Ch. 5 - Peninggalan V

Di tempat di mana Liu Bai dan juga Zhou Ming yang sedang tengah duduk memulihkan kondisi tubuh, mereka berdua memakan waktu yang cukup lama. Hal tersebut membuat Zhou Ming berpikir dan berkata kepada Liu Bai.

"Saudara Liu, sepertinya perkataanmu yang sebelumnya memang benar. Kita sudah beristirahat cukup lama. Namun belum ada tanda-tanda salah satu Tetua mengejar kita berdua. Apakah sekarang kita bisa bernafas lega?" ungkap Zhou Ming dengan sedikit senyuman dan bertanya kepada Liu Bai untuk memastikan situasi mereka berdua saat ini.

"Jangan bertanya padaku, Saudara Zhou. Apakah kau berharap aku dapat mengetahuinya? Apapun bisa terjadi dalam situasi seperti ini." ujar Liu Bai membalas perkataan Zhou Ming.

"Yah, aku sudah menduganya. Hahaha..." Zhou Ming tertawa kecil setelah mendengar perkataan dari Liu Bai.

Liu Bai dan juga Zhou Ming terdiam sejenak memandangi langit malam. Tak lama kemudian, Zhou Ming bertanya kepada Liu Bai.

"Saudara Liu, apakah kau mempunyai seseorang yang sangat berharga saat ini?" Tangan kanan Zhou Ming menggenggam sebagian pakaian tepat di antara kedua dadanya.

"Tidak ada." Liu Bai menjawabnya dengan wajah datar.

"Apakah kau serius tidak mempunyainya?!" Zhou Ming yang terkejut mendengarnya langsung menanyakan jawaban yang di berikan oleh Liu Bai dan menatap Liu Bai dengan wajah serius.

"Kau sangat blak-blakan sekali, Saudara Zhou. Apakah bagi seseorang yang sebatang kara dapat mempunyainya?" Liu Bai membalas perkataan Zhou Ming.

"...!" Zhou Ming sontak terkejut sesaat setelah Liu Bai mengatakannya.

"Kau benar. Maafkan aku, Saudara Liu. Aku benar-benar tidak mengetahuinya." Zhou Ming merasa bersalah atas pertanyaannya tersebut.

"Tidak apa-apa. Aku juga tidak terlalu memikirkannya. Kalau kau memang ingin tahu seseorang yang berharga untuk ku sebelumnya, itu adalah kakek ku. Beliau yang membesarkanku seorang diri. Namun sayangnya, beliau tiada setahun sebelum aku memasuki sekte Daun Tua. Bagaimana denganmu, Saudara Zhou?" Liu Bai berbalik bertanya kepada Zhou Ming untuk mencairkan suasana.

"Begitu, ya. Kakekmu pasti orang yang sangat hebat. Orang yang sangat berharga bagiku adalah adik sepupuku. Hanya dia seorang yang berarti dalam hidupku. Saat kami kecil dulu, kami selalu bermain bersama. Kau tahu, dia sangat lucu saat sedang marah. Terkadang aku suka menjahilinya. Namun seiringnya kami bertambah usia, kami di pisahkan oleh Kepala Keluarga kami. Itu karena dia sangat berbakat. Aku sangat bahagia melihat bakatnya itu. Sejak kami di pisahkan, aku tak pernah melihatnya lagi. Aku berpikir untuk menjadi kuat agar dapat bertemu dengannya lagi. Jadi karena itulah aku sampai kabur dari rumah dan pada akhirnya berakhir menjadi seperti ini. Hahaha..." ungkap Zhou Ming sambil tertawa kecil.

"Bukankah itu lucu, Saudara Liu? Aku benar-benar layak untuk di tertawakan." sambung Zhou Ming lagi.

"Setidaknya aku tidak akan menertawakanmu. Aku beruntung bisa bertemu dengan orang hebat sepertimu di kehidupan ini, Saudara Zhou." ungkap Liu Bai membalas perkataan Zhou Ming.

"..." Zhou Ming terdiam sejenak setelah mendengar perkataan dari Liu Bai dengan kedua matanya yang terbuka lebar.

"Terimakasih banyak, Saudara Liu. Aku benar-benar sangat menghargainya. Setelah kita berhasil melewati situasi ini, aku pasti akan memperkenalkanmu dengan adik sepupuku. Namun jangan salahkan aku kalau nantinya dia tak akan memperdulikanmu. Hahaha..." ungkap Zhou Ming atas perasaan terimakasihnya itu terhadap Liu Bai dengan gembira.

"Dengan senang hati aku akan menantikannya." Liu Bai membalas perkataan Zhou Ming dengan senyum kecil.

"Baiklah. Apakah sebaiknya kita kembali melanjutkan pergerakan kita, Saudara Liu?" tanya Zhou Ming kepada Liu Bai.

"Aku tidak keberatan. Kondisi tubuhku sudah lebih baik dari pada sebelumnya. Bagaimana dengan kondisimu, Saudara Zhou?" ujar Liu Bai dan berbalik menanyakan kondisi Zhou Ming.

"Aku juga sudah merasa lebih baik dari pada sebelumnya. Kalau begitu mari kita lanjutkan, Saudara Liu." ujar Zhou Ming kepada Liu Bai sambil beranjak berdiri.

"Tentu." Liu Bai pun juga turut beranjak berdiri.

Setelah Liu Bai dan Zhou Ming berdiri, mereka berdua pun saling bertatap muka dan menganggukkan kepala. Sesaat kemudian, Liu Bai dan juga Zhou Ming mulai kembali melangkahkan kaki mereka.

Tak lama kemudian, waktu telah berlalu selama kurang lebih 15 menit sejak Liu Bai dan juga Zhou Ming kembali bergerak. Di tengah pergerakan mereka berdua, Zhou Ming membuka pembicaraan kepada Liu Bai.

"Hei, Saudara Liu. Apakah kau pikir kelompok kecil yang lain sudah berhasil melewati situasi ini?" Zhou Ming bertanya kepada Liu Bai.

"Aku juga tidak tahu. Apakah kau mengkhawatirkan mereka?" Liu Bai berbalik bertanya kepada Zhou Ming.

"Sebagai seseorang yang memulai rencana pelarian ini, tentu saja aku mengkhawatirkan mereka. Aku hanya berharap mereka baik-baik saja." ungkap Zhou Ming.

"Kita berharap saja yang terbaik. Di masa depan kita pasti akan bertemu dengan mereka lagi dan kita akan saling tertawa di Kedai Minuman bersama-sama." ujar Liu Bai kepada Zhou Ming dengan perkataannya yang menenangkan rasa kekhawatiran Zhou Ming.

"Kau benar." balas Zhou Ming dengan senyum kecil yang terlihat di wajahnya.

'Semoga saja apa yang ku katakan benar-benar terjadi.' gumam Liu Bai di dalam hatinya.

Tak lama setelah itu, di dalam keheningan malam yang hanya terdengar langkah kaki Liu Bai dan juga Zhou Ming, tiba-tiba Zhou Ming tersentak dan kedua matanya terbuka lebar dengan wajah yang di penuhi ketakutan.

"Saudara Liu, awas!" seru Zhou Ming dan menabrakkan dirinya ke arah Liu Bai saat mereka berdua tengah berlari.

"...?!" Liu Bai sontak terkejut dan bingung ketika Zhou Ming tiba-tiba menabrakkan dirinya ke arah Liu Bai. Liu Bai pun langsung terpental jatuh dan menabrak ke sebuah pohon besar di sekitarnya.

Kemudian tiba-tiba dari belakang Qi berkecepatan tinggi datang seperti peluru dan meluncur tepat ke arah Zhou Ming.

Slub-!

"Gahhh!" Zhou Ming tak dapat menghindari serangan tersebut yang tepat menembus jantungnya dan mulai berteriak kesakitan.

"...!" Liu Bai sangat terkejut saat menyadari Zhou Ming yang terkena serangan dan terbaring di tanah.

"Saudara Zhou!" Liu Bai pun bergegas bangkit dan menuju ke arah Zhou Ming yang sedang tergeletak di tanah.

"Sadarlah, Saudara Zhou!" Liu Bai berusaha menyadarkan Zhou Ming yang hampir kehilangan kesadarannya akibat serangan yang tepat mengenai jantungnya tersebut.

Sesaat Zhou Ming pun mulai kembali tersadar dan menatap Liu Bai yang sedang menahan kepalanya dengan tangan kanannya tersebut.

"Sa-... u-... ra... Liu... Uhuk-huk!" Darah keluar dari mulut Zhou Ming saat akan menyebut nama Liu Bai.

"Berhentilah berbicara terlebih dahulu!" seru Liu Bai sembari menahan darah yang keluar dari dalam tubuh Zhou Ming menggunakan tangan kirinya.

"Ja-... ngan... kha-... ti-... kan... a-... ku. Per-... gi-... lah!" ujar Zhou Ming kepada Liu Bai dengan terbata-bata.

'Cih, sialan!' gumam Liu Bai di dalam hatinya dengan rasa kesal dan khawatir.

Kemudian tiba-tiba Qi dengan kecepatan tinggi seperti peluru kembali datang dan mengarah ke arah Liu Bai.

Slub-!

"Gahhh!" Liu Bai berteriak kesakitan dan terkejut karena tiba-tiba dirinya terkena serangan yang menembus tepat di pundak kirinya.

"Ternyata yang satu ini meleset."

"...!" Liu Bai yang masih kesakitan sontak mendengar suara yang di kenalnya dari atas.

Kemudian Liu Bai pun melihat ke arah di mana suara itu berasal dengan geram sambil berteriak dengan keras.

"Xi Chuan...!"

Terpopuler

Comments

Habisi saja Sekte nya nanti Bai
Jadilah 💪💪💪💪💪

2023-08-31

0

Harman LokeST

Harman LokeST

kuatkan tekadmu Liu Bai kuatkan tekadmu

2023-01-31

0

Pendekar

Pendekar

kurang ajar nyerang sembunyi

2021-03-24

0

lihat semua
Episodes
1 Ch. 1 - Peninggalan
2 Ch. 2 - Peninggalan II
3 Ch. 3 - Peninggalan III
4 Ch. 4 - Peninggalan IV
5 Ch. 5 - Peninggalan V
6 Ch. 6 - Peninggalan VI
7 Ch. 7 - Ancaman
8 Ch. 8 - Ancaman II
9 Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10 Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11 Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12 Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13 Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14 Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15 Ch. 15 - Pil
16 Ch. 16 - Pil II
17 Ch. 17 - Seorang Wanita
18 PEMBERITAHUAN
19 Ch. 18 - Seorang Wanita II
20 Ch. 19 - Seorang Wanita III
21 Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22 Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23 Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24 Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25 Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26 Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27 Ch. 26 - Penawaran
28 Ch. 27 - Penawaran II
29 Ch. 28 - Pembuktian
30 Ch. 29 - Pembuktian II
31 Ch. 30 - Permintaan
32 Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33 Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34 Ch. 33 - Rencana
35 Ch. 34 - Rencana II
36 Ch. 35 - Rencana III
37 Ch. 36 - Rencana IV
38 Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39 Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40 Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41 Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42 Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43 Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44 Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45 Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46 Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47 Ch. 46 - Pemenang
48 Ch. 47 - Hutan Kematian
49 Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50 Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51 Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52 Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53 Ch. 52 - Pembalasan
54 Ch. 53 - Pembalasan II
55 Ch. 54 - Pembalasan III
56 Ch. 55 - Pembalasan IV
57 Ch. 56 - Pembalasan V
58 Ch. 57 - Pembalasan VI
59 Ch. 58 - Pengikut
60 Ch. 59 - Pengikut II
61 Ch. 60 - Pengikut III
62 Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63 PEMBERITAHUAN
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Ch. 1 - Peninggalan
2
Ch. 2 - Peninggalan II
3
Ch. 3 - Peninggalan III
4
Ch. 4 - Peninggalan IV
5
Ch. 5 - Peninggalan V
6
Ch. 6 - Peninggalan VI
7
Ch. 7 - Ancaman
8
Ch. 8 - Ancaman II
9
Ch. 9 - Pertemuan Yang Di Takdirkan
10
Ch. 10 - Pertemuan Yang Di Takdirkan II
11
Ch. 11 - Teknik Bela Diri Terkuat
12
Ch. 12 - Teknik Bela Diri Terkuat II
13
Ch. 13 - Teknik Bela Diri Terkuat III
14
Ch. 14 - Teknik Bela Diri Terkuat IV
15
Ch. 15 - Pil
16
Ch. 16 - Pil II
17
Ch. 17 - Seorang Wanita
18
PEMBERITAHUAN
19
Ch. 18 - Seorang Wanita II
20
Ch. 19 - Seorang Wanita III
21
Ch. 20 - Seorang Wanita IV
22
Ch. 21 - Menuju Ibukota Kekaisaran Biru Langit
23
Ch. 22 - Kediaman Keluarga Wu
24
Ch. 23 - Kediaman Keluarga Wu II
25
Ch. 24 - Kediaman Keluarga Wu III
26
Ch. 25 - Kediaman Keluarga Wu IV
27
Ch. 26 - Penawaran
28
Ch. 27 - Penawaran II
29
Ch. 28 - Pembuktian
30
Ch. 29 - Pembuktian II
31
Ch. 30 - Permintaan
32
Ch. 31 - Serikat Dagang Matahari Terbit
33
Ch. 32 - Serikat Dagang Matahari Terbit II
34
Ch. 33 - Rencana
35
Ch. 34 - Rencana II
36
Ch. 35 - Rencana III
37
Ch. 36 - Rencana IV
38
Ch. 37 - Sekte Awan Darah
39
Ch. 38 - Sekte Awan Darah II
40
Ch. 39 - Sekte Awan Darah III
41
Ch. 40 - Sekte Awan Darah IV
42
Ch. 41 - Akhir Dari Penyerangan
43
Ch. 42 - Hadiah Peringatan Dan Ancaman Baru
44
Ch. 43 - Kedatangan Seorang Tamu
45
Ch. 44 - Pertarungan Kecil
46
Ch. 45 - Pertarungan Kecil II
47
Ch. 46 - Pemenang
48
Ch. 47 - Hutan Kematian
49
Ch. 48 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal
50
Ch. 49 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal II
51
Ch. 50 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal III
52
Ch. 51 - Penyerangan! Kenangan Yang Tertinggal IV
53
Ch. 52 - Pembalasan
54
Ch. 53 - Pembalasan II
55
Ch. 54 - Pembalasan III
56
Ch. 55 - Pembalasan IV
57
Ch. 56 - Pembalasan V
58
Ch. 57 - Pembalasan VI
59
Ch. 58 - Pengikut
60
Ch. 59 - Pengikut II
61
Ch. 60 - Pengikut III
62
Ch. 61 - Pendaftaran Turnamen Perekrutan Sekte Bintang Surgawi
63
PEMBERITAHUAN

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!