Adam sudah mengeluarkan motornya saat melihat Regina juga keluar dari pintu pagar rumahnya.
" selamat pagi sweetheart , mau pergi bareng ? " seru Adam menepuk jok belakang motornya .
Regina tanpa menjawab hanya tersenyum .
saat Adam ingin mengatakan sesuatu , Elang berhenti tepat di depan Regina , tanpa mengatakan apa pun ,ia menyerahkan helm dan Regina memakainya .
" kau masih mau merenung di sini atau berangkat bareng ? " tanya Elang menoleh .
" kau merusak mood ku pagi ini ,Lang " Adam berdecak sebal
" dia belum menjadi kekasihmu ,lagi pula dia adik sepupuku , ada masalah apa denganmu ? kau cemburu ? sinting " Elang langsung menjalankan motornya tanpa memperdulikan Adam lagi .
" kau mau pergi dengan Adam,Gin ? kalau iya , aku akan menurunkanmu disini " Elang melambatkan laju kendaraannya .
" nope . teruslah ! nanti kita terlambat "jawab Regina,
sejujurnya ia sangat tidak tega dengan Adam tetapi Ayah dan Ibunya sudah terlanjur mengatakan pada Elang,jika pergi dan pulang dari kampus sekalian bareng Regina.
biarlah , nanti kalau mau ke Coffeshop, aku baru minta di boncengin
tekad Regina dalam hati .
Elang diam diam melirik Regina lewat kaca spion . ia tersenyum tipis .
sampai di parkiran kampus , Regina tidak langsung pergi ke kelas tetapi sengaja menunggu Adam.
Elang yang melihat Regina masih bertahan di parkiran tanpa banyak bicara , pergi meninggalkan Regina, ia cukup tahu hanya dengan melihat mata Regina yang terus menatap arah kebelakang.
motor yang dikendarai Adam berhenti tepat disebelah motor Elang yang terparkir .
"hai baby , kok belum masuk ? nunggu aku ? " tanya Adam menatap Regina dengan senyum.yang tidak pernah lekang dari bibirnya .
Regina mengangguk .
" nanti ke Coffeshop, boleh aku ikut denganmu ? "
" tentu saja , jangankan ke Coffeshop , ke surga pun kamu boleh ikut bersamaku " Adam mengedipkan sebelah matanya .
" kau selalu menggodaku , nanti penggemarmu pada protes kepadaku , aku tidak mau menerima tatapan sinis dari mereka lho , jadi berhentilah terus menggodaku ! " dengan santai Regina mengucapkan itu , tetapi kenapa hatinya seperti tidak rela .
Adam menghentikan langkahnya.
" kamu merasa terganggu, Gin ? " tanyanya serius , senyum itu hilang dari wajah tampannya .
Regina menatap lekat pada manik mata Adam.
tanpa sadar Regina menggelengkan kepalanya .
" jawab dengan bibirmu , bukan dengan gerakan kepalamu " wajah Adam memancarkan keseriusan .
" tidak ". jawab Regina pelan .
mendengar jawaban dari bibir Regina, senyum itu kembali terlihat menghiasi wajah tampan Adam.
" bukankah aku fans abadimu ,baby ? " goda Adam .
Regina tertegun .
" darimana kau tahu bahasa itu,Dam ?"
Adam hanya tertawa , lalu menekan kepala Regina pelan sembari mengusap rambut dikepalanya .
tinggi Regina hanya sebatas bahu Adam.
tanpa berniat menjawab , Adam berjalan menuju ke kelas.
Elang melihat dari jauh interaksi antara Adam dan Regina hanya bisa tersenyum tipis , nyaris tidak terlihat .
*
*
setelah semua mata kuliah selesai , Elang tidak perlu menunggu Regina lagi , tanpa diberitahukan ,Elang sudah pulang duluan dan langsung menuju Coffeshop .
sesampai di Coffeshop , ia melihat Freya yang sudah berada di dalam cafe sedang ngobrol dengan Quina.
" Mas Elang " sapa Freya begitu melihat Elang masuk .
Elang hanya melihat sekilas tanpa menjawabnya dan langsung menuju keruangan biasa tempat ia dan Adam.
" ikuti dia ! " bisik Quina
" aku takut " cicit Freya
" Om Elang tidak seseram yang kau bayangkan , buktinya kau suka dia kan ? " goda Quina
" tapi aku gugup nich " Freya merasa gugup
" cepatlah ! sebelum kak Adam datang ,kesempatan mu tidak akan ada lagi " Quina tetap memberikan semangat
Quina terus mendorong dorong badan Freya agar memasuki ruangan tempat Elang berada yang kebetulan pintunya tidak tertutup.
Freya ragu ragu masuk ke dalam ruangan .
Elang hanya menatapnya diam sembari membuka laptop yang berada diatas meja .
" ada apa ? " tanya Elang datar menatap Freya yang sudah duduk didepannya
" eee....Mas Elang...sudah punya pacar belum ? " Freya cepat cepat menundudkan kepalanya ,takut menatap Elang yang sudah menatap tajam kearahnya.
ada lengkungan senyuman tipis di sudut bibir Elang, ia tahu kemana arah pertanyaan Freya dan gelagat Freya juga sudah terbaca.
" usiamu sudah berapa ,Frey ? " tanya Elang melipat kedua tangannya diatas meja .
" enam belas tahun ,mas " jawab Freya masih tetap menunduk.
" sekolah saja dulu yang bener , kau masih bocah , kenapa tanya tanya pacar segala padaku , apa kau suka padaku ? " tanya Elang langsung .
spontan Freya mengangkat kepalanya dengan mulut terbuka .
" tutup mulutmu ! apa kau tidak takut lalat akan masuk kedalamnya ? "
Freya langsung mengatupkan mulutnya seperti orang bodoh.
" ee...ee...." Freya tidak tahu harus menjawab apa , karena Elang yang menebaknya sangat tepat.
sebenarnya bukan Elang saja yang tahu ,jika Freya menyukai Elang, Gaia ,Benua ,Leon dan Quina juga tahu ,yang tanpa malu malu Freya suka kepo bertanya kesana kesini tentang kesukaan Mas Elang apa ,Mas Elang sedang apa ,Mas Elang sedang dengan siapa ?
" tunggu sampai kau berusia tujuh belas tahun ,baru kau boleh bertanya padaku , sekarang keluarlah ! banyak laporan yang harus ku cek " Elang sudah memusatkan perhatiannya pada komputer lipat didepannya .
" pada saat itu , kau akan menjawab semua pertanyaanku kan mas " tanya Freya masih belum beranjak.
" heemm " jawab Elang tanpa melihat.
sebelum Elang mengusirnya lagi ,Freya sudah keluar dari ruangan itu .
setelah Freya keluar , Elang mengangkat wajahnya kembali
dasar bocah , sama seperti kakaknya, tidak bisa menyembunyikan perasaannya , untung saja kau cantik Frey. bisik Elang pada dirinya sendiri
Elang mulai mengecek satu demi satu laporan yang selalu Thomas tinggalkan diatas meja setiap paginya ,agar Elang atau Adam langsung bisa mengeceknya setelah salah satu dari keduanya datang sepulang dari kampus.
" bagaimana ? " tanya Quina begitu keduanya berjalan menuju ruangan butik di sebelah melalui pintu kaca yang menghubungkan keduanya .
" aku disuruh bertanya ketika usia ku sudah tujuh belas tahun " jawabnya lesu .
Gaia yang sedang bermain ponsel terkikik kikik .
" kau sangat tidak sabaran sekali , betul kata Mas Elang ,kau masih kecil , sudah ke ganjenan mikirin cowok " Gaia mencibir .
" kenapa kau yang sibuk ? kalau aku tidak cepat ,keburu Mas Elang disambar oleh perempuan lain " sembur Freya
" kau kira Mas Elang itu ikan, yang bisa disambar kucing , memang ada perempuan yang berani ke centilan mendekati cowok sedingin seperti Mas Elang , kecuali kau ? " ejek Gaia
" biarin dia dingin , tapi kan Mas Elang cakep " Freya mencebikkan bibirnya
" bener kan , Quin ? " Freya meminta dukungan pada Quina
" iya dong , Om nya Quina, pasti cakep ,tenang saja Frey ! aku pendukung pertamamu untuk mendapatkan hati Om Elang " Quina memberikan tos pada Freya yang disambut dengan lebih semangat oleh Freya.
" Gai.....kok belum diteruskan memberi manik maniknya pada sabuk ini , ntar kalau Mama dan Tante Maya serta Tante Clara datang belum siap , kita gak bakalan dapat uang saku tambahan lho ? " Freya melihat pekerjaan yang dibebankan pada dia dan Gaia sama sekali belum tersentuh karena Gaia yang sibuk bermain ponsel .
" menunggumu , siapa suruh kau sibuk mengejar Mas Elang " jawabnya acuh ,lalu meletakkan ponselnya dan mulai memasang manik manik , Freya pun mengikutinya.
sementara Quina kembali ke dapur untuk belajar membuat resep cake yang dipelajarinya kemarin.
▫️
▫️
▫️
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Saftanierni Erni
nov 2024 dan kembali lg baca duuuh candu memang
2024-11-14
0
Lihayati Khoirul
cerita yg sederhana tapi bikin seneng senyum Daan pokoknya the best dulu udah baca seasen satu terus ininvjuga baca tapi belom tamat . dan aku baca ulang masih suka dg ceritanya, sederhana sekolah pakai sepeda motor tidak hrs mobil seperti cerita yg lain
2022-10-13
1
smile
cie mas Elang
2021-12-08
1