Keesokan harinya
Jeslin sedang bersiap untuk pergi ke pameran lukisan,tiba - tiba ia mendengar ketukan pintu dari luar kamar.
Tok
Tok
Tok
"Nak,Mama boleh masuk?." Tanya Bu Vika.
"Iya Ma masuk aja,gak di kunci kok." Jawab Jeslin sedikit berteriak.
Bu Vika pun masuk ke dalam dan melihat putri nya sedang berias di depan cermin.
"Mau kemana Nak?" Tanya Bu Vika.
"Mau jalan sama teman Ma." Jawab Jeslin.
"Teman apa Pacar?" Tanya Bu Vika lagi sembari tersenyum.
"Teman Ma." jawab Jeslin.
"Oh begitu,teman kamu sudah datang tu,sedang di ruang tamu sama Papa." Kata Bu Vika memberi tahu.
"Benarkah Ma,kenapa Mama tidak bilang dari tadi."Jawab Jeslin.
"Barusan Mama memberi tahu mu,Mama turun dulu ya Sayang." Kata Bu Vika dan Jeslin pun mengiyakan.
Setelah Mama nya keluar dari kamar nya,Jeslin dengan cepat menyisir rambut nya dan mengambil ponsel dan tas yang lalu turun ke bawah.
Saat jeslin turun dan menuju ke ruang tamu,ia melihat Max mengobrol dan tertawa bersama Ayah nya.
Jeslin terlihat Heran,bagaimana Bisa Max se akrab itu dengan Ayah nya yang terkenal tegas.bahkan mereka tertawa bersama saat mengobrol membuat Jeslin bisa melihat tawa di wajah Max yang sudah lama tidak ia lihat.
"Itu Jeslin sudah datang." Kata Pak Joko.
"Iya Om,Kalau begitu saya Pamit pergi dulu bersama Jeslin." Kata Max.
"Iya- iya tolong Jaga putri Om Max." Kata Pak Joko,Max pun mengangguk kan kepala dan berjalan keluar dari rumah.
"Papa,Mama,Jeslin jalan dulu ya." Pamit Jeslin dan mencium tangan kedua orang tua nya.
"Iya Nak,hati - hati di jalan." Ujar Bu Vika.
•••
Dihalaman Rumah.
Max bergegas membukakan pintu mobil untuk Jeslin.Jeslin pun segera masuk meski dia sedikit aneh diperlakukan Max.
"Terimakasih." kata Jeslin sebelum masuk ke mobil dan di balas senyuman oleh Max.
Dalan perjalanan Suasana di mobil sangat sunyi,max pun menyala kan sebuah lagu Rock agar suasana terasa Ramai.
"Bisa kah kau menganti lagu mu yang lebih lembut." Ketus Jeslin.
"Oh,kau suka yang Romantis ya,baik lah." Kata Max dan menyetel lagu slow.
"Kau tidak pernah berubah,masih saja sangat jutex." Kata Max dan kembali mengfokus kan menyetir.
"Gadis Jutex apa kau sudah makan?" Tanya Max.
"Kenapa kau mulai lagi?" Saut Jeslin.
"Apa nya?"
"Panggilan itu,aku sangat tidak menyukai nya." Ketus Jeslin.
"Tapi aku menyukai nya,tapi kalau kau tidak suka,maka bersikap lembut dan manis lah pada ku,mungkin saja aku akan berbaik hati mengubah panggilan itu." Ucap Max tersenyum.
"Terserah kau saja." Jawab Jeslin.
Sesampai di Gedung Suan,Jeslin pun melangkah masuk bersama Max,ia sangay senang datang ke tempat Pameran lukisan ini,begitu banyak Pelukis - pelukis terkenal yang Karyanya di suka Oleh Jeslin.
Jeslin jalan - jalan di ikuti max melihat lukisan yang terpanjang di gedung itu.Sesekali Max curi - curi pandang melihat Jeslin yang tampak sangat serius melihat Lukisan.
"Kau sangat menyukai lukisan,kenapa tidak jadi pelukis saja." Tanya Max.
"Aku juga menginginkan nya,tapi itu tidak mungkin." Jawab Jeslin.
"Kenapa?" Tanya Max lagi.
"Mau tahu aja." jawab Jeslin.
Max kembali tersenyum saat Jeslin yang lagi - lagi menjawab nya dengan ketus,semakin membuat rasa Jail Max di masa lalu kembali,untuk selalu memanggil Jeslin Gadis Jutex dan membuat Jeslin marah.
.
.
.
.
.
Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
aan suriyanto
up thor
2021-08-05
1
Bundane Rendy Rendut
lanjut
2021-04-29
1
Jong Epha Yunitaggf
wkwkwk
2021-04-07
1