"Kau hanya belum terbiasa,nanti kau juga akan terbiasa,nikmati saja." Kata Kinan memberi semangat pada sahabat nya.
"Iya Kinan,kau lagi apa?" Tanya Jeslin.
"Hanya sedang duduk sambil menelepon mu,apa kau sudah makan?."Ujar Kinan.
"Belum,aku tidak ad nafsu makan hari ini." Jawab Jeslin.
"Nikmati saja Jeslin,jangan terlalu di jadikan Beban.kau harus makan agar tidak sakit." tutur Kinan.
"Iya Kinan,sebentar lagi aku akan ke kantin untuk makan." Jawab Jeslin.
Selesai bertelefonan sejenak dengan Kinan,Jeslin pun keluar dari ruangan nya untuk ke kantin makan siang,sebelum ia ke kantin,Ia lebih dulu ke ruangan Ayah nya untuk mengajak serta ayah nya untuk makan siang.
Jeslin pun masuk tanpa mengetuk pintu dan ternyata ada orang di dalam.
"Maaf Pa,aku akan keluar."Kata Jeslin yang masih berdiri di ambang pintu.
"Tidak apa - apa,masuk lah nak." kata Pak Joko.
Jeslin pun masuk dan melihat sosok pria yang membelakangi nya ternyata Max.
"Seperti nya aku sangat sering bertemu dengan nya akhir - akhir ini."Gumam Jeslin dalam hati.
"Hai Jeslin."Sapa Max.
"Hai Max." Balas Jeslin.
"Ada Apa nak?" Tanya pak Joko.
"Aku ingin mengajak Papa makan siang.."Jawab Jeslin.
"Papa sudah makan nak, Bagaimana kalau dengan Max saja,Max juga kebetulan belum makan." Kata Pak Joko.
Max yang mendengar langsung membuang nafas dengan berat.
"Bagaimana Max,apa kau bisa makan siang dengan Jeslin." Tanya Pak Joko.
"Iya Om,saya Bisa." Jawab Max tersenyum tipis.
Sementara Jeslin yang akan makan dengan Max,merasa Gugup bercampur kesal karena malah harus makan siang dengan Laki - laki yang suka membuat nya marah.
.
.
.
.
.
Dikantin.
Jeslin duduk saling berhadapan dengan Max,tidak ada percakapan yang berarti antara kedua nya.
Max juga terlihat sangat diam hari ini.
"Dia benar - benar tidak muda untuk di tebak,biasa nya selalu saja ada pertanyaan dan obrolan singkat antara kami."Gumam Jeslin dalam hati sambil menikmati makan siang nya.
"Apa kau sakit?" Tanya Jeslin yang lebih dulu membuka percakapan.
"Tidak." jawab Max.
"Lalu kenapa kau diam?."Tanya Jeslin.
"Tidak apa - apa,aku hanya sedang tidak ingin mendengar ketusan mu." Jawab Max sembari tersenyum kecil.
"Maksud nya?."
"Kalau aku ajak bicara,kau pasti akan menjawab ku dengan ketus. dan itu sangat menyeramkan." Jelas Max.
"Apa aku selalu seperti itu." Tanya Jeslin.
"Kau saja tidak menyadari nya." Jawab Max dan tersenyum lagi.
Jeslin pun tertawa seketik mendengar kata - kata Max,sementara Max makin melebar kan senyuman saat Jeslin tertawa,karena baru kali ini dia melihat Jeslin tertawa di hadapan nya.
"Aku Minta maaf jika aku bersikap berlebihan pada mu,aku bukan orang seperti itu." Kata Jeslin setelah puas tertawa.
"Tidak masalah,karena aku suka kau." Kata Max.
"Apa?,kau suka aku?."Tanya Jeslin.
"Maksud ku,aku suka kau bersikap begitu." Jawab Max.
"Oh begitu..." Jawab Jeslin membulatkan bibir nya.
Setelah selesai makan siang,Jeslin mengantar Max sampai di teras kantor.
"Aku harus kembali ke kantor." kata Max.
"Baik lah,hati - hati." saut Jeslin tersenyum.
Saat mobil Max berjalan pergi dari halaman perkantoran Jeslin, Jeslin pun kembali ke ruangan nya.
"Iya tersenyum malu - malu saat mengingat kekonyolan Max yang lebih memilih diam dari pada mendengar jawaban ketus nya.
.
.
.
.
**Bersambung
Jangan lupa Like dan Vote nya ya**.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 94 Episodes
Comments
Liyana Marzia Sultan
kbar baik
2021-08-27
3
aan suriyanto
💪💪💪
2021-08-05
1
Jong Epha Yunitaggf
wkwkwk
2021-04-07
1