Setelah si kembar masuk ke kelas, Ara segera menuju ke kampus menggunakan jasa ojek online langganannya.
Di depan kampus nampak sudah berdiri ke dua sahabatnya Ines dan Cindy yang sudah menunggunya 5 menit yang lalu, setelah sebelumnya mendapat telepon darinya untuk menunggu dirinya didepan kampus.
Mereka menuju taman kampus dan duduk di sana sambil menunggu mata kuliah pertama yang masih 20 menit lagi akan di mulai.
"Hey pengantin baru, bagaimana malam pertamanya?" tanya Cindy dengan senyum menggoda.
Ines juga ikut menatapnya dengan tersenyum.
Ara jadi salah tingkah, dengan wajahnya yang memerah .
"Ayo jawab nyonya Raka Rahardian
Artawijaya" Ines ikut menodongnya dengan pertanyaan.
"Lihat Nes, tanda merah apa itu di lehernya?" seru Cindy tiba tiba melihat ada beberapa tanda merah yang berusaha di tutupi oleh Ara dengan rambut panjangnya.
"Apaan sih kalian?" Ara segera berlari meninggalkan ke dua temannya karena
merasa malu.
Kak Raka juga sih kenapa harus membuat tanda merah di area terbuka begini? keluhnya dalam hati.
Ines dan Cindy tertawa melihatnya, kemudian ikut berlari mengejar sahabatnya itu menuju ruang kuliah karena sebentar lagi mata kuliah pertama akan di mulai .
Waktu terus berjalan, tak terasa sudah hampir sebulan Raka dan Ara menjalani hidup sebagai pasangan suami istri, tentu banyak hal yang indah terjadi di antara mereka.
*****
Rafa baru saja selesai bertemu dengan beberapa klien bisnisnya yang ingin bekerja sama dengan perusahaannya, di temani sang sekretaris pribadinya Wisnu, yang selalu berdiri setia mendampinginya 1x24 jam.
Pemuda yang mengambil jurusan ilmu bisnis dan informatika sewaktu kuliah ini memiliki kantor cabang di Amerika, tetapi hanya di gunakan untuk mengawasi, penghubung, koordinator sekaligus menerapkan perusahaan perusahaan afiliasinya.
Setelah itu ia kembali ke apartemennya,
sementara Wisnu mencarikan makanan untuk tuannya, yang seharian ini belum makan apa pun selain air mineral.
Begitulah Rafa, jika sudah di sibukkan dengan berbagai pekerjaan, maka lupa dengan urusan perutnya, di tambah lagi ia pemilih makanan.
Tuannya itu tidak suka makanan Amerika dan makanan luar negeri lainnya karena tidak cocok dengan lidah dan perutnya, tuannya tetap meminta makanan dari negaranya.
30 menit kemudian.
Wisnu sudah kembali dengan dua kotak makanan berisi rendang dan nasi uduk.
Setelah menyajikannya ke atas meja, dia segera mengambil posisi berdiri tidak jauh dari tuannya menunggu perintah selanjutnya.
"Kenapa kau hanya beli dua kotak?" tanya Rafa mengamati kotak makanan itu.
"Maaf tua, saya akan membelinya
lagi " Wisnu langsung bergerak menuju pintu .
"Tidak perlu, kau duduklah di sampingku temani aku makan."
"Baik tuan." Wisnu segera mendekat dan duduk dekat tuannya.
Rafa membagi dua makanan itu, sebagian untuknya, sebagian lagi di berikan pada Wisnu.
"Makanlah, kau pasti juga lapar kan?"
"Eh ?" Wisnu terkejut, di kiranya hanya sekedar untuk duduk menemani saja.
"Tidak perlu tuan, tadi saya sudah makan
di luar."
"Aku tau kau juga belum makan seharian ini!
cepat di makan, lagi pula ini kebanyakan." Rafa mulai menyantap makanannya.
Wisnu segera meraih kotak makanannya dengan patuh, karen ia tahu tuannya adalah orang yang tidak suka di bantah.
Dia sebenarnya bukannya tidak suka ketika di tawari makanan oleh Rafa, justru baginya itu merupakan suatu kehormatan. Hanya saja ia tidak mau melewati batas dengan statusnya hanya seorang sekretaris dan pelayan.
Rafa juga sebenarnya tahu kalau sekretaris pribadinya itu belum makan seharian ini sama sepertinya. Karena dia sangat tahu kesetiaan , kepedulian sekretarisnya itu, selama dia belum makan, Wisnu juga tidak akan menyentuh makanan, selama dia belum tertidur nyenyak Wisnu pun akan terus terjaga. Bahkan meski dia sudah terbuai dengan mimpi indahnya, Wisnu akan terus terjaga demi memastikan keamanan dirinya untuk bisa tidur nyenyak tanpa ada gangguan.
Itulah sosok Wisnu, bukan hanya sekedar sekretaris yang memastikan semua pekerjaan dan perintahnya berjalan sesuai dengan keinginannya, tapi juga sebagai pelindung bagi dirinya.
"Hubungi Frans, aku akan mengadakan meeting 2 jam lagi, suru semua direktur dan manager hadir" perintah Rafa setelah menyelesaikan makanannya.
"Baik tuan." jawab Wisnu.
Meskipun berada di luar negeri, Rafa tetap mengadakan Rapat Perusahaan bersama para direktur dan manajernya yang berada di kantor pusat guna memantau perkembangan perusahaannya yang berpusat di Jakarta dari layar laptopnya secara Zoom
Selain memiliki kantor pusat , dia juga memiliki perusahaan cabang dan anak perusahaan di seluruh daerah di Indonesian, dan kadang melakukan meeting jika itu perlu.
"Apa kau sudah mengirimkan hadiahnya?"
"Sudah tuan."
"Pergilah, selesaikan urusan dengan
Mr Cray."
"Baik tuna !" Wisnu melangkah , tapi berhenti
lagi.
"Tuan, tadi Nona Levina menelpon. Dia memaksa ingin bertemu dengan anda" katanya kemudian.
Rafa menuju ranjang dan merebahkan tubuhnya.
"Pergilah, aku mau tidur, bangunkan aku dua jam lagi" katanya tidak perduli.
"Baik tuan." Wisnu segera melangkah keluar setelah mengangguk hormat pada tuannya.
Wisnu sendiri dalam menjaga keselamatan diri tuan mudanya, menyewa beberapa orang profesional yang jago bela diri dan tau menggunakan senjata untuk mengawal , menjaga dan mengawasi Rafa di mana pun tuannya itu berada saat dia tidak berada di samping tuannya.
Tapi pengawasan dan penjagaan itu di lakukan secara diam-diam agar tidak menimbulkan kecurigaan musuh.
Mereka di bayar tinggi untuk menjaga keamanan Rafa, karena ada beberapa kelompok orang yang benci dan berusaha untuk membalas dendam meski berulang kali gagal . Dendam itu di picu karena sakit hati mereka pada Rafa yang banyak menghancurkan beberapa perusahaan yang menjalankan bisnis kotor, serta menggagalkan peredaran narkotika oleh beberapa geng mafia yang mengakibatkan hancurnya bisnis mereka .
Rafa di anggap terlalu ikut campur dengan urusan mereka. Makanya ada sebagian kelompok yang tidak menyukai Rafa.
Tapi meskipun begitu, mereka tetap takut pada pemilik perusahaan RA Group ini. Pria dengan tubuh kekar dengan tinggi 185 cm ini mempunyai ilmu bela diri dan menguasai beberapa jurus karate yang dapat melumpuhkan musuh musuhnya dengan sekali pukulan. Dia juga jago dalam menggunakan berbagai jenis senjata api, benda tajam dan memanah. Dia juga rajin berolahraga untuk menguatkan otot tubuhnya.
Meski hanya seorang diri, Rafa mampu melumpuhkan 10 orang musuhnya tanpa menggunakan senjata.
Sama seperti Rafa, Wisnu juga membekali dirinya dengan ilmu bela dan karate, guna melindungi tuannya dan juga dirinya dari musuh musuh mereka.
*****
Happy reading 🙏🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
yanti@anzani.com
crita'y seru mntep thor
2022-12-12
0
Endro
mantap thor
2022-03-28
0
👑Meylani Putri Putti
2 like
2021-04-17
0