20 - Merasa Bersalah

"Max." Panggil Fanni.

"Fanni." Ucap Max saat menoleh ke arah sumber suara.

Sementara Jeslin tampak salah tingkah saat melihat Gadis waktu itu yang ada di kantor Max.

"Max,kau disini?." Tanya Siska sembari tersenyum melihat ke arah Jeslin.

"Iya, Jeslin kenalkan ini Fanni teman ku." Kata Max.

"Hai,aku Jeslin." Kata Jeslin memperkenalkan diri.

"Hai Juga Jeslin,aku Fanni." Saut Fanni.

Saat Jeslin dan Fanni baru melepas tangan nya,tiba - tiba Ibu Fanni datang.

"Max,kau sedang apa disini dengan wanita lain,kenapa tidak sama Fanni." Kata Bu Amira yang berfikir perjodohan Anak nya akan berjalan lancar dengan Max,tapi malam ini malah melihat Max dengan wanita lain.

"Maksud nya Tante?." Tanya Max heran.

"Mama kamu dan Tante kan sudah sepakat menjodohkan kalian,bagaimana kamu malah jalan dengan wanita lain." Kata Bu Amira.

"Mama jangan gitu dong Ma." Kata Fanni tidak enak dilihat oleh orang.

Jeslin yang mendengar kata - kata tak mengenakan dari Ibu nya Fanni dan di lihat oleh orang - orang sekitar pun menjadi kesal.

"Maaf,saya permisi dulu." Kata Jeslin dan berjalan keluar dari Restoran.

"Tante seperti nya anda sudah salah paham." Kata Max dan berjalan ingin mengejar Jeslin yang sudah keluar dari Restoran lebih dulu.

Max pun ingin mengejar Jeslin,namun di tahan oleh pelayan,karena Max belum membayar tagihan makanan yang sudah ia pesan.

Max terpaksa harus sejenak membayar tagihan itu ,lalu kembali mengejar Jeslin yang sudah keluar.

Saat Max keluar sampai di halaman restoran,ia sudah tak menemukan Jeslin.

Max pun merasa kesal dan menendang sebuah kaleng minuman yang terletak di lantai.

Fanni menghampiri Max yang terlihat Kesal sembari bersandar di sebuah mobil milik orang lain.

"Max dimana Jeslin?." Tanya Fanni.

"Enggak tahu,sudah pergi." Jawab Max tak bersemangat.

"Kau harus segera mencari nya Max." kata Fanni.

Mendengar kata Fanni,Max pun segera berjalan ke mobil tanpa mengatakan apa pun lagi dan masuk ke dalam mobil nya.

Max menelusuri sepanjang jalan untuk mencari Jeslin,Max juga menghubungi Ponsel Jeslin namun tidak di angkat Jeslin.

Ditempat lain.

Jeslin termenung di dalam taxi yang membawa nya ke sebuah tempat yang ingin dia tuju.

Saat sampai di tujuan,Jeslin segera turun dan berjalan menyusuri pantai yang pernah Max membawa nya kesini.

Jeslin mencoba untuk tidak sakit hati karena ia merasa dia yang salah, karena dia pikir sudah menganggu hubungan Max dan Fanni dengan mengiyakan ajakan Max untuk jalan.

"Seharusnya aku tak melakukan itu." Kata Jeslin sembari melihat ke arah Pantai. air mata Jeslin pun menetes dan ia menangis sembari menengkuk lutut dan tertunduk menangis.

Disisi lain.

Ada seorang Pria tampan dengan sebuah gantungan Kamera melingkar di leher nya sedang mengfoto sekitaran pantai untuk menghilangkan Bosan.

Ia melihat Jeslin yang sedang menangis,Pria yang bernama Gilang itu pun duduk beberapa meter di samping Jeslin,karena Melihat Jeslin begitu sedih,Gilang hanya ingin memastikan Jeslin tidak melakukan hal yang tidak boleh di lakukan ketika orang putus asa.

Jeslin mengangkat kepala nya dan menyekat air mata nya dengan tangan nya,Gilang pun menghampiri ketika melihat Jeslin sudah agak tenang dan memberikan sebuah sapu tangan.

Sebuah sapu tangan di beri kan di hadapan nya membuat Jeslin menoleh dan melihat Sosok orang tidak di kenal.

"Tidak, terimakasih." Kata Jeslin.

Gilang pun tersenyum dan duduk di samping Jeslin.

"Aku Gilang." Kata Gilang mengulurkan tangan nya saat ia duduk di samping Jeslin.

"Jeslin."

"Apa kau sedang patah hati?." Tanya Gilang namun tidak di jawab Jeslin.

"Boleh bersedih,tapi jangan terlalu sedih,biar kan air mata kamu sejenak menghapus sedih mu." Kata Gilang.

Jeslin pun bangkit dari duduk nya dan permisi pergi,karena ia merasa Gilang terlalu Sksd (Sok Kenal Sok dekat).

Gilang pun hanya tersenyum melihat punggung wanita yang baru saja berkenalan dengan nya melangkah pergi,dan Gilang pun memaklumi,karena Jeslin berjaga - jaga mengenal orang baru.

.

.

.

.

.

Bersambung

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***