Saat ibunya sudah masuk kedalam
untuk menyusul Ayahnya ,Regina mendekati Leon yang sedang menonton TV ,sedikit tidak perduli dengan situasi rumah , terutama antara Ayah dan kakaknya .
" dek, Ayah pasti marah tadi ya ? Ayah ada ngomong apa ? " tanya Regina duduk disebelah adiknya .
"memangnya Ayah kalau marah ngomel gitu ? itu mah ibu yang biasa ngomel ? kakak sih , dari kakak sudah bisa melihat dunia ini, tuh kak Adam kan sudah lahir duluan, sudah liat liatan dari masih orok hingga segede ini , dua puluh tahun lebih kakak melihat dia, tiap hari pergi dan pulang dari kampus sama dia , bisa bisanya masih juga cari cari kesempatan, ckckck....gak bosan apa ? " Leon mencibir
" kamu itu ya dek ,cuma membuat hati kakak semakin bersalah saja , menyebalkan " Regina meninggalkan Leon yang sedang nonton TV , melenggang masuk kekamar sekalian mau mandi.
*
*
" mas , kamu terlalu keras sama Regina, kasihan kan ? dia bukan remaja lagi " Ibu Maya duduk disebelah suaminya yang sedang bersandar di kepala ranjang.
" Mas hanya tidak suka melihatnya mulai mencari cari alasan agar berlama lama berada diluar " dengus Ayah Gunawan tidak suka .
" dia pergi bersama Adam ,mas " Ibu Maya berusaha membela putrinya.
" justru pergi bersama Adam ,makanya mas kuatir " Ayah Gunawan sedikit sewot
"kenapa ? mas tidak suka ? mereka kan sudah pacaran dari tahun kemarin ,kenapa sekarang tidak suka ? " tanya Ibu Maya tidak mengerti .
" bukan tidak suka , mas hanya tidak percaya pada Adam , anak Dimas itu sedikit ....ach ....ayo kita tidur ! mas sedang malas membahasnya " Ayah Gunawan merebahkan dirinya diatas kasur.
" baru juga jam sembilan sudah ngajak tidur , seperti sudah aki aki saja " omel Ibu Maya tetapi tidak menolak , mulai menepuk nepuk bantal ,dan membaringkan badannya mengikuti suami.
" kamu menyindir mas ,May ? " Ayah Gunawan menatap sebal pada wajah istrinya .
" menyindir apa ? sensi amat " ucap Ibu Maya mencibir.
" itu , mengatakan aki aki , suamimu yang sudah tua ini yang menjadi jodohmu ,May, dengan lelaki yang kamu sindir tua ini,kamu sudah melahirkan seorang putri yang cantik dan seorang putra yang tampan , apa perlu kita menambah adik buat Leon ? lelaki tua ini masih mampu ,May ? mas akan membuktikannya "
" mas , malu ! anak anak sudah besar " ibu Maya berusaha mencegah tapi tidak mungkin terjadi ,ayah Gunawan sedang emosi karena Regina yang pulang malam ,ditambah sindiran dari istrinya yang mengatakan tua .
*
*
pagi ketika sarapan , Ayah
Gunawan masih mendiamkan Regina sebagai pelajaran agar putrinya tahu dengan kesalahannya ,sebenarnya rasa marah yang ada dihati Ayah Gunawan sudah melebur saat malam tadi , tetapi kalau memaafkan putrinya dengan segera , Regina akan mengulangi kesalahan yang sama .
tangan Regina segera meraih
ponsel lalu mengetik beberapa kalimat , dan mengirimkannya pada Elang .
ia tidak berani pergi dengan Adam ,
untuk beberapa hari ini , kuwatir Ayahnya akan bertambah marah .
Elang masih sarapan ketika
ponselnya menampilkan notifikasi pesan masuk.
💌Regina
mas, singgah kerumah ya ,aku mau ikut ke kampus.
kedua alis mata Elang menaut
apakah mereka sedang bertengkar ? cih , dia yang bertengkar , kenapa aku yang menjadi cadangan ? untung kau adik sepupuku Gin, kalau bukan ? aku tidak akan Sudi.
Elang bergumam dalam hati.
setelah sarapan ia melajukan
motornya kearah rumah Om Gunawan untuk menjemput Regina .
melihat Elang sudah sampai di
depan rumah Regina , Adam yang sedang mengeluarkan motornya menatap dalam diam , ia tahu ,pasti Regina kena marah tadi malam .
melalui ekor matanya , Elang hanya
mencibir ke arah Adam , Freya yang juga mau berangkat ke sekolah ,hanya melihat Elang tanpa menegurnya karena Freya dapat melihat situasi kurang memungkinkan .
Elang yang terlihat acuh, Adam
terlihat murung dan Regina yang tidak mau menoleh kearah Adam .
bagaimana Regina berani menyapa Adam jika Regina dapat melihat bayangan Ayahnya yang mengintip dari balik gorden.
sebelum menjalankan motornya
Elang mengetik pesan dengan cepat ,lalu mengirimnya.
💌Freya
belajar yang benar ,jangan memikirkan yang tidak tidak , terutama aku ,kau ingin cepat lulus bukan ?
melalui kaca spion ,Elang menatap
Freya yang juga melihatnya.
gadis muda itu segera mengambil ponsel dari dalam tas,setelah mendengar bunyi pesan masuk.
begitu mengetahui siapa yang
mengirimkan pesan , wajah Freya langsung gembira lalu bibirnya tersenyum manis .
setelah mereka resmi berpacaran , Elang sudah mau mengirim pesan duluan , tidak seperti.sebelumnya, kalau tidak Freya yang memulai , Elang akan diam saja .
*
*
Elang yang lebih dahulu sampai di kampus langsung meninggalkan Regina begitu saja diparkiran.
tidak ada sepatah kata pun terucap dari bibir Elang bertanya pada Regina, perihal ada apa antara dirinya dengan Adam, Elang tidak mau perduli dan ambil pusing dengan urusan pribadi mereka , apa lagi cuma cek cok di masa pacaran, buang buang energi saja jika mengurusi hal yang remeh seperti itu.
lima belas menit Regina menunggu Adam , pria itu baru datang dengan motornya.
"Dam ,maaf ! " Regina memegang pergelangan tangan Adam ketika pria itu ingin berlalu dari hadapan Regina, padahal ia tahu Regina menunggunya.
" apakah jari tangan mu begitu berat hanya sekedar mengirimkan pesan padaku ? kamu sungguh mengecewakan aku ,Gin " Adam menatap jauh kearah kelasnya , sepertinya Adam sedang kecewa , tidak ada panggilan mesra pada Regina , Sweetheart atau baby seperti biasa.
" maaf ,Dam ,aku sedang kacau , Ayah sedang kecewa padaku , tolong mengerti aku , kemarin aku kan sudah mengingatkan mu ,kamu yang ngeyel "Regina jadi ikut emosi .
" tetapi kepada Elang ,kamu bisa memberitahunya ,kepadaku tidak , lebih pentingkah Elang dari pada aku ? " Adam menatap tidak suka pada Regina.
" Dam , kamu bicara apa ? dari bahasa mu ,kau cemburu pada Elang ? astaga ,Dam, ada apa dengan dirimu ? hanya karena aku tidak memberitahukan mu ,karena aku pergi bersama Elang ,kau sudah marah ? aku tidak percaya " Regina menggelengkan kepalanya ,lalu pergi meninggalkan Adam , gadis itu mengusap kasar ujung matanya yang basah .
Adam yang sedang kecewa ,menyepak udara dengan. kesalnya .
ia tidak tahu ,kenapa hanya sebuah pesan saja membuatnya menjadi sangat emosional , atau karena Regina pergi begitu saja dengan Elang tanpa melihat ke arah Adam, itu yang menjadi alasan kemarahan Adam , sepertinya bukan ? bukankah dulu tidak terhitung berapa banyaknya ,Adam melihat Elang membawa Regina dengan motornya di hadapan Adam , pria itu tidak pernah marah , apa karena Regina sudah menjadi kekasihnya sehingga Adam merasa punya hak ?
atau kemarahan Om Gunawan yang membuat Adam merasa putus asa ,sehingga membuat emosinya menjadi meninggi di keadaan yang tidak semestinya ?
entahlah , Adam sendiri juga tidak tahu ,ia hanya kecewa karena Regina mengacuhkannya , hanya kesimpulan itu yang bisa Adam cerna untuk saat ini
"
*
*
*
...🌻🌻🌻🌻🌻...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Dwi setya Iriana
lagian adam.juga gak leka sama peraturan yg sudah di buat bersamakan,trus sekatang saling marahan salkng salahkan gitu adaaaaaammmmmm
2021-11-06
0
3 semprul
like 👍👍👍👍👍
2021-10-21
0
Just Rara
lagian km juga sih Adam..,udah diingatin sm regina jgn plg malam2,km ngeyel..
2020-12-23
4