
37
Ch. 36 - Rencana IV
38
Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39
Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40
Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41
Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42
Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43
Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44
Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45
Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46
Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47
Ch. 46 - Pemenang
48
Ch. 47 - Hutan Kematian
49
Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50
Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51
Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52
Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53
Ch. 52 - Pembalasan
54
Ch. 53 - Pembalasan II
55
Ch. 54 - Pembalasan III
56
Ch. 55 - Pembalasan IV
57
Ch. 56 - Pembalasan V
58
Ch. 57 - Pembalasan VI
59
Ch. 58 - Pengikut
60
Ch. 59 - Pengikut II
61
Ch. 60 - Pengikut III
62
Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!