Seperti yang dijanjikan oleh Aditya , ia mengantar Regina sampai didepan rumah , Ayah Gunawan dan Ibu Maya sedang berada didalam rumah , jadi mereka tidak tahu , Regina diantar pulang oleh siapa.
Papa Dimas yang kebetulan sedang duduk di beranda rumahnya, melihat Regina diantar pulang dengan mobil oleh seorang lelaki , menyipitkan matanya , ada kilatan tidak suka yang melintas , Regina juga dapat melihatnya , ia hanya menunduk dengan tidak enak hati.
Aditya yang ingin melajukan mobilnya menjadi urung , perlahan memundurkan kendaraannya tepat di depan rumah Papa Dimas .
ia segera turun dari dalam mobil .
" Om Dimas kan ? " sapanya ramah ,
Papa Dimas menatap pria yang menegurnya dengan sapaan akrab itu ujung kepala sampai kakinya .
" Aditya Om, anaknya Aris " ucapnya memberi keterangan karena sepertinya Papa Dimas sedikit lupa.
" Astaghfirulloh , kau tampan sekali ? sudah lama kita tidak bertemu bukan ? maaf kan Om, sudah berumur jadi sedikit lupa " Papa Dimas terkekeh.
" tetapi masih gagah loh, Om " sautnya dengan manis
" kau bisa saja, eee.....kok bisa bareng dengan Regina ? "Papa Dimas langsung bertanya agar tidak menduga duga sembari menunjuk ke sebelah dengan tangannya .
"oh...dia ...dia mengira aku sopir grab ,Om " Aditya menceritakan yang terjadi , akhirnya Papa Dimas dan Aditya tertawa lucu .
" oh ya Dit.Papamu tadi ada mengatakan kalau ....."Dimas menggantung ucapannya meneliti raut wajah Aditya . tetapi wajah itu santai tanpa beban .
Aditya tertawa kecil
" gak apa apa kan Om, aku jadi karyawan Om Dimas ? " tanyanya dengan senyum yang tidak lekang dari bibirnya .
" tentu saja tidak ,oh ya ,kita ngobrol saja didalam,sudah mau magrib , tidak bagus berkendara diluar " Papa Dimas mempersilahkan Aditya untuk masuk ke dalam .
menjelang makan malam Papa Dimas memperkenalkan ketiga anaknya.
Adam yang ramah , Freya yang ceria dan Gaia yang sedikit cuek .
Aditya menatap Gaia dengan sedikit penasaran, dibalik sikap acuhnya tetapi curi curi pandang menatap Aditya ,membuat Aditya merasa lucu , apalagi saat mengunyah makanan.tetapi matanya melirik Aditya, timbul niatan untuk menjahilin gadis kecil itu ,
saat Gaia kembali curi pandang, Aditya mengedipkan matanya, seketika Gaia terjengkit kaget , Aditya tersenyum .
setelah makan malam , Aditya permisi pulang dan berjanji besok sudah mulai bekerja di Coffeshop milik Papa Dimas.
sebelum menjalankan mobilnya mata Aditya mencari keberadaan gadis yang diusilinnya dimeja makan, tetapi tidak terlihat ,tanpa sengaja Aditya menatap balkon dilantai atas , terlihat Gaia berdiri memperhatikan Aditya yang mau pulang .
Aditya melambaikan tangan, lalu masuk kedalam mobilnya dan perlahan meninggalkan kediaman Papa Dimas .
" tampan ya, cuma sedikit tua " ucap Freya yang sudah berada dibelakang Gaia yang berdiri di balkon.
" buka tua Frey, tapi dewasa .sudah punya pacar atau belum ya ? " tanya Gaia seakan pada dirinya sendiri .
" yang penting belum punya istri , Gai " saut Freya santai.
" kau menyuruh aku menjadi perebut kekasih orang lain ? perbuatan yang memalukan itu ,Frey...kita tidak akan bahagia diatas kesakitan dari perempuan lain " Gaia bersuara tidak berdaya .
" bukan merebut , menikungnya lewat do'a " ujar Freya sok bijak .
Gaia menganggukan kepalanya mendengar usul dari saudari kembarnya .
" oke juga saranmu , aku akan berdo'a begini, ya Alloh , jadikanlah Pria yang bernama Aditya anaknya Om Aris , menjadi jodohku , kalau tidak jodoh...jodohkanlah ! kalau dia sudah punya kekasih , putuskanlah ! jika dia sudah punya tunangan , pisahkanlah ! bagaimana Frey ? mantap kan do'a yang aku rangkai , jadi pas sholat nanti , aku sudah hapal mau meminta apa pada Alloh " jawabnya konyol .
" tidak perlu juga kau jelaskan dia anak siapa ?Alloh maha tahu , baru juga pertama bertemu ,kau sudah kelihatan bodoh Gai. apa perlu kita meminta info nya dari Mama ? " Freya memberikan usul .
" tidak perlu , dia anak teman Papa , bukan anak teman Mama " Gaia langsung mematahkan ucapan Freya.
" dia akan bekerja di Coffeshop kita ,mulai besok " tukas Adam tiba tiba dari belakang kedua adiknya.
Gaia dan Freya terkejut dengan kemunculan kakaknya , entah sejak kapan kak Adam berada di balkon.
" sejak kapan kakak ada disini ? " tanya Gaia menyelidik.
" sejak kapannya tidak perlu tahu, tapi kakak mendengar semua yang kalian bicarakan " jawab Adam acuh
" dari mana kakak tahu ,jika orang itu akan bekerja di cafe ? " tanya Freya penasaran .
" Papa yang memberitahukan tadi " saut Adam tetapi tidak memberitahukan sebenarnya kenapa Om Aris menyuruh anaknya bekerja di cafe ,padahal mereka punya perusahaan sendiri . itu cukup menjadi rahasia antara Adam dan kedua orang tuanya.
" sekarang kalian berdua masuklah kekamar kalian , kakak mau disini sendiri , dan kakak sedang tidak ingin diganggu " ujar Adam mengusir kedua adiknya .
setelah itu kedua adik kembarnya meninggalkannya sendiri tanpa bantahan , Adam duduk diam menatap jauh kedepan .
*
*
Setelah makan malam, Regina langsung masuk kedalam kamarnya , ia terus menatap ponselnya ,seharian ini Adam tidak ada memberikan kabar apa pun. beberapa saat tadi bersama pria yang bernama Aditya itu , wanita itu hanya sebagai pendengar kala pria itu bercerita tentang hal hal yang remeh .
pikiran Regina yang terus berpusat kepada Adam ,hanya bisa tersenyum dan menjawab singkat untuk memberikan respon akan cerita Aditya .
Pria itu juga tahu jika Regina merasa enggan tetapi dia seakan tidak perduli dan ambil pusing .
Regina terus membolak balikkan badannya diatas kasur ,tetapi matanya terus menatap layar ponselnya yang tetap gelap.
Dam, aku merindukan rayuanmu
bisik Regina berusaha memejamkan mata.
Regina mulai mengetikkan beberapa kata di ponselnya.
^^^💌Regina^^^
Dam, jangan mendiamkan aku ! Please forgive me, I miss your smile as usual, Adam.
Regina langsung mengirimkan pesan itu, jika ia tidak malu , Regina pasti sudah mengetuk pintu rumah Adam ,
Adam yang sedang memikirkan banyak hal , tentang Om Aris yang menitipkan putranya yang sudah berusia dewasa dengan Papanya kerena merasa belum siap untuk dilimpahkan usaha mendiang kakeknya , dan dia sendiri , Papa Dimas juga belum percaya untuk pengelolaan Cafe peninggalan Ayah dari sang Mama.
Adam menghembuskan napasnya kuat .usia memang tidak menjamin seseorang cepat dewasa, apakah karena Anak Om Aris dan dia sendiri begitu hidup serba lumayan cukup tanpa harus bekerja keras sehingga membuat mereka terkesan manja ?
tidak salah jika Om Gun. marah pada Regina dan tentu saja aku , hanya menjaga komitmen tentang waktu saja ,kami sudah tidak bisa dipercaya .
gumaman Adam teralihkan saat ia merasakan getaran dari ponsel yang disimpannya didalam saku celana rumahannya .
senyum di bibir Adam segera terbit begitu tahu pesan dari siapa yang baru diterimanya.
Adam tidak mengetik apa pun selain emoji senyum yang dikirimkan sebagai balasan pada wanita yang ada disebelah rumah.
💌Adam
😊
setelah mengirimkan pesan balasan , Adam terkekeh, lalu melangkahkan kaki ke lantai bawah untuk masuk kekamarnya sendiri .
aku juga merindukanmu Gin ,
bisik Adam sebelum matanya terpejam .
Regina yang mendapatkan balasan yang sangat singkat kembali mengirimkan pesan.
^^^💌Regina^^^
^^^Adaaaaammm kamu sungguh menyebalkan .^^^
pesan yang dikirim Regina tidak mendapatkan balasan karena Adam sudah terjatuh ke alam mimpi
▫️
▫️
▫️
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Lihayati Khoirul
aku ngakak bener bener nofel yg keren ... lucu sama omonganya Gaia dan freya
2022-10-13
0
Annisa Zaldi Chaniago
🤣🤣🤣🤣
2022-09-11
0
singa betina
ni cerita begimane sih.kn jdulx menikahi om om..kok g nikah sma om"
2022-04-09
0