Regina langsung. memasuki pintu butik dari depan,sementara Adam , masuk pada pintu yang berbeda langsung menuju Coffeshop, pengunjung di siang hari sedikit lebih lengang , sangat berbeda dengan sore hari ,apa lagi bila akhir pekan , Coffeshop akan penuh pengunjung ,hampir tidak ada lagi bangku yang tersisa , kebanyakan mereka datang secara berkelompok .
Elang hanya duduk diam tanpa melakukan apa pun, sudah setengah jam dia sampai ,tetapi belum ada niat untuk menyentuh satu lembar berkas pun yang sudah terletak rapi diatas meja .
pikirannya sedikit kalut .
Adam yang melihat Elang melamun menegurnya .
"kenapa ? "
" kau sudah jadian dengan Gina ? " Elang balik bertanya .
" kau kemarin yang menantangku, dan aku tidak mau kau rendahkan ,kau jual ,aku beli " jawab Adam.
Elang mencibir .
" pantas saja Bella mengejarku , berarti benar apa yang di katakannya , wanita macam apa jenis seperti itu , semula mengejarmu , setelah tahu kau jadian pada Gina, dia mengejarku "
Adam tergelak .
" ternyata aku lebih tampan dari dirimu , buktinya setelah tidak mendapatkan aku, ia beralih pada dirimu.tidak ada rotan akar pun jadi , tidak ada Adam ,Elang pun jadi " tawa Adam terdengar menggelegar .
" bahagia sekali kau kelihatannya " ejek Elang
" oh ,tentu saja , kau tidak tahu bagaimana rasanya mempunyai seorang kekasih, hari hari terasa begitu indah " Adam memejamkan matanya sembari tersenyum memprovokasi Elang.
" kau baru jadian hari ini , seakan akan sudah lama saja kau berpacaran dengannya " Elang melempar kunci kontak motornya kearah perut Adam.
" resminya baru sekarang ,Lang . tetapi perasaan yang ku punya sudah sejak lama , kau lihat wajahku ! aku lebih tua darimu setahun tetapi aku terlihat muda dari dirimu , karena hati ku selalu bahagia "
" siapa yang mengatakan kalau wajahmu lebih muda dari wajahku ,berarti di harus segera pergi ke dokter mata " Elang mendengus kesal .
" aku dong " ucap Adam percaya diri
" terserah kau lah ! aku malas mengomentari kenarsisa-mu , kau kerjakanlah laporan diatas meja itu.mood ku sedang tidak baik "
Elang langsung membaringkan tubuhnya diatas sofa , walaupun kakinya harus tergantung di udara karena ukuran sofa lebih pendek dari tinggi badannya.
Adam mulai konsentrasi pada lembaran lembaran kertas yang belum tersentuh sama sekali oleh Elang tadi .
Elang hanya memejamkan matanya tetapi tidak tidur .
tiba tiba pintu diketuk tiga kali , Elang dan Adam sama sama melihat ke arah pintu , wajah seorang gadis cantik melongok dari pintu yang cuma terbuka sebahagian .
" Mas Elang ,kalau mau pulang , aku boleh ikut ? " ucapnya manja tanpa memperdulikan Adam yang sedang duduk di belakang meja, matanya hanya tertuju pada Elang yang mendongakkan wajahnya karena posisi kepala Elang yang sedang rebahan di sofa membelakangi pintu.
Elang dan Adam saling berpandangan, ada senyuman yang mengandung ejekan disudut bibir Elang.
" oke , ambil tasmu ! kita pulang " jawab Elang sedikit melembutkan intonasi suaranya .
Freya segera berlari senang .
" Lang , dia masih enam belas tahun " Adam keberatan .karena Adam tahu jika salah satu dari adik kembarnya mengejar ngejar Elang, selama ini Elang tidak merespon , makanya Adam tidak perduli , tetapi apa yang baru saja dilihat dan menangkap senyuman licik Elang, Adam menjadi tidak tenang.
Elang mencibir
" saat kau mengejar Regina ,kau justru belum dikhitan bukan ? sementara aku ? usiaku sudah dua puluh satu tahun dan adikmu yang mengejarku " Elang tersenyum puas .
" tetapi dia masih kecil ,Lang ? " Adam masih tidak terima
" aku belum menikahinya sekarang ,Dam . mungkin menunggu dia tamat sekolah dan aku sudah wisuda , pas kan ? " Elang lalu berlalu dari hadapan Adam.
" Elaaaaang...." Adam berteriak kencang .
Elang juga tergelak sama kencangnya.
Freya sudah menunggu di depan pintu , begitu Elang berjalan mendekat , Freya menahan napas agar debaran jantungnya tidak sampai kedengaran keluar .
Elang berhenti tepat dihadapan Freya, matanya menatap wajah Freya secara intens , baru kali ini Elang melihat Freya dari jarak yang dekat , biasanya Elang menatap acuh tak acuh .
" ayo ! " Elang mendahului berjalan didepan Freya. menuju motornya di depan Coffeshop.
" Adam dengan Regina , nah sekarang Elang bersama Freya, kenapa mereka harus berputar dilingkaran yang itu itu saja ? Mamanya berteman dari remaja , Papanya bergaul dari masa kuliah , anak anak ? dari orok ? astaga ? " Om Yonan yang sudah datang untuk menjemput Tante Sushi dan Quina. memperhatikan Elang dan Freya sembari bersandar didinding dekat etalase aneka cake dan dissert.
" bagus dong Masyo , tidak perlu repot repot mengenal kepribadian , dan siapa keluarganya , cukup memberi restu , jadi dech , seperti kita " Tante Sushi menyenggol lengan suaminya genit .
Om Yonan hanya bisa terkekeh kecil sembari merengkuh bahu istrinya dan mengecup puncak kepala wanita yang sudah enam belas tahun lebih menjadi istrinya tetapi rasa cinta itu semakin banyak dan membumbung tinggi.
" ehem , saatnya kita pulang , yang jatuh cinta Om Elang dan Freya, tetapi kenapa yang baperan jadi Papa dan Mama ? "Quina sudah berdiri dihadapan kedua orang tuanya .
" ulu ulu .. anak Papa cemburu nich , sini. Papa peluk ! " senyum Quina mengembang , lalu masuk kedalam pelukan Papanya .
*
*
Freya sudah naik diboncengkan motor Elang tetapi masih sedikit ragu untuk melingkarkan tangannya kepinggang Elang, melihat itu , Elang hanya tersenyum tipis.
" kau mau langsung pulang , atau menemaniku sebentar " tanya Elang belum menghidupkan mesin motornya.
" mas mau kemana ? " tanya Freya memiringkan kepalanya .
Elang cuma mengangkat kedua bahunya .
" aku sedang suntuk , mungkin sekedar mengukur jalan, kau mau menemani ? " tanya Elang menatap Freya dari kaca spion
Freya mengangguk dengan penuh semangat
" pegang pinggangku ! nanti kau bisa jatuh " ucap Elang.
Freya kembali memiringkan kepalanya menatap Elang,
melihat Freya yang sepertinya akan mengatakan sesuatu , Elang menunda memakai helm .
" ada apa ? "tanya Elang menaikkan dagunya.
" boleh memberikan aku senyum ? sedikiiit saja ! " ujar Freya meringis .
tanpa sadar Elang tersenyum melihat wajah Freya yang meringis tadi .
" stop ! sudah jangan senyum lagi ! aku bisa pingsan disini " saut Freya lebay " senyummu sungguh memabukkan ,mas "
Elang langsung menjitak dahi Freya
" apa yang kau pelajari disekolah ? kenapa anak kecil sepertimu sudah pandai merayu ? " Elang melotot .
" aku cuma merayu padamu ,mas , sumpah ! "
Freya mengangkat tangannya tanda membuat sumpah .
Elang hanya menggelengkan kepala ,lalu memakaikan helm pada kepala Freya , lalu untuk dirinya sendiri .
tanpa perlu disuruh lagi ,Freya sudah melingkarkan tangannya di pinggang Elang.
Papa Dimas yang baru sampai dan memarkirkan mobilnya di depan butik memutar kepalanya melihat motor yang Elang kemudikan sudah menghilang dan berbaur dengan kendaraan lainnya.
Mama Cinta , Mama Maya dan Mama Clara yang akan menumpang pulang ,sudah langsung masuk kedalam mobil tanpa perlu Papa Dimas turun
" melihat apa , Bie ? kok sebegitunya ? " tegur Mama Cinta .
" Elang kenapa tidak membonceng ,Regina ? " tanyanya penasaran .
"Regina pulang dengan kekasihnya dong " jawab Mama Cinta senyum simpul .
kedua wanita yang ada di bangku belakang cekikikan .
" siapa pacar Gina ? wah kesalip dong tetangga sebelah " Papa Dimas sedikit kecewa.
" memang emaknya dan Elang bakal membiarkan anaknya pulang dibawa dengan cowok sembarangan ? " Mama Cinta mencebik .
" jadi ? "
" sudah, ayo pulang ! kedua wanita dibelakang itu , calon besan kita , Bie "
Papa Dimas masih berpikir , sementara, ketiga wanita hanya bisa tergelak .
▫️
▫️
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Lihayati Khoirul
wkwkwk seruh sekali nih
2022-10-13
0
Dwi setya Iriana
sahabay jadi calon besan waaaahhhh pasri hebring dah tu😉😉😉😉😉😉😉
2021-11-03
1
Erni Suhandi
nah kan om dimas besanan sama om gun & tiger
2021-10-26
1