Ditempat lain.
Jeslin sedang bersantai di ruang keluarga bersama Marcel sementara orang tua Marcel mengobrol dengan Pak Joko dan Bu Vika.
"Jeslin." Panggil Marcel.
"Iya." Jawab Jeslin sembari menonton tv.
"Apa kau dan Max berpacaran?." Tanya Marcel.
"Tidak,kami hanya berteman.kenapa kau bertanya begitu begitu?." Tutur Jeslin.
"Tidak Apa - apa,aku hanya bertanya saja. "Jawab Marcel.
Jeslin merasa heran dengan pertanyaan Marcel,namun ia mencoba untuk tidak ambil pusing.
Keesokan harinya.
Jeslin sedang bersiap untuk berangkat kekantor.
Hari ini aura Jeslin sangat lah cerah,ia terlihat begitu bersemangat tidak seperti biasanya,yang selalu bersungut-sungut.
"Ada yang cerah banget sih hari ini aura nya." Kata Bu Vika sembari menyenggol suami nya.
Pak Joko pun melihat ke Jeslin dan tersenyum.
"Siapa Ma?" Tanya Jeslin.
"Ya siapa lagi,anak mama yang ini dong." Jawab Bu Vika sembari mencolek dagu Jeslin.
"Apaan si Ma,kayak ny biasa aja." Saut Jeslin.
"Jeslin."
"Iya Pa."
"Apa kamu dan Marcel Pacaran?." Tanya Pak Joko.
"Pa,Jeslin dan Marcel sudah berteman dari kecil,mana mungkin kami pacaran." Jawab Jeslin dengan cepat.
"Kalau iya juga tidak apa - apa.Papa nyakin Om leo juga pasti sangat senang dan setuju.* Kata Pak Joko.
Jeslin pun hanya diam dan mengeleng - gelengkan kepala mendengar kata - kata ayah nya.
Sementara di tempat lain.
Max sedang sarapan bersama ibu nya.
Ting
Tong
Terdengar suara bel rumah berbunyi.
Pembantu di rumah Max pun membuka kan pintu.
Tidak berapa lama, pembantu itu kembali ke dalam dan mendekati meja makan.
"Siapa Bi?." Tanya Bu Elis.
"Non Fanni di luar Bu." Jawab Sang pembantu.
Mendengar nama Fanni,Max mengangkat wajah nya dan melihat ke ibu nya.
"Kenapa Fanni datang pagi - pagi?." Tanya Max.
"Mama yang menyuruh nya datang,agar dia bisa ikut kamu main - main kantor." Jawab Bu Elis tersenyum.
"Ma,Kantor ku bukan tempat main - main,aku mana ada waktu menemani nya mengobrol." Jawab Max dengan wajah kesal karena Ibu nya mulai memaksa nya untuk dekat dengan Fanni.
"Dia tidak akan menganggu mu,dia hanya pergi sebentar,nanti siang kamu antar dia pulang,kan biar bisa tahu di mana rumah Fanni." Kata Bu Elis lagi.
"Ma..."
"Sudah lah Max,untuk sekali ini saja,turuti mau nya mama, enggak berat kok mau nya Mama." Kata Bu Elis lagi.
Max pun menghela nafas melihat Ibu nya yang mulai menyebalkan bagi nya soal mencarikan wanita.
Diusia Max yang tak lagi muda,Usia yang sudah memasuki kepala 3,Bu Elis berharap Agar Max segera menikah.
Selesai sarapan,Max pun berangkat bersama Fanni, di antar Bu Elis sampai ke teras rumah.
Perjalanan menuju ke kantor.
Max tidak banyak bicara dan ia hanya diam saja saat dalam perjalanan.
"Max,aku minta maaf sudah menganggumu."Kata Fanni dengan suara pelan.
"Tidak apa - apa,aku juga minta maaf kalau ibu ku terlalu memaksa mu." Jawab Max.
Fanni bisa melihat ke tidak nyamanan di wajah Max kan
Beberapa saat Kemudian.
Mobil Max pun memasuki halaman kantor nya.
"Ayo turun." ajak Max sembari membuka sabuk pengaman nya.
"Em Max." Panggil Fanni dan membuat Max yang ingin membuka pintu mobil terhenti.
"Iya."
"Aku pulang saja ya,aku tidak ingin menganggu kerja mu." Kata Fanni.
"Tidak apa - apa, ayo lah masuk." Jawab Max.
"Tidak usah Max,aku pulang saja,kalau Tante Elis bertanya, bilang saja aku sudah di sini sampai siang." Kata Fanni.
"Tidak apa apa Fanni,justru aku yang tidak enak dengan mu,jika aku sibuk kau bisa jalan - jalan di sekitar kantor ku, Ayo lah mampir sebentar." Jawab Max yang tidak enak membiarkan Fanni pulang hanya karena dirinya tidak senang dengan datang nya Fanni.
Fanni pun tersenyum ragu dan mengiyakan Max untuk masuk sebentar di kantor Max.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
aan suriyanto
💪💪💪
2021-08-05
1
Mama amiinn Asis
aku lebih suka jeslin ama max
2021-05-03
3
Jong Epha Yunitaggf
hehehe.
2021-04-07
0