Ketika makan malam , Papa Tyo memandang Elang dengan tatapan yang menghunus.
Elang yang ditatap tidak biasa oleh papanya,tahu jika Papa pasti ada yang ingin dibicarakan .
" setelah makan, datang kekamar Papa " perintah Papa Tyo tegas ,lalu beranjak pergi meninggalkan meja makan ,menyisakan Mama Clara, Benua dan Elang sendiri.
" ada apa ,Ma ?" tanya nya pada Mama Clara , tidak biasanya Papa Tyo mengajak bicara didalam kamar kecuali ,sedikit tidak ingin pembicaraan keduanya tidak boleh didengar oleh siapa pun .
Mama Clara hanya menaikkan kedua bahunya tanda tidak tahu.
Elang mendesah resah , ia merasa tidak melakukan kesalahan apa pun , lantas untuk apa Papanya ingin berbicara secara pribadi .
Elang sudah tidak berselera meneruskan makannya yang baru dimakan sebahagian , pikirannya terus tersita pada Papanya.
" Ma, aku menemui Papa dulu " Elang permisi meninggalkan Mama Clara dan Benua di meja makan .
mengetuk pintu ,tanpa menunggu jawaban , Elang menekan handle pintu, Papa Tyo sudah duduk di sofa , lalu menyuruh Elang duduk tidak jauh dari Papa Tyo.
" ada apa , Pa ? " tanya Elang langsung.
" Papa lihat, kau tidak pernah dekat...
dengan gadis manapun kecuali anaknya Om Dimas , kalau kau cuma menerimanya sebagai kekasihmu hanya karena dia menyukaimu ,jauhi dia ! Papa tidak mau gara gara kau ,hubungan baik selama ini akan hancur "
Papa Tyo menatap tajam pada wajah
putranya.ia ingin tahu bagaimana perasaan Elang yang sesungguhnya ,karena Elang sangat sama persis dengan dirinya kecuali masalah perempuan , Papa Tyo lebih menampakan sikap posesifnya .tidak seperti Elang yang menyembunyikan perasaan yang sesungguhnya.
apakah karena status mereka yang baru sebatas berpacaran ?
Elang menatap lekat wajah pria yang
menjadi ayahnya tersebut , Papa Tyo jarang berbicara teramat serius dan pribadi seperti ini , jadi kalau dia menjawab acuh ,bisa dipastikan pria yang garang dimasa mudanya ini akan mengamuk .
"aku menyukainya ,Pa " jawab
Elang mengalihkan tatapannya kesembarang arah menahan rasa malu.Freya sendiri tidak tahu perasaan Elang terhadapnya, yang Freya tahu ,saat Freya menembaknya Elang tidak menolak.
Papa Tyo hanya tersenyum tipis
ternyata harus sedikit menekan emosinya baru Elang mau berkata jujur.
" kau berencana mau menikah
muda ? " tanya Papa Tyo lagi.
Elang sedikit terkejut karena dia
belum memikirkan sejauh itu ,tetapi melihat Papanya yang sudah mempunyai cucu yang sama besar dengan anaknya sendiri , seperti Benua dan Quina, ada yang menggelitik di sudut hatinya .
melihat bibir Elang yang tersenyum.
tipis ,Papa Tyo tahu jawabannya.
"kau ternyata bukan hanya menyukai
gadis yang ya....katakanlah sedikit berani itu ,tetapi kau mencintainya , berhematlah mulai sekarang, jangan membeli hal hal yang tidak penting ,
sudah , minta Mama masuk kekamar "
Elang tahu kemana arah
pertanyaan dan saran dari Papanya, bibirnya terus berkedut menyembunyikan senyumnya , Mama Clara yang menunggu di ruang keluarga bersama Benua ,melirik raut wajah Elang yang terlihat senang , menghembuskan napas lega.
Elang segera menghampiri Mamanya
lalu memeluk dan mencium pipi Mamanya sekilas
" aku sayang Mama " ucapnya pelan.
Benua yang tidak pernah melihat
tingkah kakaknya yang manja ,menjadi terkejut , seketika mulutnya menganga.
" jangan peluk istriku ! kau sudah
besar " Papa Tyo melepaskan pelukan Elang secara paksa, Elang berdecak sebal , Mama Clara hanya bisa terkekeh.
Papa Tyo langsung menarik tangan Mama Clara dan membawanya kekamar .
"cih ,kekanakan sekali ,dia kan
Mamaku juga , bukan hanya istrinya "Elang menggerutu.
Benua tergelak
" makanya , kalau mau meluk Mama tuch, tunggu Papa gak dirumah " ejek Benua .
" aku kalau mau manja sama Mama , ketika Papa tidak dirumah, aman " ucap Benua bangga.
" kau masih bocah , tentu aja kau
kolokan , memalukan , seperti perempuan saja " Elang mencibir lalu masuk kedalam kamar.
Benua tidak perduli ,mau dibilang
bocah , kolokan , manja , yang penting dia bisa bermanja manja dengan ibunya , walaupun dia sudah kelas tiga SMU , sebelum menikah kelak ,atau sudah menikah , Benua masih bisa memeluk ibunya, tetapi tentu saja dibelakang Papanya .
*
*
" Dam, ini sudah jam delapan , ayo kita pulang , aku tidak bisa membayangkan bagaimana nanti Ayah akan marah, kalau ibu ....dia bisa mengerti , tapi tidak dengan Ayah " Regina menundukkan kepalanya .
" filmnya belum selesai baby ,
tunggulah sebentar, aku sudah sangat ingin menontonnya " mata Adam terus menatap layar bioskop.
Regina semakin resah, ke toko
buku hanya alibi bagi keduanya untuk pergi berkencan dan nonton film, selain akhir pekan, mereka tidak boleh pergi kemana mana selain Coffeshop , kewajiban diutamakan dari pada hal pribadi , walaupun Elang bisa menghandlenya tetapi Adam juga punya tanggung jawab dan kewajiban yang sama, tidak boleh membebankan pada satu orang saja , karena keduanya sama sama masih kuliah dan sama sama dibayar honornya .
" kirim pesan pada Ayahmu ! "
ucap Adam enteng.
"bagaimana mungkin ke toko buku
bisa lebih dari empat jam ?yang benar saja ? kau mau Ayah tidak akan merestui kita karena kau mulai membohonginya , belum juga jadi menantu " Regina mulai merajuk .
"baiklah Sweetheart , kalau itu
yang kamu katakan , aku rela tidak menonton film yang aku tunggu, asal calon mertua tidak marah kepadaku " Adam tertawa kecil ,menggandeng Regina berjalan ,keluar dari bioskop .
"restu dari Ayahku ,hanya sebatas
film yang kau inginkan ? kau sungguh terlalu,Dam " Regina memukul lengan Adam ketika keduanya sudah berada di parkiran basement sebuah Mal.
" jangan cemberut ! bukan itu
maksudku , kalau kau terus memajukan bibirmu seperti itu, aku akan mencium mu disini , sepertinya bibirmu manis Sweetheart, boleh aku mencobanya sedikit saja " goda Adam mulai mendekatkan wajahnya kemuka Regina .
Dengan cepat Regina menutup kepalanya dengan memakai helm untuk menghindari tindakan konyol Adam.
Adam tergelak ikut memasangkan helm pada kepalanya sendiri .
Jam sembilan malam , Regina sudah sampai didepan rumahnya .
Ayah dan ibunya sudah menunggunya di ruang keluarga , Leon menatapnya dengan ejekan sembari memberi kode jika Ayahnya sedang tidak senang .
"May...apakah putrimu sekarang sudah bekerja di toko buku ? " ucap Ayah Gun sarkas menatap tidak suka pada putrinya ,setelah itu masuk kedalam kamar .
" Yah , Gina...."Regina belum menyelesaikan ucapannya ,pintu kamar Ayah dan Ibunya sudah tertutup.
"Gin , peraturan sudah dibuat bukan ?
selain akhir pekan , sebelum magrib sudah sampai dirumah , ini sudah malam ,kamu baru sampai ? kalian dari mana ? ibu memang tidak pernah merasakan. seperti yang kamu alami saat ini , kau kan tahu ,Ibu kuliah paling juga tidak sampai setahun ,Ibu sudah keburu menikah , jadi ...Ayahmu sangat tidak senang apa yang kau lakukan saat ini " Ibu Maya juga tidak bisa membela Regina.
"setelah ke toko buku ,Adam
mengajak nonton ,Bu " Regina menjawab jujur.
..."kalian bisa nonton saat akhir...
pekan, kenapa harus sekarang ? kalian permisi ke toko buku , kau kan tahu bagaimana Ayahmu , dia tidak akan mungkin memarahimu dengan kata kata , tetapi kediamannya membuat rumah ini menjadi tidak nyaman ,kau pernah didiamkan oleh Ayahmu selama sepekan ,bukan ? bagaimana rasanya ? kau terus menangis hingga badanmu demam , Ayahmu itu jarang sekali marah , tetapi jangan kecewakan kepercayaan yang telah diberikannya , pergilah mandi ! setelah itu makan , atau kau sudah kenyang setelah pulang berkencan ? " Ibu Maya menyembunyikan senyumnya.
Perempuan yang belum memasuki
usia kepala empat itu tidak sekecewa suaminya ,ia cukup faham bagaimana perasaan putrinya, walaupun ia tidak pernah mengalaminya , tetapi tentu sangat berbeda dengan Ayah Gunawan , kebanyakan seorang Ayah akan lebih menyayangi putrinya dari pada istrinya , setelah punya cucu , akan lebih sayang lagi kepada cucunya dari pada anaknya, itulah roda kehidupan , sama dengan perasaan yang akan selalu berubah seiring dengan berputarnya waktu .
▫️
▫️
▫️
🌻🌻🌻🌻🌻
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Dwi setya Iriana
peraturan harus di harus di tegakkan jgan sampai baru di kasih kelonggaran dikit dah main pergi2 aja gak boleh gak boleh ya regina.
2021-11-06
1
3 semprul
like...👍👍👍
2021-10-21
0
Riska Wulandari
Adam minta d sunat om Gun nih..
2021-10-10
0