...Happy Reading...
Suasana menjadi hening, tak ada lagi yang berkata sampai Nesa menyelesaikan sarapannya.
"Kak Nesa duduklah sebentar. Aku mau menyampaikan sesuatu pada kalian." ujar Raka ketika melihat Nesa hendak berdiri.
"Apa ini sangat penting? Kakak masih mengantuk nih mau tidur."
"Iya, sangat penting." jawab Raka.
"Hal apa itu?" tanya Maya penasaran.
Raka menatap mama dan kakaknya secara bergantian."Aku ingin meminta restu kalian. Aku mau menikah." katanya kemudian.
Maya dan Nesa terkejut dengan mata membulat.
"Menikah?" Maya mengulang kembali ucapan Raka.
"Iya ma, menikah." jawab Raka serius.
Tawa Nesa pecah kemudian. Seakan tidak percaya mendengar perkataan adik bungsunya ini.
"Kau mau menikah dengan siapa? Apa kau punya pacar? Selama ini kakak tidak pernah melihatmu dekat dengan perempuan." kata Nesa setelah tawanya reda. Selama ini dia tidak melihat Raka dekat dengan wanita. Raka malah menjauh jika di dekati oleh para wanita yang mengejar dan ingin menjadi kekasihnya.
Raka memang menyembunyikan hubungan nya dengan Ara pada orang lain, termasuk Maya dan Nesa. Tak begitu banyak yang tahu hubungannya dengan Ara. Hanya Cindy dan Ines.
"Hey, apa kau menghamili anak orang sehingga mendadak menikah begini?" kata Nesa kembali.
"Apa 'an kakak ini, aku tidak serendah itu. Kami sudah menjalin hubungan selama 6 bulan." jawab Raka tak suka dengan tuduhan buruk kakak perempuannya itu.
"Terus kenapa kau tidak mengajaknya ke rumah dan mengenalkannya pada kami?" cerca Nesa.
Maya mengangkat tangannya memberi isyarat agar Nesa diam.
"Siapa gadis itu?" Maya menatap wajah Raka dalam dalam.
"Namanya Ara ma, Azahra Radya Almira. Dia mahasiswi semester 4, usianya 19 tahun."
"What? Masih ingusan dong?" sela Nesa kaget mendengar usia Ara.
"Diam Nesa." Maya melototi nya. Lalu kembali melihat pada Raka.
"Apa kamu serius? Pernikahan adalah sesuatu sakral dan bukan main main Raka."
"Aku tau ma, Aku serius. Lagi pula ini menyangkut hidup aku. Gak mungkin aku main main." kata Raka serius tanpa ragu.
Maya menatap wajah anak lakinya ini dengan cermat. Ada keseriusan di sana. Dia juga tahu sifat dan karakter anak bungsunya ini.
"Baik, kalau itu kemauan mu.Terus bagaimana dengan latar belakang gadis itu." katanya kemudian.
Raka menarik nafas dan mengeluarkannya perlahan. Dia sudah tau mamanya pasti akan menanyakan hal ini.
"Ara gadis sederhana Ma, yatim piatu." jawabnya perlahan.
"Maksudmu dia dari kalangan rendah yang tidak sederajat dengan kita?" kata Maya kaget mendengar status Ara.
"Ma, Ara gadis baik. Dan yang terpenting aku mencintainya. Tentang status, derajat dan latar belakangnya aku gak perduli." kata Raka tetap pada pendiriannya.
"Gak, mama gak setuju." sentak Maya menolak.
"Kaka juga gak setuju. Nanti bikin malu keluarga kita." sambung Nesa tak setuju.
"Raka, begitu banyak gadis cantik dan sederajat dengan kita mengejar dirimu, kenapa kau malah....."
"Raka hanya mencintai Ara MA! Raka bahagia dan nyaman bersamanya." Raka memotong ucapan mamanya. Dia menatap kedua wanita itu bergantian.
"Pokoknya mama gak setuju. Gadis seperti itu ujung ujungnya ngejar duit dan harta kita." kata Maya tegas menatap tajam.
"Ara bukan gadis seperti itu." Raka tetap membela Ara.
"Lama kelamaan akan muncul sifat aslinya. Banyak perempuan seperti itu, sok polos, sok baik. Pokoknya mama gak setuju." Maya tetap pada pendiriannya.
"Ma__!"
"Sudahlah Raka, mama tidak mau mendengar pembelaan mu pada gadis itu. Lagi pula Rafa juga pasti tidak akan setuju. Mama yakin kakak mu akan menentang keinginanmu." kata Maya kembali tidak memberi kesempatan pada Raka bicara.
"Iya, itu benar. Rafa pasti tidak akan setuju." Nesa membenarkan perkataan Maya.
Raka menatap mama dan kakaknya bergantian."Aku sudah bicara dengan kak Rafa. Dan Kak Rafa setuju." kata Raka kemudian.
Maya dan Nesa tercengang.
"Apa?" ucap keduanya hampir bersamaan. Seakan tak percaya dengan yang di katakan Raka.
"Semalam aku menghubungi kak Rafa menyampaikan keinginan ku. Kakak setuju dan memberi restu. Kak Rafa tak menentang malah ikut senang selama wanita pilihanku bisa membuat ku bahagia." Raka menjelaskan.
Maya dan Nesa saling berpandangan, tidak bisa berkata kata lagi. Mau tidak mau suka tidak suka harus menerima keinginan Raka.
Karena jika Rafa sudah memberi restunya, maka tak ada yang bisa menentang keputusan dan perintahnya, termasuk Maya.
Rafa adalah Anak ke dua Maya, Penguasa di rumah ini, meski keberadaannya tak ada. Tak banyak orang yang mengetahui tentang dirinya, hanya segelintir orang saja. Karena Rafa memang sengaja menutup diri dari publik dan menjaga privasi dari khalayak umum. Dia adalah pribadi yang tertutup. Setiap perkataan dan ucapannya adalah aturan dan perintah di rumah ini yang harus di patuhi dan tidak bisa di tentang oleh siapa pun. Rafa adalah sumber keuangan bagi mereka, terutama bagi Maya dan Nesa.
Meski pun Rafa berada di luar negeri, semua hal yang terjadi di rumah ini di ketahui olehnya. Karena setiap saat ada laporan yang masuk kepadanya, di tambah lagi ada kamera CCTV terpasang tersembunyi di setiap sudut rumah megah ini, memantau setiap aktivitas yang mereka lakukan yang di pasang Wisnu, sekertaris pribadi Rafa.
...Bersambung....
Tinggalkan jejak dukungan ya, terimakasih
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Cihh lihat lah diri kamu??Apa kelakuan kamu itu udah bener??Kamu itu yg lebih malu maluin🤦🏻♀️🤦🏻♀️🤦🏻♀️
2023-01-22
0
ARSY ALFAZZA
💕
2021-04-03
2
cu'Lun
waadduuhhhhh...
2021-04-02
0