Ch. 16 - Pil II

"..." Liu Bai terdiam sejenak memandangi telapak tangan kanannya yang di penuhi dengan Pil.

"Baiklah, untuk sementara aku akan menyimpannya dengan ini." ujar Liu Bai sambil merobek sebagian kain dari pakaian yang di kenakan olehnya.

Srek-!

Liu Bai merobek sebagian kain dari pakaian yang di kenakan olehnya sesuai dengan kapasitas yang di butuhkan dengan banyaknya jumlah Pil yang ada di genggaman tangan kanannya tersebut. Kemudian Liu Bai membungkus Pil-Pil itu menjadi satu menggunakan kain dari pakaian yang di kenakan olehnya yang telah di robek sebelumnya dan menyisakan 3 buah Pil tingkat Bumi dan 1 buah Pil tingkat Surgawi di tangan kanannya.

"Pil tingkat Bumi sebanyak ini sudah lebih dari cukup untuk diriku sendiri. Mungkin selebihnya dapat ku jual di Toko Obat." ujar Liu Bai sambil menyimpan bungkusan Pil-Pil itu ke dalam pakaiannya.

"Sekarang sudah waktunya bagiku untuk mengonsumsi 3 buah Pil tingkat Bumi dan 1 buah Pil tingkat Surgawi ini. Kita mulai dari 3 buah Pil tingkat Bumi." ujar Liu Bai sambil memasukkan 3 Pil tingkat Bumi itu sekaligus ke dalam mulutnya.

Gulp-!

Liu Bai pun menelan 3 buah Pil tingkat Bumi itu.

"...!" Liu Bai tersentak sesaat setelah menelan 3 buah Pil tingkat Bumi itu.

"Aku langsung merasakan khasiatnya. Tubuhku mulai membaik dan rasa sakit yang di timbulkan dari menggunakan Bentuk Ketujuh perlahan-lahan menghilang." ujar Liu Bai saat merasakan efek dari 3 buah Pil tingkat Bumi yang baru saja di konsumsinya.

'Kekeke... Jika kau mengonsumsi lebih banyak lagi Pil tingkat Bumi itu, maka kondisi tubuhmu akan kembali ke kondisi paling sempurna.' ungkap Sun Wukong menanggapi perkataan Liu Bai.

"Jadi maksudmu adalah dampak yang di akibatkan pada tubuhku dari menggunakan Bentuk Ketujuh bukan main-main sehingga perlu mengonsumsi lebih banyak Pil tingkat Bumi. Aku tahu tentang hal itu. Aku sengaja hanya mengonsumsi 3 buah Pil tingkat Bumi. Tujuan utamaku adalah merasakan khasiat dari Pil tingkat Surgawi ini. Aku perlu memastikan khasiatnya tidak akan berkurang. Oleh sebab itu, aku memerlukan kondisi tubuhku yang belum sepenuhnya pulih ini." ungkap Liu Bai membalas perkataan Sun Wukong.

'Kekeke... Itulah yang aku suka darimu.' ungkap Sun Wukong kepada Liu Bai.

"Haruskah aku berterimakasih setelah kau mengatakan hal seperti itu kepadaku? Aku masihlah seorang pria yang menyukai wanita. Berbicara berdua denganmu di tempat seperti ini tidak akan merubah perasaanku pada seorang wanita. Jadi berhentilah bicara seperti itu kepadaku." ujar Liu Bai menanggapi perkataan Sun Wukong.

'Kekeke...' Sun Wukong hanya tertawa saat mendengar perkataan itu dari Liu Bai.

"Mari kita mulai untuk hidangan utamanya." ujar Liu Bai sambil memasukkan 1 buah Pil tingkat Surgawi itu ke dalam mulutnya.

Gulp-!

Liu Bai pun menelan 1 buah Pil tingkat Surgawi itu.

"...!" Liu Bai tersentak sesaat setelah menelan 1 buah Pil tingkat Surgawi itu.

"Perasaan ini... Seluruh aliran Qi di dalam tubuhku bergejolak. Ini adalah perasaan saat akan naik ke lapisan berikutnya. Aku tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini." ujar Liu Bai dan mulai duduk bersila untuk melakukan kultivasi. Kemudian Liu Bai mulai memfokuskan diri dan mengatur pernafasannya dalam berkultivasi.

***

Dua puluh hari pun berlalu. Liu Bai perlahan-lahan mulai membuka kedua matanya.

"Selama berkultivasi, kondisi tubuhku saat ini telah berada dalam keadaan terbaiknya. Berkat Pil tingkat Surgawi itu, aku berhasil naik 2 lapisan. Sekarang aku berada pada tahap Ranah Jiwa lapisan ke-4." ujar Liu Bai.

"..." Liu Bai sejenak terdiam memikirkan tentang suatu hal.

"Hei, Raja Kera. Aku sudah cukup lama melakukan kultivasi. Tapi tak ada satu pun Binatang Buas yang datang ke tempat ini. Apakah kau mengetahui sesuatu?" Liu Bai bertanya kepada Sun Wukong.

'Aku tidak tahu. Akan tetapi, ada kemungkinan ini terjadi karena pertarunganmu melawan Ular Raksasa itu sebelumnya. Terutama kau telah menggunakan Bentuk Ketujuh yang dapat membunuh Binatang Buas tingkat ke-4 itu hanya dengan satu pukulan.' ujar Sun Wukong menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Liu Bai.

"Ya, perkataanmu masuk akal. Mungkin para Binatang Buas itu telah menyadari kalau tempat ini berbahaya karena merasakan kekuatan dari Bentuk Ketujuh yang ku gunakan. Binatang Buas memiliki insting yang sangat tajam hampir sama seperti hewan pada umumnya. Hanya saja insting para Binatang Buas jauh lebih kuat." ujar Liu Bai.

"Untunglah tidak terjadi apa-apa selama aku berkultivasi saat melakukan penerobosan. Sangat fatal apabila proses kultivasiku terganggu di tengah jalan. Dantian-ku bisa saja mengalami kerusakan dan aku tidak dapat melakukan bela diri lagi untuk selamanya." sambung Liu Bai lagi.

'Kekeke... Bagaimana selanjutnya? Apa yang akan kau lakukan mulai sekarang?' Sun Wukong bertanya kepada Liu Bai.

"Pertama-tama aku harus keluar dari Hutan Kematian ini. Namun tak ada jalan paling aman yang bisa ku lewati. Aku dapat mengalahkan Binatang Buas tingkat ke-2 dengan mudah saat menggunakan Bentuk Pertama. Namun jika aku bertemu dengan Binatang Buas tingkat ke-3 dan di atasnya selama perjalanan, aku tidak akan mampu bertahan lama. Kalau di pikirkan baik-baik, aku bisa bertahan sejauh ini adalah berkat keberuntungan. Aku tidak tahu sejauh mana keberuntungan ini akan bertahan. Maka dari itu, satu-satunya rencana yang dapat ku gunakan saat ini adalah dengan sembunyi-sembunyi. Dengan menggunakan Mata Ilahi, aku dapat melihat jalan yang paling sedikit keberadaan Binatang Buasnya pada jarak tertentu. Hanya ini rencana yang dapat ku pikirkan saat ini." ujar Liu Bai kepada Sun Wukong menanggapi pertanyaan yang di berikan olehnya.

'Kekeke...' Sun Wukong menanggapi perkataan Liu Bai dengan tawa.

"..." Liu Bai terdiam sejenak saat Sun Wukong menanggapi perkataannya dengan tawa.

"Melihatmu tertawa seperti itu, aku yakin kau pasti memiliki jawaban mengenai situasi ini. Bukankah begitu, Raja Kera?" Liu Bai bertanya kepada Sun Wukong untuk memastikan.

'Kekeke... Ya, itu benar.' jawab Sun Wukong.

Liu Bai tersenyum kecil saat mendengar jawaban yang di berikan oleh Sun Wukong kepada dirinya.

"Jadi, teknik apa yang akan kau ajarkan padaku?" Liu Bai bertanya kepada Sun Wukong.

'Teknik Langkah Ilahi. Terimalah.' ujar Sun Wukong menjawab pertanyaan yang di berikan oleh Liu Bai sambil memberikan pengetahuan tentang Teknik Langkah Ilahi dari ingatannya.

Liu Bai pun menerima pengetahuan tentang Teknik Langkah Ilahi itu ke dalam ingatannya.

"Baiklah. Aku akan langsung mencobanya." ujar Liu Bai sambil beranjak berdiri.

Kemudian Liu Bai pun melompat ke udara. Kedua kakinya masing-masing menendang udara di setiap lompatannya. Liu Bai melompat keluar melalui lubang terbuka yang di sebabkan oleh pukulannya sebelumnya. Setelah keluar dari dalam Gua tersebut melalui lubang yang di buatnya tanpa sengaja, Liu Bai terus melompat cukup tinggi hingga para Binatang Buas tak dapat menjangkaunya lagi.

"Sepertinya ketinggian ini sudah cukup." ujar Liu Bai sambil menapakkan kakinya di udara.

"Udara segar dan sinar matahari langsung. Sudah cukup lama aku tidak merasakannya." sambung Liu Bai lagi sambil menikmati suasana di ketinggian tersebut.

"Hei, Raja Kera. Teknik ini berbeda dengan teknik terbang. Tidak, bukan seperti itu. Maksudku, aku merasa teknik ini merupakan teknik tingkat lanjut dari teknik terbang. Teknik terbang adalah teknik yang baru bisa di pelajari setelah mencapai tahap Ranah Pengetahuan." ujar Liu Bai kepada Sun Wukong saat menyadari sesuatu setelah menggunakan Teknik Langkah Ilahi.

'Kekeke... Aku tahu kau pasti bisa menyadarinya. Ya, Teknik Langkah Ilahi adalah teknik tertinggi. Sedangkan teknik terbang hanyalah pengetahuan kecil yang di ambil dari Teknik Langkah Ilahi. Teknik Langkah Ilahi memungkinkanmu untuk berdiri, berjalan, melompat dan lain sebagainya di udara, awan, air maupun di mana saja sama seperti saat kau berada di atas tanah. Teknik Langkah Ilahi adalah teknik yang melawan kehendak semesta. Dan yang paling penting dari itu semua adalah...' ujar Sun Wukong sambil menyeringai.

"Hanya kau yang dapat menggunakannya." Liu Bai menyambungkan perkataan Sun Wukong yang di potong olehnya.

'Kekeke...' Sun Wukong tertawa.

"Sekarang aku pun dapat menggunakannya berkat dirimu." ujar Liu Bai sambil tersenyum kecil.

Untuk beberapa saat, Liu Bai menatap tajam arah di depannya.

'Apa yang kau tunggu? Kau sudah bisa meninggalkan Hutan Kematian.' ujar Sun Wukong kepada Liu Bai.

"Ya, aku tahu. Ngomong-ngomong, apakah kau tahu apa yang ada di ujung sana?" tanya Liu Bai kepada Sun Wukong.

'Tidak.' jawab Sun Wukong.

"Di ujung sana ada tempat di mana aku mulai berlatih seni bela diri. Dan di tempat itu pula aku mendapatkan sesuatu yang di sebut dengan amarah dan dendam. Sisi baiknya, aku dapat bertemu denganmu, Raja Kera. Sisi buruknya, aku kehilangan seseorang yang sudah ku anggap sebagai saudara. Untuk sekarang, aku akan meningkatkan kekuatanku. Setelah ku rasa cukup, aku akan memusnahkan sekte dan orang-orang yang bersangkutan di dalamnya. Aku Liu Bai, bersumpah akan membalas perbuatan yang telah mereka lakukan." ungkap Liu Bai.

'Kekeke... Apapun keputusanmu, aku pasti akan bersamamu dan membantumu.' ujar Sun Wukong membalas perkataan Liu Bai.

Kemudian tanpa banyak berkata-kata lagi, Liu Bai mengambil ancang-ancang dan melompat dengan sekali dorongan menggunakan kedua kakinya.

Whoosh-!

Liu Bai pun terbang jauh mengarah ke Timur Laut.

***

Di dalam hutan, sebuah gerobak dengan seekor kuda yang menariknya sedang melewati jalanan yang sepi. Ada 2 orang yang duduk di depan dengan salah satu dari mereka berdua yang mengendarainya. Kedua orang itu mengenakan jubah bertudung dengan penutup wajah yang menutupi hidung hingga dagu. Lalu di belakangnya, tepatnya di atas gerobak itu, terbaring seorang wanita yang tak sadarkan diri sedang terikat dengan tali di seluruh tubuhnya dan kain yang menutupi mulutnya.

"Kira-kira berapa lama lagi kita akan sampai ke Hutan Kematian?" tanya orang yang mengendarai.

"Mungkin sekitar 2 jam lagi." jawab orang yang duduk di sebelahnya.

"Kalau begitu akan ku percepat agar tugas kita cepat selesai." ujar orang yang mengendarai.

"Ya." Orang yang duduk di sebelahnya membalas perkataannya.

Orang yang mengendarai pun mengibaskan tali yang mengikat pada kudanya. Di saat bersamaan, kudanya pun mulai mempercepat langkah kakinya.

Terpopuler

Comments

Raimon

Raimon

Kalau disebelah khasiat pil akan cepat hilang kalau tidak disimpan dalam botol khusus....kebodohan berikutnya...m

2023-10-12

0

Raimon

Raimon

Blm ada cincin yaa ...kok Sun Go Kongnya miskin...biasanya dewa itu ada harta Karun nya....Kebodohan berikutnya....

2023-10-12

0

Sekte daun kering🤔ratakan dengan tanah

2023-08-31

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Peninggalan
2 Ch. 2 - Peninggalan II
3 Ch. 3 - Peninggalan III
4 Ch. 4 - Peninggalan IV
5 Ch. 5 - Peninggalan V
6 Ch. 6 - Peninggalan VI
7 Ch. 7 - Ancaman
8 Ch. 8 - Ancaman II
9 Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10 Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11 Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12 Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13 Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14 Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15 Ch. 15 - Pil
16 Ch. 16 - Pil II
17 Ch. 17 - Seorang Wanita
18 PEMBERITAHUAN
19 Ch. 18 - Seorang Wanita II
20 Ch. 19 - Seorang Wanita III
21 Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22 Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23 Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24 Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25 Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26 Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27 Ch. 26 - Penawaran
28 Ch. 27 - Penawaran II
29 Ch. 28 - Pembuktian
30 Ch. 29 - Pembuktian II
31 Ch. 30 - Permintaan
32 Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33 Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34 Ch. 33 - Rencana
35 Ch. 34 - Rencana II
36 Ch. 35 - Rencana III
37 Ch. 36 - Rencana IV
38 Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39 Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40 Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41 Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42 Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43 Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44 Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45 Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46 Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47 Ch. 46 - Pemenang
48 Ch. 47 - Hutan Kematian
49 Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50 Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51 Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52 Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53 Ch. 52 - Pembalasan
54 Ch. 53 - Pembalasan II
55 Ch. 54 - Pembalasan III
56 Ch. 55 - Pembalasan IV
57 Ch. 56 - Pembalasan V
58 Ch. 57 - Pembalasan VI
59 Ch. 58 - Pengikut
60 Ch. 59 - Pengikut II
61 Ch. 60 - Pengikut III
62 Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ch. 1 - Peninggalan
2
Ch. 2 - Peninggalan II
3
Ch. 3 - Peninggalan III
4
Ch. 4 - Peninggalan IV
5
Ch. 5 - Peninggalan V
6
Ch. 6 - Peninggalan VI
7
Ch. 7 - Ancaman
8
Ch. 8 - Ancaman II
9
Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10
Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11
Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12
Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13
Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14
Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15
Ch. 15 - Pil
16
Ch. 16 - Pil II
17
Ch. 17 - Seorang Wanita
18
PEMBERITAHUAN
19
Ch. 18 - Seorang Wanita II
20
Ch. 19 - Seorang Wanita III
21
Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22
Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23
Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24
Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25
Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26
Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27
Ch. 26 - Penawaran
28
Ch. 27 - Penawaran II
29
Ch. 28 - Pembuktian
30
Ch. 29 - Pembuktian II
31
Ch. 30 - Permintaan
32
Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33
Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34
Ch. 33 - Rencana
35
Ch. 34 - Rencana II
36
Ch. 35 - Rencana III
37
Ch. 36 - Rencana IV
38
Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39
Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40
Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41
Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42
Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43
Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44
Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45
Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46
Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47
Ch. 46 - Pemenang
48
Ch. 47 - Hutan Kematian
49
Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50
Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51
Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52
Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53
Ch. 52 - Pembalasan
54
Ch. 53 - Pembalasan II
55
Ch. 54 - Pembalasan III
56
Ch. 55 - Pembalasan IV
57
Ch. 56 - Pembalasan V
58
Ch. 57 - Pembalasan VI
59
Ch. 58 - Pengikut
60
Ch. 59 - Pengikut II
61
Ch. 60 - Pengikut III
62
Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!