...Happy Reading....
Di sebuah kamar hotel mewah nampak seorang lelaki baru selesai menyelesaikan ritual mandinya. Dia keluar menggunakan handuk pendek yang hanya menutupi bagian penting miliknya. Kulitnya yang putih, tubuh kekar berotot dengan perutnya yang kotak kotak ( six pack ) terbuka.
Sesaat lelaki itu mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil yang sudah tersedia, berdiri di depan cermin menatap wajah tampannya yang di tumbuhi sedikit bulu bulu halus. Kedua matanya yang tampak bengkak dan merah seperti habis menangis, wajah terlihat sayu dan tidak bersemangat.
Seseorang lelaki yang juga ada di kamar itu mendekat dan memakaikan piyama ke tubuhnya.
"Tuan, Apa kita akan turun malam ini?" matanya menangkap ada luka pada kepal tangan tuannya.
Yang di panggil tuan tidak menjawab, dia menyisir rambutnya asal lalu melangkah mendekati sofa yang ada di dalam ruangan itu.
"Apa pernikahannya sudah selesai?" balik bertanya setelah mendudukkan pantatnya.
Lalu mengambil berkas di meja dan memeriksanya untuk di tanda tangani.
"Sudah tuan, 5 jam yang lalu. Tuan muda Raka membawa pulang istrinya ke rumah utama! Nyonya Maya dan Nona Nesa menyambut mereka dengan baik sesuai keinginan anda."
Sang tuan menghentikan pekerjaannya.
"Bawakan aku kopi." perintahnya kembali tanpa menoleh.
Yang di perintah segera keluar dengan patuh.
Rafa Ravendro Artawijaya berumur 28 tahun.
Kakak kedua Raka, adik pertama Nesa. Seorang Presiden Direktur utama (CEO) di perusahaannya sendiri yang bernama RA Group, yang sebelumnya bernama Ravend Group. Pengusaha muda sukses memiliki sebuah perusahaan besar dan ternama,
cukup terkenal bukan hanya di Asia, Australia tapi juga hingga Eropa dan Amerika.
Perusahaannya itu di bangunnya sendiri sejak 12 tahun lalu dan telah berkembang cepat serta banyak mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai sektor industri dan sudah merambah ke sektor lainnya yang sudah tersebar di ke lima benua di dunia.
Dan tentunya keberhasilan kemajuan dari perusahaannya itu tak lepas dari ikut campur tangan Sekretaris pribadinya, Wisnu Adi Nugroho. Yang selalu berada di dekatnya, setia mengikuti dan mendampinginya, melindungi kemanapun ia pergi. Seorang sekretaris yang selalu siap 1x 24 jam melakukan perintahnya tanpa cela dan gagal.
Dengan kekayaan yang melimpah tak akan ada habis habisnya, serta di tunjang dengan fisik yang sempurna dan proporsional, membuat banyak wanita-wanita cantik tergila gila dan rela melakukan apapun untuk bisa dekat dengannya, terutama ingin menjadi kekasihnya. Tapi jangankan menjadi kekasih dan wanitanya, untuk berdekatan dan bicara dengannya saja sangat sulit.
Rafa memiliki hati yang dingin, angkuh, sikap yang tegas dan keras sehingga di takuti banyak oleh musuh musuhnya.
Sudah dua tahun ini Rafa jarang pulang ke Indonesia, dia lebih suka tinggal di luar negri. Tempatnya selalu berpindah-pindah, tapi bukan karena ingin bersenang-senang, tapi untuk mengembangkan perusahaannya bekerja sama dengan perusahaan negara asing.
Dan untuk sementara kantor pusat RA Group di percayakan pada direktur Keuangan Frans Setiawan dan juga Moly, kepala divisi HRD. Keduanya selalu memberikan laporan setiap saat kepada dia dan Wisnu
10 menit berlalu, Wisnu datang sambil membawa apa yang di pesan tuannya.
Wisnu selalu melakukannya sendiri untuk urusan perut tuannya demi memastikan keselamatan tuannya. Dia tidak percaya pada pelayanan hotel untuk menyiapkan segala keperluan tuanya. Karena ada banyak musuh yang selalu mengintai tuanya dari berbagai segi dan kesempatan.
Rafa menyesap kopinya perlahan, karena masih terasa panas. Sesekali dia meniupnya kemudian menyesapnya lagi, hal itu terus di lakukan sampai minuman itu hanya tersisa ampasnya saja.
"Kirimkan berkas ini pada Frans." katanya kemudian, sambil menyerahkan sala satu berkas ke Wisnu yang langsung di terima oleh sang sekretaris itu dengan cepat. Wisnu mengambil kotak obat.
"Maaf tuan." dia mengambil tangan Rafa yang terluka. Di obati dan di perban, Setelah sebelumnya mengeluarkan beling pecahan kaca. Rafa membiarkan apa yang di lakukan oleh Wisnu. Asisten pribadi yang selalu tahu dan mengerti apa yang terjadi padanya dan apa yang dia rasakan.
Wisnu menyimpan kembali kotak obat.
"Tuan, lalu bagaimana dengan permintaan tuan hiro Dai ci dari Jepang?" tanyanya kemudian.
"Bagaimana denganmu?" Rafa balik bertanya.
"Saya sudah menyelidiki perusahaan dan juga usaha bisnisnya. Kita bisa mempercayainya dan menerima hubungan kerja sama darinya."
"Kalau begitu, berikan berkas ini padanya! Aku sudah menandatanganinya." ucap Rafa menyerahkan satu berkas lagi.
"Aku mau tidur, keluarlah dan istirahatlah. Tiga jam lagi kita akan turun." sambung Rafa kembali.
Wisnu menyerahkan sebuah ponsel.
"Ada beberapa pesan yang di kirim Tuan muda Raka untuk anda." kata Wisnu.
Lalu dia segera keluar setelah menundukkan kepala sesaat sebagai tanda hormat kepada tuannya.
Rafa menuju ranjang, duduk dan menyandarkan tubuhnya ke bantal. Perlahan dia membuka pesan chat yang dikirimkan Raka. Ada delapan pesan yang masuk. Rafa membaca pesan pertama___
"Hay kak, aku baru saja menikah."
"Kakak tau? Aku sangat bahagia sekali karena bisa menikah dengan wanita yang sangat kucintai dan kuinginkan."
"Aku benar benar gak menyangka, hanya dalam waktu sekejap statusku sudah berubah menjadi seorang suami dari wanita yang ku cintai."
"Terima kasih ya kak atas restu mu."
"Nah ini istriku, namanya Azahra
Radya Almira. Nama panggilannya Ara. Dia cantik__ah tidak tidak, bukan hanya cantik__ tapi sangat cantik. Dia juga gadis yang sangat baik, lembut dan penyayang. Suka berbagi seperti papa. Aku sangat beruntung bisa memilikinya. Dia benar-benar anugerah terindah yang Allah berik untukku, aku benar-benar sangat bersyukur dan bahagia bisa memilikinya."
"Aku berharap kakak bisa pulang ke rumah. Berkumpul bersama seperti dulu lagi. Apalagi kita sudah ketambahan satu anggota baru, pasti lebih ramai rumah kita. Cepat kembali ya kak, aku sangat merindukanmu, kami semua merindukanmu dan menanti kepulangan mu."
"Sudah ya kak, aku menyayangimu,"
Rafa tersenyum membacanya.
Ada keharuan menyeruak di hatinya dan juga kebahagiaan.
Mata Rafa menatap foto yang di kirimkan Raka. Foto seorang pemuda tampan dengan stelan jas hitam, yaitu Raka. Disampingnya duduk seorang gadis muda yang sangat cantik dan manis tanpa polesan makeup. Bibirnya yang berwarna merah muda alami tanpa lipstik, memakai gaun berwarna putih yang semakin menambah aura kecantikan dan keanggunan nya.
Lama Rafa memandang foto itu dengan perasaannya sendiri. Entah apa yang ia rasakan, hanya ia yang tahu. Dia tenggelam dengan lamunannya sendiri. Yang jelas saat ini dada terasa sesak, sakit. Hatinya hancur dan terluka.
Rafa segera mematikan layar ponsel dan memejamkan matanya yang basah.
Bersambung.
Jangan lupa rate bintang lima, like, komen, vote dan kopie ya, biar author tambah semangat untuk up terus 😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 311 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Wisnu pasti juga Jones kayak Rafa😂😂😜😜
2023-01-22
0
Nunuk Mulyati
laki2 di taman yg ketemu ara adalah rafa....
2021-06-01
1
ARSY ALFAZZA
like 💕
2021-04-03
2