...Happy Reading....
Seperti biasa setelah lepas kuliah, Ara langsung menuju kafe tempat ia bekerja. Shiff kerjanya tidak menentu tergantung jadwal kuliahnya. Kadang masuk siang, kadang sore, kadang pagi jika tak ada jadwal kuliah. Untung manajer sekaligus pemilik cafe itu mengerti dengan statusnya yang mahasiswi. Manager juga sangat baik dan percaya padanya karena Ara adalah gadis yang jujur, rajin, bersih, ramah, murah senyum pada setiap pengunjung dan sabar melayani. Sehingga membuat pengunjung makin bertambah dari hari ke hari. Ara juga pintar memasak kue dan makanan yang lezat.
Hari ini Ara masuk jam 11 siang dan meminta izin untuk cepat kembali. Raka menelponnya untuk bertemu jam setengah 5 sore karena semalam tidak sempat bertemu. Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Ara segera pamit pada bosnya. Dia menuju sebuah mobil yang ada di seberang jalan sedang menunggunya sejak 10 menit yang lalu. Yang tak lain mobil Raka.
Raka menyambutnya sambil tersenyum
"Halo sayang."
Ara juga ikut tersenyum sumringah.
"Hay juga kak__!"
Ara segera masuk setelah Raka membukakan pintu untuknya.
"Kita kemana?" tanya Ara setelah mobil itu berjalan. Raka meraih sala satu tangannya lalu mengecupnya lembut.
"Kamu lihat saja nanti." katanya kemudian.
Ara tersenyum dan ikut menggenggam tangan Raka. Mobil melaju dengan kecepatan sedang menuju sebuah pantai yang tak jauh dari pusat kota. Ara segera membuka pintu mobil. Dia tersenyum takjub begitu melihat pemandangan indah di depannya. Hamparan laut yang berwarna biru memanjang tanpa ada batasnya. Di tambah angin bertiup sepoi-sepoi mempermainkan rambutnya yang terurai panjang.
Ara membentang kan ke dua tangannya ke atas, menghirup udara dengan mata terpejam, kemudian mengeluarkan pelan. Berulangkali dia melakukan hal itu. Dia sangat suka pantai.
Raka tersenyum menyaksikan apa yang di lakukan kekasihnya itu. Raka mendekat, lalu melingkarkan ke dua tangannya ke perut Ara meletakkan dagunya di bahu Ara, menempelkan pipi mereka.
"Apa kau suka sayang?" bisiknya lembut.
"Suka banget kak, ini indah sekali. Terima kasih sudah mengajakku ke tempat ini." kata Ara mengangguk tersenyum.
Raka menyelipkan rambut Ara ke telinga, yang di permainkan angin. Wangi harum dari rambut gadis itu menebar dan masuk ke dalam hidungnya. Perlahan ia mengecup pipi gadis itu lembut.
"Aku janji akan sering mengajakmu kesini."
"Benarkah? Terima kasih, aku sangat suka pantai."
Ara memegang tangan Raka yang sedang memeluk perutnya. Matanya menatap lurus ke depan, jarinya kadang menunjuk ke arah burung yang terbang, lalu ke arah perahu nelayan yang sedang bersiap untuk turun mencari ikan. Kemudian menunjuk pada segerombolan anak kecil yang bermain pasir, juga pada pengunjung pantai yang sedang selfi ria dengan kameranya. Keindahan alam ini mampu menghilangkan rasa capek dan penatnya setelah seharian beraktivitas.
"Sayang, maukah kau menikah denganku?" bisik Raka lembut di telinganya.
Ara terdiam, kaget.....
Perlahan dia membalikkan tubuh menghadap kekasihnya.
"M-menikah?" ia mengulanginya dengan terbata.
Raka mengangguk pelan sambil tersenyum.
"Kaka serius?"
"Iya sayang. Aku sangat serius. Mau kah kau menjadi wanitaku selamanya? Menjadi istriku? Menjadi ibu dari anak anakku?" kata Raka dengan penuh cinta, serius. Menatap wajah cantik di depannya ini.
Ara terperangah. Rasa haru dan bahagia menyeruak seketika. Antara percaya dan tidak Raka memintanya untuk menikah. Sementara dia merasa tidak pantas menjadi menjadi istri Raka.
"Apa aku bisa menjadi istri kakak? Apa aku pantas untuk itu? Kakak kan tahu status
kita sangat jauh.... " tapi ucapannya putus.
Raka segera meletakkan jari telunjuknya ke bibir Ara.
"Tahukah kamu, satu satunya perempuan yang memenuhi syarat untuk menjadi istriku adalah kamu. Cinta yang suci, pernikahan yang langgeng tidak melihat status seseorang. Karena syarat pernikahan yang langgeng adalah jatuh cinta berulang pada orang yang sama, yaitu kamu." katanya tersenyum, menatap lembut.
Perlahan ia menjatuhkan tubuhnya, berlutut di depan Ara. Dia merogoh kantung celananya, mengambil sesuatu di dalam, yang ternyata adalah sebuah kotak indah dan mewah berwarna putih keemasan.
Pelan pelan dia membuka kotak itu, sebuah cincin berlian indah dengan batu permata putih.
Ara kembali terperangah seraya menutup mulutnya dengan kedua tangan.
"Sayang, kamu adalah alasan aku tersenyum. Kamu adalah semangat ku, kekuatan, cintaku, kebahagiaanku. Jangan buat hatiku hancur dengan menolak ku sayang. Will you marry me? " kata Raka kembali mengarahkan kotak cincin itu pada Ara.
Ara lagi lagi terperangah, sedih dan terharu. Netranya memerah dan berkaca-kaca. Belum percaya dengan apa yang terjadi di depannya ini. Belum percaya jika Raka melamarnya. Haru sedih senang bahagia menjadi satu. Setitik kristal bening jatuh di pipi kirinya.
Raka langsung berdiri memegang wajahnya. Menyapu lembut air mata Ara.
"Sayang, kenapa kamu menangis? Apa kau tidak senang dengan lamaran ku?"
Ara langsung memeluk Raka.
"Tentu saja aku sangat senang kak, aku sangat bahagia. Aku hanya terkejut dan tidak percaya kakak melamar ku! Aku sangat mencintaimu. Aku mau menjadi pendamping hidupmu dan menjadi ibu untuk anak-anak mu. Hanya kakak punyaku di dunia ini selain Ines dan Cindy. Hanya kakak yang menyayangiku dengan tulus." ucapnya terisak isak.
Raka terharu mendengar penuturan itu. Dia membalas pelukan wanita pujaannya itu dengan erat. Dia mengira Ara akan menolaknya. Sebenarnya alasan dia meminta Ara datang ke taman semalam ingin melamar gadis ini. Tapi telah terjadi sesuatu yang buruk di kantor tempat dia bekerja. Masalah datang tiba-tiba membuat dia tidak bisa menemui gadis itu semalam.
Beberapa saat kemudian Raka melepaskan pelukannya. Kemudian meraih jari jemari Ara, memasangkan cincin indah itu ke jari manis Ara, lalu mengecupnya.
"Terima kasih sayang mau menerima lamaran ku dan bersedia menjadi istriku. Aku sangat senang dan bahagia sekali. Aku janji akan membahagiakan mu selamanya. Menjaga dan melindungi mu. Kita akan hidup menua bersama dengan anak anak dan cucu kita nanti," kata Raka tersenyum seraya menyapu air mata Ara lembut.
Ara menganggukkan kepala sambil tersenyum manis.
"Aku juga berjanji akan menjadi istri yang baik untuk kakak. Selalu mencintai kakak dalam suka dan duka, sehat dan sakit. Aku akan mendampingi kakak hingga akhir usiaku. Kita akan hidup bersama hingga akhir hayat, dan insyaallah sampai ke surga!"
Raka kembali tersenyum."Aamiin." ucapnya bahagia. Dia meraih tubuh kekasihnya ke dalam pelukannya. Mencium puncak kepalanya berulang. Keduanya saling berpelukan penuh haru dan bahagia.
Sebenarnya sala satu alasan Raka melamar Ara terlalu cepat karena ingin melindungi gadis ini. Yang hidup sendirian tanpa siapa pun dengan usia yang masih terlalu muda. Karena dunia ini terlalu keras dan kejam untuk usianya yang masih sangat belia.
Kejadian buruk yang menimpa Ara semalam membuat Raka takut dan khawatir membiarkan gadis itu hidup sendirian di luar sana, setelah Ara menceritakan kejadian buruk yang menimpanya semalam di taman kota. Tak ada yang di sembunyikan Ara darinya. Termasuk ciuman pertamanya yang telah direnggut oleh pria misterius semalam. Raka sangat menyesal dan bersalah karena membuat gadis ini menunggunya seorang diri di taman, hingga membuat Ara mengalami kejadian buruk itu. Entah siapa pria yang telah mengambil ciuman pertama kekasihnya ini. Tapi Raka masih sangat bersyukur pria itu tidak berbuat jahat dan menyakiti Ara.
"Kak, lihat mataharinya sudah berwarna merah dan mulai tenggelam." seru Ara menunjuk laut lepas ke arah matahari yang mulai menghilang.
Ara mengambil kameranya mengabadikan moments indah itu, mengambil foto mereka berdua membelakangi sunset. Raka memperhatikan apa yang di lakukan gadisnya dengan senyuman manis di wajah. Memang sungguh indah pemandangan alam pantai di sore hari. Tapi baginya matahari yang paling indah untuk di saksikan dan nikmati adalah Ara, gadis cantik alami bermata teduh berhati lembut. Dia mengecup pipi Ara lembut, lalu memeluknya dengan hangat dan mesra.
Azan magrib berkumandang. Mereka segera bergegas pergi dan mencari mesjid terdekat untuk menunaikan kewajiban pada sang maha pencipta.
Bersambung.
Dukung ya, masukkan ke fav ❤️. Tinggalkan like, komentar, vote, rate dan hadiah kopi 😘 Terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Putri Handayani
semangat kak
2022-01-19
1
Mommy Gyo
2 like hadir thor
2021-07-17
1
ARSY ALFAZZA
💕💕💕
2021-04-03
1