Papa Dimas menatap Om Aris dengan pikiran yang berkecamuk.
bagaimana mungkin dia bisa menolak apa yang baru temannya minta .
Papa Dimas menghembuskan napas kuat.
" yakin dia mau bekerja disini ? sebagai manager harian sebuah Coffeshop kecil seperti ini ,gajinya tidak besar " ada keengganan pada kata kata Papa Dimas
" tidak apa apa Dim , almarhum ayah mertuaku terlalu memanjakannya, sehingga dia sedikit malas karena merasa aku masih bisa menghandle perusahaan " Om Aris sangat yakin dengan keputusannya , istrinya juga setuju .
" baiklah , kau bawalah besok dia kemari , oh ya....dia belum menikah juga ? " tanya Papa Dimas penasaran
Om Aris tertawa getir
" kemarin ada dia dekat dengan temannya waktu sekampus dulu ,bisa dikatakan pacaran selama setahun lebih , ya mereka sudah bertunangan ,tetapi entah kenapa , wanita itu membatalkan secara sepihak ,ya sudah , tidak berjodoh ,mau apa lagi " Om Aris hanya menjawab datar .
" frustasi ? " tanya Papa Dimas sedikit kepo.
" enggak juga , kelihatan dia biasa saja cuma sampai saat ini dia belum terlihat dekat dengan perempuan manapun " Om Aris mengangkat kedua bahunya .
" sudah lebih kepala tiga usianya kan ? "Papa Dimas berusaha mengingat ingat.
" masuk kepala tiga "
" bujang lapuk dong ? " Papa Dimas terkekeh.
" kau lupa ,saat kau menikah usiamu berapa ? " Papa Aris sedikit mengejek
" cuma bergurau ,Ris , seharusnya diusia seperti kita ini saatnya sudah pensiun ya , tetapi kau tahu sendiri , aku juga belum bisa melepaskan Coffeshop ini pada Adam ,aku masih belum yakin ,sama seperti dirimu ,makanya aku biarkan dia dan putra sulungnya Tyo yang mengelola usaha bersama itu ,kelak ini semua juga akan menjadi milik anak anak , warisan peninggalan kakeknya " Papa Dimas mengusap wajahnya pelan.
" makanya aku mau Aditya untuk sementara bekerja padamu , walaupun usianya sudah matang. tetapi karena terlalu dimanja dengan almarhum Papa mertuaku jadi begitu , sebenarnya dia baik ,hanya sedikit pemalas " ada ketidak puasan yang tersirat di wajah Om Aris kala menceritakan putranya .
" okelah ,Dim , aku pulang dulu ,.besok aku bawa dia kemari " ujar Om Aris berdiri dari duduknya ,meninggalkan Papa Dimas sendiri diruangannya .
*
*
Regina sengaja sedikit lambat keluar dari kelasnya , ia sedang tidak ingin bertemu Adam.
sebenarnya Regina tidak perlu repot repot untuk menghindari Adam, kelas serta tingkatan mereka sudah berbeda ,bagaimana pun tidak akan bertemu jika tidak sengaja menunggu.
" mas ,kemarin kau kan sudah menghandle semua pekerjaan di cafe , hari ini kau of bukan ? kita langsung pulang ya " ucap Regina pelan saat dia sudah naik di jok boncengan motor Elang.
ekor mata Regina mendapati jika motor milik Adam sudah tidak ada diparkiran .
" kau tidak ke butik ? " tanya Elang melalui kaca spion .
Regina menggeleng .
" aku ingin pulang ,mas ! " Regina mengalihkan tatapannya dengan menatap kesembarang arah berusaha menghindar saat Elang melihatnya melalui spion.
mendapati reaksi dari Regina yang menghindar , tanpa bertanya Elang melajukan motornya .
sepanjang perjalanan Regina hanya melamun , ia sebenarnya butuh teman untuk bercerita ,tetapi tidak tahu harus pada siapa, Elang bukanlah orang yang cocok untuk seseorang curhat padanya .wajah dingin dan sikap acuhnya tidak membuat orang nyaman buat berkeluh kesah .
dipertengahan jalan Regina menepuk bahu Elang.
Elang menghentikan motornya di pinggir jalan .
" ada apa ? " tanya Elang heran ,ikut membuka helm karena dilihatnya Regina melepas helmnya
"aku mau turun disini ,mas, aku mau kerumah nenek " ujarnya langsung turun.
" kau mau naik apa ? rumah nenekmu lumayan jauh " saut Elang sedikit keberatan .
" mau naik taksi online saja , ntar aku beritahu Ayah dan Ibu , mas lanjut saja pulang " Regina menyodorkan helmnya.
setelah mengiyakan , Elang meninggalkan Regina ditepi jalan .
Regina segera memesan grab via aplikasi yang sudah diinstal sebelumnya , menunggu selama lima belas menit, taksi yang dipesan sudah terlihat dari jauh, Regina hanya melihat no plat nya saja , ia segera melambaikan tangan dengan semangat agar sang sopir melihatnya .
sementara sang mengemudi ,melihat seorang wanita yang melambaikan tangannya , dia meminggirkan mobil yang dikemudikannya,
Regina cepat membuka pintu bagian belakang.
"pak , alamat sesuai aplikasi ya ! " ucapnya pada sang sopir .
pria yang dibelakang kemudi tertegun ,lalu ia tersenyum , dari kaca mata hitam yang dipakainya ia melihat pada wanita yang menganggapnya sopir taksi online lewat kaca spion .
Regina yang merasa percaya diri jika ia sudah memberikan alamat rumah neneknya dengan jelas lewat aplikasi pemesanan , memejamkan matanya. perjalanan yang memakan waktu satu jam ,cukup untuknya tidur selama tiga puluh menit .
*
*
mendengar deburan suara ombak ,angin panas yang berhembus masuk melalui jendela dan aroma laut yang menusuk indera penciuman, membangunkan tidur nyenyak Regina ,
masih menyesuaikan cahaya yang menyilaukan ,Regina mengerjabkan mata nya beberapa kali ,berusaha mengingat ingat apa yang terjadi sebelum dia tertidur .
" aaaaa...."Regina menjerit kuat , setelah ia sudah berhasil mengingat semua sebelum ia jatuh tertidur .
" hais...kau berisik sekali , ketika kau tidur ,aku diam , sekarang , harusnya kau diam saat aku tidur " pria yang berada dibelakang kemudi mendengus kesal .
Regina berusaha melihat raut wajah yang menculiknya diam diam , tetapi masih belum terlihat jelas, karena ia menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi .
" kenapa ? kau pikir aku menculikmu ? apa untungnya ? kau tadi sudah menganggap aku sopir grab'kan ? sekarang kau mengira aku penculik , gak ada yang lebih keren selain itu ? " ucapnya mulai merenggangkan tubuhnya yang terasa pegal.
" kalau bukan mobil grab yang aku pesan ,kenapa berhenti ? " tanya Regina dan mulai berani melihat kedepan tidak seperti tadi yang cuma mencuri ciri lihat.
" kau tadi melambai lambaikan tangan seperti seorang ratu yang sedang mengadakan kunjungan pada rakyatnya, dan aku sebagai warga negara yang baik ,tentu saja menepikan kendaraanku , ada seorang wanita yang aku kira sedang membutuhkan bantuan ,aku berniat menolong , tidak disangka ....aku dikira sopir grab " pria itu memutar badannya menghadap Regina.
Regina tertegun .
tampan ,pasti pria hidung belang yang sedang mencari mangsa
gumam Regina dalam hati .
" aku memang tampan , tapi aku bukan pria hidung belang ,coba perhatikan baik baik , kulit hidungku warnanya rata " ucap pria itu menatap Regina lucu dari balik kaca mata hitamnya , bibirnya tersenyum .
" kita berkenalan dulu " ujarnya membuka kaca mata
" aku Aditya, masih bujangan , dan aku pria baik baik , jangan berprasangka buruk , kalau kau tidak percaya , ini KTP ku bacalah ! " pria itu mengeluarkan kartu pengenal dari dompetnya ke arah Regina, gadis itu mengambilnya , membaca dengan teliti lalu mengembalikannya.
" yakin ? " ia menatap Regina lekat , Regina mengangguk walaupun sedikit ragu.
" nama kamu siapa ? " tanyanya
" Regina " jawab Regina pelan
" kamu pasti sedang patah hati , tadi malam tidak bisa tidur , mau kabur dan tertidur di dalam perjalanan berharap si sopir akan membangunkan jika sudah sampai alamat ,gitu'kan ? "Aditya kembali berucap lucu.
Regina cuma tersenyum tipis , pria didepannya bisa menebak apa yang Regina pikirkan dengan tepat .
" sok tahu " saut Regina berusaha menyangkal .
" tidak perlu mengelak ! memangnya gadis muda seusiamu punya masalah apa selain cinta , kau pasti masih seorang mahasiswi " pria itu berdecih .
" tidak usah memikirkan cinta , hanya buang buang waktu , jalani saja hidup ini mengikuti takdir yang sudah ditentukan , ntar juga bakalan ketemu dengan jodohmu , sudah , tidak usah kabur , nanti aku antar kau pulang , sekarang temani aku sebentar menikmati udara pantai ,sudah terlanjur kemari juga " ucapnya tanpa meminta persetujuan dari Regina , dia keluar dari mobil lalu berjalan mendekati bibir pantai .
Regina yang memang hatinya sedang resah karena Adam yang sedang marah padanya , mengikuti langkah kaki pria itu dari belakang .
▫️
▫️
▫️
...🌻🌻🌻🌻🌻,...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 188 Episodes
Comments
Rismayanti
ko gak bisa lihat visualnya thor
2022-06-23
0
Dwi setya Iriana
reginaaa gak jlas bget di taxi tidur klo sopirnya kurang ajar habislah regina.
2021-11-06
0
Riska Wulandari
anaknya om Aris kah Aditya??
2021-10-10
0