"Apa Kakak tidak malu kalau orang-orang mengira kita pacaran?".
"Jangan pikirkan omongan orang. Itu hanya akan membuat kesal", ucap Leon sambil terus berjalan ke arah pintu masuk bioskop.
"Tapi nanti para wanita akan patah hati dan tidak jadi menyukai Kakak karena mengira Kakak sudah punya pacar. Lihatlah tatapan tajam mereka", Amanda menunjuk ke arah gerombolan wanita yang dari tadi menatapnya.
"Jangan hiraukan mereka. Lagian siapa yang menyukaiku. Tidak akan ada".
"Kalau suatu saat nanti Kak Lia menyukai Kakak bagaimana?", Amanda terus bertanya.
"Kamu terlalu berpikir jauh. Sudah diamlah. Sebentar lagi akan mulai", ucap Leon yang sudah mendapat tempat duduk.
***
"Vin, apakah kamu mengenal adiknya Tuan Leon? Kakak tadi lihat kamu menarik tangannya dan membuat Tuan Leon kesal", tanya Lia di dalam mobil dalam perjalanan pulang dari mall.
"Maksud Kakak, Amanda?".
"Iya benar. Amanda adalah adik dari Tuan Leon klien Kakak", Lia menjelaskan.
"Aku tidak tahu siapa Tuan Leon. Yang jelas Amanda adalah temanku satu kampus Kak".
"Benarkah? Kenapa bisa kebetulan seperti ini. Tapi kenapa dia terlihat tidak menyukaimu dan acuh kepadamu?", Lia ingin tahu. Tidak mungkin seorang teman sikapnya seperti tak peduli.
"Dia adalah wanita yang aku ceritakan di apartemen Kakak".
"Maksudmu cewek yang kamu suka tapi selalu acuh kepadamu Vin?", Amanda kaget.
"Iya Kak. Apakah Kakak kenal dekat dengannya?".
"Tidak. Kami baru bertemu dua kali. Terakhir tadi siang dia menemui Kakak dibutik", Lia menjawab pertanyaan Kevin.
"Apa dia bercerita sesuatu pada Kakak?, Kevin terus balik bertanya.
"Ya. Dia menceritakan tentang keluarganya. Dia sudah tidak memiliki ibu dan dari kecil diasuh oleh seorang ART", Lia sedikit menutupi curhatan Amanda tadi siang.
"Apakah Kakak akan mendukungku kalau aku terus mengejar cintanya?".
"Pasti Kakak akan mendukungmu Vin apapun itu. Mungkin saat ini dia hanya belum siap berpacaran Vin", Lia yang tahu alasan Amanda acuh dan menjauhi Kevin.
"Terimakasih Kak".
Kevin terus fokus menyetir dan sudah tidak bertanya lagi soal Amanda kepada kakaknya.
"Maafin Kakak Vin. Kakak tidak bisa memberitahumu yang sebenarnya alasan Amanda mengacuhkanmu. Kamu memang adik Kakak tapi Kakak juga harus menjaga kepercayaan Amanda terhadap Kakak. Semoga suatu saat nanti kalian bisa bersatu", Lia bergumam di dalam hati sambil memandang kearah adiknya.
"Kenapa Kakak memandangiku seperti itu? Apa yang Kakak sembunyikan?", Kevin sadar Kakaknya dari tadi melihatnya.
"Kakak hanya teringat adik Kakak dulu waktu kecil. Tapi sekarang sudah tumbuh dewasa dan mulai mengenal cinta", Lia mencubit pipi kiri Kevin.
"Hemm, kalau aku sudah dewasa. Kakak berarti sudah tua. Ingat Kakak harus segera menikah", Kevin menjahili kakaknya.
"Sudahlah, Kakak hanya menunggu pangeran datang menjemput. Kakak ikut pulang ya, kangen sama Papa dan Mama".
"Kangen Papa Mama atau kangen sama Bang Tohir?", ledek Kevin karena memang rumah mereka berdekatan.
"Ya Papa sama Mamalah. Kamu ini ada-ada saja".
"Nah gitu dong Kak. Sekali-kali Kakak harus pulang ke rumah. Jangan terus bekerja dan menyendiri di apartemen", Kevin mengingat kakaknya sekarang sudah jarang pulang semenjak punya apartemen.
Lia hanya tersenyum mendengar ucapan adiknya. Dia akhirnya pulang ke rumah orang tuanya bersama Kevin. Mungkin ini pertama kalinya ia pulang semenjak pindah ke apartemen.
Terimakasih buat yang selalu setia. Terus dukung author dalam berkarya ya. Semoga semua selalu sehat dan suka dengan cerita author.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 157 Episodes
Comments
Puan Harahap
hadir
🌹🌹Salam Pria Idola
Menikahi pria Urakan
Bos arrogan jatuh cinta pada mm muda🌹🌹
2021-06-05
2
Yadi
gue suka ama novel lo,Thor.. krn partnya tdk terlalu panjang, singkat dan padat isinya 👍👍
nggak bosenin jadinya ketika kita baca
2021-04-19
3
Sekapuk Berduri
karya kaka keren 💕🤗
2021-01-07
2