...Happy Reading....
Selesai mendonorkan darah, kedua gadis itu pulang dengan taksi online langganan mereka.
Ara memutuskan menginap di kost ines setelah di paksa sahabat nya itu. Hari yang sangat melelahkan bagi ke dua gadis itu setelah mengalami kejadian buruk yang tak terduga. Banyak hal yang ingin Ara katakan pada Ines tentang kejadian yang di alami tadi. Tapi dirinya terlalu lelah, matanya sudah sangat berat meminta hak untuk beristirahat. Tidak menunggu lama kedua sahabat itu langsung tertidur lelap.
Rumah sakit.
Setelah melakukan operasi, dokter yang bernama Rizal Prasetya menelepon seseorang.
📞"Bagaimana operasinya?" suara bariton terdengar dari seberang.
📞"Alhamdulillah lancar, tante mu sudah melewati masa kritis dan sudah ku pindahkan ke ruang perawatan."
📞"Bagus, berikan perawatan khusus padanya."
📞"Siap bos ku. Kau masih di Amerika? Kapan kau akan pulang ke Indonesia? Jangan kerja terus yang di pikirkan."
📞"Aku baru sampai di Singapura. Terus bagaimana dengan pendonornya?"
📞"Mereka sudah pulang dua jam yang lalu. Apa kau tau bos pendonornya gadis cantik dan masih sangat muda, baik pula. Bayangkan bos, dia tidak mau menerima imbalan yang aku tawarkan."
📞"Apa masih ada orang seperti itu di dunia ini? Melakukan sesuatu secara gratis?" suara di seberang menyahutinya.
📞"Hey tuan, apa kau pikir manusia di dunia ini sama? Tidak semua orang memberi bantuan mengharapkan imbalan. Contohnya gadis itu dan juga temannya yang membawa tante mu ke rumah sakit. Padahal aku sudah memaksa memberi imbalan. Tapi, mereka keduanya menolak. Terutama gadis pendonor itu. Dia ikhlas menyumbangkan darahnya."
📞"Benarkah? Siapa gadis itu?"
📞"Sorry bos, aku tidak bisa memberitahumu. Gadis itu meminta aku untuk tidak memberitahukan identitasnya."
📞"Apa maksudmu?"
📞"Si Nona cantik itu meminta syarat untuk tidak memberitahukan identitas dirinya sebagai pendonor. Dia hanya berharap semoga darah yang ia berikan dapat menyelamatkan nyawa tante mu."
📞"Sebaiknya kau pulang untuk melihat tante. Sudah ya, aku tutup teleponnya. Aku masih mau melakukan opera__."
Sambungan telpon putus dari seberang sebelum ia menyelesaikan kata katanya.
"Dasar tidak sopan." umpatnya kesal.
.
.
Kost Ines
"Nes, bangun sudah subuh." Ara menggoyang tubuh Ines.
Ines menguap sambil mengucek matanya yang masih teras berat untuk di buka.
"Ayo cepat bangun, keburu waktunya habis. Lihat tuh sudah jam 5 lewat." kata Ara kembali seraya bangkit menuju kamar mandi.
Ines pun segera meloncat bangun dari tempat tidurnya setelah melihat jam di HP Ara, pukul 05.10.
.
.
Kediaman Artawijaya.
"Pagi ma__," sapa Raka begitu sampai di meja makan.
"Pagi nak." jawab mamanya yang bernama Maya.
"Pagi Nek, pagi paman," terdengar suara mendekat ke arah mereka.
Dua anak kecil berumur 4 tahun dengan menggunakan seragam sekolah TK di temani pelayan mendekati mereka.
"Pagi Cia Cio." balas Maya seraya mencium kedua pipi cucu kembar nya itu.
Raka bangkit dari duduknya, menyambut kedua keponakannya. Dia mencium pipi tembem keponakannya ini.
"Ponakan paman tambah ganteng dan cantik." kata Raka gemes. Lalu mengendong kedua anak itu ke kursi mereka.
Pelayan segera mengambilkan sarapan si kembar bernama Cio dan Cia.
Maya menatap pelayan.
"Mana Nesa, kenapa dia belum keluar untuk sarapan?" tanya nya pada pelayan itu
"Anu Nyonya, Nona Nesa__" takut untuk mengatakan.
"Apa dia tidak pulang semalam?"
"Pulang nyonya. Nona sekarang berada di kamarnya, tapi__" pelayan itu tidak meneruskan ucapannya karena kata katanya di potong oleh maya.
"Apa dia mabuk lagi? Anak itu benar benar__!" Maya geram emosi sudah dapat menebak perkataan kepala pelayan.
"Ma__" potong Raka cepat, dia memberikan isyarat seraya menoleh kepada si kembar yang sedang asik menikmati sarapannya.
"Sam, cepat bangunkan Nesa. Katakan aku menunggunya sekarang." perintah Maya pada salah seorang pelayan laki laki yang berumur setengah abad yang berdiri tidak jauh dari meja makan bersama beberapa pelayan lainnya. Pria itu merupakan kepala pelayan di rumah ini.
"Baik Nyonya." Sam segera pergi ke kamar Nesa.
Seperti biasa, para pelayan menunggui majikannya dengan kepala tertunduk sampai majikannya selesai makan. Itu salah satu tugas mereka sebagai pelayan yang bertugas memasak dan menyediakan makanan.
Di rumah ini terdapat banyak pelayan yang mempunyai tugas masing-masing.
6 Orang pelayan bertugas membersihkan rumah, 2 orang bertugas untuk urusan pakaian, 2 orang mengurusi si kembar, 3 orang koki, 2 orang pelayan laki bertugas di bagian taman dan kolam, 1 orang penjaga dan pengurus makam, ada juga sopir bertugas mengantar jemput si kembar, juga sopir pribadi Maya dan 10 orang penjaga keamanan.
"Cio Cia sudah selesai sarapan kan, ayo bersiap ke sekolah, nanti telat loh." kata Raka tersenyum seraya menurunkan kedua anak kecil itu dari kursi.
"Ayo salim sama nenek," katanya lagi.
Si kembar menurut, mendekat dan mencium tangan neneknya. Maya tersenyum mengusap kepala kedua cucu nya bergantian.
"Belajar yang baik ya? jangan nakal."
"Ya Nek__"
"Ucil, antar si kembar ke sekolah." kata Raka pada sopir.
"Baik tuan muda." sang sopir yang bernama ucil sebagai sopir si kembar mengangguk sopan. Lalu segera mengajak si kembar keluar di ikuti pelayan.
"Ma, lain kali jangan bicara kelakuan buruk kak Nesa di hadapan anak anak." kata Raka setelah si kembar pergi. Maya memasang wajah kesal mendengar perkataan Raka.
Tak lama seorang wanita yang berumur 32 tahun muncul bersama Sam. Dia masih menggunakan piyama, keadaanya sangat berantakan.
Nesa Saputri Artawijaya, kakak pertama Raka.
"Ada apa sih mama memanggilku, aku masih mengantuk," kata Nesa judes seraya menjatuhkan pantatnya ke kursi.
"Sampai kapan kamu begini terus Nesa? Mabuk mabukan keluyuran gak jelas." sentak Maya.
"Biarkan aku menikmati hidupku Ma." jawab Nesa santai sambil menguap.
"Nesa__." Maya menghentakkan sendok ke meja. Kembali geram dengan tingkah Putri sulung nya ini.
"Mama jangan marah marah, nanti penyakit Mama kambuh lagi." Raka segera menyela.
Kemudian dia menoleh menatap Nesa.
"Kakak juga sampai kapan begini terus?
Apa kakak nggak kasihan sama Cio dan Cia? Lihatlah mereka, mereka butuh perhatian dan kasih sayang kakak. Sudah lama kakak mengabaikan mereka." kata Raka seraya menatap wajah kakaknya lekat.
Nesa menarik nafas berat kemudian membuangnya kasar."Udah deh kamu jangan menceramahi kaka lagi."
"Ka...!"
"Stop, jangan membahas ini lagi." Nesa mengangkat ke dua tangannya.
"Kaka mau makan, oke? Tolong diamlah." kata Nesa kembali menatap tajam pada Raka.
Raka menarik nafas panjang dan membuangnya kasar. Maya hanya bisa menggelengkan kepala dengan sikap putrinya ini.
Status Nesa yang janda. Semenjak suaminya meninggal dua tahun lalu, saat Cio dan Cia berumur 2 tahun, membuat kehidupan nesa berubah drastis.
Kepergian suaminya membuatnya sangat shock, jiwanya terguncang, kesedihan yang berkepanjangan, mengubah dirinya menjadi seorang yang emosional dan berperangai buruk.
Dan untuk menenangkan dan menghibur diri, dia melampiaskan semua kesedihan itu dengan mabuk mabukan, keluyuran bersama teman temannya menghamburkan uang untuk menyenangkan hati.
...Bersambung....
Jangan lupa dukungannya ya....like, komentar, masukan ke favorit, beri kopi, vote dan bintang lima. Terima kasih 🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
pasti si penelpin itu Rafa ya kakaknya Raka..🤔🤔
2023-01-22
0
re
Kasian kembar
2021-08-30
0
Adila Nisa Ardani
Thor siapa laki2 misterius yg mencium Ara ditaman
2021-06-08
1